Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
(CVA) terjadi kira-kira sekitar 152.000 kali dalam satu tahun. Di Asia
sendiri, angka insiden di Pakistan sekitar 250 per 100.000 populasi dan
Bangka Belitung dan DKI Jakarta masing-masing 9,7 per mil. Pravalensi
2
per mil sedangkan Sumatra Utara sebesar 10,3 per mil. Data yang
adalah sebanyak 954 orang pasien per tahun. Pada bulan Januari-
accident (CVA) yaitu sejumlah ±42 pasien per bulan. Jumlah leukosit
adalah sejumlah ±56 pasien per bulan (Data rekam medik Unit Stroke
kelumpuhan wajah atau anggota badan, bicara tidak teratur, bicara tidak
mempunyai keluaran yang lebih buruk dibanding pada pasien stroke tanpa
tinggi pada pasien stroke dapat menginduksi kematian sel yang lebih luas
pada otak. Leukositosis juga biasa ditemukan pada saat tubuh terinfeksi
keluaran yang lebih buruk juga. Baik pada saat sebelum serangan
3
maupun pada saat perawatan di unit stroke. selain itu juga pasien stroke
dengan leukosit menjalani masa rawat yang lebih lama dibanding pada
Malang.
Soepraoen Malang.
(CVA).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
akibat gangguan fungsi otak fokal atau global karena adanya sumbatan
berlangsung selama 24 jam atau lebih (Arifianto et al, 2014). Terjadi ketika
pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak pecah atau
kematian otak (AHA, 2017). di Indonesia salah satu dari penyakit tidak
1. Stroke Iskemik
darah dari tempat yang lebih proksimal. Emboli biasanya bersumber dari
jantung atau arteri besar seperti aorta, arteri karotis, atau arteri vertebralis.
2. Stroke Hemoragik
tersering, dimana dinding pembuluh darah kecil yang sudah rusak akibat
bisa terjadi didalam ruang antara membran araknoid dan pia meter,
2.1.3 Patofisiologi
merujuk pada penurunan atau oklusi aliran darah akibat proses oklusi
udara, lemak, benda asing, atau sel tumor yang masuk sirkulasi sistemik.
9
daerah arteri serebri ante rior dan media, sedangkan Sindrom Balint
tejadi pada iskemik antara daerah arteri serebri media dan posterior
(Caplan, 2009).
kematian jaringan otak dalam waktu 4 -10 menit; nilai <16 -18 mL/100 g
jaringan otak per menit menyebabkan infark dalam waktu satu jam
dan nilai <20 mL/ 100g jaringan otak per menit menyebabkan
gejala sementara, dan klinis sindrom ini disebut TIA. Konsep penting
10
terutama karena kegagalan energi sel dan (2) jalur apoptosis dimana
menjadi faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang
dapat dimodifikasi.
a. Usia
b. Jenis Kelamin
Stroke lebih banyak terjadi pada pria dari pada wanita. Pria lebih
c. Ras
d. Faktor Genetik
faktor risiko, warisan dari kerentanan terhadap efek dari faktor risiko
a. Hipertensi
sekitar 90% terkena hipertensi seumur hidupnya. Lebih dari dua pertiga
b. Diabetes Melitus
Axanditya, 2014).
c. Dislipidemia
kolesterol dari sel ke hati. Kadar HDL yang rendah justru memiliki
(CVA) biasanya disertai tiba – tiba sakit kepala berat bila hemoragiknya
Afasia, Apraksia).
Leukosit memiliki inti, tetapi tidak berwarna dan tidak memiliki bentuk sel
(Mescher, 2010 ).
15
1. Granulosit
2. Agranulosit
Yaitu bagian dari sel darah putih dimana mempunyai inti sel satu
agranulosit adalah limfosit, dan monosit. Limfosit terdiri dari limfosit B yang
(Tarwoto, 2007).
terhadap zat warna, merupakan ciri khas dari jenis leukosit. Selain bentuk
16
neutrofil segmen, limfosit dan monosit. Keenam jenis sel tersebut berbeda
(Mansyur, 2015).
(Bagus, 2008).
Mati tidak pernah ada kalau tidak ada kehidupan. Sedangkan hidup
reperfusion injury (seperti pada sistem organ lain) sebagai hasil dari
Migrasi leukosit paling banyak terjadi pada 24 -72 jam setelah onset
rumah sakit. Penelitian para ahli melaporkan bahwa dari total 423 kasus
leukosit yang tinggi saat pertama kali masuk ke rumah sakit (Agnihotri et
al, 2011).
20
Usia Hipertensi
Jenis Kelamin Diabetes
Ras Melitus
Faktor Genetik Dislipidemia
Iskemik Hemoragik
Keterangan:
Jaringan otak
Peningkatan
aktivasi leukosit
Oksigen berkurang = Diteliti
Volume lesi
Melakukan
semakin besar = Tidak Diteliti
metabolisme anaerob
Radikal bebas
Mortalitas
Kematian sel
gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih. Penyakit ini terbagi
leukosit yang tinggi akan menyebabkan volume lesi semakin besar dan
2.6 Hipotesis
BAB 3
METODE PENELITIAN
independent dan dependent hanya satu kali pada satu saat (Nursalam,
Sampel
Semua data pasien Cerebrovasculer accident (CVA) yang rawat
inap di ruang unit stroke rumah sakit tentara dr. Soepraoen Malang
pada bulan Januari-Desember 2018
Sampling
Total sampling
Desain Penelitian
Survei Analitik Korelasi dengan Pendekatan Cross Sectional
Pengumpuan data
Diperoleh data dari rekam medik
Pengolahan data
Editing, Entry, Cleaning
Penarikan Kesimpulan
3.3.1 Populasi
inap di ruang unit stroke rumah sakit tentara dr. Soepraoen Malang pada
3.3.2 Sampel
(CVA) yang rawat inap di ruang unit stroke rumah sakit tentara dr.
3.3.3 Sampling
(Nursalam, 2008).
1. Variabel Independent
variabel lain (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
2. Variabel Dependent
variabel lain (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
accident (CVA).
dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan
(Notoatmodjo, 2010).
26
accident (CVA)
28
Malang.
surat tembusan ke Ka Ruang Unit Stroke dan Kasi Yanmed Rumkit TK II dr.
pasien/rekam medik.
keputusan (Widi, 2010). Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain adalah analisa univariat, analisa bivariat, dan uji korelasi Eta.
1. Analisis Univariat
bebas (Sastroasmoro, 2011). Analisis univariat tergantung dari jenis data yang
ada. Untuk data numerik yang meliputi data usia menggunakan nilai mean atau
rata-rata, median, dan standar deviasi. Data kategorik yang terdiri dari jenis
gambar dan tabel serta dilakukan interpretasi berdasarkan hasil data yang
diperoleh.
2. Analisis Bivariat
dependent. Dalam penelitian ini analisis bivariat yang akan digunakan adalah
kembali lembar observasi yang telah terkumpul mengenai identitas pasien dan
bila ada data yang belum lengkap, diperbaiki, diperjelas dan bila ditemukan
2. Processing/Entry
3. Cleaning
data yang didapatkan pada lembar observasi. Kemudian data dapat disajikan
Soepraoen Malang.
31
untuk berhak membuat keputusan atas dirinya sendiri, dilakukan dengan secara
sadar dan dipahami dengan baik, bebas dari paksaan untuk berpartisipasi atau
tidak dalam penelitian ini dan untuk berhenti dari penelitian ini. Dalam prinsip
kepada responden.
responden untuk dihargai terhadap apa yang telah dilakukan dan apa
prinsip ini dengan melakukan pengambilan data pada waktu yang disetujui
3. Prinsip Anonymity
4. Prinsip Confidentiality
peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
Wasay, M., Khatri, I. A., Kaul, S. 2014, ‘Stroke in south asian countries’, Nat.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24514866
Jurnal EECCIS.8(2):117-22
http://www.strokeassociation.org/STROKEORG/
Arifputra, A., Tanto, C., dan Anindhita, T. 2014, ‘Stroke’, dalam Tanto, C. Et al.
(eds) Kapita Selekta Kedokteran Jilid II. Edisi IV. Jakarta: Media
Aesculapius.
Alfabeta
Sacco, R.L., Kasner, S.E., Broderick, J.P., Caplan, L.R., Connors, J.J.,
Higashida, R.T., Hoh, Brian L., Janis, L.S., Moseley, M.E., Peterson, E.D.,
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11136703
36
Lampiran 1
Bulan
No Kegiatan 9 10 11 12 1 2
1 Penyusunan Proposal X X X
2 Seminar Proposal X
3 Perbaikan Proposal X
4 Persiapan Lapangan X
5 Pengumpulan Data X
6 Pengolahan Data X X
7 Analisa Data X
8 Penyusunan Laporan X
9 Uji Sidang X
37
Lampiran 2
Kepada Yth.
Dengan hormat,
NIM : 16.1.012
Lampiran 3
PENELITIAN
(PSP)
(CVA) di ruang unit stroke rumah sakit tentara dr. Soepraoen Malang.
medik.
ini adalah anda dapat mengetahui sejauh mana kadar leukosit dengan
5. Seandainya anda tidak menyetujui cara ini maka anda dapat memilih cara
lain yaitu Anda boleh tidak mengikuti penelitian ini sama sekali. Untuk itu
sebagai peneliti.
Peneliti,
Lampiran 4
INFORMED CONSENT
(………………………………………….) (………………………………………………)
Malang, tgl.
Mengetahui
(……………………………………………..)
41
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8