Professional Documents
Culture Documents
16 Februari 2019
Kirim
Hak atas foto EPA/STR Image caption Macan tutul yang tersesat melukai enam orang sebelum
ditangkap di kota Jalandhar, India utara.
Mereka ditemukan di seluruh negeri. Berdasarkan sensus macan tutul yang pertama kali
dilakukan di India pada tahun 2015, jumlahnya diperkirakan antara 12.000 sampai 14.000 ekor.
Sebagian besar binatang ini tinggal di luar "daerah dilindungi" - sering kali hidup bersama-sama
manusia.
"Kota-kota kami kaya sumber daya untuk mereka. Anjing, babi dan sapi adalah mangsa yang
mudah didapat bagi macan tutul," kata ahli biologi di Pune, Vidya Athreya.
Makanan kota
Para peneliti Australia yang mengkaji macan tutul Mumbai itu menyimpulkan - boleh percaya
atau tidak - binatang ini berguna bagi manusia.
Hak atas foto Reuters Image caption Pengendalian masyarakat penting untuk mengurangi jumlah
korban manusia.
Mumbai memiliki daerah hutan lindung di dalam batas kota di mana 40 ekor macan tutul hidup.
Sebagian binatang tersebut secara teratur keluar dari hutan, berkeliaran di dekat pemukiman
dengan gedung bertingkat.
"Anjing liar merupakan 25% sampai 58% susunan makanan macan tutul. Kami memperkirakan
dalam setahun macan tutul memangsa sampai 1.500 anjing," ungkap Christopher O'Bryan dari
Universitas Queensland.
Bagaimana orangutan dan binatang yang dirawat manusia dikembalikan ke alam liar?
Kisah para anjing penyelamat satwa yang terancam punah
Sempat hentikan operasi pabrik mobil di India, seekor macan tutul ditangkap
"Dengan membunuh anjing, mereka mengurangi risiko transmisi rabies. Kami memperkirakan
kehadiran macan tutul dapat menyelamatkan sampai 90 nyawa manusia setiap tahunnya,"
katanya kepada BBC.
Kepadatan anjing
Makalah tersebut juga menyatakan kepadatan anjing liar yang ditemukan di bagian kota tersebut
hanyalah 17 km2 dibandingkan 600 km2 wilayah keseluruhan Mumbai.
Hak atas foto SGNP/Nikit Surve Image caption Peneliti mengatakan macan tutul di Mumbai
memangsa anjing liar.
Alexander Braczkowski, salah satu penulis laporan mengatakan kemampuan menyesuaikan diri
merupakan kunci mengapa macan tutul dapat bertahan hidup di daerah banyak penduduk.
"Macan tutul berkemampuan menggunakan lingkungan, bukan hanya untuk bergerak tetapi juga
untuk memangsa dan berkembang biak."
Macan tutul jarang menjadi pemakan manusia tetapi kuku dan dagu mereka yang kuat dapat
menyebabkan luka yang membahayakan nyawa.
Hak atas foto Ananthasubramaniam Image caption Para ahli mengatakan setelah dikurung dalam
tempat yang kecil, macan tutul menjadi panil dan menyerang manusia.
"Di daerah pedesaan manusia dan binatang hidup bersama. Macan tutul memasuki kota untuk
mendapatkan mangsa mudah saat malam hari dan ketika mereka tersesat, terjadi kekacauan,"
kata Vidya Athreya.
Dia mengatakan akan membantu jika dilakukan perbaikan pelatihan petugas kehutanan dan
polisi bersama-sama kesadaran masyarakat untuk mengurangi interaksi dengan kekerasan antara
macan tutul dan manusia di Mumbai.
Sebagai seorang ahli konservasi yang telah berpengalaman selama 20 tahun, Sanjay Gabbi telah
melacak dan membius lebih 100 ekor macan tutul.
Tetapi tiga tahun lalu dia luka parah karena serangan macan tutul di Bangalore, daerah padat
dengan lebih dari 10 juta orang penduduk.
Hak atas foto SGNP/Nikit Surve Image caption Lebih 40 ekor macan tutul hidup di hutan
Mumbai.
"Seekor macan tutul dewasa menyerang saya. Saya berusaha tetap tenang dan tidak melepaskan
diri dari binatang itu untuk mengurangi luka," kata Sanjay Gabbi.
Dia dipanggil untuk mengatasi macan tutul yang memasuki sebuah sekolah.
Binatang itu menerkam dan mulai menyerang saat dia berusaha mengendalikan kerumunan
orang.
"Binatang itu melukai perut, menggigit tangan saya. Saya memukulnya dengan teropong agar
bisa melepaskan diri."
"Trisep saya robek. Saya memerlukan cangkok kulit. Sebuah tulang yang hancur karena gigitan
macan perlu dicabut," kata Sanjay Gabbi.
Pengendalian kerumunan
Macan tutul itu akhirnya pindah ke sebuah kebun binatang di luar kota.
Tetapi melarikan diri setelah seminggu dan tidak pernah terlihat lagi.
Hak atas foto Arun Bastin Image caption Radio collaring of leopards has yielded rich data about
their habitat
"Mangsa alamiah macan tutul menghilang karena perburuan gelap. Ini kemungkinan membuat
mereka memangsa ternak, anjing dan sumber makanan yang sama. Kami harus secara proaktif
untuk mengurangi kehilangan habitat dan menghentikan mangsa alamiah macan tutul
berkurang," tambahnya.
Baik Vidya Athreya maupun Sanjay Gabbi sepakat langkah mendasar seperti pengendalian
kerumunan akan sangat mengurangi jumlah orang yang terluka karena serangan macan tutul.
Topik terkait
Lingkungan
Sains
Alam
India
Kembali ke atas
Berita terkait
14 Januari 2019
Bagaimana orangutan dan binatang yang dirawat manusia dikembalikan ke alam liar?
30 Januari 2019
Dari tokek macan tutul hingga dedaunan berpola rumit: foto para pemenang
16 Oktober 2018
31 Januari 2019
4 Februari 2019
Berita Utama
Banjir Sentani, Papua: Was-was banjir susulan, warga berbondong-bondong mengungsi
Warga yang mengungsi akibat banjir bandang Sentani di Kabupaten Jayapura, Papua terus
berdatangan di posko pengungsi hingga Senin (18/03) pagi.
18 Maret 2019
Ethiopian Airlines: ada 'kemiripan jelas' dengan kecelakaan Lion Air
18 Maret 2019
Siapa saja para korban penembakan masjid di Selandia Baru?
18 Maret 2019
Advertisement
Pilihan editor
'Serangan teror' di dua masjid Selandia Baru: 'Seorang WNI meninggal dunia'
KPK: Ketua Umum PPP Romahurmuziy tersangka kasus dugaan suap jabatan
Kementerian Agama
Berita Terpopuler
1 Cerita mahasiswa Indonesia meloloskan diri dari penembakan di masjid Selandia Baru:
'Allah mengarahkan saya'
2 Debat cawapres 2019: Lima hal yang menjadi pembahasan warganet
3 'Serangan teror' di dua masjid Selandia Baru: 'Seorang WNI meninggal dunia'
4 Bayi lima bulan selamat dari banjir Sentani, Papua
5 Kronologi dan pemetaan aksi penembakan jemaah dua masjid di Christchurch, Selandia
Baru
6 #TrenSosial: Bagaimana menghadapi para penebar kebencian di medsos? Terbaru: 26
Agustus 2015
7 Tersangka pelaku penembakan jemaah masjid Selandia Baru hadir di pengadilan
8 Penembakan di Selandia Baru: Apakah pelaku bekerja sendirian?
9 Banjir Sentani, Papua: Curah hujan masih tinggi, waspadai banjir susulan
10 Kisah kepahlawanan di balik serangan masjid: 'Dia mengadang peluru demi
menyelamatkan saya