Professional Documents
Culture Documents
Sekilas membahas tentang pemanfaatan fly ash untuk bahan bangunan. Kita ketahui bahwa fly
ash itu merupakan sebuah limbah dari pemakain bahan bakar batubara yang biasa disebut dengan
limbah B3. Dimana limbah itu tidak terbuang sia-sia maka harus digunakan sebaik mungkin dan bila
mana bisa menjadi rupiah. Kegunaan fly ash untuk bahan bangunan sebagai berikut:
sebagai bahan campuran pembuatan mortar beton untuk meningkatkan kualitas dan ekonomis
sebagai bahan campuran pembuatan mortar pembuatan genteng beton, batako, paving blok dsb.
sebagai bahan campuran pembuatan mortar adukan luluh, pondasi, pasangan batako, bata merah.
Sebab itu fly ash kini digunakan sebagai bahan bangunan. Fly ash yang berkualitas hanya di murni fly
ash sebagai penjual fly ash dengan harga murah perkarungnya.
Dalam menggunakan fly ash dapat meningkatkan kualitas pada beton dan ekonomis dalam
pengeluaran biaya. Berikut ini merupakan hasil dari penggunaan fly ash dalam bangunan:
1. Mengurangi biaya material semen sehingga pembiayaan lebih hemat dan ekonomis.
3. Permukaan beton lebih rata dan halus serta kekuatan ( kualitas) beton meningkat.
6. Melekat dengan baik pada pasangan batu pondasi, bata merah dan batako.
SNI-03-6468-2000: Tata Cara Perencanaan Campuran Beton Berkekuatan Tinggi dengan Semen
Portland dan Abu Terbang
Fly ash yang mengandung CaO lebih kecil dari 10% yang dihasilkan dari pembakaran anthracite atau
bitumen batubara (bitumminous).
Fly ash kelas F disebut juga low-calcium fly ash, yang tidak mempunyai sifat cementitious dan hanya
bersifat pozolanic
Fly ash yang mengandung CaO di atas 10% yang dihasilkan dari pembakaran lignite atau sub-
bitumen batubara (batubara muda / sub-bitumminous).
Kadar (SiO2 + Al2O3 + Fe2O3) > 50%.
Kadar CaO > 10% (ASTM 20%, CSA menetapkan angka 8-20% untuk tipe CI dan di atas 20% untuk
CH )
Karena kandungan CaO yang cukup tinggi, fly ash tipe C mempunyai sifat cementitious selain juga
sifat pozolan.
Oleh karena fly ash tipe C mengandung kadar CaO yang cukup tinggi dan mempunyai sifat
cementitious, jika terkena air atau kelembaban, akan berhidrasi dan mengeras dalam waktu sekitar
45 menit.
kiri ke kanan : fly ash (Class C), metakaolin (calcined clay), silica fume, fly ash (Class F), slag, calcined
shale.
Pozzolan alam atau hasil pembakaran yang dapat digolongkan antara lain tanah diatomic, opaline
chertz, shales, tuff dan abu vulkanik, yang mana biasa diproses melalui pembakaran atau tidak
melalui proses pembakaran. Selain itu juga mempunyai sifat pozzolan yang baik.
Fly ash merupakan bahan bangunan yang baik untuk pembuatan agregat dalam campuran beton.
kegunaannya tak hanya untuk mengirit semen saja yang jelas menambah kualitas beton, kekedapan
air, ketahanan terhadap sulfat dan mudah dalam pengerjaan. Berikut ini merupakan tata cara
penggunaan fly ash sebagai bahan bangunan:
Petunjuk Penggunaan Fly Ash dan Perkiraan komposisi penggunaan fly ash (berat semen 40kg/ zak) :
Untuk campuran mortar beton cor (lantai dak, sloof, kolom) Komposisi : Perbandingan adonan
adalah 70% semen (28kg) : 30% fly ash (12kg) .
Untuk pasangan keramik, benangan dan acian. Komposisi : Perbandingan adalah 50% semen (20kg) :
50% fly ash (20kg) .
Untuk pasangan batu pondasi. Komposisi : Perbandingan adalah 40% semen (16kg) : 60% fly ash
(24kg) .
Untuk pasangan bata merah atau batako. Komposisi : satu zak fly ash (30kg) dicampur dengan 10-12
keranjang pasir ditambah dengan semen secukupnya yang disesuaikan dengan kondisi bangunan
yang diinginkan.
Penggunaan fly ash ini harus sesuai dengan aturan. Sebab jika penambahan fly ash terlalu banyak
maka mutu dari beton tersebut justru akan turun. Maka dari itu penambahan fly ash pada campuran
pembuatan beton, disesuaikan takaran atau ukuran dalam komposisi penggunaan fly ash. Oleh
karena itu, tercipta acian mortar kondisi bangunan yang diinginkan. Di sini kami sebagai penjual fly
ashdalam bentuk kemasan karung.