You are on page 1of 5

CONTINUING MEDICAL EDUCATION

Akreditasi IDI – 3 SKP

Manifestasi Anomali Ebstein


pada Neonatus
Husein Albar
Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin/
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar,Sulawesi Selatan, Indonesia

ABSTRAK
Anomali Ebstein (AE) adalah suatu kelainan jantung bawaan yang ditandai oleh berpindahnya letak daun septum dan daun posterior katup
trikuspidalis (KT) ke arah bawah sampai ke dalam ventrikel kanan dan membagi jantung kanan menjadi dua ruangan, yaitu ruang atrium ber-
gabung dengan ruang atrialisasi ventrikel kanan yang berada di bagian proksimal KT dan ruang ventrikel kanan fungsional yang kecil berada
di bagian distal KT. Gejala klinis bervariasi bergantung pada letak perpindahan KT dan beratnya sumbatan jalan keluar ventrikel kanan. Sianosis
dapat manifes sejak lahir, pada masa neonatus, atau pada masa bayi muda. Beberapa neonatus dengan AE manifes bergejala takipnea, sianosis,
dan kesulitan minum. Foto toraks menunjukkan kardiomegali bentuk kotak atau balon dan vaskularisasi paru berkurang. Diagnosis dapat di-
konfirmasi dengan ekokardiografi. Neonatus dengan gejala sianosis adakalanya tidak perlu diobati, kecuali sianosis hebat akibat hipoksia berat,
karena biasanya membaik dengan menurunnya resistensi vaskuler paru dan gagal jantung kongesif biasanya membaik dengan pengobatan
anti-kongestif. Bayi hipoksia berat dapat diberi infus prostaglandin untuk membuka duktus arteriosus dan memperbaiki vaskularisasi darah paru
dan saturasi darah arteri. Bila ada dependensi prostaglandin, cukup diatasi dengan pembuatan pirau aortopulmonal atau dengan penutupan
KT, septektomi atrial, dan pemindahan pirau aortopulmonal. Prognosis buruk bila AE berat dan bayi lahir dengan gejala sianosis dan gejala lain
yang berat dan tidak berhasil diatasi dengan tindakan konservatif ataupun pembedahan, bayi biasanya dapat hidup sampai dewasa bila AE
ringan.

Kata kunci: manifestasi klinis, anomali Ebstein, neonatus

PENDAHULUAN kasus AE dalam kepustakaan.6 Anomali yang diketahui karena banyak kasus ringan yang
Anomali Ebstein (AE) adalah suatu kelainan sering menyertai AE antara lain stenosis atau tidak terdiagnosis.10 Namun, dengan mening-
jantung bawaan berupa malformasi katup tri- atresia pulmonalis, pirau interatrial, pirau in- katnya penggunaan ekokardiografi maka ba-
kuspidalis (KT), ditandai oleh letak daun pos- terventrikular, atau insufisiensi mitral.8,9 nyak kasus dapat didiagnosis dan diperkirakan
terior dan daun septum KT berpindah tempat angka kejadian AE saat ini 0,5-1% dari seluruh
ke arah lebih rendah ke dalam ventrikel kanan Bayi AE berat dapat meninggal beberapa hari kasus kelainan jantung bawaan pada anak.5-7
sehingga ruangan ventrikel kanan menjadi sesudah lahir karena gagal jantung kongestif
kecil, ruangan atrium kanan menjadi sangat tetapi dengan AE ringan–sedang dapat hidup AE dapat ditemukan pada semua usia dengan
besar karena bergabung dengan ruang atri- sampai dewasa biasanya disertai penyulit angka kejadian sama di antara anak laki-laki
alisasi ventrikel kanan , dan KT menjadi tidak antara lain endokarditis bakterial, abses otak, dan perempuan1,4,6,8 lebih sering ditemukan
kompeten.1-7 emboli paradoksikal, serangan iskemik tran- pada anak ras kulit putih. Laporan lain menye-
sien, atau stroke.8,10 butkan risiko AE pada bayi terpapar litium 10-
Wilhelm Ebstein pertama kali melaporkan 20 kali lebih tinggi dari pada populasi umum
penderita AE pada tahun 1866,6,8 tapi nama Tulisan ini mengulas AE pada neonatus dan dengan angka kejadian 1/20.000 kasus.11
anomali Ebstein baru diusulkan oleh Alfred pemilihan pengobatan yang tepat.
Arnstein pada tahun 1927. Pada tahun 1937, PENYEBAB
Yates dan Shapiro melaporkan kasus AE di- KEKERAPAN Penyebab AE masih belum diketahui pasti.
sertai gambaran radiologik dan elektrokar- AE merupakan kelainan jantung bawaan yang Pernah dilaporkan kasus AE pada saudara
diografi.8 Setelah itu makin banyak dilaporkan jarang.1-4,6,7 Angka kejadian sebenarnya tidak kembar6,8 dan beberapa kasus AE disertai

CDK-191/ vol. 39 no. 3, th. 2012 167

CDK-191_vol39_no3_th2012.indd 167 4/3/2012 11:47:26 AM


CONTINUING MEDICAL EDUCATION

kelainan jantung bawaan lain.4,6, Laporan mikian berkurang sehingga tidak cukup kuat Ruang atrialisasi ventrikel kanan walaupun
lain menunjukkan AE bersifat familial karena untuk membuka KT pada saat sistolik ventrikel secara anatomi merupakan bagian atrium ka-
ditemukan pada seorang anak laki-laki dan kanan, dapat menyebabkan atresia pulmo- nan tetapi mengikuti kontraksi dan relaksasi
pamannya dari garis keturunan ibu.6 nalis fungsional bahkan pada beberapa bayi bersamaan dengan ventrikel kanan. Ketidak-
menjadi atresia pulmonalis anatomik. selarasan kontraksi menyebabkan stagnasi
Faktor lingkungan yang diduga turut berpe- darah di dalam atrium kanan. Beban tekanan
ran antara lain pemakaian reglitium,13-16 benzo- Selama satu siklus jantung yaitu selama sis- dan beban volume di dalam ruang atrium ka-
diazepin, atau bahan cat vernis oleh ibu hamil tolik atrium, darah vena sistemik kembali ke nan diatasi dengan pirau kanan ke kiri melalui
dalam trimester pertama kehamilan.8 jantung masuk selain ke dalam atrium kanan foramen ovale persisten atau defek septum
juga ke dalam ruang atrialisasi ventrikel ka- atrium sehingga timbul gejala sianosis.1- 6,10
Beberapa penelitian melaporkan risiko AE nan dan hanya sedikit darah yang masuk ke
≤8% bila bayi terpajan reglithium sehingga dalam ventrikel kanan fungsional; sedangkan MANIFESTASI KLINIS
bila ibu harus menggunakan reglithium sela- selama sistolik ventrikel, kontraksi ventrikel Manifestasi klinis AE bervariasi tergantung
ma trimester pertama kehamilan, dianjurkan kanan fungsional selaras dengan bagian atri- besarnya ruang atrialisasi ventrikel kanan.
pemeriksaan ekokardiografi janin13-15 dan bayi alisasi ventrikel kanan menyebabkan banyak Makin besar ruang atrialisasi ventrikel kanan,
sesudah lahir walaupun asimtomatik13, teruta- darah kembali ke dalam atrium kanan karena makin banyak stagnasi darah di dalam atrium
ma bila bayi lahir dengan gejala sianosis dan dampak regugitasi trikuspidalis dan hanya kanan, makin kurang darah masuk ke arteri
distres pernapasan, gangguan irama jantung, sedikit darah mengalir ke dalam paru. pulmonalis, dan makin berat gejala klinis.1-3-
,5,6
diabetes insipidus nefrogenik, disfungsi tiroid, Gejala klinis, dapat manifes sesudah bayi
hipoglikemia, hipotonia dan letargi, hiper- lahir1,4,10 (50%) atau selama periode neona-
bilirubinemia, atau makrosomia.14 Pemberian tus, meliputi sianosis, takipnea, dan kesulitan
Normal Heart
litium tidak dianjurkan pada ibu hamil selama minum.1-3,5,6 Sianosis disebabkan oleh oksige-
periode organogenesis jantung pada masa Ao nasi berkurang yang disebabkan oleh pirau
kehamilan minggu ke-5 hingga ke-9.16 kanan ke kiri melalui foramen ovale persisten
atau defek septum atrial.2,3,6
Sianosis, hipotonia, dan perubahan EKG per-
nah dilaporkan pada bayi yang minum ASI LA Kebanyakan bayi lahir dengan gejala sia-
ibu pengguna litium. Kadar litium serum pada nosis ringan dan sebagian lagi asimtomatik
bayi berkisar 10 - 15% dari kadar serum ibu.13 yang akan manifes pada saat mencapai usia
RA anak, remaja atau dewasa muda dengan ge-
PATOFISIOLOGI MV jala cepat lelah atau palpitasi akibat disritmia
TV
Pada AE, letak KT berpindah ke arah bawah, LV jantung.1,3,6 Namun bila AE berat maka bayi
lebih rendah dari letak sebenarnya dan masuk RV lahir dengan gejala sianosis berat, kardio-
ke dalam ruang ventrikel. Defek ini dapat ter- Pulmonary valve megali masif, dan bising sistolik kontinu dan
jadi karena kegagalan proses pemisahan KT Mitral valve kematian dapat terjadi karena gagal jantung
dari miokard ventrikel kanan. Atrium kanan kongestif dan hipoksemia; walaupun perbaik-
menjadi sangat besar, ventrikel kanan fung- an spontan dapat terjadi pada beberapa bayi
sional kecil, dan biasanya terjadi regurgitasi bila resistensi vaskuler paru dapat diturunkan
Ebstein’s Anomaly of
trikuspidalis ringan sampai berat. the Tricuspid Valve
dan diperbaiki kemampuan ventrikel kanan
Ao untuk mengisi sirkulasi paru. Kebanyakan bayi
Curah jantung efektif dari jantung kanan bertahan hidup bila duktus arteriosus tetap
menjadi berkurang selain karena kecilnya terbuka sehingga terjadi perbaikan vaskulari-
ventrikel kanan fungsional sehingga tidak sasi paru.1-4,6,8
berfungsi normal dan regurgitasi trikuspida- LA
lis menyebabkan darah mengalir kembali ke Hasil pemeriksaan fisik bervariasi dari ringan
dalam atrium kanan melalui KT, juga karena sampai berat. Bayi lahir awalnya dengan sia-
sumbatan aliran keluar ventrikel kanan ka- RA nosis ringan, tetapi dengan bertambahnya
rena daun katup anterior dapat sangat besar usia sianosis dapat menjadi makin berat diser-
sampai berbentuk layar (sail-shape). Kelainan LV tai jari-jari tabuh, distensi vena-vena leher, dan
Abnormal TV RV
anatomi tersebut menyebabkan hambatan pulsasi presistolik pada leher karena kontraksi
aliran darah melalui ventrikel kanan sehingga penuh atrium kanan.2-4 Mungkin terdapat de-
sebagian besar darah dari atrium kanan akan formitas ringan dada sisi kiri dan teraba thrill
mengalir ke atrium kiri melalui foramen ovale pada beberapa kasus di apeks jantung atau
persisten atau defek septum atrial (Gambar batas kiri sternum akibat regurgitasi trikus-
1). Adakalanya fungsi ventrikel kanan sede- Gambar 1 Jantung normal dan AE12 pidalis. Hati biasanya membesar, tetapi tidak

168 CDK-191/ vol. 39 no. 3, th. 2012

CDK-191_vol39_no3_th2012.indd 168 4/3/2012 11:47:26 AM


CONTINUING MEDICAL EDUCATION

ada pulsasi presistolik. Ekstremitas teraba di- sus AE ringan hanya memberikan gejala klinik bergerak dan aliran darah paru tampak bera-
ngin disertai nadi kecil akibat curah jantung dan pembesaran jantung ringan.2,4 sal dari duktus arteriosus persisten.1
yang kurang. Pada auskultasi terdengar bunyi
jantung satu pecah lebar, bunyi jantung dua Pemeriksaan ekokardiografi merupakan Celenmayer dkk memperkenalkan indeks
normal, adakalanya terdengar bunyi jantung kriteria standar untuk diagnosis AE.1,8 Pada ekokardiografi (IE) AE yang mempunyai nilai
III dan IV, bising diastolik dan bising holosis- ekokardiogafi M-mode tampak gerakan sep- prognostik pada neonatus dan anak.18
tolik pada batas stenum kiri bawah.1-4,6 Bila tum paradoksikal, dilatasi ventrikel kanan,
terdapat gagal jantung kanan akan tampak katup trikuspidalis lambat menutup lebih dari Ruang atrium kanan + ruang atrialisasi ventrikel kanan
IE = --------------------------------------------------------------------------------------------------------
desakan vena sentralis meningkat, takikardia, 65 mdetik sesudah penutupan katup mitral, Ruang ventrikel kanan + ventrikel kiri + atrium kiri
takipnea, hepatomegali, edema tungkai, dan dan regurgitasi trikuspidalis.8,17 Pada ekokar-
asites. diografi dua-dimensi, terlihat perpindahan
daun septum dari daun KT apikal lebih dari 8 Nilai IE tinggi berarti prognosis jelek dan risiko
GAMBARAN RADIOLOGIS mm/m2 (yang merupakan tanda spesifik AE), kematian bayi tinggi.18
Pada foto toraks tampak kardiomegali berben- daun KT yang inkompeten gagal bergabung
tuk kotak (box-shape cardiomegaly) atau balon dengan daun KT normal dan ujung bebas- Bila volume fungsional ventrikel kanan <35%
(ballon-shape cardiomegaly) akibat pembesa- nya akan masuk ke dalam atrium kanan saat total volume ventrikel kanan normal atau ra-
ran atrium kanan, jantung bagian kiri terdo- sistolik, kelainan morfologi dan perlekat-an sio ruang atrialisasi ventrikel kanan : ruang
rong ke posterior, bayangan a. pulmonalis dan septum pada daun septum dan daun tri- ventrikel kanan fungsional >1,0 atau regurgi-
hulu aorta mengecil, dan vaskularisasi paru kuspidalis anterior, dilatasi atrium kanan dan tasi trikuspidalis berat atau atresia pulmonalis
berkurang.1-4,6,8 (Gambar 2). atrialisasi ventrikel kanan, ventrikel kanan fungsional atau defek septum atrial ≥4 mm
fungsional kecil dan kontraksi ventrikel kanan berarti prognosis buruk.18,19
Pada fluoroskopi terlihat denyut jantung berkurang.8,17(Gambar 3) Pada ekokardiografi
lemah, jantung membesar berbentuk globu- doppler terlihat regurgitasi trikuspidalis ringan Kateterisasi jantung menunjukkan atrium ka-
ler (globular-shape) karena atrium kanan sa- sampai berat dan pirau kanan ke kiri melalui nan besar dengan tekanan rata-rata atrium
ngat besar, tangkai vaskuler pada dasar jantung foramen ovale persisten atau defek septum kanan meninggi, KT abnormal, pirau kanan
menyempit, dan vaskularisasi paru berkurang.2 atrial.17 (Gambar 4) ke kiri interatrial (25%), tekanan nadi dapat
Keseluruhan bayangan jantung dan aktivi- normal atau berupa gelombang V dominan,
tasnya menyerupai gambaran efusi perikard Pada umumnya, gambaran ekokardiografi curah jantung sistemik rendah, aliran darah
masif atau gagal jantung kongestif dengan memperlihatkan perpindahan letak daun KT, paru berkurang di bawah tekanan sistemik
stenosis pulmonalis.2,4 Gambaran radiologik di dilatasi atrium kanan, regurgitasi tirkuspidalis, pada kasus dengan pirau kanan ke kiri, dan
atas merupakan profil kasus AE berat dengan dan sumbatan aliran keluar ventrikel kanan, katater mudah masuk dan melengkung da-
gejala lengkap (full-blown cases); beberapa ka- dan pada kasus berat katup pulmonalis tidak lam ruang atrium yang besar.1,4,8

Gambar 2 Kardiomegali pada AE12

CDK-191/ vol. 39 no. 3, th. 2012 169

CDK-191_vol39_no3_th2012.indd 169 4/3/2012 11:47:28 AM


CONTINUING MEDICAL EDUCATION

Gambar 3 Tampak perpindahan letak KT12 Gambar 4 Tampak aliran regurgitasi melalui KT12

Katetersisasi jantung dan angiografi bukan sasi paru berkurang pada AE sedangkan duktus arteriosus sehingga tindakan pembe-
pemeriksaan rutin pada AE, hanya untuk kon- ventrikel kanan normal dan vaskularisasi dahan dapat ditunda sampai usia remaja atau
firmasi bila diagnosis meragukan1,4,8 karena paru berkurang pada stenosis pulmonal dewasa muda.1
risiko aritmia selama kateterisasi jantung dan anatomik.2,4
angiografi.1 2. Efusi perikard: Foto torak AE mirip den- Pada neonatus dengan sianosis dan gejala
gan efusi perikard tapi pada efusi per- klinis berat, dianjurkan tindakan pembeda-
DIAGNOSIS ikard tidak ditemukan sianosis, bising, han untuk menjaga agar foramen ovale dan
Diagnosis AE pada neonatus ditegakkan dan irama gallop.4 duktus arteriosus tetap terbuka sedangkan
berdasarkan gejala klinik berupa sianosis, 3. Total anomalous pulmonary venous drain- bila neonatus dengan hipoksia berat depen-
takipnea, dan sulit minum dan gambaran age: Gejala klinik mirip AE tapi pada foto densi prostaglandin, cukup dilakukan pirau
radiologik foto toraks berupa kardiomegali toraks tampak transposisi total vena pul- aortopulmonalis atau penutupan KT melalui
berbentuk kotak (box-shape) atau balon monalis, hipertrofi ventrikel kanan dan pembedahan, septektomi atrial, dan pembu-
(balloon-shape) karena atrium kanan be- vaskularisasi paru bertambah.4 atan pirau aortopulmonalis, yang bertujuan
sar, bayangan a. pulmonalis dan hulu aorta 4. Tetralogy of Fallot dan L-transposition of membuat atresia trikuspidalis fungsional, se-
mengecil, dan vaskularisasi paru berkurang the great vessels.8 Gejala klinis sianosis dan lanjutnya diperbaiki dengan pembuatan pirau
dan dikonfirmasi oleh hasil ekokardiografi dapat dibedakan dari hasil pemeriksaan teknik Glenn dan Fontan1. Pada kasus regur-
berupa perpindahan letak KT, dilatasi atrium radiologik. gitasi trikuspidalis berat, dilakukan perbaikan
kanan, regurgitasi trikuspidalis, sumbatan 5. Isolated severe tricuspid regurgitation.8 KT abnormal bersamaan dengan penutupan
aliran keluar ventrikel kanan, dan pirau inter- 6. Dibedakan dari kelainan jantung bawaan ASD dan pada beberapa kasus dapat dilaku-
atrial. yang ditandai oleh segmen ventrikel ka- kan pirau tehnik Glenn dengan anastomosis
nan hipoplastik dengan KT normal.8 antara vena cava superior dan arteri pulmo-
Diagnosis AE selama masa janin biasanya nalis. Cara ini akan mengurangi volume darah
ditemukan saat ekokardiografi ibu hamil. Bila PENGOBATAN yang dipompa oleh ventrikel kanan yang tidak
ekokardiografi antenatal menunjukkan gam- Tata laksana AE bergantung pada derajat berfungsi1,4
baran kardiomegali dan regurgitasi trikuspi- gangguan fungsi jantung. Pada neonatus
dalis, dianjurkan pemeriksaan ekokardiografi dengan sianosis ringan pada hari-hari pertama Perbaikan biventrikuler AE pada neonatus
selama periode neonatus, terutama bila bayi lahir, dapat diberi oksigen untuk menurunkan sakit berat dapat dilakukan sangat baik se-
sianosis.20 resistensi vaskuler paru dan obat penyekat hingga pengobatan konvensional neonatus
ACE, diuretik, dan digoxin bila terdapat tanda- sakit berat sebaiknya digantikan dengan
DIAGNOSIS BANDING tanda gagal jantung kongestif,3,8,19 antibiotik pembedahan dini. Tindakan pembedahan
1. Stenosis pulmonalis anatomik. Gejala profilaksis untuk mencegah endokarditis terdiri dari (1) rekonstruksi KT monokuspid
klinis sianosis dan dapat dibedakan dari bakterial, obat anti-aritmia bila ada aritmia,8,19 kompeten (2) perluasan ventrikel kanan, (3)
foto toraks yang menunjukkan kardio- pengobatan pilihan dengan radiofrequency penutupan subtotal ASD, (4) atrioplasti penor-
megali berbentuk kotak, bola, atau ba- ablation bila ada takikadia supraventrikuler1,4,8 malan ruang atrium kanan, dan (5) perbaikan
lon, ventrikel kanan kecil dan vaskulari- dan pemberian prostglandin untuk membuka defek jantung lain yang ada.21

170 CDK-191/ vol. 39 no. 3, th. 2012

CDK-191_vol39_no3_th2012.indd 170 4/3/2012 11:47:30 AM


CONTINUING MEDICAL EDUCATION

Malformasi Ebstein bukan hanya sekedar ber- alami sianosis berat atau serangan takikardia Dengan pembedahan penutupan ASD maka
pindahnya letak daun KT ke arah bawah masuk paroksismal,3 jenis kelamin laki-laki, manifes sianosis dan gejala lainnya berkurang, pem-
ke dalam ventrikel kanan tapi juga muara KT pada usia muda, CTI >0,65 (kardiomegali), ra- buatan anastomosis vena cava superior de-
memisahkan ruang atrialisasi ventrikel kanan sio perlekatan daun septum (rasio jarak antara ngan arteri pulmonalis kanan memperbaiki
dan ruang ventrikel kanan fungsional se- cincin AV dan perlekatan distal daun septum beban volume jantung kanan, dan penggan-
hingga bila dilakukan tindakan pembedahan terhadap panjang daun septum) >0,45, dan tian KT dapat memperbaiki fungsi ventrikel
maka perlu menentukan kelainan baik pada peningkatan rasio volume atrium kanan + kanan sehingga prognosis membaik.6
KT maupun ventrikel kanan.22 atrialisasi ventrikel kanan dibandingkan de-
ngan volume ventrikel kanan fungsional — AE pada neonatus angka kematiannya tinggi;
PENYULIT derajat 1 <0,5 sampai derajat 4 >1,5.8 walaupun tidak ada defek signifikan hemo-
Gagal jantung kongestif, kematian jantung Harapan hidup kasus AE diperkirakan rata- dinamik lain, hanya 70% bayi hidup sampai
mendadak (sudden cardiac death), endokardi- rata 30 tahun ; 1/4 kasus meninggal dalam 10 umur 2 tahun dan 50% meninggal sebelum
tis bakterial, abses otak, emboli paradoksikal, tahun pertama kehidupan.6 Kasus klinis klasik mencapai umur 13 tahun; hanya 5 dari total
serangan iskemik transien, dan stroke.8 AE biasanya meninggal selama dekade kedua kasus AE dilaporkan hidup sampai dekade ke
kehidupan4; ada laporan kasus AE mening- 5.23-25 Survival (Kaplan-Meier) adalah 61% pada
PROGNOSIS gal pada dekade ke delapan bahkan pernah umur 1 minggu, 48% pada umur 1 bulan, dan
Prognosis AE bervariasi1,6 bergantung pada be- sampai umur 60-85 tahun.4,6,8 Kematian dini 36% pada 1 dan 5 tahun. Rasio ekokardiogra-
ratnya penyakit dan pilihan pengobatan yang biasanya dihubungkan dengan kasus AE be- fi volume (atrium kanan + atrialisasi ventrikel
tersedia1,8 Prognosis biasanya jelek, bayi lahir rat, disebabkan oleh gagal jantung kongestif, kanan) : volume (ventrikel kanan fungsional +
dengan sianosis dan gejala lain yang berat.1 aritmia jantung, penyakit sistem saraf pusat, atrium kiri + ventrikel kiri) >1,0 menunjukkan
Ramalan prognosis AE buruk bila bayi meng- dan infark miokard.4 prediksi mortalitas 100%.7,18

DAFTAR PUSTAKA
1 Behrman RE, Vaughn VC. Ebstein disease. The cardiovascular system. In: Behrman RE, Vaughn VC, eds. Nelson Textbook of Pediatrics; 13th ed. Philadelphia, London, Toronto: WB Saunders
Co. 2004:1532-4
2. Goldberger E. Ebstein’s anomaly of the tricuspid valve. Congenital valvular and endocardial lesions. In: Heart Disease, its Diagnosis and management. 2nd ed. Lea and Febiger, Philadelphia.
1965: 433-4.
3. Jordan SC, Scott O. Ebstein’s Anomaly. The Right heart obstruction. In: Heart Disease in Pediatrics. Postgraduate pediatrics series. Butterworths 1973: 123-7.
4. Nadas AS. Downward displacement of the tricuspid valve, Ebstein Anomaly. Congenital Heart Diseases.in: Pediatric Cardiology. WB Saunders Co. Philadelphia and London 1979. 688-98.
5. Silverman FN. Ebstein’s anomaly of the tricuspid valve. The heart and great vessels. In Caffey’s pediatric X-ray diagnosis: An integrated imaging approach. Vol.2. 8th ed. Year Book Medical
Publ, Inc. Chicago, 1985; 1036-9.
6. Warkany J. Ebstein malformation. In: Congenital malfomations. Chicago: Year Book Medical Publ Inc, 1971:507-8.
7. Yetman AT, Freedom RM, McCrindle BW. Outcome in cyanotic neonates with Ebsteins anomaly. Am. J. Cardiol. 1998; 81: 749-54.
8. Riaz K, Foker AD. Ebstein’s Anomaly. Accessed at. http://www.Ebstein anomaly\topic627.html.doc. Last Updated: September 13, 2004
9. Ammash NM, Warnes CA, Connolly HM, Danielson GK, Seward JB. Mimics of Ebstein’s anomaly. Am. Heart J. 1997, 134, 508-513
10. Beerepoot JP, Woodard PK. Ebstein’s anomaly. Radiology 2004; 231:747-51
11. Austin MPV, Mitchel PB. Psychotropic medications in pregnant women: treatment dilemmas. MJA 1998; 169: 428-31.
12. Google.image. Ebstein’s anomaly/normal heart imaging/ACDsee.JPEGimage.
13. Boyle RJ . Effects of certain prenatal drugs on the fetus and newborn. American Academy of Pediatrics - Pediatrics in Review 2002;23:17-24.
14. Pinelli JM, Symington AJ, Cunningham KA, Paes BA. Case report and review of the perinatal implications of maternal lithium use. Am J Obstet Gynecol 2002 Jul;187(1):245-9.
15. Jacobson SJ, Jones K, Johnson K, ceolin L, Kaur P, Sahn D,et al. Prospective multicentre study of pregnancy outcome after lithium exposure during first trimester. Lancet 1992 ;339:530-3.
16. Leonard A, Hantson P, Gerber GB. Mutagenicity, carcinogenicity and teratogenicity of lithium compounds. Mutat Res.1995; 339: 131-7.
17 D’Cruz IA. Echocadiographic anatomy. Understanding normal and abnormal echocardiograms. Appleton & Lange. Stamford, Connecticut 1996;137.
18. Celenmayer DS, Dodd SM, Greenwald ES, Wyse RK, Deanfield JE.: Morbid anatomy in neonates with Ebstein’s anomaly of the tricuspid valve: pathophysiologic and clinical implications. J
AM Coll Cardiol. 1992, 19, 1049-53.
19. Teplick, Haskin. Ebstein’s anomaly, Cardiovascular diseases. In: Roentgenologic diagnosis. Vol.I. 1983; 656-7.
20. Napier E, Peterson A. Ebstein’s anomaly. Case report. In European Association of Radiology -Learning initiative. Available from: http://www.Ebstein’s%2anomaly%20-%Euroad%20
-clinical%case.2015. 11/3/2004
21. Knot-Craigt CJ, Ovrholt ED, Ward KE, Razook JD. Neonatal repair of Ebstein’s anomaly: indications, surgical technique, and medium-term follow-up. Ann Thorac Surg. 2000;69:1505-10.
22. Schreiber C, Cook A, Ho SY, Augustin N, Anderson N, Anderson RH. Morphologic Spectrum of Ebstein’s Malformation: Revisitation Relative to Surgical Repair. J Thorac Cardiovasc Surg.
1999;117:148-55.
23. Hong YM, Moller JH. Ebstein’s anomaly: a long-term study of survival. Am. Heart J. 1993;125:1419-24.
24. Starnes VA, Pitlick PT, Bernstein D, Griffin ML, Choy M, Shunway NE. Ebsteins anomaly appearing in the neonate. J Thorac Cardiovasc Surg. 1991;101:1082-7.
25. Gentles TL, Calder AL, Clarkson PM, Neutze JM.: Predictors of long-term survival with Ebstein‘s anomaly of the tricuspid valve. Am. J. Cardiol. 1992; 69:377-8.

CDK-191/ vol. 39 no. 3, th. 2012 171

CDK-191_vol39_no3_th2012.indd 171 4/3/2012 11:47:32 AM

You might also like