Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
P17420613059
2015
LAPORAN PENDAHULUAN
A. LAPORAN PENDAHULUAN
1. PENGERTIAN
Defisit perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan hidupnya, kesehatannya dan
kesejahteraannya sesuai dengan kondisi kesehatannya. Klien dinyatakan
terganggu perawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan dirinya (Aziz
R., 2003)
2. ETIOLOGI
b. Faktor Presipitasi
3. MANIFESTASI KLINIK
Adapun tanda dan gejala deficit perawatan diri adalah sebagai berikut:
a. Mandi / hygiene
Klien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan, memperoleh
atau mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau aliran air mandi,
mendapatkan perlengkapan mandi, mengeringkan tubuh, serta masuk dan
keluar kamar mandi.
b. Berpakaian/berhias
Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkanatau mengambil potongan
pakaian, menanggalkan pakaian, serta memperoleh atau menukar pakaian.
Klien juga memiliki ketidakmampuan untuk mengenakan pakaian dalam,
memilih pakaian, menggunakan alat tambahan, menggunakan kaos kaki,
mempertahankan penampilan pada tingkat yang memuaskan.
c. Makan
Klien mempunyai ketidakmampuan dalam menelan makanan, mempersiapkan
makanan, menangani perkakas, mengunyah makanan, menggunakan alat
tambahan, mendapatkan makanan, memanipulasi makanan dalam mulut,
mengambil makanan dari wadah lalu memasukkannya ke mulut, melengkapi
makan, mencerna makanan menurut cara yang diterima masyarakat,
mengambil cangkir atau gelas.
d. Eliminasi
Klien memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan dalam mendapatkan
jamban atau kamar kecil, duduk atau bangkit dari jamban, memanipulasi
pakaian untuk toileting, membersihkan diri setelah BAB/BAK dengan tepat,
dan menyiram toiletatau kamar kecil.
( Fitria, 2009)
4. AKIBAT
5. PENATALAKSANAAN
6. POHON MASALAH
b. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit Perawatan Diri
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
Kriteria Evaluasi :
1) Dalam berinteraksi klien menunjukan tanda-tanda percaya pada perawat
2) Wajah cerah, tersenyum
3) Mau berkenalan
4) Ada kontak mata
5) Menerima kehadiran perawat
6) Bersedia menceritakan perasaannya
Intervensi :
Kriteria Evaluasi :
TUK III : Klien dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat
Kriteria Evaluasi :
Klien berusaha untuk memelihara kebersihan diri seperti mandi pakai sabun
dan disiram pakai air sampai bersih, mengganti pakaian bersih sehari–hari, dan
merapikan penampilan
Intervensi :
1) Motivasi klien untuk mandi
2) Beri kesempatan untuk mandi, beri kesempatan klien untuk
mendemonstrasikan cara memelihara kebersihan diri yang benar
3) Anjurkan klien untuk mengganti baju setiap hari
4) Kaji keinginan klien untuk memotong kuku dan merapikan rambut
5) Kolaborasi dengan perawat ruangan untuk pengelolaan fasilitas perawatan
kebersihan diri, seperti mandi dan kebersihan kamar mandi
6) Bekerjasama dengan keluarga untuk mengadakan fasilitas kebersihan diri
seperti odol, sikat gigi, shampoo, pakaian ganti, handuk dan sandal
Kriteria Evaluasi :
Setelah satu minggu klien dapat melakukan perawatan kebersihan diri secara
rutin dan teratur tanpa anjuran, seperti mandi pagi dan sore, ganti baju setiap
hari, penampilan bersih dan rapi
Intervensi :
Monitor klien dalam melakukan kebersihan diri secara teratur, ingatkan untuk
mencuci rambut, menyisir, gosok gigi, ganti baju dan pakai sandal
Kriteria Evaluasi :
Intervensi :
Kriteria Evaluasi :
Intervensi :
B. STRATEGI PELAKSANAAN
Pertemuan ke 1
1. Kondisi klien : kondisi klien nampak kotor dan kumal
2. Diagnosa keperawatan : defisit perawatan diri
3. Tujuan menggunakan (TUK/TUM)
TUM : klien dapat mandiri dalam perawatan diri
TUK :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
b. Klien mengetahui pentingnya perawatan diri
c. Klien mengetahui cara - cara melakukan perawatan diri
d. Klien dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat
e. Klien dapat melakukan kebersihan perawatan diri secara mandiri
4. SP1 Pasien: Mendiskusikan pentingnya kebersihan diri, cara-cara merawat diri
dan melatih pasien tentang cara-cara perawatan kebersihan diri
a. Fase orientasi
1) Evaluasi / validasi
a) Perasaan klien saat ini
b) Kondisi klien saat ini
c) Latihan sebelumnya
”Saya dinas pagi di ruangan ini pk. 08.00-14.00. Selama di rumah sakit ini saya yang
akan merawat T”
” Berapa lama kita berbicara? 20 menit ya....? Mau dimana...? disini aja ya”
b. Kerja
1) Melaksanakan topik yang di sepakati
“Berapa kali T mandi dalam sehari? Apakah T sudah mandi hari ini? Menurut T apa
kegunaannya mandi ?Apa alasan T sehingga tidak bisa merawat diri? Menurut T apa
manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri? Kira-kira tanda-tanda orang yang
tidak merawat diri dengan baik seperti apa ya...?, badan gatal, mulut bau, apa lagi...?
Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut T yang bisa
muncul ?” Betul ada kudis, kutu...dsb”
“Apa yang T lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja T menyisir
rambut? Bagaimana dengan bedakan? Apa maksud atau tujuan sisiran dan
berdandan?”
“Berapa kali T cukuran dalam seminggu? Kapan T cukuran terakhir? Apa gunanya
cukuran? Apa alat-alat yang diperlukan?”. Iya... sebaiknya cukuran 2x perminggu,
dan ada alat cukurnya?”. Nanti bisa minta ke perawat ya.
”Apa pula yang dilakukan setelah makan?” Betul, kita harus sikat gigi setelah
makan.”
“Menurut T kalau mandi itu kita harus bagaimana ? Sebelum mandi apa yang perlu
kita persiapkan? Benar sekali..T perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sikat gigi,
shampo dan sabun serta sisir”.
c. Terminasi
1) Evaluasi
a) Subjektif
b) Objektif
“Bagaimana perasaan T setelah mandi dan mengganti pakaian ? Coba T sebutkan lagi
apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah T lakukan tadi ?”
”Bagus sekali mau berapa kali T mandi dan sikat gigi...? dua kali pagi dan sore,
Mari...kita masukkan dalam jadual aktivitas harian. Nah... lakukan ya T..., dan beri
tanda kalau sudah dilakukan misalnya M (mandiri) kalau dilakukan tanpa disuruh, B
(bantuan) kalau diingatkan baru dilakukan dan T (tidak) tidak melakukani? Baik
besok lagi kita latihan berdandan, oke? Pagi-pagi sehabis makan ya....”
“ Assalamu’alaikum”
DAFTAR PUSTAKA
Damaiyanti, M. dan Iskandar, 2012. Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama.
Fitria, N., 2009, Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan Dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika
Maramis, 2008, Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga University Press
Yosep, 2010, Keperawatan jiwa.(Edisi Revisi). Bandung : Refika Aditama.
Stuart, G.W. and Laraia, 2005, Principles and Praktice of Psychiatric Nursing, St. Louis:
Mosby Year B