You are on page 1of 28

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................

1
BAB I........................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN........................................................................................................................................ 3
1.1. LATAR BELAKANG.................................................................................................................................3
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN........................................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................................................... 4
2.1. BATUAN BEKU............................................................................................................................................4
2.1.1.Batuan sendimen.................................................................................................................................12
2.1.2. Batuan metamorf...........................................................................................................................16
2..1.3. batuan menurut parah ahli...............................................................................................................24
MINERAL.........................................................................................................................................................25
BAB III...................................................................................................................................................... 27
PENUTUP................................................................................................................................................. 27
3.1. KESIMPULAN.....................................................................................................................................27
Daftar pustaka........................................................................................................................................................27

1
Kata pengantar

Puji dan styukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa atas berkat dan rahmatnya,
yang telah memberikan rahmatnya, serta kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini.

Makalah ini menjelaskan tentang batuan dan mineral, tujuan prmbuatan makalah ini adalah
untuk menyelesaikan tugas yang di berikan oleh dosen prngampuh yaitu mata kuliah Geologi
Lingkungan.

Akhirnya, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jayapura, 11 maret 2019

Penyusun

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang

Batuan adalah benda padat yang terbentuk secara alamiah, merupakan kumpulan dari
mineral baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis,dan mempunyai susunan kimia yang
konstan.di dalam makalah ini kita akan mempelajari tentang pengertian,cara terbentuknya dan
mendeskripsikan tentang batuan beku,batuan sedimen,batuan piroklastik dan batuan
metamorf.
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk
akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi
menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar
mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan
magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar.
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari
hasil proses pelapukan dan erosi yang kemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan.
Batuan sediment ini bias digolongkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya batuan
sediment klastik, batuan sediment kimia, dan batuan sediment organik. Batuan sediment
klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material yang mengalami proses
transportasi. Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung
sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon
(reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source
rocks). Batuan sediment kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya
batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari migrasi. Batuan
sediment organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan ini biasanya
menjadi batuan induk (source) atau batuan penyimpan (reservoir).
Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk akibat proses perubahan temperature
dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya. Akibat bertambahnya temperature
dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tektur dan strukturnya sehingga
membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula.
Mineral didefinisikan sebagai bahan padat anorganik yang terdapat secara alamiah, terdiri
dari unsur-unsur kimiawi dalam perbandingan tertentu, dimana atom-atom di dalamnya
tersusun mengikuti suatu pola yang sistematis. Beberapa jenis mineral memiliki sifat dan

1
bentuk tertentu dalam keadaan padatnya, sebagai perwujudan dari susunan yang teratur
didalamnya. Kristal secara umum dapat didefinisikan sebagai bahan padat yang homogen
yang memiliki pola internal susunan tiga dimensi yang teratur. Studi khusus yang mempelajari
sifat-sifat, bentuk susunan dan cara-cara terjadinya bahan padat tersebut dinamakan
kristalografi. Pengetahuan tentang mineral merupakan syarat mutlak untuk dapat mempelajari
bagian yang padat dari bumi ini, yang terdiri dari batuan. Bagian luar yang padat dari bumi ini
disebut litosfir, yang berarti selaput yang terdiri dari batuan, dengan mengambil lithosdari
bahasa latin yang berarti batu , dan sphere yang berarti selaput.

1.2. Maksud dan tujuan


Dalam pembuaan makalah ini, maksud dan tujuannya adalah agar supaya kita dapat
mengerti perbedaan , dan cara terbentuknya baik dari batuan beku, prioklastik, sendimen, dan
metamorf, serta kita dapat mendentivikasi mineral-mineral yang terkandung dalam batuan-
batuan tersebut, dan kita juga dapat mengenal apa itu menineral dan mengetahui beberapa
penjelasan tentang betuan menurut para ahli.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Batuan beku


Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari hasil pendinginan magma yang berupa
larutan silikat pijar dengan temperatur jauh diatas 1600 0C. Hal-hal yang mempengaruhi
pembentukan batuan beku yakni, proses diferensiasi magma, proses asimilasi magma dengan
batuan sampingnya dan proses fraksinasi magma. Batua beku bisa dikatakan sebagai batuan
induk atau sumber dimana berbagai jenis mineral terbentuk, dan ada juga batuan beku yang
mengandung mineral tunggal. Batuan beku beserta mineral kandungannya sangat dibutuhkan
didalam kehidupan manusia.
Permintaan public akan jenis batuan beku ini semakin meningkat sehingga perlu adanya
upaya eksplorasi lebih lanjut. Hal-hal yang mendukung proses eksplorasi antara lain dengan
mengetahui alam-alam yang pernah dialami batuan serta sifat-sifat khas-nya.Mineral yang
terkandung dalam batuan beku adalah:
 Mineral utama : hasil kristalisasi langsung dari magma. Bila jumlahnya >10% maka
dapat menentukan nama batuan.
 Mineral tambahan : hasil kristalisasi langsung dari magma tetapi kehadirannya tidak
mempengaruhi nama batuan

2
 Mineral sekunder : mineral yang terbntuk sebagai hasil pelapukan dan ubahan dari
mineral primer (mineral utama dan tambahan)
Dasar dari klasifikasi batuan beku adalah komposisi mineral,tekstur dan struktur.

Berdasarkan macam tekstur mineralnya batuan beku ini bisa dibedakan menjadi dua,
batuan beku plutonik dan batuan beku vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari
tekstur besar mineral penyusun batuannya. Macam dari batuan beku diatas adalah :
a. Batuan beku plutonik, umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lambat
sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contohnya yaitu gabbro, diorite, dan
granit.
b. Batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat
sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesite, dan dacite.

Kristalinitas pada batuan beku dibagi menjadi 3,yaitu:


1. Holokristalin : seluruh masa batuan terdiri dari Kristal.
2. Holohyalin : Seluruh masa batuan terdiri dari non Kristal/glass (amorf)
3. Hipokristalin : Sebagian masa dasar berupa Kristal dan sebagian lagi berupa glass.
Granularitas atau ukuran Kristal dalam masa batuan beku dibagi menjadi 2,yaitu:
1. Fanerik : Kristal dapat dibedakan dengan mata biasa
2. Afanitik : Kristal sangat halus sehingga sulit dibedakan mata biasa.
Relasi pada batuan beku dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
1. Equigranular : ukuran kristalnya sama/hamper sama
2. Inequigranular : Ukuran kristalnya tidak sama.
Struktur umum pada batuan beku adalah:
 Masiv : Seluruh masa batuan pejal,padat dan kompak
 Vasikuler : Lubang-lubang kecil,penyebaran tidak merata.
 Amigdaloidal : Lubang gas yang telah terisi oleh mineral sekunder
 Scorius : Vasiculer,lubang sangat banyak/dominan dengan penyebaran merata
 Pumceous :Seperti scoria tapi lubangnya berhubungan dan membentuk
tabular,umumnya pada volkanik asam
 Aliran : kenampakan penjajaran mineral pada arah tertentu dengan orientasi
yang jelas.
Batuan beku dibagi menjadi 3 macam,yaitu batuan beku basa,batuan beku intermediate,dan

batuan beku asam.

Beberapa contoh dari batuan beku intermediate adalah :

1. Nepheline syenite

3
Genesa : merupakan batuan beku yang membeku lebih lambat
dan mengakibatkan memiliki warna campuran antara hitam dan putih.
Warna : abu-abu
Kristalinitas : hipokristalin
Granularitas : fanerik
Relasi : Inequigranular
Fabrik : subhedral
Tekstur : masiv
Komposisi mineral : Adularia,mikroklin,plagioklas,piroksin,glass.
Kegunaan : sebagai bahan dalam pembuatan keramik.

2. Monzonite

Genesa : merupakan batuan beku yang membeku lebih lambat


dan mengakibatkan memiliki warna campuran antara hitam dan putih.
Warna : abu-abu
Kristalinitas : hipokristalin
Granularitas : fanerik
Relasi : Inequigranular
Fabrik : subhedral
Tekstur : masiv
Komposisi mineral : Piroksin,plagioklas,mikroklin,glass

3. Trachyte porphyry

4
Warna : abu-abu
Kristalinitas : hipokristalin
Granularitas : fanerik
Relasi : Inequigranular
Fabrik : subhedral
Tekstur : masiv
Komposisi mineral : biotit,plagioklas,orthoklas,olivine,glass

4. Al kali synite

Genesa : merupakan batuan beku yang membeku lebih lambat


dan mengakibatkan memiliki warna campuran antara hitam dan putih dan
memiliki mineral alkali yang cukup tinggi
Warna : abu-abu
Kristalinitas : hipokristalin
Granularitas : fanerik
Relasi : Inequigranular
Fabrik : subhedral
Tekstur : masiv
Komposisi mineral : mikroklin,hornblend,plagioklas,glass.

5. Hornblende synite

5
Genesa : merupakan batuan beku yang membeku lebih lambat
dan mengakibatkan memiliki warna campuran antara hitam dan putih dan
memiliki mineral hornblende yang cukup tinggi
Warna : hitam
Kristalinitas : holohyalin
Granularitas : fanerik
Relasi : Inequigranular
Fabrik : subhedral
Tekstur : masiv
Komposisi mineral : biotit,hornblende,plagioklas,adularia,glass.

Beberapa contoh dari batuan beku asam adalah:

1. Rhyolite

Genesa : batuan ini terbentuk karena proses pembekuan magma yang


bersifat cepat

Warna : cokelat
Kristalinitas : hipokristalin
Granularitas : afanitik
Relasi : equigranular
Struktur : massive
Komposisi mineral : plagioklas,mikroklin,biotit,orthoklas,glass
Kegunaan : untuk bahan campuran semen

1. Granite

6
Genesa : batuan ini terbentuk karena proses pembekuan magma yang
bersifat cepat
Warna : cokelat
Kristalinitas : hipokristalin
Granularitas : Fanerik
Relasi : Inequigranular
Struktur : masiv
Komposisi mineral : plagioklas,hornblend,anorthoklas,orthoklas,glass.
Kegunaan : sebagai keramik
2. Aplite

Genesa : batuan ini terbentuk karena proses pembekuan magma yang


bersifat cepat
Warna : cokelat
Kristalinitas : hipokristalin
Granularitas : Fanerik
Relasi : Inequigranular
Struktur : masiv
Komposisi mineral : Hornblend,plagioklas,orthoklas,biotit,adularia,gelas.

3. Dacite

Genesa : batuan ini terbentuk karena proses pembekuan magma yang


bersifat cepat
Warna : abu-abu
Kristalinitas : hipokristalin
Granularitas : afanitik
Relasi : Inequigranular

7
Struktur : masiv
Komposisi mineral : Biotit,plagioklas,anorthoklas,adularia,mikroklin,gelas

4. Diorite

Genesa : batuan ini terbentuk karena proses pembekuan magma yang


bersifat cepat
Warna : abu-abu
Kristalinitas :Hipokristalin
Granularitas : Fanerik
Relasi : Inequigranular
Struktur : masiv
Komposisi minera : plagioklas,biotit,sanidine,gelas.
Kegunaan : Sebagai batu ornamen dinding maupun lantai bangunan
gedung atau untuk batu belah untuk pondasi bangunan / jalan raya

Beberapa contoh dari batuan beku intermediate adalah :


1. Nepheline syenite

Genesa : merupakan batuan beku yang membeku lebih lambat


dan mengakibatkan memiliki warna campuran antara hitam dan putih.
Warna : abu-abu
Kristalinitas : hipokristalin
Granularitas : fanerik
Relasi : Inequigranular
Fabrik : subhedral
Tekstur : masiv
Komposisi mineral : Adularia,mikroklin,plagioklas,piroksin,glass.
Kegunaan : sebagai bahan dalam pembuatan keramik.

2. Monzonite

8
Genesa : merupakan batuan beku yang membeku lebih lambat
dan mengakibatkan memiliki warna campuran antara hitam dan putih.
Warna : abu-abu
Kristalinitas : hipokristalin
Granularitas : fanerik
Relasi : Inequigranular
Fabrik : subhedral
Tekstur : masiv
Komposisi mineral : Piroksin,plagioklas,mikroklin,glass

3. Trachyte porphyry

Warna : abu-abu
Kristalinitas : hipokristalin
Granularitas : fanerik
Relasi : Inequigranular
Fabrik : subhedral
Tekstur : masiv
Komposisi mineral : biotit,plagioklas,orthoklas,olivine,glass

4. Al kali synite

Genesa : merupakan batuan beku yang membeku lebih lambat


dan mengakibatkan memiliki warna campuran antara hitam dan putih dan
memiliki mineral alkali yang cukup tinggi

9
Warna : abu-abu
Kristalinitas : hipokristalin
Granularitas : fanerik
Relasi : Inequigranular
Fabrik : subhedral
Tekstur : masiv
Komposisi mineral : mikroklin,hornblend,plagioklas,glass

5. Hornblende synite

Genesa : merupakan batuan beku yang membeku lebih lambat


dan mengakibatkan memiliki warna campuran antara hitam dan putih dan
memiliki mineral hornblende yang cukup tinggi
Warna : hitam
Kristalinitas : holohyalin
Granularitas : fanerik
Relasi : Inequigranular
Fabrik : subhedral
Tekstur : masiv
Komposisi mineral : biotit,hornblende,plagioklas,adularia,glass.

2.1.1.Batuan sendimen

Batuan sedimen adalah salah satu dari kelompok utama batuan yang terbentuk melalui tiga
cara utama,yaitu pelapukan batuan,pengendapan karena aktivitas biogenic dan pengendapan
dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu kapur,batu pasir dan lempung,termasuk dalam
batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi.
Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan sedimen
digolongkan menjadi:
a) Sedimen aquatic adalah sedimen yang diendapkan oleh tenaga air.
b) Sedimen Aeolis adalah sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin
c) Sedimen glassial adalah sedimen yang diendapkan oleh gletser.
Penggolongan batuan sedimen yang didasarkan pada cara pengendapannya dapat
digolongkan menjadi 3 macam yaitu:
a) Sedimen klastik adalah akumulasi partikel-partikel yang berasal dari pecahan-pecahan
batuan dan sisa-sisa kerangka organism yang telah mati.
b) Sedimen kimia adalah batuan yang terangkut dalam bentuk larutan kemudian
dindapkan secara kimia di tempat lain.
c) Sedimen organic adalah sedimen yang dibentuk atau diendapkan oleh organisme.
Berdasarkan terbentuknya lingkungan pengendapan,batuan sedimen dibagi menjadi 3:

10
a) Sedimen laut : diendapkan di laut
b) Sedimen darat : proses terjadinya di darat.
c) Sedimen transisi : lokasi pembentukannya antara darat dan laut.
Beberapa contoh batuan sedimen klastik adalah :
1. Konglomerat

Genesa : merupakan batuan yang terbentuk dari proses penghancuran


dan transportasi serta pengendapan dan litifikasi. Batuan ini belum tertransport
jauh . bisa diketahui dari ukuran butirnya yang besar.
Warna : cokelat
Ukuran : kerakal (4-64 mm)
Bentuk butir : rounded
Kemas : terbuka
Pemilahan : poor sorted
Porositas : poor
Fragmen : Kristal (plagioklas,biotit,kuarsa)
Matriks : silica
Semen : silica
2. Sandstone

Genesa : merupakan batuan yang terbentuk dari proses penghancuran


dan transportasi serta pengendapan dan litifikasi. Batuan ini sudah tertransportasi
lebih jauh dilihat dari ukuran butirnya
Warna : cokelat
Ukuran : Medium 1-1/2
Bentuk butir : sub rounded
Kemas : tertutup
Pemilahan : medium sorted
Porositas : fair
Fragmen : klastika
Matriks : pasir
Semen : silica
Kegunaan : sebagai resevoar rock

3. Arkose

11
Genesa : merupakan batuan yang terbentuk dari proses penghancuran
dan transportasi serta pengendapan dan litifikasi. Batuan ini cukup kasar karena
hanya mengalami transportasi yang pendek
Warna : merah
Ukuran : sandstone 1/6
Bentuk butir : rounded
Kemas : tertutup
Pemilahan : well sorted
Porositas : good
Fragmen : kristal
Matriks : oxida besi
Semen : oxida besi
4. Graywacke

Genesa : Graywacke adalah salah satu tipe dari batu pasir yang 15%

atau lebih komposisinya adalah matrix yang terbuat dari lempung, sehingga

menghasilkan sortasi yang jelek dan batuan menjadi berwarna abu-abu gelap atau

kehijauan
Warna : cokelat
Ukuran : Clay <256
Bentuk butir : sub rounded
Kemas : tertutup
Pemilahan : medium sorted
Porositas : fair
Fragmen : klastika
Matriks : pasir
Semen : silica
5. Shale

Genesa : merupakan batuan sediment klastik yang halus


Warna : abu abu
Ukuran : Lanau 1/16 - <256

12
Bentuk butir : sub rounded
Kemas : tertutup
Pemilahan : medium sorted
Porositas : fair
Fragmen : klastika
Matriks : pasir
Semen : silica
Beberapa contoh batuan sedimen non klastik adalah

1. Chert

Warna :cokelat
Porositas : poor

2. Gamping terumbu

Warna : cokelat
Porositas : baik

3. Travertine

Warna : cokelat
Porositas : fair

4. Bituminous

13
Warna : hitam
Porositas : buruk

5. gambut

Warna : abu abu


Porositas : buruk

2.1.2. Batuan metamorf

Berasal dari kata ‘meta’ (= berubah) dan morf = bentuk. Jadi batuan metamorf adalah
batuan ubahan dari batuan yang sudah ada sebelumnya (beku, sediment, dan batuan metamorf
sendiri) yang terjadi karena proses metamorfosis. Dalam proses metamorfosis : yang berubah:
tekstur, asosiasi mineral..

Proses metamorfosis meliputi :

1. reklistalisasi

2. reorientasi

3. pembentukan mineral baru, dari unsur yang telah ada sebelumnya.

Batuan Malihan (Batuan Metamorf)

Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang berubah bentuk. Contohnya kapur
(kalsit) berubah menjadi marmer

, atau batuan kuarsa menjadi kuarsit .

Jenis-jenis batuan metamorf

14
Sebagai hasil kontak metamof atau penambahan suhu yang tinggi dan penambahan tekanan.
Batuan metamorf disebut juga batuan Malihan adalah jenis batuan yang sangat padat dan
kedap air. Batuan metamorf dapat terjadi karena adanya lokasi yang bersentuhan atau
berdekatan dengan magma yang disebut kontak metamorf atau karena penambahan suhu
tinggi (disebut Dinamo Metamorf). Batuan ini berfungsi sebagai batu hias.

Batuan metamorf adalah salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil
transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh
suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk". Protolith yang
dikenai panas (lebih besar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrim akan mengalami perubahan
fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau
batuan metamorf lain yang lebih tua. Beberapa contoh batuan metamorf adalah gneis, batu
sabak, batu marmer, dan skist.

Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan berdasarkan
tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka terbentuk jauh dibawah
permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi.
Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan
terbentuk terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi.

Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan
pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan tekanan
yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi.

Batuan Metamorf jenis batuan yang sifat-sifatnya berubah sebagai akibat daripada adanya
tekanan yang kuat dan suhu yang tinggi. Segumpal tanah saja, kalau dipanaskan cukup lama,
bisa menjadi "bata" yang sifat-sifatnya berbeda dengan tanah sebelum dipanaskan. "Bata" itu
adalah juga batuan "metamorf", pada prinsipnya. Proses pembentukan batuan metamorf di
dalam alam tentu berlanjut dengan tekanan yang lebih kuat dan suhu yang lebih tinggi. Batuan
metamorf asalnya dari batuan endapan pada awalnya . Batuan metamorf tidak berkristal.
(Pualam, Sabak).

Batuan metamorfosis adalah sejenis batu yang mengalami proses metamorfisme. Ini
disebabkan oleh kewujudan tekanan dan suhu yang tinggi yang dialami oleh batu tersebut.
Menurut prosesnya, metamorfisme terbahagi kepada 3 jenis iaitu:

15
1. Metamorrfisme sentuhan - terjadi apabila batu mengalami tekanan dan suhu yang
tinggi

2. Metamorfisme perbezaan iklim kawasan - terjadi apabila batu mengalami tekanan


yang tinggi dan suhu yang rendah

3. Metamorfisme regiomal - apabila batuan mengalami tekanan yang rendah dan


mengalami kenaikan suhu yang cukup tinggi.

Jalinan batu metamorfosis adalah nipis dan bukan nipis. Jalinan nipis (foliation) terjadi
apabila batu mengalami penjajaran mineral dan Jalan tidak nipis (non-foliation) tidak
mengalami penjajaran mineral.

Contoh-contoh batu metamorfosis ialah seperti gneisses,slates,phyllites,schist,marmar dan


quartzit.

Teknik Yang Metamorphic adalah suatu format kaki lembut, tangan dan memimpin pijatan
yang dapat dilaksanakan oleh seseorang dengan suatu pelatihan ringkas di (dalam) teknik
mendukung reflexology dalam teori nya dan pendekatan.

tidak mengakui manapun penyembuhan spesifik menggerakkan tetapi penggunaan gagasan


di mana pijatan membantu kepunyaan individu yang bawaan kecerdasan/inteligen bagian
dalam bebaskan blok dalam di (dalam) energi badan mereka mempola dan bagaimanapun juga
menyempurnakan resolusi [dari;ttg] pola teladan dicucukkan di akar permasalahan di (dalam)
kesehatan dan hidup mereka.

memusat pada reflexology garis bujur di (dalam) kaki, tangan dan kepala yang (mana)
sesuai dengan kolom yang mengenai tulang belakang dan pada gilirannya kepada
penjelmaan/titisan, kelahiran dan kehamilan [menyangkut] individu.

[Itu] dipikirkan mula-mula oleh Britania Naturopath Robert St. Yohanes di (dalam) [itu]
1960s. Ia tengah berlatih reflexology pada [atas] pasien nya tetapi ditemukan ia mempunyai
lebih [] sukses jika ia menyerah berusaha untuk menyempurnakan suatu hasil spesifik dan
memberi suatu pijatan [yang] umum [menyangkut] refleks yang mengenai tulang belakang
[itu]. Adalah dikembangkan lebih lanjut oleh siswa nya Gaston Saint-Pierre di (dalam) 1970s

16
[yang] coined istilah Teknik Metamorphic dan menemukan Asosiasi Yang Metamorphic di
(dalam) 1979.

JENIS METAMORFOSIS

1. Metamorfosis kontak

2. metamorfosis dinamis

3. metamorfosis regional

1. metamorfosis kontak

terjadi karena perubahan temperature, yaitu pada aktifitas intrusi magma, akibat panas
larutan aktif.

2. Metamorfosis dinamis

Terjadi karena perubahan tekanan, biasa dijumpai dilingkungan pergeseran / pergerakan.

3. Metamorfosis regional

Terjadi karena perubahan temperature dan tekanan bersama-sama. Meliputi daerah yang
luas, biasa dijumpai didaerah tektonik, misal pembentukan pegunungan ‘zona tunjam’

PENGENALAN BATUAN METAMORF

1. Sifat kristal atau hablur

2. Adanya mineral-mineral khas metamorf

3. terdapat struktur foliasi pada kebanyakan batuan metamorf.

DASAR KLASIFIKASI BATUAN METAMORF

Klasifikasi batuan metamorf erdasarkan :

1. tekstur

17
2. struktur

3. komposisi mineral

Secara umum komposisi batuan metamorf dibagi menjadi 2, yaitu ;

- berfoliasi

- tak berfoliasi

Contoh contoh batuan foliasi

Phylite

Genesa : terbentuk karena proses metamorphism

Warna : abu abu

Kegunaan :

Schist

Genesa : terbentuk karena proses metamorphism

18
Warna : cokelat

Kegunaan :

Gneiss

Genesa : batuan metamorf yang memiliki foliasi yang paling tidak beraturan

Warna : cokelat

Kegunaan :

Slate

Genesa : batuan metamorf yang memiliki foliasi yang paling beraturan

Warna : abu abu

Conyoh non fosil:

Contoh

Marmer

19
Genesa : batuan metamorf yang terdiri dari butiran kalsit berukuran kasar. Jika

batuan asalnya adalah dolomit, namanya menjadi marmer dolomit.

Warna : abu abu

Kegunaan : sebagai keramik

Kuarsit

Genesa : ialah batuan metamorf yang terdiri dari 100% kuarsa yang telah

berubah.

Warna : putih, prismatic

Kegunaan :

Hornfles

20
Genesa : ialah batuan metamorf yang terdiri dari hornblende dan feldspar

Warna : hitam bening

Kegunaan :

Hornfles pyroxene

Genesa : ialah batuan metamorf yang terdiri dari hornblende dan flespar serta

pyroxene

Wana : abu abu

Kegunaan :

Hornfles Andalusite

Genesa : ialah batuan metamorf yang terdiri dari hornblende dan flespar serta

andalusite

Warna : kuning

Kegunaan :

21
2..1.3. batuan menurut parah ahli

Batuan adalah sekumpulan mineral-mineral yang menjadi satu. Bisa terdiri dari satu atau
lebih mineral. Lapisan lithosphere di bumi terdiri dari batuan. Sedangkan mineral adalah
substansi yang terbentuk karena kristalisasi dari proses geologi, yang memiliki komposisi
fisik dan kimia.
1. Menurut Para Geologiwan
 Batuan adalah susunan mineral dan bahan organis yang bersatu membentuk kulit
bumi.
 Batuan adalah semua material yang membentuk kulit bumi
2. Menurut Para Ahli Teknik Sipil Khususnya Ahli Geoteknik
Istilah batuan hanya untuk formasi yang keras dan padat dari kulit bumi.
Batuan adalah suatu bahan yang keras dan koheren atau yang telah terkonsolidasi dan
tidak dapat digali dengan cara biasa, misalnya dengan cangkul dan belincong.
3. Menurut Talobre
Menurut Talobre, orang yang pertama kali memperkenalkan Mekanika Batuan di
Perancis pada tahun 1948, batuan adalah material yang membentuk kulit bumi
termasuk fluida yang berada didalamnya (seperti air, minyak dan lain-lain).
4. Menurut ASTM
Batuan adalah suatu bahan yang terdiri dari mineral padat (solid) berupa massa yang
berukuran besar ataupun berupa fragmen-fragmen.
5. Secara Umum
Batuan adalah campuran dari satu atau lebih mineral yang berbeda, tidak mempunyai
komposisi kimia tetap.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa batuan tidak sama dengan tanah. Tanah dikenal
sebagai material yang “mobile“, rapuh dan letaknya dekat dengan permukaan bumi.

Mineral

22
\ Beberapa jenis mineral memiliki sifat dan bentuk tertentu dalam keadaan padatnya, sebagai
perwujudan dari susunan yang teratur didalamnya. Kristal secara umum dapat didefinisikan
sebagai bahan padat yang homogen yang memiliki pola internal susunan tiga dimensi yang
teratur. Studi khusus yang mempelajari sifat-sifat, bentuk susunan dan cara-cara terjadinya
bahan padat tersebut dinamakan kristalografi.

Pengetahuan tentang mineral merupakan syarat mutlak untuk dapat mempelajari bagian
yang padat dari bumi ini, yang terdiri dari batuan. Bagian luar yang padat dari bumi ini
disebut litosfir, yang berarti selaput yang terdiri dari batuan, dengan mengambil lithosdari
bahasa latin yang berarti batu , dan sphere yang berarti selaput.
1.2 Sifat Fisik Mineral

Terdapat dua cara untuk dapat mengenal suatu mineral, yang pertama adalah dengan
melakukan analisis secara kimiawi, dan yang kedua yang paling umum dilakukan adalah
dengan cara mengenali sifat-sifat fisiknya. Sifat-sifat fisik mineral antara lain bentuk
kristalnya, berat jenis, bidang boleh, warna, goresan, kilap, dan kekerasan.

1. Bentuk kristal (crystall form) :


Pembentukan kristal suatu mineral tergantung pada ada atau tidaknya hambatan. Contohnya
suatu cairan panas terdiri dari unsur-unsur Natrium dan Chlorit. Selama suhu tetap dalam
keadaan tinggi, ion-ion tetap bergerak bebas dan tidak terikat satu dengan yang lain. Jika
suhu turun, kebebasan bergeraknya berkurang, mulai terikat dan berkelompok membentuk
Natrium Chlorida.

Semakin menurunnya suhu cairan, kelompok tersebut membesar dan membentuk mineral
Halit yang padat. Pada umumnya pertumbuhan mineral Kuarsa terbatas, namun bentuknya
yang tidak teratur tetap memperlihatkan susunan ion-ionnya dengan struktur kristalnya yang
khas berupa prisma bersisi enam. Kristal mineral intan berbentuk segi-delapan atau
Oktahedron dan mineral grafit dengan segi enam yang pipih, keduanya mempunyai susunan
kimiawi sama, terdiri dari unsure karbon (C). Perbedaan terjadi karena susunan atom
karbonnya yang berbeda.

23
Setiap mineral mempunyai sifat bentuk Kristal yang khas perwujudan kenampakan luar,
terjadi sebagai akibat susunan kristal didalamnya. Bentuk-bentuk kristal : Prismatik,
Orthorombik, Kubus, Tetrahedral, Heksagonal, Trigonal dll.

Berat jenis (specific gravity) :


Berat jenis setiap mineral ditentukan oleh unsur-unsur pembentuknya serta kepadatan
ikatan unsur-unsur dalam susunan kristalnya.

1. Bidang belah (fracture) :


Mineral mempunyai kecenderungan untuk pecah melalui suatu bidang yang mempunyai
arah tertentu yang ditentukan susunan dalam atom-atomnya, yang merupakan bidang lemah
suatu mineral.

1. Warna (color) :
Meskipun warna bukan menjadi ciri utama untuk membedakan antar mineral, namun
terdapat warna-warna khas untuk mengetahui unsur tertentu di dalamnya. Contohnya warna
gelap mengindikasikan adanya unsur besi, sedangkan warna terang mengindikasikan
kandungan aluminium.

Goresan pada bidang (streak) :


Beberapa jenis mineral mempunyai goresan pada bidangnya, seperti pada mineral kuarsa
dan pyrite yang terlihat jelas dan khas.
1. Kilap (luster) :
Kenampakan atau kualitas pantulan cahaya dari permukaan suatu mineral. Ada 2 jenis
kilap, yaitu kilap Logam dan Non-logam.

1. Kekerasan (hardness) :
Kekerasan yaitu sifat resistensi dari suatu mineral terhadap kemudahan mengalami abrasi
atau mudah tergores. Kekerasan bersifat relatif, maksudnya jika mineral saling digoreskan
dengan yang lain maka mineral yang tergores relatif lebih lunak dibanding lawannya.

24
Skala kekerasan mineral dari yang terlunak (skala 1) hingga terkeras (skala 10) diajukan
oleh Mohs dan dikenal sebagai Skala Kekerasan Mohs.

BAB 3

PENUTUP
3.1. Kesimpulan

 batuan terdiri dari batuan beku, sediment serta metamorf

 batuan dapat digunakan sebagai bahan dasar kimia

Daftar pustaka

www.google.co.id

www.wikipedia.co.id

www.gallery.com

www.minerals.net

http://suaragea.com/2009/05/08/batuan-metamorf/comment-page-1/

https://askiravistara.wordpress.com

25
26

You might also like