Professional Documents
Culture Documents
Narkoba
Barbiturat
Alkohol
TRAUMA MEKANIK
CO2↑↑
PARALISIS SSP
SSP
PUPIL DILATASI
Kejang DAN DENYUT
klonik JANTUNG ↓↓
KEJANG
TONIK
SPASME
OPISTOTONIK
• Depresi pusat pernafasan +++
• Kesadaran
• Relaksasi sfingter
Paralisis pusat pernafasan lengkap
Primer ( akibat langsung dari asfiksia )
Sekunder ( berhubungan dengan penyebab dan
usaha kompensasi dari tubuh )
Asfiksia
Defisiensi O2 ↓ Tekanan O2
↓ Aliran Dilatasi
Darah
Bendungan berwarna lebih ↓ Permeabilitas
kapiler gelap kapiler
• Pemeriksaan Dalam
GANTUNG DIRI
(HANGING)
DEFINISI
.
Peristiwa dimana seluruh/ sebagian dari berat tubuh seseorang
ditahan di bagian lehernyaa oleh sesuatu benda dengan
permukaan yang relative sempit dan panjang (biasanya tali)
sehingga daerah tersebut mengalami tekanan
1995 – 2004, angka bunuh diri di Jakarta mencapai
5,8 per 100.000 penduduk.
Mayoritas ♂
Gantung diri paling sering (90 % dari seluruh kasus)
PENYEBAB KEMATIAN
Asfiksia
Arah serabut
Alat Posisi tali
penumpu korban penggantung
Jenis simpul
Keadaan
tali
korban
gantungan
Letak • Typical hanging
simpul • Atypical hanging
Posisi • Incomplete
hanging
tubuh • Complete hanging
Typical hanging
Titik gantung di belakang
leher (diatas oksiput)
Jeratan berjalan simetris
di samping leher dan di
bagian depan leher di
atas jakun.
Penekanan paling besar
pada a. karotis, v.
jugularis, dan saluran
pernafasan.
Atypical hanging
Titik gantung di samping
leher dalam posisi
sangat miring (fleksi
lateral)
Hambatan a. karotis dan
a. vertebralis.
Incomplete hanging
Berat tubuh tidak seluruhnya menjadi gaya
berat penggantungan parsial
Posisi duduk, bertumpu pada kedua lutut,
telungkup
Lebam mayat tungkai atas bagian bawah
dan jari-jari tangan sampai pergelangan
tangan.
Incomplete hanging
Complete hanging
Berat tubuh seluruhnya menjadi gaya berat
penggantungan total
Korban dalam posisi seluruh tubuh
menggantung di atas.
Lebam mayat jari-jari kaki - 1/3 tungkai
bagian bawah, jari-jari tangan - pergelangan
tangan, genitalia eksterna.
Bintik-bintik
Sianosis
perdarahan
Tanda-tanda
umum
Darah lebih
Kongesti vena gelap dan lebih
encer
Kepala
Sianosis
Mata melotot
Bintik-bintik perdarahan pada konjungtiva
palpebra dan sklera
Busa halus pada hidung dan mulut
Terjulur Tidak terjulur
di bawah
LIDAH di atas kartilago
kartilago tiroidea tiroidea
Leher
Arahjejas tidak melingkari secara horizontal,
melainkan mengarah ke atas menuju ke arah
simpul dan membentuk sudut atau jika jejas
diteruskan (pada jejas yang tak melingkar secara
penuh) akan membentuk sudut yang semu (V
shape).
Leher
Warna jejas coklat kemerahan
Perabaan keras seperti kertas perkamen
Pada pemeriksaan mikroskopik ditemukan
adanya pelepasan (deskuamasi) epitel serta
reaksi jaringan.
JEJASS
Leher
Perdarahan dalam otot/ jaringan
Fraktur (os hyoid (cornu mayus), kartilago tiroidea,
kartilago krikoidea)
Robekan kecil vena jugularis
Dada dan perut
Perdarahan (pleura, perikard, peritoneum)
Bendungan/kongesti organ
No Kategori Ante mortem Post mortem
5 Surat peninggalan - +
Arah mendatar/
horizontal Penjeratan Jenis simpul
Bahan penjerat
Leher
Tidak sejelas jejas gantung
Arahnya horizontal
Kedalamannya regular (sama)
Tinggi kedua ujung jejas jerat tidak sama
Lecet/ memar
Leher bagian dalam
Resapan darah pada otot dan jaringan ikat.
Fraktur dari tulang rawan
Kongesti
Paru-paru :
Edema paru-paru
Buih halus pada jalan nafas.
Jejas penjeratan pada leher
Pencekikan
Sering: Pembunuhan
Jarang : Kecelakaan
Tidak mungkin : Bunuh diri
TERTUTUPNYA
JALAN NAPAS
ANOKSIA
TERTUTUPNYA
TERTUTUPNYA
PEMBULUH NADI
PEMBULUH BALIK
KAROTIS
Pembunuhan(homicidal smothering) :
Pembunuhan anak sendiri.
Pada orang dewasa hanya terjadi pada orang
yang tidak berdaya
Orang tua
Orang sakit berat
Orang dalam pengaruh obat/minuman keras
Luka memar atau lecet pada :
- Bagian atau permukaan dalam bibir,
- Cetakan gigi/teeth marks
Tanda-tanda asfiksia?
DALAM LUAR
GAGGING
CHOKING
BATUK-BATUK SIANOSIS KEMATIAN
Bunuh Diri
SAKIT
MENTAL
&
TAHANAN
Pembunuhan
Kecelakaan
02
Normal
02
20,9 %
9,6%
Penjara
Tambang yang runtuh
02 02
9,6% 4-6%
KEMATIAN
Tanda-tanda
Asfiksia
Umum LUKA-LUKA
SIANOSIS AKIBAT
BUIH HALUS RERUNTUHAN
TARDIEUS
SPOT
Suatu bentuk dari sufokasi yg terjadi ketika
korban berada di bawah permukaan air ataupun
cairan lain yg terhirup masuk ke dalam saluran
pernafasan dan alveoli pulmonal
TIPE 1 TIPE 2
Tipe I A Tipe II A
Vagal Reflex Tenggelam
di air tawar
Tipe I B Tipe II B
Spasme Tenggelam
Laring di air asin
Mayat yg masih baru/segar
Mata melotot
Lidah tampak keluar
Muka menjadi hitam & sembab (Tite de
Negre)
Pugilistic attitude (Frog stand)
Gambaran vena yg jelas & hijau
kehitaman
Scrotum membesar
Kulit ari mengelupas
Buih halus & benda asing dlm sal. pernapasan
Paru-paru membesar, pucat, lebih berat. Pada
pengirisan banyak keluar cairan
Ptekie sedikit sekali. Mungkin tdpt bercak-
bercak perdarahan (bercak Paltauf).
Otak, ginjal, hati, & limpa → pembendungan
Lambung membesar, berisi air, lumpur
Bila hemolisis → bercak hemolisis pada dinding
aorta
Tes Asal Air
Pemeriksaan diatom
Pemeriksaan Histopatologi
Pemeriksaan luar
Pemeriksaan dalam
Bila mayat Pemeriksaan laboratorium : histologi
masih segar jaringan, destruksi jaringan & berat jenis
serta kadar elektrolit darah