Professional Documents
Culture Documents
ANGKATAN LXXV
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM PROFESI APOTEKER
DEPOK
DESEMBER 2012
UNIVERSITAS INDONESIA
ANGKATAN LXXV
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM PROFESI APOTEKER
DEPOK
DESEMBER 2012
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker ini adalah karya saya sendiri, dan semua
sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
NPM : 1106153220
Tanda Tangan :
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Profesi
Apoteker (PKPA) di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, untuk memenuhi
salah satu persyaratan guna menyelesaikan pendidikan Profesi Apoteker Fakultas
Farmasi Universitas Indonesia.
Dalam penulisan laporan ini, penulis tidak terlepas dari bimbingan, arahan,
bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Saffarrudin, MARS. selaku Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota
Administrasi Jakarta Timur yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melaksanakan PKPA.
2. Bapak Drs. Mawardinur, Apt., selaku pembimbing PKPA dan Kepala Seksi
Sumber Daya Kesehatan yang telah membimbing dan memberikan bantuan
kepada penulis selama PKPA berlangsung.
3. Ibu Dra. Dyan Sulistyorini, Apt., selaku Koordinator Farmasi Makanan dan
Minuman yang telah memberikan bimbingan dan memberikan bantuan kepada
penulis selama PKPA berlangsung.
4. Ibu drg. Margaretha S.D.W., selaku Koordinator Tenaga Kesehatan yang telah
memberikan bimbingan dan memberikan bantuan kepada penulis selama
PKPA berlangsung.
5. Ibu drg. Roselyne Tobing, selaku Koordinator Standarisasi Mutu Kesehatan
yang telah memberikan bimbingan dan memberikan bantuan kepada penulis
selama PKPA berlangsung.
6. Ibu Prof. Dr. Yahdiana Harahap, Apt., MS, selaku ketua Departemen Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia.
7. Bapak Dr. Harmita, Apt., selaku ketua Program Apoteker Departemen
Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Indonesia yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan selama PKPA.
8. Bapak Dr. Abdul Mun’im, M.Si., Apt., selaku pembimbing di Program Profesi
Apoteker Fakultas Farmasi UI yang telah memberikan arahan dan bimbingan
v
pada penulis selama pelaksanaan dan penyusunan laporan PKPA di Suku
Dinas Kesehatan Jakarta Utara.
9. Seluruh staf Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur yang
telah menerima dan membantu penulis selama melaksanakan kegiatan PKPA.
10. Seluruh staf pengajar, tata usaha, dan karyawan di Program Apoteker
Departemen Farmasi FMIPA UI atas segala ilmu pengetahuan, didikannya,
serta bantuan dan masukan selama ini.
11. Orang tua yang selalu memberikan doa, serta dukungan moral dan finansial
kepada penulis.
12. Rekan-rekan mahasiswa Apoteker angkatan 75 yang telah berjuang bersama
dalam menyelesaikan studi di Program Profesi Apoteker di Universitas
Indonesia.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pihak
yang membaca. Akhir kata, penulis berharap semoga pengetahuan dan
pengalaman yang diperoleh selama menjalani PKPA yang dituangkan dalam
laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Depok, 2012
Penulis
vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Herly Meipen Sisca, S.Farm
NPM : 1106153220
Program Studi : Apoteker
Fakultas : Farmasi
Jenis karya : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas
Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas tugas akhir
saya yang berjudul :
“Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta
Timur, Jl. Matraman Raya No. 218 Periode 11 – 29 Juli 2012”
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini
Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk
pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Depok
Pada tanggal : 3 Januari 2013
Yang menyatakan
Kata Kunci : Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur, Seksi
Sumber Daya Kesehatan, Farmasi Makanan Minuman, Binwasdal
Tugas Umum : xi + 60 halaman; 2 lampiran
Tugas Khusus : v + 45 halaman; 7 lampiran
Daftar Acuan Tugas Umum : 9 (1990 – 2010)
Daftar Acuan Tugas Khusus : 8 (1990 – 2012)
Universitas Indonesia
ABSTRACT
Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Tujuan................................................................................................... 2
vi
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 61
5.1 Kesimpulan......................................................................................... 61
5.2 Saran .................................................................................................. 61
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Monitoring Harga Obat Generik pada Sarana Pelayanan
Kesehatan di Wilayah Jakarta Timur............................................ 52
Tabel 4.2 Persentase per item hasil monitoring obat generik periode tahun
2012 pada sarana apotek rakyat di wilayah Jakarta Timur.......... 52
Tabel 4.3 Persentase per Item Hasil Monitoring Obat Generik Periode
Tahun 2012 Pada Sarana Instalasi Farmasi Rumah Sakit di
Wilayah Jakarta Timur ................................................................. 53
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
1 Universitas Indonesia
2
1.2. Tujuan
Pelaksanaan PKPA di Suku Dinas Kesehatan Kotamadya Jakarta Timur,
bertujuan agar mahasiswa calon Apoteker:
1. Mengetahui dan memahami mekanisme kerja, tugas pokok dan fungsi dari
Suku Dinas Kesehatan Kotamadya.
2. Mengetahui dan memahami tugas pokok dan fungsi Seksi Sumber Daya
Kesehatan
3. Mengetahui dan memahami tata cara perizinan, pembinaan, pengawasan dan
pengendalian terhadap tenaga kesehatan, sarana pelayanan farmasi, dan
standarnisasi mutu.
Universitas Indonesia
BAB 2
TINJAUAN UMUM
SUKU DINAS KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR
3 Universitas Indonesia
4
d. Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan. Puskesmas merupakan
organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat
menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat,
dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh
pemerintah dan masyarakat. Fungsi Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan
yang menyeluruh dan terpadu dengan tujuan untuk meningkatkan hidup sehat dan
derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada
perorangan. Jumlah Puskesmas yang tercatat sampai saat ini sekitar 7.277 unit
Puskesmas Kecamatan dengan 1.818 unit diantaranya mempunyai fasilitas ruang
rawat inap, 21.587 unit Puskesmas kelurahan, dan 5.084 unit Puskesmas keliling
untuk wilayah Jakarta Timur terdapat 10 Puskesmas Kecamatan dan 76
Puskesmas Kelurahan.
Universitas Indonesia
5
Universitas Indonesia
6
Universitas Indonesia
7
2.3.3 Struktur Organisasi (Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 150,
2009)
Berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 150 Tahun 2009 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan, organisasi Suku Dinas Kesehatan
Kota Administrasi Jakarta Timur terdiri dari :
a. Kepala Suku Dinas
b. Subbagian Tata Usaha
c. Seksi Kesehatan Masyarakat
d. Seksi Pelayanan Kesehatan
e. Seksi Sumber Daya Kesehatan
f. Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan
g. Subkelompok Jabatan Fungsional
Universitas Indonesia
8
Universitas Indonesia
9
Universitas Indonesia
10
Universitas Indonesia
11
Universitas Indonesia
12
Universitas Indonesia
13
Universitas Indonesia
BAB 3
TINJAUAN KHUSUS
SEKSI SUMBER DAYA KESEHATAN
14 Universitas Indonesia
15
Universitas Indonesia
16
t. Surat Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 970
Tahun 1990 tentang Ketentuan Penyelenggaraan Usaha Pedagang Eceran
Obat di wilayah DKI Jakarta.
u. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta No. 8981
Tahun 2006 tanggal 14 Desember 2006 tentang Pemberlakuan Tatacara
Perizinan Cabang Penyalur Alat Kesehatan.
v. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta No. 7687 Tahun
2002 tentang Pemberlakuan Pedoman Perizinan Sarana Farmakmin di
Provinsi DKI Jakarta.
w. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta No. 0160 Tahun
2002 tentang Penyerahan Wewenang Pengurusan Perizinan Sarana Kesehatan
tertentu kepada Suku Dinas Pelayanan Kesehatan.
Universitas Indonesia
17
Universitas Indonesia
18
Universitas Indonesia
19
3.3.1.1 Apotek (Dinkes Provinsi DKI Jakarta, 2002 ; Peraturan Menteri Kesehatan
No. 1332/MenKes/SK/X/2002)
Berdasarkan Permenkes No. 1332/MenKes/SK/X/2002 tentang Ketentuan
dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat
dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan
kesehatan lainnya kepada masyarakat. Sedangkan, berdasarkan Peraturan
Pemerintash RI No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, Apotek
adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh
Apoteker.
Khusus di DKI Jakarta perizinan apotek dibagi menjadi 4, yaitu:
a. Apotek Kerja sama, adalah apotek dimana apoteker hanya sebagai apoteker
pengelola apotek (APA), sedangkan pemilik sarana apotek (PSA) adalah dari
pihak lain (bisa perorangan, PT, dan lain-lain).
b. Apotek Profesi, adalah apotek yang apoteker pengelola apotek (APA) juga
sebagai pemilik sarana apoteknya (PSA).
c. Depo Farmasi/Depo Obat, adalah apotek yang berada di klinik, dan hanya
boleh menerima resep dari klinik tersebut.
d. Apotek Rakyat (apotek sederhana) adalah sarana kesehatan tempat
dilaksanakannya pelayanan kefarmasian dimana dilakukan penyerahan obat
dan perbekalan kesehatan, dan tidak melakukan peracikan, serta tidak
menjual obat golongan narkotika dan psikotropika, dimana terhitung sejak
ditetapkannya Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
284/MenKes/PER/III/2007, seluruh izin dan status apotek yang berasal dari
apotek sederhana akan disesuaikan menjadi apotek rakyat.
Standar penanggung jawab teknis apotek adalah apoteker. Apoteker adalah
sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah
jabatan Apoteker. Apoteker berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai apoteker.
Sebelum melaksanakan kegiatannya, APA wajib memiliki Surat Tanda Registrasi
Apoteker (STRA), SIPA (Surat Izin Praktik Apoteker), dan Surat Izin Apotek
(SIA).
Universitas Indonesia
20
Universitas Indonesia
21
Secara umum persyaratan izin apotek yang bekerja sama dengan pihak lain
adalah:
a. Surat permohonan APA yang ditujukan kepada Kepala Suku Dinas Kesehatan
setempat sebanyak 3 (tiga) rangkap,1 (satu) rangkap di atas materai Rp.
6000,00.
b. Fotokopi akte notaris badan hukum dan fotokopi pengesahan badan hukum
dari Departemen Kehakiman dan HAM bila dalam bentuk PT yang
disahkan/terdaftar pada Departemen Kehakiman dan HAM RI.
c. Fotokopi KTP DKI dari APA.
d. Fotokopi Surat Izin Kerja (SIK)/ Surat Penugasan (SP) apoteker, dengan
lampiran surat keterangan selesai masa bakti apoteker bagi non pegawai
negeri.
e. Fotokopi surat status kepemilikan tanah: Fotokopi sertifikat, bila gedung
milik sendiri; fotokopi surat perjanjian kontrak bangunan minimal 2 (dua)
Universitas Indonesia
22
tahun dan KTP pemilik bangunan yang masih berlaku minimal dua tahun,
bila kontrak/sewa.
f. Fotokopi Undang-Undang Gangguan (UUG).
g. Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
h. Surat keterangan domisili dari kelurahan setempat.
i. Surat pernyataan pemohon yang menyatakan akan tunduk serta patuh kepada
peraturan perundangan yang berlaku di atas materai Rp. 6000,00.
j. Peta lokasi dan denah ruangan.
k. Surat pernyataan dari pemilik sarana apotek tidak pernah terlibat dan tidak
akan terlibat dalam pelanggaran peraturan di bidang farmasi/obat dan tidak
akan ikut campur dalam pengelolaan obat di atas materai Rp. 6000,00.
l. Surat pernyataan APA bahwa yang bersangkutan tidak bekerja pada bidang
farmasi lain di atas materai Rp. 6000,00.
m. Surat pernyataan tidak melakukan penjualan narkotika, obat keras tertentu
tanpa resep di atas materai Rp.6000,00.
n. Struktur organisasi dan tata kerja/tata laksana (dalam bentuk Organogram).
o. Daftar ketenagaan berdasarkan pendidikan.
p. SIK Asisten Apoteker/D3 farmasi.
q. Rencana jadwal buka apotek.
r. Daftar peralatan peracikan obat.
s. Buku wajib peraturan perundangan di bidang farmasi.
t. Formulir pelaporan narkotika dan psikotropika.
u. Akte notaris perjanjian kerjasama APA dan PSA (asli/legalisir).
v. Surat izin atasan bagi apoteker Pegawai Negeri Sipil.
Universitas Indonesia
23
Universitas Indonesia
24
Universitas Indonesia
25
Secara umum persyaratan izin apotek yang berasal dari toko obat/apotek
sederhana (apotek rakyat) :
a. Surat permohonan APA ditujukan kepada kepala Suku Dinas Kesehatan
setempat sebanyak 3 (tiga) rangkap, 1 (satu) rangkap diatas materai
Rp.6.000,00.
b. Fotokopi akte notaris badan hukum dan fotokopi pengesahan badan hukum
dari Departemen Kehakiman dan HAM bila bentuk PT
c. Salinan/fotokopi KTP DKI dari APA
d. Fotokopi izin domisili dari lurah
Universitas Indonesia
26
e. Status bangunan milik sendiri lampirkan sertifikat, bila sewa, foto kopi
perjanjian kontrak bangunan dan KTP pemilik bangunan yang masih berlaku
minimal 2 (dua) tahun.
f. Pernyataan pemilik sarana lokasi hanya untuk pada sentra pasar tempat toko
obat dan tidak pindah diluar pasar diatas materai Rp.6000,00.
g. Surat pernyataan kepala pasar yang menyatakan pihaknya ikut mengawasi
kegiatan apotek terhadap ketentuan per UU Farmasi yang berlaku di atas
materai Rp. 6000,00.
h. Surat keterangan domisili dari lurah atau kepala pasar.
i. Surat pernyataan pemohon dan pemilik yang menyatakan akan tunduk serta
patuh kepada peraturan yang berlaku di atas materai Rp.6000,00.
j. Peta lokasi dan denah bangunan.
k. Surat pernyataan pemilik sarana apotek tidak terlibat lagi dalam pelanggaran
peraturan di bidang Farmasi/obat di atas materai Rp.6000,00.
l. Surat pernyataan APA sanggup mengelola apotek/toko obat diatas materai
Rp.6000,00.
m. Surat pernyataan dari APA dan PSA tidak melakukan peracikan dan
penjualan obat Narkotik, OKT baik dengan resep dokter maupun tanpa resep
dari pemilik dan apoteker diatas materai Rp.6000,00.
n. Struktur organisasi apotek dan tata kerja/tata laksana.
o. Daftar ketenagaan berdasarkan pendidikan dilampiri sengan SK
pengangkatan dan daftar gaji yang disetujui oleh apoteker, pemilik dan tenaga
kerja tersebut diatas materai Rp.6000,00.
p. Surat izin kerja/surat penugasan apoteker.
q. Surat izin kerja AA/D3 Farmasi.
r. Rencana jadwal buka apotek.
s. Daftar peralatan lainnya.
t. Daftar buku wajib peraturan per UU di bidang Farmasi.
u. Surat peryataan APA dan pemilik bersedia bila diperiksa ke apotek oleh
petugas kesehatan yang berwenang di atas materai Rp.6000,00.
Universitas Indonesia
27
Universitas Indonesia
28
Setiap perubahan fisik maupun non fisik yang terjadi, pihak toko obat
harus mengajukan permohonan tertulis kepada Seksi Sumber Daya Kesehatan
yang membawahi bagian Farmasi Makanan dan Minuman Suku Dinas Kesehatan
Kota Administrasi setempat. Perubahan non fisik meliputi:
a. Terjadi pergantian asisten apoteker penanggung jawab teknis sarana
kesehatan toko obat (baik karena meninggal dunia maupun hal lainnya).
b. Terjadi pergantian nama sarana kesehatan toko obat.
c. Terjadi perubahan alamat sarana kesehatan toko obat tanpa pemindahan
lokasi.
d. Terjadi pergantian pemilik sarana kesehatan toko obat (baik karena
meninggal dunia maupun hal lainnya).
e. Terjadi karena surat izin sarana kesehatan toko obat hilang atau rusak.
3.3.1.4 Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) (Dinkes Provinsi DKI Jakarta,
2002 ; Peraturan Menteri Kesehatan No. 246/Menkes/PER/V/1990)
Menurut Permenkes No. 246/MenKes/Per/V/1990, Industri Kecil Obat
Tradisional (IKOT) adalah perusahaan yang memproduksi obat tradisional
dengan total aset tidak lebih dari Rp. 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah), tidak
termasuk harga tanah dan bangunan. Persyaratan yang harus dilengkapi untuk
memperoleh Izin Prinsip Industri Kecil Obat Tradisional, antara lain:
Universitas Indonesia
29
Universitas Indonesia
30
Perubahan fisik maupun non fisik juga dapat terjadi pada Industri Kecil
Obat Tradisional. Setiap perubahan fisik maupun non fisik yang terjadi harus
dilaporkan dengan mengajukan permohonan tertulis kepada Suku Dinas
Kesehatan seksi SDK yang membawahi bagian Farmasi Makanan dan Minuman
setempat. Perubahan non fisik meliputi:
a. Terjadi pergantian direktur / pimpinan sarana kesehatan IKOT (baik karena
meninggal dunia maupun hal lainnya)
b. Terjadi pergantian nama sarana kesehatan IKOT
c. Terjadi perubahan alamat sarana kesehatan IKOT tanpa pemindahan lokasi
d. Terjadi pergantian penanggung jawab teknis sarana kesehatan IKOT (baik
karena meninggal dunia maupun hal lainnya)
e. Terjadi karena surat izin sarana kesehatan IKOT hilang atau rusak
Universitas Indonesia
31
Universitas Indonesia
32
Perubahan fisik maupun non fisik pada sarana CPAK juga harus
dilaporkan dengan mengajukan permohonan tertulis kepada Sudinkes Seksi
Sumber Daya Kesehatan yang membawahi bagian Farmasi Makanan dan
Minuman. Perubahan non fisik meliputi:
a. Terjadi pergantian pemilik sarana kesehatan CPAK (baik meninggal dunia
maupun lainnya)
b. Terjadi pergantian nama sarana kesehatan CPAK
c. Terjadi perubahan alamat sarana kesehatan CPAK tanpa pemindahan lokasi
d. Terjadi karena surat izin sarana kesehatan CPAK hilang atau rusak
Universitas Indonesia
33
3.3.1.7 Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) (Dinkes Provinsi DKI Jakarta,
2002)
Berdasarkan UU No. 28 tahun 2004 pasal 1 disebutkan bahwa perusahaan
Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) adalah perusahaan pangan yang memiliki
tempat usaha di tempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan manual
hingga semi otomatis. Menurut Keputusan Kepala Badan Pengawasan Obat
Makanan (BPOM) RI Nomor HK.00.05.5.1640 tanggal 30 April 2003 tentang
Tata Cara Penyelenggaraan Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
(SPP-IRT), maka SPP-IRT bertujuan untuk:
a. Meningkatkan pengetahuan produsen dan karyawan tentang pengolahan
pangan dan peraturan perundang-undangan di bidang keamanan pangan.
b. Menumbuhkan kesadaran dan motivasi produsen dan karyawan tentang
pentingnya pengolahan pangan yang higienis dan tanggung jawab terhadap
keselamatan konsumen.
c. Meningkatkan daya saing dan kepercayaan konsumen terhadap produk yang
dihasilkan PIRT
Universitas Indonesia
34
Universitas Indonesia
35
Universitas Indonesia
36
Universitas Indonesia
37
3.3.2.1 Izin Praktik dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian (Keputusan Menteri
Kesehatan No. 889/Menkes/Per/V/2011)
Tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan
kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian. Tenaga
Teknis Kefarmasian dapat berupa Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis
Farmasi atan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker. Setiap tenaga
kefarmasian yang menjalankan pekerjaan kefarmasian harus telah terdaftar dan
memiliki izin kerja/praktik. Sebelumnya, Apoteker dan Asisten Apoteker yang
melakukan pekerjaan kefarmasian harus memiliki surat izin berupa Surat
Penugasan atau Surat Izin Kerja bagi Apoteker atau SIAA dan SIKAA bagi
Asisten Apoteker. Namun sejak tanggal 1 juni 2011, diberlakukan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 889/Menkes/PerV/2011 tentang
Registrasi, Izin Praktik, Dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian. Berdasarkan
Permenkes ini, setiap Tenaga Kefarmasian wajib memiliki surat tanda registrasi.
Surat Tanda Registrasi tersebut berupa STRA bagi Apoteker dan STRTTK bagi
Tenaga Teknis Kefarmasian. Setelah memiliki STRA atau STRTTK, Apoteker
dan Tenaga Teknis Kefarmasian wajib memiliki surat izin sesuai tempat tenaga
kefarmasian bekerja. Surat izin tersebut dapat berupa SIPA atau SIKA bagi
Apoteker dan SIKTTK bagi Tenaga Teknis Kefarmasian.
Apoteker yang telah memiliki SP atau SIK wajib mengganti SP atau SIK
dengan STRA dan SIPA/SIKA dengan cara mendaftar melalui website KFN
(Komite Farmasi Nasional). Setelah mendapatkan STRA, Apoteker wajib
mengurus SIPA dan SIKA di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tempat pekerjaan
kefarmasian dilakukan. Sementara bagi Asisten Apoteker yang telah memiliki
SIAA dan/atau SIKAA harus menggantinya dengan STRTTK dengan cara
mendaftar melalui Dinas Kesehatan Provinsi. Setelah mendapat STRTTK, Tenaga
Teknis Kefarmasian wajib mengurus SIKTTK di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Universitas Indonesia
38
Universitas Indonesia
39
Universitas Indonesia
40
Universitas Indonesia
41
c. Fotokopi KTP.
Fotokopi KTP ditambahkan untuk menghindari kesalahan penulisan nama
pada SIP karena terkadang tulisan dari para dokter sulit untuk dibaca oleh petugas.
Fotokopi SIP yang telah dimiliki dan surat keterangan aktif bekerja dari atasan
langsung ditambahkan sebagai tambahan pertimbangan bagi Suku Dinas
Administrasi Kota Administrasi Jakarta Timur dalam pengambilan keputusan
apakah izin akan dibuatkan atau tidak.
Dokter atau dokter gigi yang telah memenuhi persyaratan tersebut
diberikan SIP untuk satu tempat praktik. SIP dokter atau dokter gigi diberikan
paling banyak untuk tiga tempat praktik, baik pada sarana pelayanan kesehatan
milik pemerintah, swasta maupun praktik perorangan. Oleh karena itu, dalam
pengajuan permohonan SIP harus dinyatakan permintaan SIP tersebut untuk
tempat praktik pertama, kedua, atau ketiga. SIP yang diberikan berlaku selama 5
tahun sepanjang STR masih berlaku dan tempat praktik masih sesuai dengan yang
tercantum dalam SIP.
Universitas Indonesia
42
Universitas Indonesia
43
3.3.2.5 Surat Izin Kerja Perawat Gigi (Peraturan Menteri Kesehatan No.
1392/Menkes/SK/XII/2001)
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1392/Menkes/SK/XII/2001 Perawat Gigi adalah setiap orang yang lulus
pendidikan perawat gigi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Surat Izin Kerja (SIK) adalah bukti tertulis yang diberikan kepada
perawat gigi untuk melakukan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di
sarana kesehatan. SIK sebagaimana dimaksud diperoleh dengan mengajukan
permohonan kepada Kepala Suku Dinas Kesehatan setempat dengan
melampirkan:
a. Foto kopi ijazah pendidikan perawat gigi
b. Foto kopi SIPG (surat izin perawat gigi) yang masih berlaku
c. Surat keterangan sehat dari dokter
d. Pas foto ukuran 4 X 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar
e. Surat keterangan dari pimpinan sarana kesehatan yang menyebutkan tanggal
mulai bekerja sebagai perawat gigi
f. Rekomendasi dari organisasi profesi ( PPGI)
Universitas Indonesia
44
3.3.2.7 Surat Izin Kerja Refraksionis Optisien (Peraturan Menteri Kesehatan No.
544/Menkes/VI/2002).
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
544/Menkes/VI/2002 Refraksionis Optisien adalah seseorang yang telah lulus
pendidikan refraksionis optisien minimal program pendidikan diploma, baik di
dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku. Setiap refraksionis optisien untuk melakukan
pekerjaan pada sarana kesehatan wajib memiliki SIK. SIK diperoleh dengan
mengajukan permohonan kepada Kepala Suku Dinas Kesehatan setempat dengan
melampirkan :
a. Fotokopi Surat Izin Refraksionis Optisien (SIRO) yang masih berlaku
b. Surat keterangan sehat dari dokter
c. Pasfoto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2(dua) lembar
d. Surat keterangan dari pimpinan sarana kesehatan yang menyatakan tanggal
mulai bekerja
e. Rekomendasi dari organisasi profesi
SIK berlaku sepanjang SIRO belum habis masa berlakunya dan dapat
diperbaharui kembali. SIRO berlaku selama 5 tahun dan dapat diperbaharui
serta merupakan dasar untuk memperoleh SIK.
Universitas Indonesia
45
3.3.2.9 Surat Izin Praktek Terapis Wicara (Peraturan Menteri Kesehatan No.
867/Menkes/Per/VIII/2004).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
867/Menkes/Per/VIII/2004 Terapis wicara adalah seseorang yang telah lulus
pendidikan terapis wicara baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Terapis wicara dapat
Universitas Indonesia
46
melaksanakan praktek terapis wicara pada sarana pelayanan terapi wicara, praktek
perorangan dan/atau berkelompok. Terapis wicara yang melakukan praktek pada
sarana pelayanan terapi wicara, praktek perorangan dan/atau berkelompok harus
memiliki Surat Izin Praktek Terapis Wicara (SIPTW). SIPTW dapat diperoleh
dengan megajukan permohonan kepada Kepala Suku Dinas Kesehatan setempat
dengan dengan tembusan kepada Ikatan Terapis Wicara yang terdekat dengan
wilayah tersebut. Permohonan tersebut diajukan dengan melampirkan :
a. Fotokopi ijazah yang disahkan oleh pimpinan penyelenggara pendidikan
terapis wicara
b. Fotokopi SITW yang masih berlaku
c. Surat keterangan sehat dari dokter yang memiliki SIP
d. Surat keterangan dari pimpinan sarana yang menyatakan tanggal mulai
bekerja, untuk yang bekerja di sarana pelayanan terapi wicara
e. Pas foto ukuran 4x6 cm sebanyak 2 (dua) lembar SIPTW berlaku sepanjang
SITW belum habis masa berlakunya dan dapat diperbaharui kembali. SITW
berlaku selama 5 tahun dan dapat diperbaharui serta merupakan dasar untuk
memperoleh SIPTW.
Adapun sasaran mutu yang ingin dicapai dalam jasa pelayanan dan Binwasdal
yang diselenggarakan oleh Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta
Timur adalah sebagai berikut.
Universitas Indonesia
47
Universitas Indonesia
48
Universitas Indonesia
49
Universitas Indonesia
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1 Koordinator Tenaga Kesehatan
a. Hasil analisis jumlah dan distribusi tenaga medis berdasarkan jenis dan
klasifikasi Rumah Sakit Di Kota Administrasi Jakarta Timur tahun 2012
menunjukkan bahwa rumah sakit yang memenuhi standar minimal jumlah
tenaga kesehatan (tenaga medis, farmasi dan keperawatan) adalah RS
Persahabatan, RSIA Hermina dan RSKO Cibubur.
b. Bedasarkan Pemenkes Permenkes No. 340 tahun 2010 semua Rumah sakit
telah memenuhi syarat standar minimal jumlah apoteker, dan berdasarkan
Permenkes No. 1197/ MENKES/SK/X/2004 Rumah sakit yang memenuhi
syarat standar minimal jumlah apoteker adalah adalah RSUP AU
Esnawan, RSIA Restu, dan RSK Jantung Binawaluya
c. Rumah sakit yang hanya memenuhi standar minimal jumlah Tenaga
Keperawatan yang ditetapkan berdasarkan jumlah tempat tidur yang
dimilikinya adalah RS. Harum, RS. Harapan Jayakarta, RS.Haji Jakarta,
Budhi Asih, RS.POLRI Sukanto, RS.Pudikkes, RS.OMNI Medical Centre,
RS. Harapan Bunda, RS. Pasar Rebo, RSIA Bunda Aliyah dan RSIA
Restu.
oleh seksi Sumber Daya Kesehatan sesuai dengan salah satu aspek
mendasar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 mengenai
dokumentasi.
d. Sampai saat ini penyelenggaraan PTSP pada pelayanan perizinan masih
belum sepenuhnya dilakukan. Khusus untuk perizinan tenaga kesehatan
bidan dan sarana farmasi, makanan dan minuman, berkas pemohon yang
dilakukan melalui custumer service unit PTSP kantor walikota, berkas
permohonan selanjutnya diserahkan ke Suku Dinas Kesehatan Jakarta
Timur untuk diproses lebih lanjut sampai surat izin disahkan atau
diterbitkan. Surat izin yang telah diterbitkan akan diserahkan ke kantor
walikota untuk selanjutnya dapat diambil oleh pemohon.
Universitas Indonesia
52
Universitas Indonesia
53
Tabel 4.1. Hasil Monitoring Harga Obat Generik pada sarana pelayanan
kesehatan di wilayah Jakarta Timur
Harga sesuai HET Harga tidak sesuai
Total
No Sarana Kepmenkes RI No. Kepmenkes RI No.
Sarana
092/Menkes/SK/II/2012 092/Menkes/SK/II/2012
Jumlah % Jumlah %
1 IFRS 16 3 18,75 13 81,25
Apotek
2 6 25 2 33,3
Rakyat 8
Jumlah 24 9 43,75 15 114,55
Rata-rata 21,87 57,27
Tabel 4.2 Prosentase per item hasil Monitoring Obat Generik periode tahun
2012 pada Sarana Apotek Rakyat di wilayah Jakarta Timur
Harga sesuai Harga tidak sesuai
Kepmenkes RI No. Kepmenkes RI No.
No Sarana
092/Menkes/SK/II/2012 092/Menkes/SK/II/2012
Jumlah % Jumlah %
1 Apotek Rakyat Suma Farma 25 96,15 1 3,84
2 Apotek Rakyat Krisna Farma 30 100 0 0
3 Apotek Rakyat Banten Farma 27 96,43 1 3,57
4 Apotek Rakyat Fauzan Langkat 29 100 0 0
5 Apotek Rakyat Mandala 28 100 0 0
6 Apotek Rakyat Duta Medika 25 100 0 0
7 Apotek Rakyat Tiga Dua 25 100 0 0
8 Apotek Rakyat Tanjung Indah 20 100 0 0
Jumlah 209 2
Rata-rata 99,07 0,93
Universitas Indonesia
54
Tabel 4.3. Prosentase per item hasil Monitoring Obat Generik periode tahun 2012
pada Sarana Instalasi Farmasi Rumah Sakit di wilayah Jakarta Timur
Harga sesuai Harga tidak sesuai
Kepmenkes RI No. Kepmenkes RI No.
No Sarana 092/Menkes/SK/II/2 092/Menkes/SK/II/20
012 12
Jumlah % Jumlah %
1 RSUD Pasar rebo 17 70,83 7 20,17
2 Rumah Sakit Premier Jatinegara 8 57,14 6 42,86
3 Rumah sakit Kartika Pulomas 27 100 0 0
4 Rumah Sakit Dharma Nugraha 13 50 13 50
5 Rumah sakit Rawamangun 8 32 17 68
6 RSIA Sayyidah 0 0 21 100
7 Rumah Sakit Yadika 12 46,15 14 53,84
8 RSIA Bunda Aliyah 11 44 14 56
9 Rumah sakit UKI 15 78,95 4 21,05
Rumah Sakit Jakarta Islamic
10 Hospital 26 100 0 0
11 Rumah Sakit Bina Waluya 14 73,68 5 26,32
12 Rumah Sakit OMNI 20 76,92 6 23,08
13 Rumah Sakit Harapan Jayakarta 19 73,08 7 26,92
14 Rumah Sakit Resti Mulya 24 96 1 4
15 Rumah Sakit Budi Asih 26 100 0 0
16 Rumah Sakit Islam Pondok Kopi 26 92,86 2 7,14
Jumlah 266 117
Rata-rata 68,22 31,21
4.2. Pembahasan
Suku Dinas Kesehatan baru dibentuk pada bulan Januari 2009. Suku Dinas
Kesehatan ini merupakan gabungan dari Suku Dinas Pelayanan Kesehatan dan
Suku Dinas Kesehatan Masyarakat, dimana sebelumnya ke dua suku dinas ini
dipisah, hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan efisiensi berdasarkan Perda
No. 10 tahun 2008. Di daerah DKI Jakarta saat ini terdapat enam Suku Dinas
yang terdapat di enam wilayah yaitu Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat,
Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Pulau Seribu. Masing-masing Suku Dinas
Kesehatan dipimpin oleh Kepala Suku Dinas Kesehatan serta mempunyai tugas
pokok melaksanakan perizinan, pengendalian, dan penilaian efektivitas pelayanan
kesehatan dan program kesehatan masyarakat.
Salah satu seksi dalam Suku Dinas Kesehatan di Jakarta Timur yaitu
Sumber Daya Kesehatan. Berikut meliputi pembasahan mengenai hasil
pelaksanaan tugas dari seksi Sumber Daya Kesehatan:
4.2.1 Koordinator Tenaga Kesehatan
Berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 150 tahun 2009,
disebutkan bahwa Seksi Sumber Daya Kesehatan Suku Dinas Kota Administrasi
mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan bimbingan teknis tenaga
kesehatan, menyusun peta kebutuhan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan
berdasarkan analisa kebutuhan pendidikan dan pelatihan, serta melaksanakan
monitoring dan pemetaan sumber daya kesehatan. Dari analisa yang dilakukan
terhadap tenaga medis dan kesesuaiannya dengan klasifikasi rumah sakit di Kota
Administrasi Jakarta Timur pada tahun 2011, didapatkan hasil bahwa Rumah
Sakit yang hampir Hasil analisis jumlah dan distribusi tenaga medis berdasarkan
jenis dan klasifikasi Rumah Sakit Di Kota Administrasi Jakarta Timur tahun 2012
menunjukkan bahwa rumah sakit yang memenuhi standar minimal jumlah tenaga
kesehatan (tenaga medis, farmasi dan keperawatan) adalah RS Persahabatan,
RSIA Hermina dan RSKO Cibubur.
Bedasarkan Pemenkes Permenkes No. 340 tahun 2010 semua Rumah sakit
telah memenuhi syarat standar minimal jumlah apoteker, dam berdasarkan
Permenkes No. 1197/ MENKES/SK/X/2004 Rumah sakit yang memenuhi syarat
Universitas Indonesia
56
Universitas Indonesia
57
sertifikasi mengalami perubahan juga yang sebelumnya mengacu pada sistem satu
atap menjadi satu pintu. Dengan perubahan ini maka instruksi kerja dan prosedur
mutu perlu mengalami perubahan atau dilakukan revisi.
Namun, sampai saat ini penyelenggaraan PTSP pada pelayanan perizinan
masih belum sepenuhnya dilakukan. Khusus untuk perizinan tenaga kesehatan
bidan dan sarana farmasi, makanan dan minuman, berkas pemohon yang
dilakukan melalui custumer service unit PTSP kantor walikota, berkas
permohonan selanjutnya diserahkan ke Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur
untuk diproses lebih lanjut sampai surat izin disahkan atau diterbitkan. Surat izin
yang telah diterbitkan akan diserahkan ke kantor walikota untuk selanjutnya dapat
diambil oleh pemohon.
Salah satu tugas Koordinator Standarisasi Mutu Kesehatan adalah evaluasi
tingkat kepatuhan petugas kesehatan terhadap standar pelayanan dengan cara
mengevaluasi pelayanan perizinan yang dilakukan di Suku Dinas Kesehatan
Jakarta Timur berdasarkan standar 12 hari kerja terhitung dari lengkapnya berkas
yang diperlukan untuk mendapatkan surat izin. Dengan adanya alur perizinan ini
dapat memberikan informasi tambahan mengenai tata cara perizinan tenaga dan
sarana kesehatatn dan jika pelayanan alur perizinan lebih dari 12 hari dapat
diketahui penyebab dari keterlambatan tersebut dengan melihat pada alur
perizinan.
Revisi instruksi kerja perizinan dilakukan terhadap referensi yang
digunakan dengan membandingkan peraturan yang sudah ada dan menambahkan
peraturan baru yang belum ada ke dalam instruksi kerja sesuai dengan peraturan
yang berlaku. Pada instruksi kerja juga ditambahkan persyaratan yang harus
dipenuhi untuk melakukan perizinan baik untuk tenaga kesehatan maupun sarana
kesehatan.
Revisi quality procedure pelayanan perizinan dan sertifikasi dilakukan
terhadap referensi yang digunakan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku saat ini dengan cara menambahkan peraturan baru yang belum
tercantum serta mengganti peraturan yang lama dengan peraturan baru ke dalam
quality procedure tersebut. Peraturan-peraturan baru tersebut melengkapi
peraturan lama yang telah ada pada referensi sebelumnya. Selain itu, revisi juga
Universitas Indonesia
58
dilakukan terhadap definisi, rincian prosedur, dan alur pelayanan perizinan yang
mengacu pada manual prosedur.
Pembuatan bagan alur perizinan menggunakan program Microsoft Office
Visio 2007 berdasarkan proses dari tiap tahap dan bentuk diagram yang ada di
program tersebut. Proses revisi Instruksi Kerja dan Quality Procedure melibatkan
koordinator terkait hingga diperoleh persetujuan dari koordinator tersebut atas
revisi yang dilakukan.
Universitas Indonesia
59
Universitas Indonesia
60
Universitas Indonesia
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.1.1 Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur memiliki tugas dan fungsi dalam
pembinaan dan pengembangan, termasuk pengawasan dan pengendalian hal
yang berkaitan dengan kesehatan, baik di masyarakat maupun lingkungan.
5.1.2 Seksi Sumber Daya Kesehatan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur
membawahi 3 (tiga) koordinator: Koordinator Farmasi Makanan dan
Minuman, Koordinator Tenaga Kesehatan, dan Koordinator Standardisasi
Mutu Kesehatan.
5.1.3 Tiga Koodinator di Seksi Sumber Daya Kesehatan menjalankan proses
perizinan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap tenaga
kesehatan, sarana pelayanan farmasi, dan standarisasi mutu sesuai dengan
aturan/standar yang berlaku.
5.2. Saran
5.2.1 Setiap personel berusaha meningkatkan kinerjanya pada setiap pelaksanaan
tugas dan fungsi masing-masing, dan sesuai dengan tingkat
pendidikan/kompetensinya.
5.2.2 Peningkatan kompetensi personel dapat dilakukan dengan memperhatikan
tiga hal pokok yaitu pendidikan, pelatihan dan pengalaman.
5.2.3 Implementasi sistem manajemen mutu berdasarkan ISO 9001:2008 yang
telah dijalankan saat ini dengan cukup baik oleh Sudinkes Jaktim harus
dipertahankan, bahkan ditingkatkan lagi di masa yang akan datang.
61 Universitas Indonesia
DAFTAR ACUAN
Peraturan Daerah DKI Jakarta No.4 Tahun 2009. (2009). Peraturan Daerah DKI
Jakarta No.4 Tahun 2009 tentang Sistem Kesehatan Daerah Jakarta:
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 150 Tahun 2009. (2009). Peraturan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 150 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok
dan Fungsi Suku Dinas Kesehatan. Jakarta : Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta.
Universitas Indonesia
64
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur. (2011). Dokumen Sistem Manajemen Mutu
Sudinkes Kodya Jakarta Timur Tahun 2009; Deskripsi Kerja Suku Dinas
Kesehatan Jakarta Timur. Jakarta: Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur.
Universitas Indonesia
LAMPIRAN
65
Universitas Indonesia
66
Koord. Mutu
UNIVERSITAS INDONESIA
ANGKATAN LXXV
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM PROFESI APOTEKER
DEPOK
DESEMBER 2012
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar belakang .............................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................2
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1 Universitas Indonesia
2
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui pemenuhan standar jumlah tenaga medis, kefarmasian
dan keperawatan oleh rumah sakit di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan pemerintah.
Universitas Indonesia
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Indonesia
5
Universitas Indonesia
6
a. Luas wilayah;
b. Kebutuhan kesehatan;
c. Jumlah dan persebaran penduduk;
d. Pola penyakit;
e. Pemanfaatannya;
f. Fungsi sosial; dan
g. Kemampuan dalam memanfaatkan teknologi.
Universitas Indonesia
7
Universitas Indonesia
8
Tabel 2.1. Kriteria Klasifikasi Berdasarkan Jumlah Jenis Pelayanan Kesehatan dan
Sumber Daya Manusia pada Setiap Kelas Rumah Sakit Umum.
Jenis Pelayanan Medis dan Kriteria pada Tiap Kelas RS
No.
Sumber Daya Manusia A B C D
Jumlah tempat tidur > 400 > 200 > 100 > 50
A. Pelayanan Medis Dasar
- Jml minimal dr. Umum 18 12 9 4
- Jml minimal dr. Gigi 4 3 2 1
B. Pelayanan Spesialis Dasar 4 4 4 2
- Jml minimal dr. Sp. pada 6 3 2 1
masing-masing pelayanan
C. Pelayanan Spesialis Penunjang 5 4 2 -
- Jml minimal dr. Sp. pada 3 2 1 -
masing-masing pelayanan
D. Pelayanan Spesialis Lain 12 8 - -
- Jml minimal dr. Sp. pada 3 1 - -
masing-masing pelayanan
E. Pelayanan Sub Spesialis 13 2 - -
- Jml minimal dr. Sp. pada 2 1 - -
masing-masing pelayanan
F. Pelayanan Medis spesialis gigi 7 3 1 -
mulut
- Jml minimal dr.Sp. pada 1 1 1 -
masing – masing pelayanan
G. Sumber daya manusia RS
- Keperawatan 1:1 1:1 2:3 2:3
- Kefarmasian + + + +
- Gizi + + + +
- Keterapian fisik + + + +
- Keteknisian medis + + + +
- Kesehatan masyarakat + + + +
Sumber: Permenkes RI No. 340 Tahun 2010
Universitas Indonesia
9
Keterangan:
a. Pelayanan Spesialis Dasar, meliputi Pelayanan Penyakit Dalam, Anak,
Bedah, dan Obstetri dan Ginekologi
b. Pelayanan Spesialis Penunjang, meliputi Pelayanan Anestesiologi, Radiologi,
Rehabilitasi Medis, Patologi Klinik, dan Patologi Anatomi
c. Pelayanan Spesialis Lain, meliputi Mata, THT, Syaraf, Jantung dan Pembuluh
Darah, Kulit dan Kelamin, Kedokteran Jiwa, Paru, Orthopedi, Urologi, Bedah
Syaraf, Bedah Plastik, Kedokteran Forensik, Akupuntur, dll.
d. Pelayanan Sub Spesialis.
Tabel 2.2. Kriteria Klasifikasi Berdasarkan Jumlah Tenaga Medis dan Tenaga
Kesehatan Lainnya pada Setiap Kelas Rumah Sakit Khusus Jiwa.
Kriteria pada Tiap Kelas RS
No. Tenaga Medis
A B C
Jumlah tempat tidur > 100 > 50 > 25
1. Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa 5 2 1
Dokter Subspesialis Kedokteran 1 - -
2.
Jiwa
3. Dokter Spesialis Saraf 1 1 -
4. Dokter Spesialis Radiologi 1 1 -
5. Dokter Spesialis Anak 1 - -
6. Dokter Spesialis Anastesi 1 - -
7. Dokter Spesialis Patologi Klinik 1 1 -
8. Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1 1 -
9. Dokter Spesialis Rehab Medis 1 - -
10. Dokter Umum 5 3 2
11. Dokter Gigi 2 1 -
Sumber: Permenkes RI No. 340 Tahun 2010
Universitas Indonesia
10
Tabel 2.3. Kriteria Klasifikasi Berdasarkan Jumlah Tenaga Medis dan Tenaga
Kesehatan Lainnya pada Setiap Kelas Rumah Sakit Khusus Bedah.
Kriteria pada Tiap Kelas
No. Tenaga Medis RS
A B C
Jumlah tempat tidur > 100 > 50 > 25
Medis:
1. Dokter Spesialis Bedah Umum 2 1 1
2. Dokter Subspesialis Bedah Ortopedi 2 1 0
3. Dokter Subspesialis Bedah Saraf 1 0 0
4. Dokter Subspesialis Bedah Urologi 1 - -
5. Dokter Subspesialis Bedah Plastik 1 - -
6. Dokter Subspesialis Bedah Anak 2 1 -
7. Dokter Subspesialis Bedah Digestif 1 - -
8. Dokter Subspesialis Bedah Kardio-
1 - -
Toraks
9. Dokter Subspesialis Bedah Onkologi 1 - -
10. Dokter Subspesialis Bedah Vaskuler 1 - -
11. Dokter Spesialis Anestesi 3 2 1
12. Konsultan Intensive Care 2 1 -
13. Dokter Umum 5 3 1
Konsultan:
14. Dokter Spesialis Penyakit Dalam 2 1 1
15. Dokter Spesialis Anak 1 - -
16. Dokter Spesialis Obgyn 2 1 1
17. Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa 1 - -
18. Dokter Spesialis Rehabilitasi Medis 2 1 1
19. Dokter Spesialis Patologi Klinik 1 1 1
20. Dokter Spesialis Patologi Anatomi 1 - -
21. Dokter Spesialis Radiologi 1 1 1
22. Dokter Spesialis Gizi 1 - -
Sumber: Permenkes RI No. 340 Tahun 2010
Universitas Indonesia
11
Tabel 2.4. Kriteria Klasifikasi Berdasarkan Jumlah Tenaga Medis pada Setiap
Kelas Rumah Sakit Khusus Bersalin.
Kriteria pada Tiap Kelas RS
No. Tenaga Medis
A B C
Jumlah tempat tidur > 100 > 50 > 25
1. Dokter Spesialis Obstetri-Ginekologi 5 3 1
2. Dokter Subspesialis Anak 3 3 1
3. Dokter Spesialis Anestesi 2 2 1
4. Dokter Spesialis Patologi Klinik 2 1 -
5. Dokter Spesialis Radiologi 2 1 -
6. Dokter Spesialis Bedah 2 1 -
7. Dokter Spesialis Penyakit Dalam 2 1 -
8. Dokter Umum 1 - -
9. Dokter Gigi 1 - -
Tabel 2.5. Kriteria Klasifikasi Berdasarkan Jumlah Tenaga Medis pada Setiap
Kelas Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak.
Kriteria pada Tiap Kelas RS
No. Tenaga Medis
A B C
Jumlah tempat tidur > 100 > 50 > 25
Medis:
1. Dokter Spesialis Obstetri-Ginekologi 4 2 1
2. Dokter Subspesialis Fetomaternal 1 - -
3. Dokter Subspesialis Obgin Sosial 1 - -
4. Dokter Subspesialis Onkologi
1 - -
Ginekologi
5. Dokter Subspesialis Uroginekologi
1 - -
Konst.
6. Dokter Subspesialis Kesehatan
1 - -
Reproduksi
7. Dokter Spesialis Anak 4 2 1
Universitas Indonesia
12
Universitas Indonesia
13
Tabel 2.6. Kriteria Klasifikasi Berdasarkan Jumlah Tenaga Medis pada Setiap
Kelas Rumah Sakit Khusus Jantung.
Kriteria pada Tiap Kelas RS
No. Tenaga Medis
A B C
Jumlah tempat tidur > 100 > 50 > 25
1. Dokter Spesialis Jantung 5 3 2
2. Dokter Subspesialis Jantung Klink 1 1 -
3. Dokter Subspesialis Aritmia 1 1 -
4. Dokter Subspesialis Rehab. Jantung 1 1 -
5. Dokter Subspesialis Vaskular 1 - -
6. Dokter Subspesialis Bedah Thoraks 1 - -
7. Dokter Spesialis Saraf 1 1 -
8. Dokter Spesialis Penyakit Dalam 2 1 -
9. Dokter Spesialis Paru 1 1 1
10. Dokter Spesialis Obgin 2 1 -
11. Dokter Spesialis Patologi Klinik 2 1 -
12. Dokter Spesialis Radiologi 2 1 1
13. Dokter Spesialis Anestesia 3 2 1
14. Dokter Spesialis Rehabilitasi Medis 2 1 1
15. Dokter Spesialis Patologi Anatomi 2 1 1
Sumber: Permenkes RI No. 340 Tahun 2010
Tabel 2.7. Kriteria Klasifikasi Berdasarkan Jumlah Tenaga Medis pada Setiap
Kelas Rumah Sakit Khusus Ketergantungan Obat.
Kriteria pada Tiap Kelas RS
No. Tenaga Medis
A B C
Jumlah tempat tidur > 100 > 50 > 25
1. Dokter Spesialis Jiwa 5 2 1
2. Dokter Subspesialis Saraf 1 1 -
Dokter Spesialis Penyakit
3. 2 1 -
Dalam
4. Dokter Spesialis Kulit dan 1 - -
Universitas Indonesia
14
Universitas Indonesia
15
Universitas Indonesia
16
Universitas Indonesia
17
Universitas Indonesia
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
18 Universitas Indonesia
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
19 Universitas Indonesia
20
8
6
4
2
0
Gambar 4.1 Perbandingan Jumlah Tenaga Medis dan Kefarmasian di Rumah Sakit
Khusus Duren Sawit dengan standar yang ditetapkan.
Universitas Indonesia
21
Selain itu RSJ Duren Sawit juga terdapat beberapa dokter spesialis yaitu
Spesialis Kulit kelamin, Mata, THT, Paru dan Gizi Klinik dapat dilihat pada
3
Jumlah Tenaga (orang)
0
Sp. KK Sp. M Sp. THT Sp. P Sp. GK
Universitas Indonesia
22
orang apoteker sedangkan hanya terdapat 1 apoteker. Oleh karena itu, Rumah
Sakit Jiwa Duren Sawit kekurangan tiga orang apoteker. Perbandingan tenaga
keperawatan dan tempat tidur adalah 1:1 sehingga diperlukan 140 perawat namun
yang tercantum 13 perawat.
Gambar data jumlah tenaga medis, kefarmasian dan keperawatan dapat
dilihat pada Diagram 4.3 dan data selengkapnya mengenai daftar tenaga medis
dan kefarmasian di Rumah Sakit Jiwa Duren Sawit dapat dilihat pada Lampiran
4.2.
12
Jumlah Tenaga (orang)
10
8
6
4
2
0
Jiwa Saraf PD Rad PK An Umum drg Apt sp lain
Jumlah Tenaga Medis dan Farmasi Standar
Universitas Indonesia
23
Universitas Indonesia
24
sebanyak 131 orang sehingga telah memenuhi syarat yang ditentukan. Jenis
spesialis lainnya tidak dicantumkan dalam data sehingga tidak dapat dianalisa.
20
15
10
0
PD OG A B Sp. P sp.lain dr drg Apt AA
Jumlah Tenaga Medis dan Farmasi Standar
14
Jumlah Tenaga (orang)
12
10
8
6
4
2
0
PD OG A B RAD PK AN RM PASp. Laindr. drg Apt AA
Jumlah Tenaga Medis Dan Kefarmasian Standar
1.5
0.5
0
Sp. M Sp. S Sp. THT Sp. P
200
180
Jumlah Tenaga (orang)
160
140
120
100
80
60
40
20
0
PD OG A B RAD PK AN RM PA Sp. dr. drg. drg. Apt AA
Lain Sp
Jumlah Tenaga Medis dan Farmas Standar
Universitas Indonesia
26
20
18
70
60
Jumlah Tenaga (orang)
50
40
30
20
10
0
PD OG A B RAD PK AN RM PA Sp. dr. drg. drg. Apt AA
Jumlah Tenaga Medis dan Farmas Lain Standar
Sp
4.5
4
30
25
Jumlah Tenaga (orang)
20
15
10
0
PD OG A B RAD PK AN RM PA Sp. dr. drg. drg. Apt
Lain Sp
Jumlah Tenaga Medis dan Farmas standar
Gambar 4.11 Perbandingan Jumlah Tenaga Medis dan Kefarmasian di RS. Haji
Jakarta dengan standar yang ditetapkan.
Universitas Indonesia
28
4.5
4
18
16
Jumlah Tenaga (orang)
14
12
10
8
6
4
2
0
PD OG A B RAD PK AN RM PA Sp. dr. drg. Apt AA
Lain
Jumlah Tenaga Medis dan Farmas Standar
3.5
3
25
Jumlah Tenaga (orang)
20
15
10
0
PD OG A B RAD PK AN RM PA Sp. dr. drg. Apt AA
Lain
Jumlah Tenaga Medis dan Farmas Standar
Gambar 4.15 Perbandingan Jumlah Tenaga Medis dan Kefarmasian di RS. Budhi
Asih dengan standar yang ditetapkan
Universitas Indonesia
30
16
14
Jumlah Tenaga (orang)
12
10
8
6
4
2
0
PD OG A B RAD PK AN RM PA Sp. dr. drg. Apt AA
Lain
Jumlah Tenaga Medis dan Farmasi Standar
Gambar 4.16 Perbandingan Jumlah Tenaga Medis dan Kefarmasian di RS. Yadika
dengan standar yang ditetapkan
Universitas Indonesia
31
Nugraha masih kekurangan apoteker sejumlah dua orang. Dan jumlah tenaga
keperawatan tidak dapat dianalisis karena tidak dicantumkan.
30
4.5
4
Jumlah Tenaga (orang)
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Sp. OT Sp. M Sp. KK Sp.JP Sp. KJ Sp. S Sp. THT Sp. KG
Universitas Indonesia
32
45
Jumlah Tenaga (orang) 40
35
30
25
20
15
10
5
0
PD OG A B RAD PK AN RM PA Sp. dr. drg. Apt AA
Lain
Jumlah Tenaga Medis Dan Farmasi Standar
Gambar 4.19 Perbandingan Jumlah Tenaga Medis dan Kefarmasian di RS. POLRI
Sukanto dengan standar yang ditetapkan
7
6
Jumlah Tenaga (orang)
5
4
3
2
1
0
Sp. M Sp. KK Sp.JP Sp. KJ Sp. S Sp. Sp. P And BU F
THT
Universitas Indonesia
33
14
12
Jumlah Tenaga (orang)
10
8
6
4
2
0
PD OG A B RAD PK AN RM PA Sp. dr. drg. Apt AA
Lain
Jumlah Tenaga Merdis dan Farmasi Standar
Universitas Indonesia
34
20
18
2
Jumlah Tenaga (orang0
1.5
0.5
0
Sp. M Sp. KK Sp.JP Sp. S Sp. THT Sp. P BU
Universitas Indonesia
35
25
15
10
0
PD OG A B RAD PK AN RM PA Sp. dr. drg. drg Apt AA
Lain Sp
Jumlah Tenaga Medis dan Farmasi Standar
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Sp. M Sp. KK Sp. S Sp. THT
Universitas Indonesia
36
30
25
Jumlah Tenaga (orang) 20
15
10
0
PD OG A B RAD PK AN RM PA Sp. dr. drg. drg Apt AA
Lain Sp
Jumlah Tenaga Medis dan Farmasi Standar
4.5
4
Jumlah Tenaga (orang)
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Sp. S Sp. THT Sp. OK
Universitas Indonesia
37
50
45
40
16
14
Jumlah Tenaga (orang)
12
10
8
6
4
2
0
Sp. OT Sp. M Sp. KK Sp.JP Sp. U Sp. KJ Sp. S Sp. THT Sp. P
Universitas Indonesia
38
20
18
16
Jumlah Tenaga (orang)
14
12
10
8
6
4
2
0
PD OG A B RAD PK AN RM PA Sp. dr. drg. drg Apt AA
Lain Sp
Jumlah Tenaga Medis dan Farmasi Standar
2.5
Jumlah Tenaga (orang)
1.5
0.5
0
Sp. OT Sp. M Sp. KK Sp. KJ Sp. S Sp. THT Sp. P Sp. BM
16
Jumlah Tenaga (orang)
14
12
10
8
6
4
2
0
PD OG A B RAD PK AN RM PA Sp. dr. drg. drg Apt AA
Lain Sp
Jumlah Tenaga Medis dan Farmasi Standar
Universitas Indonesia
40
25
15
10
PK
PD
RAD
drg
AA
RM
dr.
Apt
AN
OG
PA
Sp. Lain
drg. Sp
Jumlah Tenaga Medis dan Farmasi Standar
50
Jumlah Tenaga (orang)
40
30
20
10
0
Sp. Dasar & dr. drg. Sp drg Apt AA
Penunjang
Jumlah Tenaga Medis dan Farmasi Standar
Universitas Indonesia
41
70
Jumlah Tenaga (orang)
60
50
40
30
20
10
0
Universitas Indonesia
42
b. Terdapat setidaknya satu tenaga medis spesialis Bedah Umum; Bedah Anak;
Mata; Penyakit Dalam; dan Rehabilitasi Medis.
c. Terdapat setidaknya satu tenaga medis spesialis Radiologi; Patologi Klinik;
dan Anastesi.
Analisa kesesuaian tenaga medis di rumah sakit khusus Ibu dan Anak
diuraikan di bawah ini (masing-masing data dapat dilihat pada Lampiran 4.6)
25
Jumlah Tenaga (orang)
20
15
10
0
PK
PD
AA
RM
dr.
drg.sp.
B.Anak
Apt
An
OG
drg.
Mata
Rad
sp.lain
Universitas Indonesia
43
50
45
Jumlah Tenaga (orang)
40
35
30
25
20
15
10
5
0
drg.u…
B
PA
Mata
Rad
sp.lain
OG
Umum
PK
PD
AA
RM
drg.sp.
B.Anak
Apt
An
7
6
Jumlah Tenaga (orang)
5
4
3
2
1
0
Sp. M Sp. KK Sp.JP Sp. S Sp. THT Sp. P Sp. GKSp. OGSp. AndSp. BA
Selain itu, RSIA Resti Mulya juga tidak memenuhi persyaratan jumlah minimal
apoteker, dimana untuk 108 unit tempat tidur setidaknya diawasi oleh dua orang
apoteker. Jumlah tenaga keperawatan 40 orang sehingga kekurangan 68.
7
Jumlah Tenaga (orang)
6
5
4
3
2
1
0
drg.um…
OG
Umum
B
PK
PD
PA
AA
RM
drg.sp.
B.Anak
Mata
Apt
Rad
An
Jumlah Tenaga Medis dan Farmasi Standar
Gambar 4.39 Perbandingan Jumlah Tenaga Medis dan Kefarmasian di RSIA.
Resti Mulya dengan standar yang ditetapkan
7
Jumlah Tenaga (orang)
6
5
4
3
2
1
0
drg.um…
PK
PD
B.Anak
Apt
An
OG
PA
AA
RM
drg.sp.
Mata
Rad
sp.lain
Umum
14
12
Jumlah Tenaga (orang)
10
8
6
4
2
0
PK
PD
AA
RM
drg.sp.
B.Anak
Apt
An
OG
Umum
drg.umum
B
PA
Mata
Rad
sp.lain
6
Jumlah Tenaga (orang)
5
4
3
2
1
0
Sp. M Sp. KK Sp.KJ Sp. S Sp. THT Sp. P Sp. Ort
Universitas Indonesia
46
Universitas Indonesia
47
16
8
7
Jumlah Tenaga (orang)
6
5
4
3
2
1
0
Sp. M Sp. KK Sp.JP Sp. S Sp. THT Sp. P
Universitas Indonesia
48
14
Jumlah Tenaga (orang)
12
10
8
6
4
2
0
Universitas Indonesia
49
20
18
Jumlah Tenaga (orang)
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Universitas Indonesia
50
3.5
3
Jumlah Tenaga (orang) 2.5
2
1.5
1
0.5
0
Sp. KK Sp.KJ Sp. S
Universitas Indonesia
51
90 82.85 82.85
77.14
80
70
60
Jumlah Tenaga (%) 60
57.14
48.38
50 42.85
37.14 40
40
30
20
10
0
PD OG A B RAD PK AN RM PA
Jenis Tenaga Medis
Gambar 4.48 Grafik Persentase Kekurangan Tenaga Medis pada Rumah Sakit di
Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur Menurut Permenkes No.
340 tahun 2010.
analisis jumlah minimal apoteker dan tidak dimasukkan dalam perhitungan, yaitu
RS Alvernia Agusta,
Agusta RS Admira, RS Sammarie Basra, RSIA Sayidah, RSIA.
Sekar, RS. Islamic Hospital.
Hospital Untuk gambaran yang lebih jelas dapat dilihat pada
Diagram dibawah ini :
20% cukup
80 % kurang
53.33%
kurang
Universitas Indonesia
56
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil rekapitulasi dan analisis kesesuaian jumlah tenaga medis,
kefarmasian dan keperawatan berdasarkan jenis dan klasifikasi Rumah Sakit Di
Kota Administrasi Jakarta Timur tahun 2012 dapat disimpulkan bahwa rumah
sakit yang memenuhi standar minimal jumlah tenaga kesehatan sebesar 8,13%
yaitu RS Persahabatan, RSIA Hermina dan RSKO Cibubur.
5.2 Saran
5.2.1. Diharapkan pengiriman data mengenai tenaga kerja oleh setiap rumah
sakit menggunakan email resmi masing-masing Rumah sakit untuk
memudahkan pengumpulan data.
5.2.2 Diharapkan setiap rumah sakit untuk rutin memberikan daftar tenaga
kesehatab di awal tahun.
5.2.3 Dibuat laporan mengenai kekurangan data dan jumlah tenaga kesehatan
tiap rumah sakit, kemudian dapat disampaikan ke kementrian kesehatan
agar memberi peringatan bagi rumah sakit yang tidak memberikan data
lengkap dan belum memenuhi syarat minimal tenaga kesehatan sesuai
dengan peraturan standar. Hal ini dilakuakan dengan tujuan menjaga
kualitas pelayanan kesehatan di Wilayah Jakarta Timur
54 Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
55 Universitas Indonesia
56
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 150 Tahun 2009. (2009). Peraturan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 150 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok
dan Fungsi Suku Dinas Kesehatan. Jakarta : Pemerintah Provinsi DKI
JakartaJakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. (2010). Profil Sumber Daya Manusia
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Edisi 2010. Jakarta: Seksi Tenaga
Kesehatan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Seksi Sumber Daya Kesehatan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur. (2011). Data
Tenaga Kesehatan Jakarta Timur Tahun 2007-2010. Suku Dinas
Kesehatan Jakarta
Universitas Indonesia
Lampiran 1 Analisis Kesesuaian Tenaga Medis, Tenaga Kefarmasian dan Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit Jiwa Kelas A dan B di
Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2012
Tenaga
Tenaga Medis Tenaga Keperawatan
Nama Kefarmasian
Jenis/
Rumah spesialis penunjang
Kelas sp. drg. drg. perawat
Sakit Jiwa Saraf PD OG A B Umum total Apt AA perawat bidan total
Rad PK An RM PA lain sp. umum gigi
Khusus/B
RSK Jiwa jumlah 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 0 0 0 21 1 2 TIDAK ADA DATA
Islam
Klender standar 2 1 1 1 1 1 3 1 5
keterangn 0 -1 -1 0 -1 -1 -3 -1 -4
Khusus/A
RSK Jiwa jumlah 8 1 1 2 2 0 2 1 0 1 0 17 10 1 4 42 4 9 TIDAK ADA DATA
Duren
Sawit standar 5 1 1 1 1 1 1 1 5 2 6
keterangn 3 0 0 - -1 0 0 5 2 -2
57
57
Lampiran 2 Analisis Kesesuaian Tenaga Medis, Tenaga Kefarmasian dan Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit Umum Kelas B di Wilayah
Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2012
Tenaga
Tenaga Medis Tenaga Keperawatan
Kefarmasian
Nama Jenis/
Rumah Sakit Kelas spesialis dasar SPESIALI PENUNJANG drg. Prwt
sp.lain Umum drg.sp. total Apt AA total gigi
Perawat Bidan Total
PD OG A B RAD PK AN RM PA umum
Umum/B
jumlah 1 2 1 2 7 21 14 1 2 51 1 11 12 115 16 131
RS Harum
standar 3 3 3 3 2 2 2 2 2 8 12 3 3 2 70
ket -2 -1 -2 -1 Tidak ada data 13 2 -2 -1 -1 41
Umum/B
RS Harapan jumlah 1 3 3 2 1 0 2 0 0 5 3 0 3 23 1 7 8 1 44 11 56
Jayakarta standar 3 3 3 3 2 2 2 2 2 8 12 3 3 2 51
ket -2 0 0 -1 -1 -2 0 -2 -2 -3 9 -3 0 -1 5
Umum/A
RS jumlah 8 10 6 15 6 4 5 2 2 52 176 4 11 301 9 61 68 0 638 25 663
Persahabatan standar 3 3 3 3 2 2 2 2 2 8 12 3 3 9 287
ket 5 7 3 12 4 2 3 0 0 44 164 1 8 0 376
Umum/B
jumlah 4 5 3 13 2 1 6 0 0 15 58 5 1 113 1 21 22 tidak ada data
RS FK UKI
standar 3 3 3 3 2 2 2 2 2 8 12 3 3 6
ket 1 2 0 10 2 -1 4 -2 -2 7 46 2 -2 -5
Umum/B
RS Haji jumlah 7 13 7 12 4 1 5 4 3 25 13 9 3 106 3 0 3 336 336
Jakarta standar 3 3 3 3 2 2 2 2 2 8 12 3 3 8 250
ket 4 10 4 9 2 -1 3 -2 1 17 1 6 0 -5 86
58
Tenaga
Tenaga Medis Tenaga Keperawatan
Nama Kefarmasian
Jenis/
Rumah spesialis dasar SPESIALI PENUNJANG
Sakit Kelas sp. drg. drg. Prwt
Umum total Apt AA total gigi
Perawat Bidan Total
PD OG A B R PK AN RM PA lain sp. umum
Umum/B
RS Islam jumlah 6 3 7 9 2 2 1 1 0 17 16 0 7 71 1 2 3 tidak ada data
Pondok
Kopi standar 3 3 3 3 2 2 2 2 2 8 12 3 3 4
ket 3 0 4 6 0 0 -1 -1 -2 9 4 -3 4 -3
Umum/B
RS Budhi jumlah 4 4 4 3 3 0 0 0 0 17 21 1 2 59 5 3 8 1 226 28 256
Asih standar 3 3 3 3 2 2 2 2 2 8 12 3 3 7 224
ket 1 1 1 0 1 -2 -2 -2 -2 9 9 -2 -1 -2 32
Umum/B
RS jumlah 5 7 5 3 1 0 3 0 0 15 6 1 7 53 1 2 3 3 100 23 126
Yadika standar 3 3 3 3 2 2 2 2 2 8 12 3 3 4 135
ket 2 4 2 0 -1 -2 1 -2 -2 7 -6 -2 4 -3 -9
Umum/B
RS jumlah 4 3 3 3 4 0 4 3 3 27 10 2 3 69 1 7 8 0 5 9 14
Dharma
Nugraha standar 3 3 3 3 2 2 2 2 2 8 12 3 3 3 95
ket 1 0 0 0 2 -2 2 1 1 19 -2 -1 0 -2 - 81
Umum/B
RS jumlah 5 7 5 15 3 1 4 1 2 32 39 12 9 135 5 18 23 7 384 25 416
POLRI
Sukanto standar 3 3 3 3 2 2 2 2 2 8 12 3 3 12 388
ket 2 4 2 12 1 -1 2 -1 0 26 27 9 6 -7 38
59
59
Tenaga
Tenaga Medis Tenaga Keperawatan
Nama Kefarmasian
Jenis/
Rumah spesialis dasar SPESIALI PENUNJANG
Sakit Kelas drg. Prwt
sp.lain Umum drg.sp. total Apt AA total gigi
Perawat Bidan Total
PD OG A B RAD PK AN RM PA umum
Umum/B
RS jumlah 2 7 2 2 0 0 4 0 0 1 5 1 0 24 1 7 9 0 35 18 53
Kartika
Pulomas standar 3 3 3 3 2 2 2 2 2 8 12 3 3 2 79
ket -1 4 -1 -1 -2 -2 2 -2 -2 -7 -7 -2 -3 -1 - 26
Umum/B
RS jumlah 1 3 2 5 3 0 1 0 0 10 19 0 3 47 1 12 13 85 85
Pusdikkes standar 3 3 3 3 2 2 2 2 2 8 12 3 3 2 59
ket -2 0 -1 2 1 -2 -1 -2 -2 2 7 -3 0 -1 26
Umum/B
RS jumlah 1 2 11 4 1 1 2 0 0 22 7 12 6 69 1 12 13 2 62 7 71
Mediros standar 3 3 3 3 2 2 2 2 2 8 12 3 3 3 115
ket -2 -1 8 1 -1 -1 0 -2 -2 14 -5 9 3 -2 -44
Umum/B
RS
OMNI jumlah 16 12 12 8 3 1 3 1 2 13 12 2 6 91 2 25 27 4 171 23 198
Medical standar 3 3 3 3 2 2 2 2 2 8 12 3 3 4 120
Centre
ket 13 9 9 5 1 -1 1 -1 0 5 0 -1 3 -2 78
Umum/B
RS jumlah 9 11 12 8 4 2 5 1 0 43 13 2 7 117 1 14 15 2 174 21 197
Harapan
Bunda standar 3 3 3 3 2 2 2 2 2 8 12 3 3 2 70
ket 6 8 9 5 2 0 3 -1 -2 35 1 -1 4 -1 127
60
60
Tenaga
Tenaga Medis Tenaga Keperawatan
Nama Kefarmasian
Jenis/
Rumah spesialis dasar SPESIALI PENUNJANG
Sakit Kelas drg. Prwt
sp.lain Umum drg.sp. total Apt AA total gigi
Perawat Bidan Total
PD OG A B RAD PK AN RM PA umum
Umum/B
RSUP AU jumlah 2 2 2 3 1 1 3 1 0 9 18 0 1 43 7 5 12 tidak ada data
Esnawan standar 3 3 3 3 2 2 2 2 2 8 12 3 3 4
ket -1 -1 -1 0 -1 -1 1 -1 -2 1 6 -3 -2 3
Umum/B
RS LPK jumlah 1 3 3 1 1 0 0 0 0 0 15 0 2 26 2 0 2 tidak ada data
Cipinang standar 3 3 3 3 2 2 2 2 2 8 12 3 3 7
ket -2 0 0 -2 -1 -2 -2 -2 -2 -8 3 -3 -1 -5
Umum/B
RS jumlah 1 2 2 1 1 0 0 1 0 2 20 0 4 34 2 9 11 2 62 15 79
KESDAM
Cijantung standar 3 3 3 3 2 2 2 2 2 8 12 3 3 3 85
ket -2 -1 -1 -2 -1 -2 -2 -1 -2 -6 8 -3 1 -1 -6
Umum/B
RSUD jumlah 46 21 3 3 73 4 39 43 301 301
Pasar
Rebo standar 3 3 3 3 2 2 2 2 2 8 12 3 3 9 275
ket Tidak ada data 9 0 0 -5 26
Umum/B
6RS jumlah 20 21 9 10 1 7 0 4 0 80 38 18 9 217 2 44 46 TIDAK ADA DATA
Premier
Jatinegara standar 3 3 3 3 2 2 2 2 2 8 12 3 3 9
ket 17 18 6 7 -1 5 -2 2 -2 72 26 15 6 -7
61
61
Lampiran 3 Analisis Kesesuaian Tenaga Medis,Tenaga Kefarmasian dan Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit Khusus Bedah Kelas B di
Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2012
Tenaga
Tenaga Keperawatan
Kefarmasian
Nama Jenis/
Rumah Sakit kelas spesialis penunjang perawat
PD OG A B Ort sp.lain Umum drg.umum total Apt AA Total perawat bidan total
Rad PK An RM PA gigi
Khusus/B
RS Bedah jumlah 3 4 3 1 0 1 1 2 1 2 14 11 4 47 1 7 9 26 2 7 35
Rawamangun standar 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 2 57
ket 2 3 0 -1 0 0 0 0 1 8 -1 -22
62
62
Lampiran 4 Analisis Kesesuaian Tenaga Medis, Tenaga Kefarmasian dan Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit Khusus Ketergantungan Obat
Kelas B di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2012
Tenaga
Tenaga Medis tenaga keperawatan
Nama Kefarmasian
Jenis/
Rumah spesialis penunjang
Kelas perawat
Sakit JW PD OG A sp.lain Umum drg.sp. drg.umum total Apt AA total perawat Bidan Total
Rad PK An RM PA gigi
Khusus/B
RS KO jumlah 3 2 1 1 0 1 0 1 0 5 19 0 2 37 3 8 11 87 2 1 91
Cibubur standar 2 1 1 7 1 3 50
ket 1 1 0 12 1 0 41
63
63
Lampiran 5 Analisis Kesesuaian Tenaga Medis, Tenaga Kefarmasian dan Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit Khusus Jantung Kelas B di
Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2012
Tenaga
Tenaga Medis Tenaga Keperawatan
Nama Kefarmasian
Jenis/
Rumah spesialis penunjang
Kelas J R sara Par P O Umu tota Ap A Tota Perawa Perawa Bida Tota
Sakit J Ar Ra P A R P sp.lain
K j f u D G m l t A l t gigi t n l
d K n M A
Khusus/
B
RS Jantung
Binawaluy
jumlah 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 2 20 2 4 6 Tidak ada data 0
o standar 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
ket 5 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -2 -1 -1 1
64
64
Lampiran 6 Analisis Kesesuaian Tenaga Medis, Tenaga Kefarmasian dan Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kelas B di Wilayah
Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2012
Umum/B
RS jumlah 1 23 9 0 0 0 0 0 4 0 0 6 6 4 4 57 1 12 14 60 0 34 74
Bunda
Aliyah standar 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 66
-
ket 0 21 7
1
-1 -1 -1 -1 3 -1 -1 8
Umum/B
RSIA jumlah 6 47 34 8 1 4 2 1 5 4 0 21 20 18 0 170 1 21 22 174 174
Hermina
Jatinegara standar 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 110
ket 5 45 32 7 0 3 1 1 4 3 -3 64
Umum/B
RSIA jumlah 1 3 3 0 0 0 0 0 1 0 0 0 6 1 0 15 1 4 5 27 0 13 40
Resti
Mulya standar 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 3 108
-
ket 0 1 1
1
-1 -1 -1 -1 0 -1 -2 - 68
Umum/B
RSIA jumlah 2 3 4 1 0 0 0 0 0 0 0 4 6 4 5 29 2 6 8 22 0 12 34
Restu standar 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 27
ket 1 1 2 0 -1 -1 -1 -1 -1 -1 1 7
65
65
Tenaga Medis Tenaga Kefarmasian TENAGA KEPERAWATAN
Nama
Jenis/ Spesialis dasar Spesialis penunjang
Rumah Perawat
Kelas sp.lain Umum drg.sp. drg.umum total Apt AA total Perawat bidan Total
Sakit gigi
PD OG A B B.Anak Mata Rad PK An RM PA
Umum/B
RSIA jumlah 14 4 4 7 1 12 42 3 1 4 12 0 6 18
Sammarie
Basra standar 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 Tidak ada data Tidak ada data
ket
Umum/B
66
66
Lampiran 7. Jenis Spesialis Lainya Rumah Sakit di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2012
Jenis Spesialis
No Nama Rumah Sakit Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Jmlh Ket
Sp. S
PD OG A B PA PK R RM An OT M KK JP U BS KJ BP
SP lain
1 RS Harum 1 2 1 2 7 13 21
2 RS Harapan Jayakarta 1 3 3 2 0 0 1 0 2 0 1 1 14
3 RS Persahabatan 8 10 6 15 2 4 6 2 5 5 3 2 4 72
4 RS FK UKI 4 5 3 13 1 2 6 3 1 2 2 4 46
5 RS Haji Jakarta 7 13 7 12 3 1 4 4 5 2 2 1 1 2 3 67
7 RS Budhi Asih 4 4 4 3 3 18
8 RS Yadika 5 7 5 3 1 3 24
9 RS Dharma Nugraha 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 2 3 42
10 RS POLRI Sukanto 5 7 5 15 2 1 3 1 4 6 4 2 3 3 61
11 RS Kartika Pulomas 2 7 2 2 4 17
12 RS Pusdikkes 1 3 2 5 3 1 1 1 1 1 19
13 RS Mediros 1 2 11 4 1 1 2 2 1 3 28
RS OMNI Medical
14
Centre
16 12 12 8 2 1 3 1 3 4 2 64
67
67
Jenis Spesialis
No Nama Rumah Sakit Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp.
Sp. S
PD OG A B PA PK R RM An OT M KK JP U BS KJ BP Jmlh Ket
15 RS Harapan Bunda 9 11 12 8 2 4 1 5 4 14 4 2 1 2 6 85
16 RSUP AU Esnawan 2 2 2 3 1 1 1 3 1 2 1 1 1 21
17 RS LPK Cipinang 1 3 3 1 1 9
RS KESDAM
18
Cijantung
1 2 2 1 1 1 1 9
20 RS Premier Jatinegara 20 21 29 1 0 7 1 4 2 0
21 RS Bunda Aliyah 1 23 9 4 37
68
68
Jenis Spesialis Jmlh Ket
No Nama Rumah Sakit Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp.
Sp. PD Sp. A Sp. R Sp. S
OG B PA PK RM An OT M KK JP U BS KJ BP
30 RS Bedah Rawamangun 3 4 3 1 2 1 1 1 2 2 1 1 22
31 RS Jantung Binawaluyo 12 8 10
32 RS KO Cibubur 2 1 1 1 1 3 1 20
33 RSK Jiwa Islam Klender 0
36 RS. Admira 0
69
69
Jenis Spesialis
No Nama Rumah Sakit Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Jmlh Ket
Lain
MK THT BM KO P KL KN OK GK And BU BA Ort KG Onk
1 RS Harum 21 21
2 RS Harapan Jayakarta 1 1 2
3 RS Persahabatan 7 19 7 33
4 RS FK UKI 2 1 1 4
5 RS Haji Jakarta 3 1 2 1 1 1 4 13
7 RS Budhi Asih 0
8 RS Yadika 0
9 RS Dharma Nugraha 4 3 7
10 RS POLRI Sukanto 5 3 1 1 10
11 RS Kartika Pulomas 0
12 RS Pusdikkes 2 2 1 5
13 RS Mediros 1 1
70
70
Jenis Spesialis
No Nama Rumah Sakit Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Jmlh Ket
Lain
MK THT BM KO P KL KN OK GK And BU BA Ort KG Onk
15 RS Harapan Bunda 6 3 9
16 RSUP AU Esnawan 1 1 1 3
17 RS LPK Cipinang 0
18 RS KESDAM Cijantung 0
20 RS Premier Jatinegara 0
21 RS Bunda Aliyah 0
24 RSIA Restu 1 1 2
27 RSIA Syaidah 2 1 1 4
71
71
Jenis Spesialis
No Nama Rumah Sakit Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Jmlh Ket
Lain
MK THT BM KO P KL KN OK GK And BU BA Ort KG Onk
28
RSIA Sekar
29
RSIA Alvenia Agusta
30 RS Bedah Rawamangun 7 7
31 RS Jantung Binawaluyo
32 RS KO Cibubur
36 RS. Admira
72
72