Professional Documents
Culture Documents
1
BAB I........................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN........................................................................................................................................ 3
1.1. LATAR BELAKANG.................................................................................................................................3
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN........................................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................................................... 4
2.1. BATUAN BEKU............................................................................................................................................4
2.1.1.Batuan sendimen.................................................................................................................................12
2.1.2. Batuan metamorf...........................................................................................................................16
2..1.3. batuan menurut parah ahli...............................................................................................................24
MINERAL.........................................................................................................................................................25
BAB III...................................................................................................................................................... 27
PENUTUP................................................................................................................................................. 27
3.1. KESIMPULAN.....................................................................................................................................27
Daftar pustaka........................................................................................................................................................27
1
Kata pengantar
Puji dan styukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa atas berkat dan rahmatnya,
yang telah memberikan rahmatnya, serta kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini.
Makalah ini menjelaskan tentang batuan dan mineral, tujuan prmbuatan makalah ini adalah
untuk menyelesaikan tugas yang di berikan oleh dosen prngampuh yaitu mata kuliah Geologi
Lingkungan.
Penyusun
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Batuan adalah benda padat yang terbentuk secara alamiah, merupakan kumpulan dari
mineral baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis,dan mempunyai susunan kimia yang
konstan.di dalam makalah ini kita akan mempelajari tentang pengertian,cara terbentuknya dan
mendeskripsikan tentang batuan beku,batuan sedimen,batuan piroklastik dan batuan
metamorf.
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk
akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi
menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar
mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan
magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar.
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari
hasil proses pelapukan dan erosi yang kemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan.
Batuan sediment ini bias digolongkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya batuan
sediment klastik, batuan sediment kimia, dan batuan sediment organik. Batuan sediment
klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material yang mengalami proses
transportasi. Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung
sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon
(reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source
rocks). Batuan sediment kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya
batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari migrasi. Batuan
sediment organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan ini biasanya
menjadi batuan induk (source) atau batuan penyimpan (reservoir).
Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk akibat proses perubahan temperature
dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya. Akibat bertambahnya temperature
dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tektur dan strukturnya sehingga
membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula.
Mineral didefinisikan sebagai bahan padat anorganik yang terdapat secara alamiah, terdiri
dari unsur-unsur kimiawi dalam perbandingan tertentu, dimana atom-atom di dalamnya
tersusun mengikuti suatu pola yang sistematis. Beberapa jenis mineral memiliki sifat dan
1
bentuk tertentu dalam keadaan padatnya, sebagai perwujudan dari susunan yang teratur
didalamnya. Kristal secara umum dapat didefinisikan sebagai bahan padat yang homogen
yang memiliki pola internal susunan tiga dimensi yang teratur. Studi khusus yang mempelajari
sifat-sifat, bentuk susunan dan cara-cara terjadinya bahan padat tersebut dinamakan
kristalografi. Pengetahuan tentang mineral merupakan syarat mutlak untuk dapat mempelajari
bagian yang padat dari bumi ini, yang terdiri dari batuan. Bagian luar yang padat dari bumi ini
disebut litosfir, yang berarti selaput yang terdiri dari batuan, dengan mengambil lithosdari
bahasa latin yang berarti batu , dan sphere yang berarti selaput.
BAB II
PEMBAHASAN
2
Mineral sekunder : mineral yang terbntuk sebagai hasil pelapukan dan ubahan dari
mineral primer (mineral utama dan tambahan)
Dasar dari klasifikasi batuan beku adalah komposisi mineral,tekstur dan struktur.
Berdasarkan macam tekstur mineralnya batuan beku ini bisa dibedakan menjadi dua,
batuan beku plutonik dan batuan beku vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari
tekstur besar mineral penyusun batuannya. Macam dari batuan beku diatas adalah :
a. Batuan beku plutonik, umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lambat
sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contohnya yaitu gabbro, diorite, dan
granit.
b. Batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat
sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesite, dan dacite.
1. Nepheline syenite
3
Genesa : merupakan batuan beku yang membeku lebih lambat
dan mengakibatkan memiliki warna campuran antara hitam dan putih.
Warna : abu-abu
Kristalinitas : hipokristalin
Granularitas : fanerik
Relasi : Inequigranular
Fabrik : subhedral
Tekstur : masiv
Komposisi mineral : Adularia,mikroklin,plagioklas,piroksin,glass.
Kegunaan : sebagai bahan dalam pembuatan keramik.
2. Monzonite
3. Trachyte porphyry
4
Warna : abu-abu
Kristalinitas : hipokristalin
Granularitas : fanerik
Relasi : Inequigranular
Fabrik : subhedral
Tekstur : masiv
Komposisi mineral : biotit,plagioklas,orthoklas,olivine,glass
4. Al kali synite
5. Hornblende synite
5
Genesa : merupakan batuan beku yang membeku lebih lambat
dan mengakibatkan memiliki warna campuran antara hitam dan putih dan
memiliki mineral hornblende yang cukup tinggi
Warna : hitam
Kristalinitas : holohyalin
Granularitas : fanerik
Relasi : Inequigranular
Fabrik : subhedral
Tekstur : masiv
Komposisi mineral : biotit,hornblende,plagioklas,adularia,glass.
1. Rhyolite
Warna : cokelat
Kristalinitas : hipokristalin
Granularitas : afanitik
Relasi : equigranular
Struktur : massive
Komposisi mineral : plagioklas,mikroklin,biotit,orthoklas,glass
Kegunaan : untuk bahan campuran semen
1. Granite
6
Genesa : batuan ini terbentuk karena proses pembekuan magma yang
bersifat cepat
Warna : cokelat
Kristalinitas : hipokristalin
Granularitas : Fanerik
Relasi : Inequigranular
Struktur : masiv
Komposisi mineral : plagioklas,hornblend,anorthoklas,orthoklas,glass.
Kegunaan : sebagai keramik
2. Aplite
3. Dacite
7
Struktur : masiv
Komposisi mineral : Biotit,plagioklas,anorthoklas,adularia,mikroklin,gelas
4. Diorite
2. Monzonite
8
Genesa : merupakan batuan beku yang membeku lebih lambat
dan mengakibatkan memiliki warna campuran antara hitam dan putih.
Warna : abu-abu
Kristalinitas : hipokristalin
Granularitas : fanerik
Relasi : Inequigranular
Fabrik : subhedral
Tekstur : masiv
Komposisi mineral : Piroksin,plagioklas,mikroklin,glass
3. Trachyte porphyry
Warna : abu-abu
Kristalinitas : hipokristalin
Granularitas : fanerik
Relasi : Inequigranular
Fabrik : subhedral
Tekstur : masiv
Komposisi mineral : biotit,plagioklas,orthoklas,olivine,glass
4. Al kali synite
9
Warna : abu-abu
Kristalinitas : hipokristalin
Granularitas : fanerik
Relasi : Inequigranular
Fabrik : subhedral
Tekstur : masiv
Komposisi mineral : mikroklin,hornblend,plagioklas,glass
5. Hornblende synite
2.1.1.Batuan sendimen
Batuan sedimen adalah salah satu dari kelompok utama batuan yang terbentuk melalui tiga
cara utama,yaitu pelapukan batuan,pengendapan karena aktivitas biogenic dan pengendapan
dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu kapur,batu pasir dan lempung,termasuk dalam
batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi.
Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan sedimen
digolongkan menjadi:
a) Sedimen aquatic adalah sedimen yang diendapkan oleh tenaga air.
b) Sedimen Aeolis adalah sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin
c) Sedimen glassial adalah sedimen yang diendapkan oleh gletser.
Penggolongan batuan sedimen yang didasarkan pada cara pengendapannya dapat
digolongkan menjadi 3 macam yaitu:
a) Sedimen klastik adalah akumulasi partikel-partikel yang berasal dari pecahan-pecahan
batuan dan sisa-sisa kerangka organism yang telah mati.
b) Sedimen kimia adalah batuan yang terangkut dalam bentuk larutan kemudian
dindapkan secara kimia di tempat lain.
c) Sedimen organic adalah sedimen yang dibentuk atau diendapkan oleh organisme.
Berdasarkan terbentuknya lingkungan pengendapan,batuan sedimen dibagi menjadi 3:
10
a) Sedimen laut : diendapkan di laut
b) Sedimen darat : proses terjadinya di darat.
c) Sedimen transisi : lokasi pembentukannya antara darat dan laut.
Beberapa contoh batuan sedimen klastik adalah :
1. Konglomerat
3. Arkose
11
Genesa : merupakan batuan yang terbentuk dari proses penghancuran
dan transportasi serta pengendapan dan litifikasi. Batuan ini cukup kasar karena
hanya mengalami transportasi yang pendek
Warna : merah
Ukuran : sandstone 1/6
Bentuk butir : rounded
Kemas : tertutup
Pemilahan : well sorted
Porositas : good
Fragmen : kristal
Matriks : oxida besi
Semen : oxida besi
4. Graywacke
Genesa : Graywacke adalah salah satu tipe dari batu pasir yang 15%
atau lebih komposisinya adalah matrix yang terbuat dari lempung, sehingga
menghasilkan sortasi yang jelek dan batuan menjadi berwarna abu-abu gelap atau
kehijauan
Warna : cokelat
Ukuran : Clay <256
Bentuk butir : sub rounded
Kemas : tertutup
Pemilahan : medium sorted
Porositas : fair
Fragmen : klastika
Matriks : pasir
Semen : silica
5. Shale
12
Bentuk butir : sub rounded
Kemas : tertutup
Pemilahan : medium sorted
Porositas : fair
Fragmen : klastika
Matriks : pasir
Semen : silica
Beberapa contoh batuan sedimen non klastik adalah
1. Chert
Warna :cokelat
Porositas : poor
2. Gamping terumbu
Warna : cokelat
Porositas : baik
3. Travertine
Warna : cokelat
Porositas : fair
4. Bituminous
13
Warna : hitam
Porositas : buruk
5. gambut
Berasal dari kata ‘meta’ (= berubah) dan morf = bentuk. Jadi batuan metamorf adalah
batuan ubahan dari batuan yang sudah ada sebelumnya (beku, sediment, dan batuan metamorf
sendiri) yang terjadi karena proses metamorfosis. Dalam proses metamorfosis : yang berubah:
tekstur, asosiasi mineral..
1. reklistalisasi
2. reorientasi
Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang berubah bentuk. Contohnya kapur
(kalsit) berubah menjadi marmer
14
Sebagai hasil kontak metamof atau penambahan suhu yang tinggi dan penambahan tekanan.
Batuan metamorf disebut juga batuan Malihan adalah jenis batuan yang sangat padat dan
kedap air. Batuan metamorf dapat terjadi karena adanya lokasi yang bersentuhan atau
berdekatan dengan magma yang disebut kontak metamorf atau karena penambahan suhu
tinggi (disebut Dinamo Metamorf). Batuan ini berfungsi sebagai batu hias.
Batuan metamorf adalah salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil
transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh
suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk". Protolith yang
dikenai panas (lebih besar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrim akan mengalami perubahan
fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau
batuan metamorf lain yang lebih tua. Beberapa contoh batuan metamorf adalah gneis, batu
sabak, batu marmer, dan skist.
Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan berdasarkan
tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka terbentuk jauh dibawah
permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi.
Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan
terbentuk terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi.
Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan
pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan tekanan
yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi.
Batuan Metamorf jenis batuan yang sifat-sifatnya berubah sebagai akibat daripada adanya
tekanan yang kuat dan suhu yang tinggi. Segumpal tanah saja, kalau dipanaskan cukup lama,
bisa menjadi "bata" yang sifat-sifatnya berbeda dengan tanah sebelum dipanaskan. "Bata" itu
adalah juga batuan "metamorf", pada prinsipnya. Proses pembentukan batuan metamorf di
dalam alam tentu berlanjut dengan tekanan yang lebih kuat dan suhu yang lebih tinggi. Batuan
metamorf asalnya dari batuan endapan pada awalnya . Batuan metamorf tidak berkristal.
(Pualam, Sabak).
Batuan metamorfosis adalah sejenis batu yang mengalami proses metamorfisme. Ini
disebabkan oleh kewujudan tekanan dan suhu yang tinggi yang dialami oleh batu tersebut.
Menurut prosesnya, metamorfisme terbahagi kepada 3 jenis iaitu:
15
1. Metamorrfisme sentuhan - terjadi apabila batu mengalami tekanan dan suhu yang
tinggi
Jalinan batu metamorfosis adalah nipis dan bukan nipis. Jalinan nipis (foliation) terjadi
apabila batu mengalami penjajaran mineral dan Jalan tidak nipis (non-foliation) tidak
mengalami penjajaran mineral.
Teknik Yang Metamorphic adalah suatu format kaki lembut, tangan dan memimpin pijatan
yang dapat dilaksanakan oleh seseorang dengan suatu pelatihan ringkas di (dalam) teknik
mendukung reflexology dalam teori nya dan pendekatan.
memusat pada reflexology garis bujur di (dalam) kaki, tangan dan kepala yang (mana)
sesuai dengan kolom yang mengenai tulang belakang dan pada gilirannya kepada
penjelmaan/titisan, kelahiran dan kehamilan [menyangkut] individu.
[Itu] dipikirkan mula-mula oleh Britania Naturopath Robert St. Yohanes di (dalam) [itu]
1960s. Ia tengah berlatih reflexology pada [atas] pasien nya tetapi ditemukan ia mempunyai
lebih [] sukses jika ia menyerah berusaha untuk menyempurnakan suatu hasil spesifik dan
memberi suatu pijatan [yang] umum [menyangkut] refleks yang mengenai tulang belakang
[itu]. Adalah dikembangkan lebih lanjut oleh siswa nya Gaston Saint-Pierre di (dalam) 1970s
16
[yang] coined istilah Teknik Metamorphic dan menemukan Asosiasi Yang Metamorphic di
(dalam) 1979.
JENIS METAMORFOSIS
1. Metamorfosis kontak
2. metamorfosis dinamis
3. metamorfosis regional
1. metamorfosis kontak
terjadi karena perubahan temperature, yaitu pada aktifitas intrusi magma, akibat panas
larutan aktif.
2. Metamorfosis dinamis
3. Metamorfosis regional
Terjadi karena perubahan temperature dan tekanan bersama-sama. Meliputi daerah yang
luas, biasa dijumpai didaerah tektonik, misal pembentukan pegunungan ‘zona tunjam’
1. tekstur
17
2. struktur
3. komposisi mineral
- berfoliasi
- tak berfoliasi
Phylite
Kegunaan :
Schist
18
Warna : cokelat
Kegunaan :
Gneiss
Genesa : batuan metamorf yang memiliki foliasi yang paling tidak beraturan
Warna : cokelat
Kegunaan :
Slate
Contoh
Marmer
19
Genesa : batuan metamorf yang terdiri dari butiran kalsit berukuran kasar. Jika
Kuarsit
Genesa : ialah batuan metamorf yang terdiri dari 100% kuarsa yang telah
berubah.
Kegunaan :
Hornfles
20
Genesa : ialah batuan metamorf yang terdiri dari hornblende dan feldspar
Kegunaan :
Hornfles pyroxene
Genesa : ialah batuan metamorf yang terdiri dari hornblende dan flespar serta
pyroxene
Kegunaan :
Hornfles Andalusite
Genesa : ialah batuan metamorf yang terdiri dari hornblende dan flespar serta
andalusite
Warna : kuning
Kegunaan :
21
2..1.3. batuan menurut parah ahli
Batuan adalah sekumpulan mineral-mineral yang menjadi satu. Bisa terdiri dari satu atau
lebih mineral. Lapisan lithosphere di bumi terdiri dari batuan. Sedangkan mineral adalah
substansi yang terbentuk karena kristalisasi dari proses geologi, yang memiliki komposisi
fisik dan kimia.
1. Menurut Para Geologiwan
Batuan adalah susunan mineral dan bahan organis yang bersatu membentuk kulit
bumi.
Batuan adalah semua material yang membentuk kulit bumi
2. Menurut Para Ahli Teknik Sipil Khususnya Ahli Geoteknik
Istilah batuan hanya untuk formasi yang keras dan padat dari kulit bumi.
Batuan adalah suatu bahan yang keras dan koheren atau yang telah terkonsolidasi dan
tidak dapat digali dengan cara biasa, misalnya dengan cangkul dan belincong.
3. Menurut Talobre
Menurut Talobre, orang yang pertama kali memperkenalkan Mekanika Batuan di
Perancis pada tahun 1948, batuan adalah material yang membentuk kulit bumi
termasuk fluida yang berada didalamnya (seperti air, minyak dan lain-lain).
4. Menurut ASTM
Batuan adalah suatu bahan yang terdiri dari mineral padat (solid) berupa massa yang
berukuran besar ataupun berupa fragmen-fragmen.
5. Secara Umum
Batuan adalah campuran dari satu atau lebih mineral yang berbeda, tidak mempunyai
komposisi kimia tetap.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa batuan tidak sama dengan tanah. Tanah dikenal
sebagai material yang “mobile“, rapuh dan letaknya dekat dengan permukaan bumi.
Mineral
22
\ Beberapa jenis mineral memiliki sifat dan bentuk tertentu dalam keadaan padatnya, sebagai
perwujudan dari susunan yang teratur didalamnya. Kristal secara umum dapat didefinisikan
sebagai bahan padat yang homogen yang memiliki pola internal susunan tiga dimensi yang
teratur. Studi khusus yang mempelajari sifat-sifat, bentuk susunan dan cara-cara terjadinya
bahan padat tersebut dinamakan kristalografi.
Pengetahuan tentang mineral merupakan syarat mutlak untuk dapat mempelajari bagian
yang padat dari bumi ini, yang terdiri dari batuan. Bagian luar yang padat dari bumi ini
disebut litosfir, yang berarti selaput yang terdiri dari batuan, dengan mengambil lithosdari
bahasa latin yang berarti batu , dan sphere yang berarti selaput.
1.2 Sifat Fisik Mineral
Terdapat dua cara untuk dapat mengenal suatu mineral, yang pertama adalah dengan
melakukan analisis secara kimiawi, dan yang kedua yang paling umum dilakukan adalah
dengan cara mengenali sifat-sifat fisiknya. Sifat-sifat fisik mineral antara lain bentuk
kristalnya, berat jenis, bidang boleh, warna, goresan, kilap, dan kekerasan.
Semakin menurunnya suhu cairan, kelompok tersebut membesar dan membentuk mineral
Halit yang padat. Pada umumnya pertumbuhan mineral Kuarsa terbatas, namun bentuknya
yang tidak teratur tetap memperlihatkan susunan ion-ionnya dengan struktur kristalnya yang
khas berupa prisma bersisi enam. Kristal mineral intan berbentuk segi-delapan atau
Oktahedron dan mineral grafit dengan segi enam yang pipih, keduanya mempunyai susunan
kimiawi sama, terdiri dari unsure karbon (C). Perbedaan terjadi karena susunan atom
karbonnya yang berbeda.
23
Setiap mineral mempunyai sifat bentuk Kristal yang khas perwujudan kenampakan luar,
terjadi sebagai akibat susunan kristal didalamnya. Bentuk-bentuk kristal : Prismatik,
Orthorombik, Kubus, Tetrahedral, Heksagonal, Trigonal dll.
1. Warna (color) :
Meskipun warna bukan menjadi ciri utama untuk membedakan antar mineral, namun
terdapat warna-warna khas untuk mengetahui unsur tertentu di dalamnya. Contohnya warna
gelap mengindikasikan adanya unsur besi, sedangkan warna terang mengindikasikan
kandungan aluminium.
1. Kekerasan (hardness) :
Kekerasan yaitu sifat resistensi dari suatu mineral terhadap kemudahan mengalami abrasi
atau mudah tergores. Kekerasan bersifat relatif, maksudnya jika mineral saling digoreskan
dengan yang lain maka mineral yang tergores relatif lebih lunak dibanding lawannya.
24
Skala kekerasan mineral dari yang terlunak (skala 1) hingga terkeras (skala 10) diajukan
oleh Mohs dan dikenal sebagai Skala Kekerasan Mohs.
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Daftar pustaka
www.google.co.id
www.wikipedia.co.id
www.gallery.com
www.minerals.net
http://suaragea.com/2009/05/08/batuan-metamorf/comment-page-1/
https://askiravistara.wordpress.com
25
26