You are on page 1of 5

MOBILISASI PADA LANSIA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Baby Sitter
dan Caregiver
Dosen Pengampu
Dr. Hj. Isma Widiaty, S.Pd., M.Pd.

Oleh:
Dzikri Khasnudin 1608251
Silma Syanindita 1600498

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018
MOBILISASI PADA LANSIA
Mobilisasi adalah pergerakan yang memberikan kebebasan dan
kemandirian bagi seseorang. Mobilisasi adalah pusat utuk berpartisipasi dalam
menikmati kehidupan. Mempertahankan mobilitas optimal sangat penting untuk
kesehatan mental dan fisik semua lansia.
Lanjut usia merupakan suatu masa yang pasti terjadi setiap manusia,
beberapa pengaruh besar terhadap masa tua diantaranya menurunnya kemampuan
untuk mempertahankan kepadatan tulang dan sistem perbaikan dalam tubuh. Tak
hanya itu, struktur dan fungsinya juga akan mengalami perubahan yang melemah.
Melemahnya kemampuan pada lansia yang paling sering terjadi adalah :
1. Immobility atau biasa dikenal dengan susah bergerak dan tidak seperti
layaknya masa muda dahulu, untuk berlari pun sangat kesusahan apalagi
berjalan hal ini dipengaruhi karena tulang tulang pada masa ini sangat beresiko
patah atau keropos.
2. Instability atau dikenal sebagai gangguan keseimbangan. Pada usia lansia
memang sangat susah sekali untuk berdiri tegak dan bertahan hingga berjam
jam. Pada umumnya, rata rata para lansia hanya bisa berdiri maksimal 30 menit
saja tanpa bantuan penyangga.
Maka dari itu, lansia memerlukan alat bantu jalan untuk mobilisasi atau
pergerakan aktivitas sehari-harinya. Tujuan dari penggunaan alat bantu jalan
untuk meningkatkan kekuatan otot, pergerakan sendi dan kemampuan mobilisasi,
menurunkan resiko kemampuan immobilisasi, serta menurunkan ketergantungan
terhadap orang lain. Berikut ini adalah beberapa alat bantu jalan bagi lansia:
A. Walkers
Alat ini memiliki dasar yang lebar sehingga lebih memberi keseimbangan
dan keamanan. Terdiri dari tangkai besi dengan pegangan tangan, 4 kaki yang kuat
dan satu tempat/ permukaan terbuka. Alat bantu ini dapat digunakan bagi klien
yang mengalami masalah keseimbangan.
Gambar 1. Contoh Walker

Adapun cara menggunakan walker adalah sebagai berikut.


1. Letakan kedua telapak tangan di pegangan walker, tepat diatas karet
pegangan yang disediakan.
2. Majukan salah satu kaki ke depan
3. Majukan kaki yang satunya
4. Setelah kedua kaki sejajar, angkatlah walker standar ke depan

5. Ulangi langkah 1 - 4

B. Tongkat (canes)
Tongkat merupakan alat ringan, membantu pergerakan dengan mudah,
terbuat dari kayu atau besi. Tongkat dapat menjaga keseimbangan badan,
diberikan bagi klien dengan hemiparesi dan digunakan untuk menurunkan
ketegangan karena kumpulan beban yang berat. Terdapat 3 tipe tongkat yang
umum digunakan, yaitu:
1. Tongkat standar, memberi dukungan minimal dan digunakan oleh klien
yang membutuhkan sedikit bantuan untuk berjalan.
2. Tongkat bertangkai, terdapat gagang untuk dipegang sehingga
memudahkan untuk memberikan stabilitas lebih besar dari tongkat standar,
khususnya berguna untuk klien dengan kelemahan tangan.
3. Tongkat segi empat, mempunyai 3 atau 4 kaki yang memberikan dukungan
keseimbangan lebih besar. Alat ini berguna bagi klien dengan parsial
unilateral atau paralisis penih pada kaki.

Gambar 2. Tongkat Bertangkai Gambar 3 Tongkat Segi Empat

Cara membantu lansia dalam menggunakan tongkat:


1. Mulai dengan menempatkan tongkat pada sisi yang lemah,
2. Tempatkan tongkat ke depan 15-25 cm,
3. Jaga beban berat badan pada kedua tungkai,
4. Gerakkan sisi yang lebih maju, majukan tungkai melewati tongkat dengan kuat,
gerakkan tungkai yang lemah ke depan rata dengan tungkai yang kuat,
5. Ulangi langkah-langkah 1-4
C. Kursi Roda
Kursi roda adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami
kesulitan berjalan menggunakan kaki, baik dikarenakan oleh penyakit, cedera,
maupun kelumpuhan atau kelemahan ekstremitas bawah. Alat ini bisa digerakkan
dengan didorong oleh pihak lain, digerakkan dengan menggunakan tangan, atau
digerakkan dengan menggunakan mesin otomatis. Kursi roda terdiri dari 2 jenis
yaitu kursi roda manual dan kursi roda listrik.
Penggunaan kursi roda pada lansia dilakukan apabila lansia benar-benar tidak
bisa berjalan karena otot kaki yang sudah lemah. Kegitan mobilisasi sepenuhnya
dibantu oleh pendamping atau caregiver. Begitupun cara memindahkan lansia dari
tempat tidur ke kursi roda juga melalui bantuan pendamping.
Secara umum, cara membantu lansia memindahkan lansia ke kursi roda adalah
sebagai berikut.
1. Memperkenalkan diri
2. Beritahu dan jelaskan pada klien mengenai prosedur yang akan dilakukan dan
lihat respon klien
3. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
4. Kunci semua roda
5. Rendahkan posisi tempat tidur hingga posisi terendah
6. Letakkan kursi roda sejajar tempat tidur dan sedekat mungkin dengan tempat
tidur
7. Bantu posisi klien duduk ditepi tempat tidur
8. Letakkan tangan klien diatas permukaan tempat tidur atau diatas kedua bahu
caregiver sehingga klien dapat mendorong tubuhnya sambil berdiri , lingkari
tubuh klien dengan kedua tangan caregiver
9. Bantu klien berdiri dan bergerak bersama – sama
10. Bantu posisi klien tegak pada beberapa saat
11. Bantu klien untuk duduk
12. Pastikan keselamatan klien
13. Turunkan sandaran kaki dan letakkan kedua kaki klien diatasnya
14. Lepas sarung tangan dan cuci tangan

You might also like