You are on page 1of 10

PRAKTIKUM

PEREDARAN DARAH TEPI

Tujuan :
1. Menggambarkan diagram pembuluh vena lengan bawah orang percobaan serta letak
katubnya berdasarkan hasil pengamatan sendiri
2. Menguraikan dan mendemonstrasikan fungsi katub vena
3. Mendemonstrasikan pengaruh gaya berat pada peredaran darah vena
4. Menetapkan waktu pengisian vena dalam keadaan istirahat dan kerja
5. Mengukur tekanan v. brachialis secaa tidak langsung (cara gartner) pada sikap :
a. Berbaring telentang
b. Berbaring telentang dengan kedua tungkai diangkat setinggi-tingginya
c. Berbaring telentang sambil melakukan tindakan valsalva
d. Berdiri
6. Menerangkan perbedaan hasil pelbagai pengukuran tekanan darah vena tersebut di
atas
7. mendemonstasikan vasdilatasi aktif dan pasif kapiler pada kulit lengan bawah

Alat yang diperlukan :


1. Sfigmomanometer
2. 2 buah Waskom :
a. Berisi air panas (42-45oC)
b. Berisi air es
3. Jarum suntik yang steril (suci hama)
4. Mistar
TATA KERJA
I. PEREDARAN DARAH VENA
A. Pembuluh darah vena lengan bawah
1. Pilihlah sebagai orang percobaan seseorang dengan pembuluh vena lengan bawah
yang terlihat jelas.
2. Perhatikan dengan seksama berbagai pembuluh darah vena di permukaan lengan
bawah bagian voler orang percobaan tersebut.
3. Tekanlah salah satu vena di dekat siku dan perhatikan vena-vena yang
mengembang.
4. Pilihlah di antara beberapa vena mengembang itu sebuah vena yang paling jelas
tampak di permukaan dan cobalah mendorong darah di dalamnya ke arah perifer
dengan perlahan-lahan.
5. Hentikanlah tekanan pada vena di dekat siku tadi dan tekanlah sekarang salah satu
vena di dekat pergelangan tangan yang jelas terlihat mengembang.
6. Kosongkan sebagian vena yang mengembang tersebut dengan cara mendorong
darah di dalamnya ke arah sentral melewati katub dan perhatikan bagian vena
yang kosong itu.
7. Ulangi pengosongan seperti sub 6 di berbagai bagian pembuluh vena yang lain
dengan di lengan bawah bagian voler orang percobaan tersebut.
8. Buatlah diagram pembuluh vena lengan bagian bawah bagian voler dengan katub-
katubnya sesuai dengan pengamatan saudara di atas.

 Hasil praktikum :
Ketika pengosongan dilakukan pada aliran darah akan terlihat vena yang mengembang.
Akibat dari tangan terbendung akan mengakibatkan aliran balik vena terhambat, serta
pembuluh balik vena tersebut akan dilepaskan dari bendungan dan akan kembali
mengalir secara bertahap. kemudian kembali mengalir lagi. Namun, darah yang terdorong
melewati katub tidak kembali lagi. Hal ini disebabkan karena katub mencegah aliran
darah membalik. (sudah di edit)
B. Pengaruh gaya berat pada peredaran darah vena
1. Sambil berdiri angkatlah lengan kanan saudara setinggi-tingginya dengan sikap
lurus ke atas sedangkan lengan kiri dibiarkan menggantung lurus ke bawah
2. Sesudah 1 menit, gerakkan kedua lengan dalam keadaan tetap lurus ke suatu
tempat setinggi jantung dan bandingkanlah warna kulit kedua telapak tangan
saudara
3. Ulangilah percobaan itu dan bandingkanlah sekarang pengembangan vena
kedua punggung tangan tersebut
Catatlah hasil pengamatan saudara

 Hasil praktikum
Pada saat melakukan gerakan yang berbeda antara kedua tangan terlihat
perbedaan warna kulit pada tangan kanan terlihat lebih pucat dikarenakan pada
saat lengan diangkat terjadi pengosongan aliran darah pada pembuluh, terjadi
pengosongan ini karena darah terangkat dan mengalir ke arah jantung pengaruh
dari gaya gravitasi serta vena akan terlihat kecil karena tidak terjadi
pengembangan.
Sedangan pada tangan kiri warna kulit masih terlihat normal tidak berbubah dan
pada tangan kiri vena mengembang dan lebih jelas terlihat. (sudah di edit)

 Perbandingan warna kulit kedua telapak tangan :


 Tangan kanan lebih pucat
 Tangan kiri warnanya normal (tak berubah)
 Perbandingan vena kedua punggung tangan
 Tangan kanan vena kecil (tidak mengembang)
 Tangan kiri vena mengembang dan lebih kelihatan
Saat kita mengangkat salah satu lengan kita, warna kulit akan terlihat pucat
berbeda dengan lengan kita yang dibiarkan menggantung. Perbedaan ini tentu disebabkan
karena pada lengan yang diangkat terjadi pengosongan aliran darah pada pembuluh
darah.1 Terjadi pengosongan karena darah pada lengan yang terangkat mengalir kearah
jantung yang disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi. Dimana gaya gravitasi ini
mempengaruhi area di atas jantung sehingga membantu aliran pembuluh darah balik
vena.1-2

C. Waktu pengisian pembuluh darah vena


1. Pasanglah manset sfigmomanometer pada lengan atas kanan orang percobaan
yang berbaring telentang
2. Angkatlah lengan ini dengan sikap lurus sehingga lebih tinggi dari jantung dan
pompa manset dengan cepat sehingga tekanan di dalam manset sedikit di bawah
tekanan diastolik ( 50-60 mmHg) untuk membendung vena
3. Catatlah lama waktu pengisian vena mulai dari akhir pemompaan manset
sampai tampak dengan jelas pengembangan salah satu vena pada punggung
tangan orang percobaan
4. Ulangilah sub 2 tetapi setelah melakukan pemompaan, gerakkan otot-otot
lengan bawah dengan jalan membuka dan mengepalkan tangan sekuat-kuatnya
sebanyak 10 atau 20 kali
5. Catatlah lama waktu pengisian vena sampai tampak derajat pengembangan vena
seperti pada sub 3

 Hasil praktikum
Pada saat pengisian pembuluh darah vena akan terjadi tekanana keseimbangan pada
tempat penyimpanan vaskuler utama yang akan terjdi dalam beberapa detik, tekanan
ini merupakan suatu ukuran dalam rapatnya system vaskuler yang diisi dengan darah.
Jika derajat pengisian semakin besar akan semakin tinggi juga tekanan pada
sirkulasinya. Pengukuran pada tekanan sirkulasi ini sangat penting dalam penilaian
kontraksi pada vena, jika terjadi perubahan sedikit saja dalam tingkat konsentrasi
maka akan terjadi perubahan yang sangat besar pada tekanan pengisian terhadap vena
( sudah di edit)

Waktu pengisian vena :


 Ketika dimulai dari akhir pemompaan manset adalah1 menit 7 detik
 Setelah melakukan pemompaan adalah 50 menit
Periode pengisian pembuluh darah vena berhubungan dengan tekanan
keseimbangan. Tekanan keseimbangan merupakan tekanan pengisian sirkulasi. 2-4
Mengadakan keseimbangan pada tekanan tempat penyimpanan vaskuler utama dapat
terjadi dalam beberapa detik. Tekanan ini merupakan suatu ukuran mengenai berapa
rapatnya sistem vaskuler diisi dengan darah. Makin besar derajat pengisian, makin tinggi
tekanan pengisian sirkulasi.3 Pengukuran tekanan pengisian sirkulasi penting dalam
penilaian kontraksi vena. Perubahan sedikit saja di dalam tingkat kontraksi vena akan
menyebabkan perubahan besar dalam tekanan pengisian. Karena itu, salah satu barometer
terpeka mengenai tingkat kontraksi sistem vena adalah perubahan yang disebabkan dalam
tekanan pengisian sirkulasi.3-4

D. Pengukuran tekanan darah vena dengan cara tak langsung (cara Gartner)
1. Orang percobaan berbaring telentang di meja praktikum dengan
menggantungkan salah satu lengannya lurus ke bawah sehingga vena di
punggung tangan tersebut terisi dan mengembang
2. Angkatlah lengan orang percobaan tetap dalam keadaan lurus perlahan-lahan ke
atas sehingga vena di punggung tangannya tepat mengosong
3. Ukurlah jarak vertikal (dalam cm) antara vena yang mengosong di punggung
tangan dan katub tripuspidalis jantung. Jarak ini menunjukkan besar tekanan
darah vena punggung tangan dalam cm darah
Letakkan katub tripuspidalis jantung :
∙ Pada orang yang berbaring telentang : kira-kira dipertengahan jarak
antara meja dan sternum
∙ Pada orang yang berdiri : pada sternum di ruang intercostal ke-4
4. Ulangilah sub 1 samapai 3 dengan kedua tungkai orang percobaan diangkat
setinggi-tinginya
5. Ulangilah sub 1 sampai dengan 3 pada orang percobaan melakukan tindakan
valsalva
6. ulangilah sub 1 sampai dengan 3 pada orang percobaan yang sama tetapi pada
sikap berdiri dengan kedua lengan tergantung ke bawah
7. Terangkan hal-hal yang menyebabkan perbedaan hasil pelbagai pengukuran
tekanan darah vena di atas.

 Hasil praktikum

Jarak vertikal :
 Tekanan darah vena punggung tangan  21 cm
 Tekanan darah vena kaki  55 cm
 Tekanan darah vena valsalva  54 cm
 Berdiri dengan kedua lengan tergantung  5 cm
 Kaki (sambil mengeden)  80 cm
 Kaki (pada waktu berdiri)  75 cm
Tekanan pembuluh vena dapat diperkirakan dengan hanya melihat pelebaran vena
perifer terutama vena pada leher.1 Perkiraan kasar mengenai tekanan vena data pula
dibuat dengan menaikkan atau merendahkan salah satu lengan dari orang yang sedang
berbaring sementara kita mengamati derajat pengelembungan vena-vena antekubiti atau
vena-vena di tangan. Ketika lengan tersebut dinaikkan secara bertahap vena-vena ini tiba-
tiba mengempis.2,5

II. Peredaran darah kulit


A. Vasodilatasi aktif kapiler
1. Sediakanlah ember yang berisi air panas 45oC
2. Pasanglah manset sfigmomanometer pada lengna atas orang percobaan.
Hentikanlah dengan tiba-tiba aliran darah (oklusi) dengan lengan orang
percobaan tersebut dengancara memompa manset secepat-cepatnya sampai 150-
175 mmHg dan masukkanlah tangan serta setengah bagian lengan bawah ke
dalam air panas 45oC selama 3 menit
Perhatikanlah perubahan warna kulit tangan dan lengan bawah
3. Hentikanlah oklusi pada lengan orang percobaan tersebut dengan
menghilangkan tekanan dalam manset
4. Perhatikanlah sekarang perubahan warna kulit tangan dengan lengan bawah

 Hasil praktikum

Perubahan pada warna kulit tangan dapat dilihat ketika aliran darah dihentikan tiba-tiba
dan setelah tangan dimasukkan ke dalam air panas menghasilkan warna tangan pucat
kebiruan. Setelah menghentikan oklusi menjadi perubahan warna menjadi merah (aliran
darah kembali normal)
Perubahan warna kulit secara umum disebabkan oleh adanya hubungan dengan
suhu kulit. Bila suhu tubuh berlebih, aliran darah melalui kulit lengan bawah dan batang
tubuh bertambah.2 Hal ini sebagai akibat vaso-dilatasi aktif. Bila kulit dingin dan darah
mengalir dengan sangat perlahan, sebagian terbesar oksigen dikeluarkan untuk tujuan
nutritif sebelum darah dapat meninggalkan kapiler tersebut. Akibatnya, kapiler dan vena
kemudian mengandung sejumlah besar darah yang telah mengalami deoksigenasi dan
berwarna tua, sehingga warna kulit menjadi kebiru-biruan.1-4

B. Vasodilatasi pasif kapiler


1. Pasangkanlah sekarang manset sfigmomanometer pada lengan yang lain dan
pompalah samapai 50-60 mmHg sehingga terjadi pembendungan (obstruksi)
2. Masukkanlah sekarang tangan serta setengah bagian lengan bawah itu ke dalam
air panas 45oC selama 3 menit. Kemudian keluarkanlah tangan dan lengan itu
dari air panas dan perhatikanlah perubahan warna bagian kulit yang dimasukkan
ke dalam air panas dan yang tidak
3. Hilangkanlah tekanan di dalam manset dan perhatikanlah perubahan warna
kulit.

 Hasil praktikum
Perubahan warna kulit :
Ketika manset dipasang dan setelah dikeluarkan dari air panas menghasilkan
warna biru kemerahan. Kemudian, tekanan manset dihilangkan menghasilkan warna kulit
kembali seperti semula.
Sebagian besar warna kulit disebabkan oleh warna darah di dalam kapiler dan
vena kulit. Bila kulit panas dan darah arteri mengalir dengan cepat ke dalam pembuluh-
pembuluh ini, kulit tersebut biasanya merah. 5-6 Sebaliknya Efek vaskularisasi lain yang
sering mempengaruhi warna kulit adalah kontradiksi pembuluh-pembuluh kulit, yang
berfungsi untuk mengirimkan sebagian besar darah keluar dari kulit masuk ke dalam
sirkulasi lain.5 Bila ini terjadi, kulit mengambil warna dari jaringan penyambung
submukutan yang terdiri dari serabut-serabut kolagen yang berwarna keputih-putihan.
Sehingga pada keadaan dimana pembuluh-pembuluh kulit menyempit, kulit akan
mempunyai warna putih pucat.6

KESIMPULAN

Vena merupakan jalan untuk aliran darah ke dalam jantung yang fungsinya sangat
penting untuk kerja sirkulasi. Vena dapat menyempit, membesar, dan menyimpan
sejumlah besar darah serta mendistribusikan darah ini ke bagian lain dari sirkulasi,
Sehingga darah terdorong ke depan dengan suatu mekanisme yang disebut “pompa
vena”.
Dari percobaan yang telah dilakukan pada saat praktikum. Maka, kita dapat
menyimpulkan sebagai berikut :
 Katub mencegah aliran darah membalik
 gaya gravitasi ini mempengaruhi area di atas jantung sehingga membantu aliran darah
balik vena
 Pengukuran tekanan pengisian sirkulasi penting dalam penilaian kontraksi vena.
Tekanan ini merupakan suatu ukuran mengenai berapa rapatnya sistem vaskuler diisi
dengan darah. Makin besar derajat pengisian, makin tinggi tekanan pengisian
sirkulasi. Pengukuran
 Taksiran kasar mengenai tekanan vena data pula dibuat dengan menaikkan atau
merendahkan sebuah lengan dari orang yang sedang berbaring sementara kita
mengamati derajat pengelembungan vena-vena antekubiti atau vena-vena tangan.
 Perubahan warna kulit lebih karena ada hubungannya dengan suhu kulit

Daftar Pustaka

1. Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. In : Dharma A,


Lukmanto P, editors. Vena dan fungsinya. 5th ed. Jakarta : EGC ; 1990.p.319-26.
2. Ethel Sloane. Anatomi dan Fisiologi. Sistem Pernafasan. Jakarta : EGC;
2004.p.242-47.
3. Burnside JW. Adams Diagnosis Fisik. 17 Th ed. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.1995. h. 69-70.
4. Ganong WF. Buku Ajar Fisiolgi Kedokteran. 20th ed. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC. 2003. h. 565
5. Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 9th ed. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC. 1997. 317-320
6. Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. 2nd ed. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC. 2001. h. 299-333

You might also like