Professional Documents
Culture Documents
YUNITA PUSPITASARI
NIM. 1601200077
Dewan Penguji
Mengetahui ,
Ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Lansia
Penderita Diabetes Mellitus dengan Gangguan Pemenuhan ADL” oleh Yunita
Puspitasari NIM. 1601200077 telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan pada
tanggal:
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan
Pada Lansia Penderita Diabetes Mellitus Dengan Gangguan Pemenuhan ADL di
RSUD Dr. R. Soedarsono Pasuruan” sebagai salah satu syarat tugas akhir kelulusan
studi di Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang Jurusan Keperawatan. Atas
terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Budi Susatia, S. Kp, M. Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Malang yang telah memberikan sarana dan prasana kemudahan
dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Imam Subekti, S. Kp, M. Kep, Sp. Kom selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang yang telah memberikan sarana dan
prasana kemudahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Agus Setyo Utomo, A. M. Kes selaku Ketua Program Studi D-III Politeknik
Kesehatan Kemenkes Malang yang telah memberikan sarana dan prasana
kemudahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Agus Setyo Utomo, A. M. Kes selaku pembimbing yang selalu memberikan
bimbingan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Agus Setyo Utomo, A. M. Kes selaku penguji yang selalu memberikan
arahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Semua pihak yang selalu memberikan dorongan dan bantuannya dalam
penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada orang tua, keluarga
tercinta, serta teman-teman dan semua pihak yang selalu memberikan dukungan
dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
peniliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam membantu
memperbaiki Karya Tulis Ilmiah yang akan datang. Penulis berharap semoga Karya
Tulis Ilmiah ini bisa bermanfaat bagi orang lain.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
......... 1.1 Latar Belakang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Diabetes
Mellitus
3.2 Batasan
Istilah
3.3
Partisipan
3.4 Lokasi dan Waktu
Penelitian
3.5 Pengumpulan
Data
3.6 Uji Keabsahan
Data \
3.7 Analisa
Data
3.8 Etika
Penelitian
DAFTAR RUJUKAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran tentang asuhan keperawatan pada lansia
penderita diabetes mellitus yang mengalami gangguan pemenuhan ADL di
Ruang Interna 1 RSUD Dr. R. Soedarsono Pasuruan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mendapatkan gambaran tentang pengkajian keperawatan pada
klien yang mengalami diabetes mellitus dengan gangguan gangguan
pemenuhan ADL di Ruang Interna 1 RSUD Dr. R. Soedarsono Pasuruan.
b. Untuk mendapatkan gambaran tentang diagnosis keperawatan pada klien
yang mengalami diabetes mellitus dengan gangguan gangguan
pemenuhan ADL di Ruang Interna 1 RSUD Dr. R. Soedarsono Pasuruan.
c. Untuk mendapatkan gambaran tentang perencanaan keperawatan pada
klien yang mengalami diabetes mellitus dengan gangguan gangguan
pemenuhan ADL di Ruang Interna 1 RSUD Dr. R. Soedarsono Pasuruan.
d. Untuk mendapatkan gambaran tentang implementasi keperawatan pada
klien yang mengalami diabetes mellitus dengan gangguan gangguan
pemenuhan ADL di Ruang Interna 1 RSUD Dr. R. Soedarsono Pasuruan.
e. Melakukan evaluasi pada klien yang mengalami diabetes mellitus
dengan gangguan gangguan pemenuhan ADL di Ruang Interna 1 RSUD
Dr. R. Soedarsono Pasuruan.
1.4 MANFAAT
1. Manfaat Teoritis
Meningkatkan pengetahuan bagi pembaca agar dapat melakukan
pencegahan untuk diri sendiri dan orang disekitarnya agar tidak terkena
diabetes mellitus (DM), bahwa diabetes mellitus (DM) adalah gangguan
metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia yang berhubungan
dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang
disebabkan oleh penurunan sekresi insulin dan menyebabkan komplikasi
kronis mikrovaskuler, makrovaskuler, dan neuropati. Penulisan karya tulis
ilmiah ini juga berfungsi untuk mengetahui antara teori dan kasus nyata
yang terjadi di lapangan sesuai atau tidak, karena dalam teori yang sudah
ada tidak sesuai dengan kasus yang terjadi sehingga disusunlah karya tulis
ilmiah ini.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perawat
Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
menambah wacana keilmuan bagi perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan pada klien dengan Diabetes Mellitus.
b. Bagi Rumah Sakit
Karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan salah satu contoh hasil dalam
melakukan tindakan keperawatan bagi pasien penderita Diabetes
Mellitus.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Manfaat praktis bagi instansi akademik yaitu dapat digunakan
sebagai referensi bagi institusi pendidikan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan Diabetes
Mellitus.
d. Bagi Pasien dan Keluarga
Manfaat karya tulis ilmiah ini bagi pasien dan keluarga yaitu agar
pasien dan keluarga mengetahui tentang penyakit Diabetes Mellitus
serta perawatan yang benar agar klien mendapat perawatan yang tepat.
e. Bagi Pembaca
Manfaat penulisan karya tulis ilmiah bagi pembaca yaitu menjadi
sumber referensi dan informasi bagi orang yang membaca karya tulis
ilmiah ini menjadi lebih mengetahui dan memahami bagaimana cara
merawat pasien penderita Diabetes Mellitus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pada Individu
Pola dan gaya hidup penderita akan berubah dengan adanya
penyakit ini, Gordon telah mengembangkan 11 pola fungsi
kesehatan yang dapat digunakan untuk mengetahui perubahan
tersebut.
2. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
Pada pasien gangren kaki diabetik terjadiperubahan persepsi dan
tata laksana hidup sehat karena kurangnya pengetahuan tentang
dampak gangren kaki diabetuk sehingga menimbulkan persepsi
yang negatif terhadap dirinya dan kecenderungan untuk tidak
mematuhi prosedur pengobatan dan perawatan yang lama, oleh
karena itu perlu adanya penjelasan yang benar dan mudah
dimengerti pasien.mengakibatkan terjadinya gangguan nutrisi dan
metabolisme yang dapat mempengaruhi status kesehatan penderita.
3. Pola eliminasi
Adanya hiperglikemia menyebabkan terjadinya diuresis osmotik
yang menyebabkan pasien sering kencing (poliuri) dan pengeluaran
glukosa pada urine ( glukosuria ). Pada eliminasi alvi relatif tidak
ada gangguan.
4. Pola tidur dan istirahat
Adanya poliuri, nyeri pada kaki yang luka dan situasi rumah sakit
yang ramai akan mempengaruhi waktu tidur dan istirahat penderita,
sehingga pola tidur dan waktu tidur penderita mengalami perubahan.
5. Pola aktivitas dan latihan
Adanya luka gangren dan kelemahan otot – otot pada tungkai bawah
menyebabkan penderita tidak mampu melaksanakan aktivitas
sehari-hari secara maksimal, penderita mudah mengalami
kelelahan.(“Askep Diabetes Melitus (DM) | Hidayat2’s Blog,” 2009)
2.1.6 Patofisiologi
Diabetes melitus merupakan penyakit yang disebabkan oleh
adanya kekurangan insulin secara relatif maupun absolut. Defisiensi
insulin dapat terjadi melalui 3 jalan, yaitu :
1. Rusaknya sel-sel β pankreas karena pengaruh dari luar (virus, zat
kimia tertentu, dll).
2. Desensitasi atau penurunan reseptor glukosa pada kelenjar
pankreas.
3. Desensitasi/kerusakan reseptor insulin (down regulation) di
jaringan perifer (Manaf, 2009).
Akibat lain adalah astenia atau kekurangan energi sehingga pasien
menjadi cepat lemah dan mengantuk yang disebabkan oleh
berkurangnya atau hilangnya protein tubuh dan juga berkurangnya
penggunaan karbohidrat untuk energi. Glukosoria ini akan
mengakibatkan diuresis osmotik yang meningkatkan pengeluaran
kemih (poliuria) harus testimulasi, akibatnya pasien akan minum
dalam jumlah banyak karena glukosa hilang bersama kemih, maka
pasien mengalami keseimbangan kalori negatif dan berat badan
berkurang. Rasa lapar yang semakin besar (polifagia) timbul sebagai
akibat kehilangan kalori (Wijaya 2013). (Ii & Teori, 2016)
2.1.8 Penatalaksanaan
Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencapai
aktivitas insulin dan kadar glukosa darah yang normal dalam upaya
untuk mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta neuropatik
tanpa terjadi hipoglikemia.
2. Latihan Jasmani
Latihan fisik pada pasien DM dapat meningkatkan rasa
nyaman, baik secara fisik, psikis maupun sosial. Latihan fisik yang
dinamis adalah dengan melibatkan kelompok otot – otot utama yang
akan meningkatkan pengambilan oksigen sebesar 15-20 kali lipat
yang disebabkan adanya peningkatan laju metabolisme pada otot
yang aktif.
4. Pendidikan Kesehatan
Diabetes Mellitus merupakan penyakit gangguan
metabolisme yang memerlukan perawatan dalam waktu yang lama,
sehingga diperlukan kepatuhan dari masing – masing penderita DM
baik kepatuhan terkait degan pola makan, aktivitas fisik, pengobatan
dan pengendalian kadar glukosa darah. Upaya untuk meningkatkan
pemahaman dan kepatuhan pasien DM diantaranya melalui
pendidikan kesehatan. Menurut Basuki (2009) penyuluhan perlu
diberikan pada pasien DM hal ini terkait dengan pentingnya
perubahan gaya hidup.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penyuluhan antara lain :
a. Agar penderita DM hidup lebih lama dan dalam kebahagiaan.
b. Untuk membantu penderita DM agar dapat merawat dirinya
sendiri, sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi yang
mungkin terjadi.
c. Agar penderita DMtetap produktif sehingga dapat berfungsi
dan berperan sebaik – baiknya di dalam masyarakat.
d. Menekan biaya perawatan baik yang dikeluarkan secara
pribadi, asuransi maupun secara nasional (Basuki 2009, dalam
Soegondo, 2009).
b. Riwayat keperawatan
Riwayat kesehatan sekarang (keluhan utama, kronologis keluhan),
riwayat kesehatan masa lalu (riwayat alergi, kecelakaan, dirawat
dirumah sakit, pemakaian obat). Riwayat kesehatan keluarga, riwayat
psikososial dan spiritual, kondisi lingkungan rumah, pola kebiasaan
sebelum sakit dan dirumah sakit.
c. Pengkajian fisik
1. Aktivitas / istirahat
Gejala :
Tanda :
2. Sirkulasi
Gejala : adanya riwayat hipertensi, MCI akut, kebas dan kesemutan
pada ekstremitas, penyembuhan yang lama, ulkus pada kaki.
Tanda : takikardi, perubahan tekanan darah postural, hipertensi,
nadi yang menurun atau tidak ada, disritmia, GJK, kulit panas,
kering dan kemerahan.
3. Integritas ego
Gejala : stress tergantung pada orang lain
Tanda : ansietas, peka rangsang
4. Eliminasi
Gejala : perubahn pada berkemih (polyuria), nokturia, nyeri saat
berkemih, sulit berkemih (infeksi), ISK baru/ berulang, nyeri tekan
abdomen
Tanda : urin encer, pucat, polyuri dapat berkembang menjadi
oliguri, anuri jika terjadi hipovolemi berat, urin berkabut, bau
busuk (infeksi), abdomen keraas, adanya asites, BU lemah dan
menurun/ hiperaktif (diare)
5. Makanan/ cairan
Gejala : hilang nafsu makan, mual/ muntah, tidak mengikuti diit,
peningkatan masukan glukosa/ karbohidrat, penurunan berat
badan lebih dari periode beberapa hari/ minggu, haus.
Tanda :kulit kering/ bersisik, turgor jelek, kekakuan/ distensi
abdomen, muntah,pembesaran tiroid (peningkatan kebutuhan
metabolic dengan peningkatan gula darah), bau buah (nafas aseton)
6. Neurosensori
Gejala : merasa kekurangan oksigen, batuk dengan/ tanpa sputum
purulen (tergantung adanya infeksi/ tidak)
Tanda : demam, diaphoresis, kulit rusak, lesi/ ulserasi,
menurunnya rentang gerak, paretesia, paralisis otot termasuk otot-
otot pernafasan.
7. Nyeri/ kenyamanan
Gejala : abdomen yang tegang/ nyeri (sedang/berat)
Tanda : wajah meringis dengan palpitasi
8. Pernafasan
Gejala : merasa kekurangan oksigen, batuk dengan / tanpa
sputum, purulen (tergantung adanya infeksi atau tidak)
Tanda : lapar udara, batuk dengan / tanpa sputum, purulen
(infeksi), frekuensi pernafasan meningkat
9. Keamanan
Gejala : kulit kering, gatal, ulkus kulit
Tanda : demam, diaphoresis, kulit rusak, lesi/ ulserasi,
menurunnya rentang gerak, parestesia, paralisis otot termasuk
otot-ototpernafasan
10. Seksualitas
Gejala : rabas vagina (cenderung infeksi), masalah impoten pada
pria
11. Penyuluhan/ pembelajaran
Gejala : factor usia keluarga; DM , penyakit jantung, stroke,
hipertensi, penyembuhan yang lambat, penggunaan obat steroid,
diuretic (fiazid) dilantin dan fenobarbital (dapat meningkatkan
kadar glukosa darah)