You are on page 1of 28

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ” NY.

MT” DENGAN
MASALAH PSIKOSOSIAL ANSIETAS DI RUANG CEMPAKA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGLI
TANGGAL 04 S/D 09 FEBRUARI 2019

OLEH :

NI KETUT RATRI PURWANI


NIM. P07120216060
TINGKAT III.B SEMESTER VI
PRODI D-IV KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2019
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. MT (P)
Umur : 76 tahun
Alamat : Tembuku
Pendidikan: : Tidak sekolah
Agama : Hindu
Status : Menikah
Pekerjaan : Petani
Jenis Kel. : Perempuan
No RM : 282976
Diagnosa Medis : Melena + AF RVR
Tanggal Dirawat (MRS) : 02 Februari 2019
Tanggal Pengkajian : 04 Februari 2019
Ruang Rawat : Ruang Cempaka, RSU Bangli

II. ALASAN MASUK

Pasien datang sadar dengan keluhan BAB darah sejak 2 hari yang lalu (1x BAB warna
hitam, 2x BAB dengan warna merah segar). Nyeri perut kanan atas hilang timbul, muntah
darah (-), BAK normal. Pasien diantar oleh keluarga menuju IGD RSU Bangli dan pasien
didiagnosis Melena + AF RVR. Saat pengkajian, pasien hanya menjawab pertanyaan
seperlunya saja, kontak mata kurang, tampak berkeringat, mulut kering, tampak tidak nyaman,
gelisah, dan keluarga mengatakan pasien sulit tidur akibat gelisah.

II. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
( ) Ya
(√ ) Tidak
Jika Ya,Jelaskan: -
2. Pengobatan sebelumnya
( ) Berhasil
( ) Kurang berhasil
( ) Tidak berhasil
Jelaskan: -
3. RIWAYAT TRAUMA

Pelaku/usia Korban/usia Saksi/usia


Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal

Jelaskan:
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami riwayat trauma dalam aniaya fisik, seksual,
penolakan, kekerasan dalam rumah tangga ataupun tindakan kriminal.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah/diagnose keperawatan

1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan -


2. Berduka antisipasi -
3. Berduka disfungsional -
4. Respon paska trauma -
5. Sindroma trauma perkosaan -
6. Resiko tinggi kekerasan -
7. Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik -
8. Lain-lain, jelaskan : -

4. Adakah anggota keluarga ytang mengalami gangguan jiwa ?


Ya Tidak √

Hubungan Keluarga Gejala Riwayat


Pengobatan/perawatan
................-.............. .................-..................... ...............-.......................
…………………... ………………………… ………………………….
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah/diagnose keperawatan
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan .
Pasien mengatakan pengalaman yang tidak menyenangkan adalah ketika dirinya
sakit. Pasien merasa gelisah ketika berada di rumah sakit. Pasien tampak ingin
menarik selang NGT yang terpasang.
Masalah keperawatan : Ansietas

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Ukuran Vital :
TD : 100/70 mm/Hg
N : 84 x/m
S : 37,4 ⁰ C
P : 20 x/m
2. Ukuran : BB 59 kg TB 160 cm
Turun √ Naik
Jelaskan :
Semenjak MRS pada tanggal 02 Februari 2019, pasien mengalami perubahan BB,
pasien mengalami penurunan nafsu makan, dan terpasang NGT.
3. Keluhan fisik :
Ya √ Tidak
Jelaskan:
Pasien mengatakan merasa kepalanya pusing dan kepanasan.
Masalah / Diagnosa Keperawatan : Hambatan Rasa Nyaman
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)
1. Genogram :

HT

76

STROKE

Gambar 1. Genogram Ny.MT

Keterangan :
= Laki-laki = Hubungan dekat

= Perempuan = Klien

= Meninggal = Tinggal satu rumah

Jelaskan : Pasien tinggal bersama adik kandung dan ketiga anaknya. Selama di rumah sakit
pasien dijaga oleh anak perempuannya. Dalam pengambilan keputusan keluarga, dilakukan
dengan cara musyarawarah.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah/diagnose keperawatan
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Pasien mengatakan bahwa anggota tubuhnya tidak memiliki kecatatan namun sudah
mulai kaku akibat jarang bergerak. Tangan kiri pasien sudah tidak mampu diluruskan
dan pasien tampak kesakitan jika tangan kirinya dipaksakan lurus. Selain itu pasien juga
merasa lemah selama sakit. Pasien merasa dirinya hanya akan merepotkan keluarganya
dengan kondisi fisik seperti itu.
b. Identitas :
Pasien mampu mengenali identitas dirinya dan orang sekitarnya. Pasien merasa tidak
puas dengan keadaan saat ini karena merasa dirinya tidak mampu melakukan aktivitas
secara mandiri.
c. Peran :
Sebelum sakit pasien mampu melakukan perannya sebagai petani. Dalam
kesehariannya pasien mengerjakan pekerjaan ringan seperti membersihkan kebun dan
mencari kayu bakar. Namun setelah sakit pasien hanya bisa berbaring di tempat tidur
dan dalam aktivitasnya dibantu oleh keluarga.
d. Ideal diri :
Pasien selalu berharap cepat pulang dan kembali berkumpul bersama keluarga. Pasien
mengatakan tidak ingin berlama-lama sakit karena banyak pekerjaan yang harus di
kerjakannya.
e. Harga diri :
Hubungan pasien dengan keluarga dan orang-orang sekitar terjalin baik.pasien
mengatakan keluarganya selalu memberikan dukungan saat dirinya sehat maupun
sakit.
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
 Pengabaian unilateral  Harga diri rendah kronis
√ Gangguan citra tubuh  Harga diri rendah situasional
 Gangguan identitas pribadi  Lain-lain, jelaskan..........

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Pasien mengatakan keluarganya adalah orang-orng yang sangat berarti dalam
kehidupannya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok /masyarakat:
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mengikuti kegiatan atau organisasi apapun di
lingkungan masyarakat. Semenjak sakit-sakitan pasien sehari-hari hanya diam dirumah
dan jarang berinteraksi dengan tetangganya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Keluarga mengatakan pasien mampu berkomunikasi dengan baik ke semua orang.
Masalah / Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah/diagnose keperawatan
 Kerusakan komunikasi  Isolasi sosial
 Kerusakan komunikasi verbal  Lain-lain,
 Kerusakan interaksi sosial
jelaskan....................................................

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan bahwa dirinya beragama hindu dan percaya akan adanya Tuhan.
b. Kegiatan ibadah
Keluarga pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien selalu bersembahyang
di sore hari dan di hari raya.
Masalah / Diagnosa Keperawatan: Tidak ada masalah/diagnose keperawatan
 Distress spiritual
 Lain-lain,
Jelaskan....................................................................................................................................

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
√Tidak rapi
 Penggunaan pakaian tidak sesuai
 Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan:
Pasien tidak ingin menggunakan pakaian dan hanya menggunakan kain untuk menutupi bagian
bawah tubuhnya.
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
 Sindroma defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toiletting,
instrumentasi)
 √Defisit perawatan diri (berpakaian)
 Lain-lain, Jelaskan :
J..........................................................................................................................................
.
2. Pembicaraan
√ Cepat
√ Keras
 Gagap
 Apatis
 Lambat
 Membisu
 Tidak mampu memulai pembicaraan
 Lain-lain
Jelaskan:
……………………………………………………………………………………………
Masalah / Diagnosa Keperawatan: Tidak ada masalah/ diagnosa keperawatan.
 Kerusakan komunikasi
 Kerusakan komunikasi verbal
 Lain-lain,
jelaskan...............................................................................................................
3. Aktifitas motorik/Psikomotor
Kelambatan :
Hipokinesia,hipoaktifitas
Katalepsi
Sub stupor katatonik
Fleksibilitas serea
Jelaskan:
Pasien tidak mengalami perlambatan masalah aktivitas motorik baik saat bercerita
dengan perawat atau saat melakukan aktivitasnya.
Masalah keperawatan : tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan
Peningkatan :
 Hiperkinesia,hiperaktifitas  Grimace
 Gagap  Otomatisma
 Stereotipi  Negativisme
 Gaduh Gelisah Katatonik  Reaksi konversi
 Mannarism  Tremor
 Katapleksi  Verbigerasi
 Tik  Berjalan kaku/rigid
 Ekhopraxia  Kompulsif
 Command automatism
Jelaskan:
Saat pengkajian tidak tampak gerakan-gerakan yang tidak terkontrol, pasien tidak mengalami
gangguan aktivitas motorik/psikomotor.
Masalah keperawatan : tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan
 Risiko tinggi cidera  Defisit aktivitas deversional /
 Kerusakan mobilitas fisik hiburan
 Perilaku kekerasan  Intoleransi aktivitas
 Resiko tinggi kekerasan
 Lain-lain, jelaskan..........
4. Alam Perasaan
Sedih
Gembira berlebihan
Putus asa
√Khawatir
Ketakutan
Jelaskan : Saat pengkajian, pasien tampak menunjukkan perasaan khawatir saat bercerita,
serta keluarga pasien mengatakan pasien selalu memikirkan pekerjaannya di sawah dan
tidak ingin berlama-lama sakit.
Masalah keperawatan: Ansietas
5. Afek
Datar
Tumpul
Labil
Tidak sesuai
Jelaskan :
Afek pasien normal, pasien hanya mengeluhkan tidak nyaman dan ingin segera pulang.
Masalah Keperawatan :Hambatan rasa nyaman
6. Interaksi selama wawancara
 Bermusuhan
√ Kontak mata kurang
 Tidak kooperatif
 Defensif
 Mudah tersinggung
 Curiga
Jelaskan : Pada saat pengkajian, pasien tampak hanya menjawab pertanyaan yang
diberikan seperlunya, tanpa mau bertanya balik, kontak mata masih kurang.
Masalah Keperawatan : tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan
7. Persepsi
Halusinasi :
 Pendengaran
 Penglihatan
 Perabaan
 Pengecapan
 Penghidu
Jelaskan :
Pasien tidak mengalami halusinasi.
Masalah Keperawatan : tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan
8. Proses pikir
 Sirkumstansial
 Tangensial
 Kehilangan asosiasi
 Flight of ideas
 Blocking
 Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan : Pada saat ditanya pasien mampu menjawab dengan baik sesuai dengan
pertanyaan yang diberikan dan berhubungan dengan apa yang ditanyakan walaupun
pasien terus menerus mengeluh tidak nyaman.
Masalah Keperawatan : tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan
9. Isi Pikir
 Obsesi
 Depersonalisasi
 Fobia
 Idea yang terkait
 Hipokondria
 Pikiran magic

Waham
 Agama
 Nihilistik
 Somatik
 Sisip pikir
 Kebesaran
 Siar piker
 Curiga
 Kontrol pikir
Jelaskan: pasien tidak ada gangguan isi piker dan waham.
Masalah Keperawatan : tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan
10. Tingkat Kesadaran
 Bingung
 Sedasi
 Stupor
Disorientasi
 Waktu
 Tempat
 Orang
Jelaskan:
Pasien terlihat sadar dan tidak telihat bingung, pasien tampak gelisah dan pasien mampu
mengorientasi waktu, tempat, dan orang dengan jelas.
Masalah keperawatan : Ansietas

11. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang
 Gangguan daya ingat saat ini
 Gangguan daya ingat jangka pendek
 Konfabulasi
Jelaskan:
Daya ingat jangka panjang : pasien masih ingat kejadian-kejadian yang pernah dialami
dulu seperti kejadian 1 bulan lalu saat pekerjaan disawahnya belum selesai.
Daya ingat jangka pendek : pasien ingat dengan perawat yang berkenalan dengan dirinya
kemarin.
Daya ingat saat ini : Pasien saat ditanya sudah minum obat dan warna apa saja pasien bisa
menjawab dengan baik.
Masalah Keperawatan : tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
√ Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan:
Saat pengkajian perhatian pasien mudah teralihkan ke objek lain (fokus), namun pasien
mampu menjawab pertanyaan sesuai dengan pertanyaan yang diberikan, selain itu, pasien
mampu melakukan pengurangan maupun penjumlahan pada benda-benda nyata.
Masalah Keperawatan : tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan
13. Kemampuan penilaian
√ Gangguan ringan
 Gangguan bermakna
Jelaskan:
Pasien mengalami gangguan kemampuan penilaian ringan dikarenakan usia, pasien
mampu mengambil keputusan dengan mandiri tanpa bantuan perawat
Masalah keperawatan : tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan
14. Daya tilik diri
 Mengingkari penyakit yang diderita
 Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan:
Pasien mengakui dirinya memiliki penyakit sejak dulu dan pernah dirawat juga
sebelumnya. Pasien tidak menyalahkan siapapun untuk penyakit yang di deritanya.
Masalah Keperawatan : tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
√ Bantuan minimal
 Bantual total
2. Defekasi/berkemih
√ Bantuan minimal
 Bantual total
3. Mandi
√ Bantuan minimal
 Bantual total
4. Berpakaian/berhias
 Bantuan minimal
√ Bantual total
5. Istirahat dan tidur
 Tidur siang lama : 10.00 wita s.d 11.00 wita
 Tidur malam lama :22.00 wita s.d 05.00 wita
 Aktivitas sebelum/setelah tidur : Tidak ada kebiasaan pengantar tidur
6. Penggunaan obat
√ Bantuan minimal
 Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan √

Sistem pendukung √
8. Aktivitas di dalam rumah
Ya Tidak
Mempersiapkan makanan √

Menjaga kerapian rumah √

Mencuci pakaian √

Mengatur keuangan √

9. Aktivitas di luar rumah


Ya Tidak
Belanja √

Transportasi √

Lain-lain

Jelaskan : selama di rumah sakit, pasien melakukan aktivitas dengan dibantu oleh perawat
dan keluarganya.
Masalah Keperawatan : tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan
VIII. MEKANISME KOPING
ADAPTIF MALADAPTIF
√ Bicara dengan orang lain  Minum alcohol
 Mampu menyelesaikan  Reaksi lambat
masalah √ Reaksi berlebih
 Teknik relokasi  Bekerja berlebihan
 Aktivitas konstruktif  Menghindar
 Olah raga √ Mencederai diri
 Lainnya  lainnya
Jelaskan :
Pasien mampu bicara dengan orang lain, namun pasien selalu ingin menarik selang NGT
yang terpasang pada dirinya yang berisiko mencederai dirinya.
Masalah Keperawatan : Koping individu tidak efektif.

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


a. Masalah dengan dukungan Kelompok:
Saat pengkajian pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik. Di ruangan pasien
mengatakan tidak ada masalah karena keluarga selalu mendampingi dan merawat
pasien dengan sabar.
b. Masalah dengan Lingkungan:
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak nyaman berada di rumah sakit dan ingin
segera pulang.
c. Masalah dengan Pekerjaan :
Pasien mengatakan mempunyai masalah dalam pekerjaannya di sawah, yaitu pasien
tidak dapat membantu keluarganya dalam mengurus sawah.
d. Masalah dengan perumahan :
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan orang di sekitar lingkungan rumahnya
namun pasien sangat jarang berinteraksi dengan tetangganya.
e. Masalah dengan ekonomi:
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak ada masalah dengan ekonomi karena sudah
ditanggung oleh kedua putranya.
f. Masalah lainnya :
Pasien mengatakan tidak memiliki masalah lainnya.

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


√ Penyakit jiwa
√ Factor presipitasi
√ Koping
 System pendukung
 Penyakit fisik
√ Obat-obatan
Lainnya : .
Jelaskan :
Keluarga mrngatakan pasien tampak gelisah saat berada di rumah sakit dan tidak
mengetahui cara menghilangkan rasa cemasnya. Pasien tampak gelisah dan sesekali ingin
menarik selang NGT yang terpasang di dirinya.
Masalah keperawatan : Defisiensi Pengetahuan

XI. ASPEK MEDIK


1. Diagnosa medik
Melena + AF RVR
2. Terapi medik
 IVFD NaCl 0,9% 12 tpm
 Cefotaxim 3x1 gr
 Esomeprazole 80 mg IV
 Ondancentron 3x4 mg IV
 Antasida 3x10 cc
 Sukralfat 3x10 cc
 Transfuse PRC 1 bag/hari
 Fenhidramin 1 ampul IV

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Ansietas (Kecemasan)

2. Hambatan rasa nyaman


3. Koping individu tidak efektif

4. Defisiensi Pengetahuan

XIII. POHON MASALAH

Risiko mencederai diri sendiri,


orang lain dan lingkungan

Ansietas/ kecemasan Core Problem

Koping individu tak efektif

Stressor

XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ansietas berhubungan dengan stressor ditandai dengan gelisah, khawatir tentang
perubahan dalam hidup, wajah tegang, mulut kering, perubahan pola tidur, dan pusing.

Mahasiswa yang mengkaji

Ni Ketut Ratri Purwani


NIM :P07120216060
VII. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
TGL/ No Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
JAM Dx
Senin, 4 1. TUM : Setelah diberikan asuhan Bina hubungan saling percaya 1. Keramahan dapat
Februari Klien dapat keperawatan selama 15 menit dengan mengungkapkan memudahkan
2019 mengatasi
dalam 1 x pertemuan prinsip komunikasi terjalinnya interaksi
Pukul: masalahnya
12.30 diharapkan TU dan TUK dapat therapeutic : dengan pasien
WITA TUK 1 : tercapai dengan kriteria hasil : 1. Sapa klien dengan ramah 2. Kesopanan dapat
Klien dapat
1. Ekspresi wajah bersahabat dan baik secara verbal dan meningkatkan rasa
membina
2. Menunjukan rasa senang non verbal. percaya pasin kepada
hubungan saling
3. Ada kontak mata 2. Perkenalkan diri dengan perawat
percaya
4. Mau berjabat tangan, mau sopan. 3. Untuk memudahkan
menyebut nama, mau 3. Tanyakan nama lengkap berkomunikasi dengan
menjawab salam klien dan nama panggilan pasien, dan pasien
5. Mau duduk berdampingan yang disukai klien. dapat merasa nyaman.
dengan perawat 4. Jelaskan tujuan pertemuan. 4. Agar pasien
6. Mau mengutarakan masalah 5. Jujur dan menepati janji. mengetahui tujuan
yang dihadapi. 6. Tunjukkan sikap empati pertemuan
dan menerima klien apa 5. Menjalin rasa percaya
adanya. pasien dengan perawat
6. Pasien menjadi yakin
untuk mengutarakan
7. Beri perhatian pada klien perasaan dan merasa
dna perhatikan kebutuhan diperhatikan
dasar klien 7. Agar pasien merasa
lebih nyaman, dan
kebutuhannya tetap
diperhatikan
Senin, 4 1 TUK 2 : Setelah diberikan asuhan 1. Beri kesempatan kepada 1. Dengan mampu
Februari Klien dapat keperawatan dalam 1x klien untuk mengungkapkan
2019 menggunakan pertemuan diharapkan klien mengungkapkan perasaannya, pasien
Pukul:
koping adaptif dapat menggunakan koping perasaannya dan menjadi mampu untuk
12.30
WITA adaptif dengan kriteria hasil: mengatakan bahwa mengatakan semua hal
perawat memahami apa yang dirasakannya
1. Klien dapat merasa
yang dirasakan pasien. 2. Mengetahui cara yang
lebih tenang
2. Tanyakan kepada pasien biasa dipilih dan
2. Klien dapat melakukan
cara yang biasa dilakukan dilakukan pasien untuk
hal-hal positif untuk
mengatasi perasaan mengatasi perasaan
mengontrol
sedih/menyakitkan sedih/menyakitkan
perasaan/khawatirnya.
3. Diskusikan dengan pasien dirinya
manfaat dari koping yang 3. Mendiskusikan dengan
biasa digunakan pasien kelebihan serta
manfaat dari strategi
koping yang dipilihnya
tersebut, sehingga
pasien mengetahui
manfaat atau
kelebihannya
VII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
TANGGAL/JAM DIAGNOSA IMPLEMENTASI PARAF

4 Februari 2018 Ansietas SP 1


Membina hubungan saling percaya dan Teknik nafas dalam
12.30 wita
Orientasi :
”Selamat siang bu, perkenalkan nama saya perawat Ratri, saya
mahasiswa Keperawatan Poltkkes Denpasar yang sedang bertugas
selama 6 hari di ruangan Cempaka ini bu, nama Ibu siapa ya? Ibu lebih
suka dipanggil siapa? Baiklah Ibu, tujuan saya di sini adalah
untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu selama dirawat di ruangan ini.
Bagaimana perasaan ibu pagi ini? O, jadi ibu gelisah, dan tidak
nyaman”. ”Baiklah, bu, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-
bincang tentang perasaan yang ibu rasakan? Bagaimana kalau kita
berbincang-bincang selama 15 menit?”. ”Kita berbincang-bincang
dimana bu? Baiklah kita akan berbincang-bincang di ruang ini”
Kerja
”Tadi ibu katakan, ibu merasa gelisah, dan tidak nyaman, coba ibu
ceritakan lebih lanjut tentang perasaan ibu? apa yang ibu sedang
pikirkan? Apa yang ibu lakukan terkait dengan perasaan tersebut? Apa
yang terjadi sehingga ibu merasa gelisah?”. ”Bagaimana kalau saya
ukur dulu ya tekanan darah, ibu”.”Apakah sebelumnya ibu pernah
mengalami kondisi seperti sekarang ini?””Jadi ibu sebelumnya sering
juga mengalami perasaan gelisah seperti sekarang ?”“Apa masalah
yang sebelumnya sering membuat ibu gelisah?”“Selama ini, bila ibu
punya masalah yang mengganggu, apa yang ibu lakukan?” Kalau ibu
sedang tidak gelisah, bagaimana kebiasaan tidur dan makan ibu?”“Apa
pekerjaan ibu sehari-hari? Apakah ibu selama ini puas dengan
pekerjaan yang ibu lakukan? Bagaimana dengan penghasilan
ibu?”“Dalam keluarga ibu, apa yang biasanya dilakukan kalau ada
masalah ?”“Oh, jadi dalam keluarga ibu, memang terbiasa cepat panik
dalam menghadapi masalah?”“Bagaimana kebiasaan ibu dalam
beribadah? Bagaimana dengan kebiasaan beribadah dalam keluarga
ibu?”“Apakah sebelumnya ibu pernah mengalami pengalaman yang
tidak menyenangkan ?”“Apa yang ibu lakukan? Dengan siapa
biasanya ibu meminta bantuan untuk menyelesaikan masalah kalau ibu
merasa tidak mampu menyelesaikan masalah tersebut?Apakah ibu
berhasil menyelesaikan masalah tersebut?”“Wah, baik sekali, berarti
dulu ibu pernah mampu menyelesaikan masalah yang cukup berat,
saya yakin sekali ibu sekarang juga akan mampu menyelesaikan
kecemasan yang ibu rasakan”“Baiklah bu, bagaimana kalau sekarang
kita coba mengatasi kecemasan ibu dengan latihan relaksasi dengan
cara tarik nafas dalam, ini merupakan salah satu
cara untuk mengurangi kecemasan yang ibu rasakan. Bagaimana kalau
kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, ibu perhatikan saya, lalu ibu
bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya bu. Ibu
silakan duduk dengan posisi seperti saya. Pertama-tama, ibu
tarik nafas dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam
hitungan tiga setelah itu ibu hembuskan udara melalui mulut dengan
meniup udara perlahan-lahan. Nah, sekarang coba ibu praktikkan. Wah
bagus sekali, ibu sudah mampu melakukannya. ibu bisa melakukan
latihan ini selama 5 sampai 10 kali sampai ibu merasa relaks atau
santai”

Terminasi
”Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah yang
ibu rasakan dan latihan relaksasi? Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah
kita pelajari, wah bagus sekali, jam berapa ibu akan berlatih lagi
melakukan cara ini? Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa langsung
praktikkan. Latihan relaksasi ini hanya salah satu cara yang bisa
digunakan untuk mengatasi kecemasan atau ketegangan, masih ada
cara lain dengan latihan mengerutkan dan mengendurkan otot,
bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok sore, jam
berapa bu? Baiklah saya akan datang lagi ke ruangan ini besok jam 4
sore ya bu. Masih ada yang mau ditanyakan bu? Baiklah kalau tidak
ada saya pamit dulu. Permisi bu”.

5 Februari 2019 Ansietas SP 2


Mengajarkan Teknik relaksasi progresif
16.00 wita
Orientasi
“Selamat sore bu. Apakah ibu masih ingat saya? Bagaimana keadaan
ibu pagi ini? Apakah sudah lebih baik dari kemarin? Bagaimana
dengan latihan napas dalamnya, apa ada kesulitan dalam latihan?
Sudah diterapkan juga untuk mengurangi cemas bu? Bagus bu, sesuai
kesepakatan kita kemarin kita akan belajar tentang teknik relaksasi
progresif. Di mana pak kita akan belajar teknik relaksasi ini? Baiklah
bu, kita akan melakukannya di ruangan ini. Untuk waktunya kurang
lebih 20 menit ya bu.”
· Kerja
“Baiklah bu, kita mulai sekarang. Teknik yang kedua ini lebih panjang
dari yang kemarin, jadi saya praktikan pelan-pelan sambal ibu ikuti
ya. Begini caranya, ibu tutup mata pelan-pelan, tarik napas dalam
hembuskan secara perlahan (3-6 kali), dan rileks. Sekarang kedipkan
mata dan kerutkan wajah lalu rileks (3x); tarik dagu ke leher lalu rileks
(3x); genggam tangan lalu rileks (3x); tegangkan siku lalu
rileks(3x); angkat bahu lalu rileks (3x); angkat abdomen lalu
rileks(3x); tungkai atas kanan, tekan kebawah dengan kuat lalu
rileks; tungkai bawah kanan, cengkramkan jari-jari lalu rileks; tungkai
atas kiri, tekan kebawah dengan kuat lalu rileks; tungkai bawah
kiri, cengkramkan jari-jari lalu rileks. Sudah bu sekarang, buka mata
perlahan. Coba ibu ulangi sekali lagi. Bagus sekali bu.”
· Terminasi
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan teknik relasasi progresif?
Apakah lebih rileks bu? Iya, ibu bisa menggunakan teknik teknik
relasasi ini sebagai latihan relaksasi sehari-hari dan ketika ibu merasa
cemas atau susah tidur. Teknik kedua ini bisa digabungkan dengan
napas dalam diawal relaksasi progresif sepert tadi dan bisa sebagai
akhiran dari relaksasi progresif juga. Apakah ada yag ingin ibu
tanyakan bu? Baiklah kalau begitu, sekarang saya pamit dulu bu.”
XVII. EVALUASI KEPERAWATAN
TANGGAL/ DIAGNOSA EVALUASI PARAF
JAM

4 Februari 2018 Ansietas S : Pasien menjawab sapaan perawat dan mau


berjabat tangan. Klien memperkenalkan dirinya
12.45 wita
dan menyebutkan namanya. Pasien mau
mengatakan keluhan pasien saat berada di rumah
sakit dan saat pengkajian serta hal apa yang
dilakukan pasien apabila mendapat masalah.
Pasien sudah mau menceritakan masalahnya
kepada perawat.
O : Pasien mau membalas salam dan kontak mata
sedikit dengan perawat. Pasien mau mengangguk
dan menggeleng bila menjawab pertanyaan yang
diberikan perawat. Pasien mau membalas dan
mengungkapkan perasaanya secara perlahan –
lahan. Sikap pasien terbuka dan tidak terlihat
pasien bersikap apatis terhadap pertanyaan –
pertanyaan perawat. Pasien tampak
mengungkapkan harapannya dengan baik pasien
tampak bahagia saat mengatakan sistem
pendukungnya serta pasien tampak terbuka dan
mau menjawab pertanyaan dari perawat.

A : SP 1 (Bina Hubungan Saling Percaya dan


mengajarkan Teknik nafas dalam) tercapai

P : Pertahankan kondisi pasien


5 Februari 2019 Ansietas S: Pasien mengatakan merasa lebih baik setelah
melakukan Teknik relaksasi progresif yang
16.20 wita
diberikan.
O: keadaan umum pasien baik, mampu mengikuti
Teknik-teknik yang diajarkan secara perlahan
A: SP 2 (Mengajarkan teknik relaksasi progresif)
Tercapai
P: Pertahankan kondisi pasien

You might also like