You are on page 1of 9

KEPERAWATAN JIWA

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA


“SESI 1 :PENGENALAN ORANG”

OLEH :
KELOMPOK 3
Asti Winda Wati 16.3.0.1.0056
Erika Almira 16.3.0.1.0065
Muhammad Abdul Khodir 16.3.0.1.0077
Mesa Prayoga 16.3.0.1.0080
Nurul Afifah Nensih 16.3.0.1.0089
Nana Romadanti 16.3.0.1.0085
Putri delviani16.3.0.1.0090
Titi mardianti safitri16.3.0.1.0101

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2018
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : ORIENTASI REALITA

A. LATAR BELAKANG
Manusia sebagai mahluk social yang hidup berkelompok dimana satu
dengan yang lainnya saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan social.
Kebutuhan social yang dimaksud antara lain: rasa menjadi milik orang lain
atau keluarga, kebutuhan pengakuan orang lain, kebutuhan penghargaan orang
lain dan kebutuhan pernytaan diri. Secara individu selalu berada dalam
kelompok, sebagai contoh individu berada dalam satu keluarga. Dengan
demikian ada dasarnya individu memerlukan hubungan timbal balik, hal ini
bisa melalaui kelompok.
Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa memberikan
dampak positif dalam upaya pencegahan dalam upaya pencegahan, pengobatan
atau terapi serta pemulihan kesehatan seseorang. Meningkatnya penggunaan
kelompok terapeutik, modalitas merupakan bagian dan memberikan hasil yang
positif terhadap perubahan perilaku pasien/klien, dan meningkatkan perilaku
adaptif dan mengurangi perilaku maladaptive.
Beberapa keuntungan yang diperoleh individu atau klien melalui terapi
aktivitas kelompok melalui dukungan (support), pendidikan meningkatkan
pemecahan masalah, meningkatkan hubungan internasional dan juga
meningkatkan uji realitas (reality testing) pada klien dengan gangguan orientasi
realitas ( Birckhead, 1989). Terapi aktifitas kelompok sering digunakan dalam
praktek kesehatan jiwa, bahkan dewasa ini terapi aktivitas kelompok
merupakan hal yang penting dari keterampilan terapeutik dalam keperawatan.
Terapi kelompok telah diterima profesi kesehatan. Pimpinan kelompok dapat
menggunakan keunikan individu untuk mendorong anggota kelompok untuk
mengungkapkan masalah dan mendapatkan bantuan penyelesaian masalahnya
dari kelompok, perawat juga adaptif menilai respon klien selama berada dalam
kelompok.
B. PENGERTIAN TAK ORIENTASI REALITA
Menurut Keliat dan Akemat 2015 terapi Aktivitas Kelompok Oientasi
Realita (TAK): orientasi realita adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan
nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan/ tempat, dan
waktu. Klien dengan gangguan jiwa sikotik, mengalami penurunan daya nilai
realitas (reality testing ability). Klien tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan
orang-orang di sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa asing dan
menjadi pencetus terjadinya ansietas pada klien. Untuk menanggulangi kendala
ini, maka perlu ada aktivitaas yang memberi stimulus secara konsisten kepada
klien tentang realitas di sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang
realitas lingkungan, yaitu diri sendiri, orang lain, waktu, dan tempat.

C. TUJUAN
Tujuan umum TAK orientasi realita adalah klien mampu mengenali orang,
tempat, dan waktu sesuai dengan kenyataan, sedangkan tujuan khususnya
adalah:
1. Klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada
2. Klien mengenal waktu secara tepat
3. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya secara tepat

D. AKTIVITAS DAN INDIKASI


Aktivitas yang dilakukan terdiri dari tiga sesi berupa aktivitas pengenal
orang, tempat, dan waktu. Klien yang diindikasi memerlukan TAK-orientasi
realita adalah klien halusinasi; denensia; kebingungan; tidak kenal dirinya;
salah mengenal orang lain; salah mengenal tempat dan waktu.
SESI 1: PENGENALAN ORANG

A. TUJUAN
1. Klien mampu mengenal nama-nama perawat
2. Klien mampu mengenal nama-nama klien lain.
B. SETTING
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.

Keterangan :

: Fasilitator

: Leader

: Pasien

: Observer

: Co leader

C. STRUKTUR
1. Leader/Penyaji : Asti Winda Wati
2. Co leader : Nurul Afifah Nensih
3. Fasilitator :
a. Muhammad Abdul Kodir
b. Titi Mardianti Safitri
4. Pasien :
a. Putri Delviani
b. Erika Elmira Delfinia
c. Mesa prayoga
5. Observer : Nana Romadanti

D. ALAT
1. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK.
2. Spidol.
3. Bola Tenis.
4. Tape recorder/ CD player
5. Kaset/ CD berirama riang (sesuaikan dengan kondisi klien)

E. WAKTU
Hari / Tanggal : 18 Januari 2019
Jam : 08.00 wib
Tempat : Ruangan Neuman
F. METODE
1. Dinamika kelompok.
2. Diskusi dan tanya jawab

G. LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi.
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien.
b. Evalusai/ validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang
b) Terapis menjelaskan aturan main berikut:
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis.
2) Lama kegiatan 45 menit.
3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal smapai selesai.
3. Tahap Kerja
a. Terapis membagikan papan nama untuk masing-masing klien.
b. Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan, dan asal.n
c. Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan
dipapan nama yang dibagikan.
d. Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri
secaraberurutan, searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi
menyebutkan: nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.
e. Terapis menjelaskan langkah berikutnya: tape recorder/ CD player akan
dinyalakan, saat musik terdengar bola tenis dipindahkan dari satu klien
keklien lain. Saat musik dihentikan, klien yang sedang memegang bola
tenis menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal fan hobi dari
klien yang lain (minimal nama panggilan).
f. Ulangi langkah e sampai semua klien mendapatkan giliran.
g. Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan
mengajak klien lain bertepuk tangan.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan nama
panggilan.
c. Kontrak yang akan datang.
a) Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu
“Mengenal Tempat”
b) Menyepakati waktu dan tempat.

H. EVALUASI DAN DOKUMENTASI


1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja, aspek yang dievaluasi adalah kemampuanklien sesuai dengan tujuan
TAK. Untuk TAK orientasi realitas orang, kemampuan klien yang
diharapkan adalahdapat menyebutkan nama panggilan, asal, dan hobi klien
lain. Formulir evaluasi sebagai berikut.
Sesi 1: TAK
Kemampuan mengenal orang lain
NO Aspek yang Nama Pasien
dinilai

1 Menyebutkan
nama klien lain

2 Menyebutkan
nama panggilan
klien lain.

3 Menyebutkan
asal klien lain

4 Menyebutkan
hobi klien lain.

Petunjuk:
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
b. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui
nama, panggilan, asal, dan hobi klien lain. Beri tanda ( √) jika klien
mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.
2. Dokumentasi
Dokumentasikan pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh:
klien mengikuti TAK orientasi realitas orang. Klien mampu menyebutkan
nama, nama panggilan, asal, dan hobi klien lain disebelahnya. Anjurkan
klien mengenal klien lain diruangan.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, budi anna dan Akemat. 2015. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas
Kelompok. Jakarta: egc

You might also like