Professional Documents
Culture Documents
Dr. MHD.SYAHPUTRA
Bagian Biokimia
Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
I. PENDAHULUAN
Diabetic ketoacidosis adalah kondisi medis darurat yang dapat
mengancam jiwa bila tidak ditangani secara tepat. lnsiden kondisi ini bisa terus
meningkat, dan tingkat mortalitas 1-2 persen telah dibuktikan sejak tahun 1970-
an. Diabetic ketoacidosis paling sering terjadi pada pasien penderita diabetes tipe
1 (yang pada mulanya disebut insulin-dependent diabetes mellitus), akan tetapi
keterjadiannya pada pasien penderita diabetes tipe 2 (yang pada mulanya
disebut non-insulin dependent diabetes mellitus), terutama pasien kulit hitam
yang gemuk adalah tidak sejarang yang diduga. Penanganan pasien penderita
Diabetic ketoacidosis adalah dengan memperoleh riwayat menyeluruh dan tepat
serta melaksanakan pemeriksaan fisik sebagai upaya untuk mengidentifikasi
kemungkinan faktor faktor pemicu. Pengobatan utama terhadap kondisi ini adalah
rehidrasi awal (dengan menggunakan isotonic saline) dengan pergantian
potassium serta terapi insulin dosis rendah. Penggunaan bikarbonate tidak
direkomendasikan pada kebanyakan pasien. Cerebral edema, sebagai salah satu
dari komplikasi Diabetic ketoacidosis yang paling langsung, lebih umum terjadi
pada anak anak dan anak remaja dibandingkan pada orang dewasa. Follow-up
paisen secara kontinu dengan menggunakan algoritma pengobatan dan flow
sheets dapat membantu meminimumkan akibat sebaliknya. Tindakan tindakan
preventif adalah pendidikan pasien serta instruksi kepada pasien untuk segera
menghubungi dokter sejak dini selama terjadinya penyakit
Gambar 6. Pada defisiensi insulin yang berat terdapat pecepatan liposisis. Peristiwa ini
mengakibatkan kenaikan kadar triasil gliserol plasma ( hiperlipidemia). Sedikit asetil KOA
dapat dimetabolisier lewat siklus asam sitrat sehingga sisanya harus diubah menjadi asam
asam keto (ketonemia) dan sebagian diekskresikan (ketonuria). Karena glikolis dihambat,
enzim Glukosa 6 fosfat yang terbentuk dari percepatan glikogenelosis akan diubah menjadi
glukosa. Peristiwa ini bersama dengan perceptana glukoneogeneiss mengakibatkan
hiperglikemia (akibat bertambahnya asam amino yang ada dan meningkatnya jumlah
enzim PEPCK). Insulin pada dasarnya membalikkan semua proses ini.
DAFTAR PUSTAKA