You are on page 1of 5

KARAKTERISTIK SENSOR LDR (Light Dependent Resistor)

Laily Nur Hofi/161810201072/ Kelompok 12


Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam Unjiversitas Jember
lailyhofii@gmail.com

BAB 1. PENDAHULUAN
Sensor adalah komponen yang dapat digunakan untuk mengkonversi suatu
besaran tertentu menjadi satuan analog sehingga dapat dibaca oleh suatu
rangkaian elektronik. Sensor merupakan jenis transduser yang digunakan untuk
mengubah variasi mekanis, magnetis,panas,sinar dan kimia menjadi tegangan dan
arus listrik. Tranduser merupakan sistem pelengkap agar sensor memiliki keluaran
sesuai dengan yang diinginkan dan dapat langsung dibaca pada keluarannya
(Samadikun,1989).
Menurut Sujarwata (2018), salah satu jenis sesnsor yang biasa digunakan
adalah sensor cahaya LDR (Light Dependent Resistor). Nilai resistansi pada
sensor cahaya LDR mampu berubah sesuai dengan perubahan intensitas yang
mengenainya. Keadaan gelap dan terang memiliki nilai resistansi yang berbeda
pada sensor LDR. LDR terbuat dari bahan semikonduktor Cadmium Sulfida.
Bahan tersebut memiliki sifat ketika ada cahaya yang jatuh mengenai bahan
tersebut maka akan mengakibatkan muatan yang dilepas akan lebih banyak atau
besar arusnya meningkat. Sehingga dalam kondisi tersebut resistansi menurun.
Sebaliknya jika permukaan LDR sedikit mengenai cahaya maka resistansinya
akan semakin besar.

Gambar 1.1 : LDR (Light Dependent Resistor)

(Sumber: Widyadinata, 2014)


Pada sisi bagian atas LDR terdapat suatu garis atau jalur melengkung yang
menyerupai bentuk kurva. Jalur tersebut terbuat dari bahan cadmium sulphida
yang sangat sensitive terhadap pengaruh dari cahaya.Jalur cadmium sulphida yang
terdapat pada LDR. Jalur cadmium sulphida dibuat melengkung menyerupai
kurva agar jalur tersebut dapat dibuat panjang dalam ruang (area) yang
sempit.Cadmium sulphida (CdS) merupakan bahan semi-konduktor yang
memiliki gap energi antara elektron konduksi dan elektron valensi. Saat cahaya
mengenai cadmium sulphida, energi proton dari cahaya akan diserap sehingga
terjadi perpindahan dari band valensi ke band konduksi. Akibat perpindahan
elektron tersebut mengakibatkan hambatan dari cadmium sulphida berkurang
dengan hubungan kebalikan dari intensitas cahaya yang mengenai LDR.
Sensor cahaya ini memiliki dua jenis karakteristik yaitu, laju recovery dan
respon sektral. Laju recovery merupakan suatu ukuran praktis dan suatu kenaikan
nilai resistansi dalam waktu tertentu. Sensor cahaya LDR apabila dibawa dari
tempat dangan level kekuatan cahaya tertentu ke tempat maka gelap maka akan
membutuhkan waktu beberapa saat untuk perubahan resistansinya. Sebaliknya,
apabila dibawa dari tempat yang gelap ke tempat terang maka perubahan
resistansinya akan lebih cepat, hanya memerlukan waktu kurang dari 10ms.
Respon spectral dari sebuah sensor cahaya LDR menjelaskan bahwa sensitivitas
untuk setiap panjang gelombang yang berbeda (warna) adalah tidak sama (Zuhal,
2004).
Aplikasi dari sensor cahaya LDR sangat banyak dalam kehidupan sehari-
hari. Salah satu aplikasi dari LDR yaitu dapat digunakan sebagai pendeteksi
warna. Hal ini dapat dilakukan karena karakteristik respon spektral yang dimiliki
oleh sensor cahaya LDR sendiri yang mampu membedakan untuk setiap panjang
gelombang tertentu.
LDR memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai sensor cahaya.
Kelebihan dari LDR adalah hanya bergantung pada berapa banyak cahaya yang
diterima sehingga mengakibatkan gaya atau gangguan eksternal tidak akan
mempengaruhi device yang menggunakan LDR. Selain itu, material penyusunnya
merupakan material yang sudah terkenal dalam bidang teknologi sehingga biaya
produksinya lebih rendah dan hampir diseluruh daerah tersedia. LDR juga
digunakan karena konsep penggunaannya simpel. Sedangkan kekurangan dari
LDR adalah tidak dapat mendeteksi cahaya dengan intensitas rendah sehingga
kemungkinannya tidak dapat bekerja pada beberapa kondisi. Kekurangan lainnya
yaitu LDR termasuk sensor cahaya yang berbeda karena membutuhkan beberapa
detik respon waktu untuk mengenali perbedaan intensitas. Hal tersebut
dikarenakan elektron pada LDR membutuhkan waktu untuk bergerak saat
berpindah baik gerakan mempercepat maupun memperlambat (Wiryadinata,
2014).
Praktikum karakterisasi sensor cahaya ini dilakukan bertujuan untuk
mengetahui karakteristik dari sensor cahaya LDR (Light Dependent Resistor).
Selain itu untuk mengetahui intensitas dengan hasil output tegangan yang
berhubungan dengan resistansinya. Karakter sensor yang diharapakan dalam
praktikum karakterisasi sensor cahaya yaitu dapat menentukan sensivitas untuk
menunjukkan seberapa jauh kepekaan sensor terhadap kuantitas yang diukur,
akurasi dan presisi untuk mengetahui akurasi dalam error relative dan presisi
dalam standart deviasi, dan linieritas untuk mengetahui grafik hubungan antara
input dan output.

BAB 2. METODE
2.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan pada praktikum karakterisasi sensor cahaya LDR yaitu
sebagai berikut :
1. LDR, digunakan sebagai sensor cahaya yang dikarakterisasi
2. Luxmeter, digunakan untuk mengukur intensitas cahaya
3. Waveguide (selang dan pipa), digunakan sebagai tempat jalannya cahaya
4. Lampu, digunakan untuk mendeteksi adanya tegangan
5. Voltmeter, digunakan untuk mengukur tegangan
6. Power supply, digunakan untuk sumber tegangan DC 5 V
7. Resistor, digunakan untuk pembagi tegangan ketika dirangkai seri
8. Kabel penghubung, digunakan untuk menghubungkan komponen
2.2 Desain Rangkaian
Desain rangkaian pada praktikum karakterisasi sensor cahaya LDR yaitu
sebagai berikut :

Gambar 2.1 desain rangkaian senosr cahaya LDR


(Sumber: Mustofa, 2013)

Gambar 4. Set alat pipa pvc berlubang

Gambar 5. Set alat selang berlakban yang disayat

2.3 Metode Analisis


Analisis data yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎


𝐴= × 100%
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎

Σ(𝑋𝑖 − 𝑋)
𝑆𝐸 = √
𝑋

2.3.1 Tabel Pengamatan


Tabel 2.1 Pengamatan perubahan intensitas terhadap V pada selang waktu tertentu
No Posisi Intensitas Vout

2.3.1 Indeks Keberhasilan


Indeks keberhasilan dari praktikum karakterisasi sensor cahaya LDR yaitu
adanya hubungan perubahan posisi terhadap tegangan output yang dihasilkannya.
Semakin dekat posisi akan menghasilkan tegangan yang besar dan begitu pula
sebaliknya.

DAFTAR PUSTAKA
Samadikun, S. 1989. Sistem Instrumentasi Elektronika. Bandung: Institus
Teknologi Bandung.

Mustofa. 2013. Rangkaian Lampu Otomatis Menggunakan LDR (Light Dependent


Resistor). Malang: Universitas Negeri Malang.

Widyadinata. 2014. Aplikasi Sensor LDR ( Light Dependent Resistor) sebagai


Mikrokontroler. Jurnal Sistem Komputer.

Sujarwata, 2018. Belajar mikrokontroler BS2SX Teori, penerapan dan contoh


pemograman PBasic. Yogyakarta: Deepublish

You might also like