Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
2
risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari, tidak memodifikasi
pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang
mengandung salah saji material.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian materialitas ?
2. Bagaimanakah tinjauan umum dari materialitas itu?
3. Apa saja tahap-tahap dari materialitas dalam proses audit?
4. Bagaimana konsep materialitas pada dua tingkat dalam merencanakan
suatu audit?
5. Apa saja konsep materialitas dalam audit laporan keuangan?
6. Apakah yang dimaksud dengan risiko audit?
7. Apa saja komponen dari risiko audit ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian materialitas
2. Untuk mengetahui tinjauan umum dari materialitas itu
3. Untuk mengetahui tahap-tahap dari materialitas dalam proses audit
4. Untuk mengetahui konsep materialitas pada dua tingkat dalam
merencanakan suatu audit
5. Untuk mengetahui konsep materialitas dalam audit laporan keuangan
6. Untuk mengetahui risiko audit
7. Untuk mengetahui komponen dari risiko audit
\
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Materialitas
2.1.1 Pengertian Materialitas
Konsep materialitas merupakan faktor yang penting dalam pertimbangan
jenis laporan yang tepat untuk diterbitkan dalam keadaan tertentu. Misalnya, jika
ada salah saji yang material dalam laporan keuangan suatu entitas dan pengaruhnya
terhadap periode tertentu. Kutipan dari SA 320 Alinea 8 menjelaskan bahwa:
Tujuan auditor adalah menerapkan secara tepat konsep materialitas dalam
merencanakan dan melaksanakan audit.
“Materialitas adalah suatu pengabaian atau salah saji informasi yang diluar
ruang lingkupnya, memungkinkan bahwa pertimbangan seorang yang
mengandalkan pada informasi tersebut akan berubah atau terpengaruh oleh
pengabaian atau salah saji.”
Definisi lain dari materialitas menurut FASB dalam Arens , et al. (2012:250)
adalah sebagai berikut :
“ The magnitude of an omission or misstatement of accounting information
that, in the light of surrounding circumstances, makes it probable that the
judgement of a reasonable person relying on the information would have
been changed or influenced by the omission or misstatement ”.
3
4
“Overall” Materiality
(for the financial statements as a whole)
Financial statement level
“Specific” Materiality
Account balance.class of transcations (for particular financial statement
and disclosures level areas)
Quantitative amount
Istilah “overall” dan “specific” yang digunakan dalam gambar 2.1 bukan
merupakan istilah yang digunakan ISA. Dalam pembahasan ini “overall”
materiality adalah materialitas untuk jenis keseluruhan. Sedangkan “specific”
materiality adalah materialitas untuk jenis transaksi, saldo akun atau pengungkapan
(disclosures) tertentu.
Materialitas saldo akun (account balance materiality) adalah saji minimum yang
dapat muncul dalam suatu saldo akun hingga dianggap mengandung salah saji
material. Salah saji hingga tingkat tersebut dikenal sebagai salah saji yang dapat
ditolerir (torerable misstatement ). Dalam membuat pertimbangan mengenai
materialitas pada tingkat saldo akun, auditor harus mempertimbangkan hubungan
antara materialitas pada tingkat saldo akun dan materialitas pada tingkat laporan
keuangan. Pertimbangan ini harus mengarahkan auditor untuk merencanakan audit
guna mendeteksi salah saji yang mungkin tidak material secara individual, tetapi
apabila diagregasi dengan salah saji pada saldo akun lainnya, mngkin akan material
terhadap laporan keuangan secara keseluruhan.
11
Detection risk tidak pernah dapat diturunkan sampai ke angka nol, karena
adanya kendala bawaan (inherent limitations) dalam prosedur audit, masih
diperlukannya professional judgments (yang dibuat oleh manusis, yang
secara alamiah bisa berbuat salah), dan sifat dari bukti yang diperiksa.
Risiko audit atau audit risk (AR ) dapat dirumuskan sebagai berikut :
AR = RMM x DR
13
Materialitas dan risiko audit rik terus diperhatikan sepanjang audit, dengan:
Mengidentifikasi dan menilai RMM
Menetukan sifat, waktu, dan luasnya prosedur audit lanjutan
Menetukan revisi atas materialitas (overall materiality maupun
performance materiality) dengan informasi baru yang diperoleh selama
audit. Ini berarti, informasi baru itu membuat auditor menetapkan angka
materialitas yang berbeda dari apa yang ditetapkan nya pada awal audit
Mengevaluasi dampak salah saji yang tidak dikoreksi (uncorrected
misstatements), terhadap laporan keuangan dan merumuskan pendapat
auditor.
Menggunakan analogi sederhana dari cabang atletik loncat tinggi,
materialitas ekuivalen dengan tingginya tongkat yang harus dilampui atlet. Risiko
audit ekuivalen dengan tingkat kesulitan yang inheren pada ketinggian tertentu
(RMM), digabungkan dengan risiko tambahan berupa kesalahan strategi loncatan
atau kesalahan dalam meloncat (detection risk ).
pertanyaan itu dan membawa auditor ke prosedur inspeksi atas dokumen tertentu
atau prsedur pengamatan atas kegiatan tertentu.
BAB III
STUDI KASUS
15
16
seluruhnya dalam tahun 2005," ujar Hekinus. Kesalahan ketiga, lanjut dia, bantuan
pemerintah yang belum ditentukan statusnya senilai Rp 674,5 miliar dan penyertaan
modal negara Rp 70 miliar oleh manajemen disajikan dalam Neraca 31 Desember
2005 yang konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya sebagai bagian dari utang.
"Menurut komisaris, bantuan pemerintah dan penyertaan modal tersebut harus
disajikan sebagai bagian dari modal perseroan." Menurut Ahmadi, jika pendapat
Hekinus benar, maka kesalahan penyajian laporan keuangan tersebut telah terjadi
bertahun-tahun. "Seharusnya komisaris terlibat sebelum laporan keuangan
diterbitkan."Kementerian BUMN juga akan memanggil komisaris Kereta Api pada
pekan ini juga mengenai penolakan komisaris. "Tapi belum ada kesimpulan laporan
siapa yang benar atau salah," kata Deputi Menteri BUMN bidang Logistik dan
Pariwista Hari Susetio. Kurniasih Budi/Anton Aprianto.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
17
18
Terdapat empat konsep dalam materialitas yaitu “Over all” materiality , Over
all performance materiality , “Specific” materiality, Specific performance
materiality .
Risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari,
tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya atas suatu laporan
keuangan yang mengandung salah saji material.
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A., Randal J. Elder. Mark S. Beasley. 2008. Auditing and Assurance
Service : An Integrated Approach. Edisi Dua Belas. Jakarta: Erlangga.
Arens, Alvin A., Randal J. Elder. Mark S. Beasley. 2012. Auditing and Assurance
Service: An Integrated Approach. 14 Edition.Pearson Prentice Hall: Sidney.
Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Audit 320. Institut Akuntan
Publik Indonesia, Jakarta
Messier, William F. Dkk. 2014. Jasa Audit dan Assurance : Pendekatan Sistematis.
Jakarta :Salemba Empat