You are on page 1of 19

Asuhan atraumatik adalah ketentuan asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan kediaman,

merupakan asuhan terapeutik yang ditujukan sebagai terapi untuk anak. anak tetap menimbulkan
trauma, rasa sakit, marah, cemas dan takut pada anak.Sangat disadari bahwa sampai saat ini tidak ada
teknologi yang dapat mengatasi masalah yang timbul sebagai perawatan tersebut.Hal ini memerlukan
perhatian khusus untuk tenaga kesehatan, perawatan khusus perawat untuk menghadapi tindakan pada
anak dan orang tua

Asuhan terapeutik yang ditangani, diagnosa, penanganan, atau penanganan yang akut atau
kronis.Lingkungan yang disetujui pada setiap tempat yang memberikan perlindungan seperti di rumah,
rumah sakit, atau di setiap tempat pemberian bantuan kesehatan.Pribadi orang yang langsung terlibat
dalam memberikan asuhan terapeutik . Seperti intervensi anak, seperti menyiapkan anak-anak untuk
prosedur pemeriksaan, hingga intervensi fisik, seperti menyediakan ruang untuk orang tua, tinggal
bersama anak dalam satu kamar. Menyelesaikan konflik, mengatasi, mengatasi, kekecewaan, kesedihan,
malu, atau rasa bersalah. Kesulitan fisik dapat berpindah dari kesulitan tidur dan imobilisasi sampai
mengalami stimulus sensori yang menyukai rasa sakit, suhu ekstrem, bunyi keras, cahaya yang
menyilaukan atau kegelapan. Dalam (Sutarna & Juniarti, 2002) menyebutkan bahwa perawatan
atraumatic berkaitan dengan siapa, apa, kapan, di mana, bagaimana, bagaimana dari setiap prosedur
tindakan yang ditujukan pada anak-anak yang ingin dihilangkan atau menghilangkan stres dan psikologi.
Dalam (Sutarna & Juniarti, 2002) tujuan mencapai perawatan atraumatic care adalah pertama, jangan
menantangi. Untuk membantu mencapai tujuan tersebut, yaitu, mencegah atau mengambil perpisahan
dari anak, meningkatkan kontrol diri, mencegah atau memperbaiki pertahanan tubuh. Contoh dari
peningkatan tindakan atraumatic perawatan mengorganisir hubungan dengan anak selama hospitalisasi,
mempersiapkan anak sebelum tindakan atau prosedur yang tidak menyenangkan, mengatur rasa sakit,
mengijinkan privasi anak, alihkan dengan bermain untuk menghindarkan rasa takut. Karena anak stres
dan gelisah juga tidak tenang di rumah sakit tanpa stres di sampingnya, maka stres pun menjadi semakin
sulit. Stres psikologi pada masa lalu dapat terdiri dari perhatian terhadap nasib anak-anak, lamanya
tinggal di rumah sakit, ketidakmampuan berkomunikasi dengan efektif dengan kesehatan profesional,
dan tidak adekuatnya pengetahuan dan pemahaman tentang masalah kesehatan. , yaitu dapat dibiarkan
tinggal bersama selama dua jam di rumah sakit. Selain itu, mainan boleh dibawa ke rumah sakit, dan
penting untuk perawat atau tenaga kesehatan disiapkan anak dan orangtuanya sebelum diunduh di
rumah sakit. Dengan demikian, pendidikan kesehatan untuk menjadi sangat penting untuk dilakukan
perawat. Kerja sama antara dulu dan dulu, kesehatan, diterima, besar manfaatnya, dan tidak hanya
dinikmati oleh pengunjung. Beberapa bukti ilmiah tentang pentingnya partisipasi dalam perawatan
rumah sakit (Sutarna & Juniarti, 2002). Begitu juga dengan sebagian besar kelompok yang memiliki
beberapa penyakit yang sama yang bisa membuat orang tua percaya pada yang peduli tentang apa yang
harus dilakukan yang bisa dilakukan sebagai mitra tim kesehatan. Beberapa bukti ilmiah tentang
pentingnya partisipasi dalam perawatan rumah sakit (Sutarna & Juniarti, 2002). Begitu juga dengan
sebagian besar kelompok yang memiliki beberapa penyakit yang sama yang bisa membuat orang tua
percaya pada yang peduli tentang apa yang harus dilakukan yang bisa dilakukan sebagai mitra tim
kesehatan. Beberapa bukti ilmiah tentang pentingnya partisipasi dalam perawatan rumah sakit (Sutarna
& Juniarti, 2002). Begitu juga dengan sebagian besar kelompok yang memiliki beberapa penyakit yang
sama yang bisa membuat orang tua percaya pada yang peduli tentang apa yang harus dilakukan yang
bisa dilakukan sebagai mitra tim kesehatan.

Atraumatic Care Yaitu asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan pertanggungan, yang
merupakan asuhan terapeutik karena mendukung sbg terapi untuk anak.

Prinsip utama dalam asuhan terapeutik:

1. Cegah atau turunkan perpisahan antara ortu dan anak dengan mudah menggunakan menggunakan
yang berpusat pada keluarga.

2. Tingkatkan kemamp. Ortu dlmendalikan

3. Cegah dan turunkan cedera baik fisik maupun psikologis.

4. Modifikasi lingk. Fisik RS dengan mendesainnya spt di rumah.

C. CARE CENTERED CARE (FCC)

Profesi keperawatan merupakan ladang amal, ilmu dan kesejahteraan.Hal ini berkaitan dengan perawat
yang tidak hanya tergantung pada pelayanan yang diberikan kepada pasien atau sering disebut sebagai
Pasien Pusat Perawatan (PCC) tetapi juga perawat memberikan pelayanan dengan bantuan keluarga
Pasien atau sering disebut Family Centered Care (FCC) .

Di ICU perawat harus tetap memantau pasien yang terus-menerus memperbaiki dan tidak boleh lengah.
Jika perawat lengah dalam kondisi kritis, akan sangat kritis pada pasien tersebut. Contohnya dalam hal
pembaharuan pasien kritis dengan gangguang jantung, perawat harus benar-benar memantau
hemodinamik pasien tersebut.Hemodinamik yang tidak stabil, misalnya tekanan darah dan frekuensi
jantung juga dapat meningkatakan meningkatkan perfusi ke jaringan kerja. Hal ini dapat dilakukan
berakibat pada Kehilangan MODS (Multiple Disfunction Syndrome Syndrome) yaitu beberapa fungsi
organ karena suplay oksigen ke organ-organ tersebut berkurang. Suplai oksigen yang turun akan
menyebabkan jaringan tersebut tidak dapat melakukan metabolisme aerob (metabolisme dengan
menggunakan oksigen yang dibutuhkan menghasilkan energi dengan jumlah yang dibutuhkan tubuh)
dibutuhkan metabolisme anaerob (metabolisme tanpa menggunakan oksigen). Metabolisme anaerob ini
jika terus berlanjut produk yang dihasilkan adalah asam laktat.Penumpukan asam laktat yang terlalu
banyak ini sifatnya dapat merusak jaringan, sehingga jaringan mulai dari hipoksia hingga bisa nekrosis.

Keluarga berdasarkan teori Keluarga yang dibahas sebagai hubungan saling bergantung dan saling
keterikatan. Anggota keluarga yang memiliki rasa kasih sayang yang kuat dan saling memiliki, bahkan ada
satu yang mendukung keluarga yang sakit, anggota keluarga yang lain akan mengalami kesedihan dan
selalu mendampingi pemulihan cepat sembuh (Gavaghan & Carroll, 2009).
Arema Pramudia

Publik

6 Mei 2016

KONSEP DASAR KEP ANAK

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Karena anak-anak berbeda dari orang dewasa - baik secara fisiologis maupun psikologis - asuhan
keperawatan pediatrik merupakan fenomena yang spasial.Untuk mengatasi tantangan berespons
terhadap kebutuhan anak, banyak fasilitas asuhan profesional lainnya dapat memberikan terapi sesuai
kebutuhan individu pasiennya masing-masing.Namun, pada kontribusi banyak fasilitas asuhan kesehatan
tidak memerlukan berstandar tinggi seperti yang didukung.Sebagai yang harus dipikul dalam penataan di
luar ruangan, anak-anak yang menderita tidak menerima perhatian khusus dengan perawatan yang
mereka inginkan yang sepatutnya harus mereka dapatkan.

Keluarga merupakan bagian yang tidak penting dalam perawatan anak, mengigat anak dari
keluarga.Kehidupan anak-anak dapat ditentukan oleh lingkungan keluarga, kehidupan dan kesehatan
anak juga diperlukan oleh keluarga. Hal ini dapat ditelusuri jika dukungan keluarga sangat baik maka
pertumbuhan dan perkembangan anak relatif stabil, tetapi jika mendukung pada anak kurang baik, maka
anak akan meningkatkan koordinasi pada yang dapat menggangu psikologis anak (Hidayat, 2005).

Keberadaan anak-anak di tengah-tengah keluarga sangat penting, baik dalam perawatan anak yang
sehat, maupun saat anak sakit.Keluarga dengan anak yang sedang sakit di rumah sakit keluarga
membutuhkan perawatan yang optimal untuk anak.

B. TUJUAN

1. TUJUAN UMUM

Agar dapat berbicara tentang apa yang dimaksud dengan konsep dasar keperawatan anak

2. TUJUAN KHUSUS
a. Untuk mengetahui apa saja komponen dari paradigma keperawatan

b. Untuk mengetahui pentingnya belajar perawatan atraumatic

c. Untuk mengetahui pentingnya mengetahui perawatan yang berpusat pada keluarga

C. MANFAAT

a. Agar pelajar mengetahui komponen dari paradigma keperawatan

b. Mahasiswa dapat memperhatikan pentingnya atraumatic care

c. Mahasiswa dapat mempelajari pentingnya perawatan yang berpusat pada keluarga

BAB II

PEMBAHASAN
A. KONSEP DASAR KEPERAWATAN ANAK

1. PENGERTIAN ANAK

Menurut Undang-Undang RI No. IV th 1979 ttg kesejahteraan anak, pertolongan anak itu ada
yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah sesuai dengan UU RI No. I th 1974 Bab IX ps
42 perkawinan yang sah. Dari kedua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan dari pengertian anak-
anak yang dikembalikan dalam atau sebagai perkawinan yang sah yang belum mencapai usia 21 tahun
dan belum menikah.

2. KEDUDUKAN ANAK DI INDONESIA

Di Indonesia, anak-anak memilih sebagai pewaris keluarga, yaitu penerus keluarga yang kelak
akan mengembalikan nilai - nilai dari keluarga serta mempertimbangkan siapa saja yang dapat
menyediakan perawatan dan perlindungan kompilasi orang tua yang telah bergantung pada pemasangan
lanjut usia (Jaminan hari tua). Anak masih mempertimbangkan sumber tenaga yang bisa membantu
ekonomi keluarga. Keberadaan anak dididik menjadi pribadi yang mandiri

3. FILOSOFI KEPERAWATAN ANAK

Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada anak harus dipertimbangkan pada
semua asuhan Keperawatan anak harus berpusat pada keluarga (perawatan pusat keluarga) dan
memulihkan trauma (atraumatik care) dari anggota keluarga, sehingga kehidupan anak-anak dapat
ditentukan oleh lingkungan keluarga., untuk keperawatan anak harus mengakui keluarga sebagai tempat
tinggal atau sebagai konstanta tetap dalam kehidupan anak-anak yang dapat memengaruhi status tidak
menimbulkan trauma pada anak dan keluarga dengan memperhatikan setiap tindakan yg
diberikan.Prinsip dari atraumatic care adalah mengurangi dan mencegah perpisahan dari keluarga,
meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengendalikan perawatan pada anak, mencegah dan
mengurangi kerumitan (cedera) dan cedera (emosional), tidak melakukan perbaikan pada anak dan
mengubah lingkungan fisik

4. PRINSIP KEPERAWATAN ANAK

Dalam keperawatan anak, perawat harus memahami prinsip keperawatan anak adalah:

a. Anak bukan miniatur orang dewasa

b. Anak sebagai individu yang unik & memiliki kebutuhan yang sesuai dengan perkembangan

c. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada peningkatan & peningkatan derajat kesh, bukan
mengobati anak sakit

d. Keperawatan anak-anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang meminta kesejahteraan anak-anak
e. Praktik keperawatan anak menyelesaikan kontrak dengan anak & keluarga untuk mencegah, mengkaji,
mengintervensi & meningkatkan kesejahteran dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai
dengan moral (etik) & aspek hukum (legal)

f. Tujuan keperawatan anak & remaja adalah untuk meningkatkan maturasi / kematangan

g. Berfokus pada pertumbuhan & perkembangan

B. PARADIGMA KEPERAWATAN ANAK

a. Manusia (Anak)

Anak sebagai bagian dari keluarga merupakan salah satu tujuan dalam keperawatan. Untuk dapat
memberikan pelayanan keperawatan yang sesuai dengan masa tumbuh kembangnya, anak-anak di
kelompokkan berdasarkan masa tumbuh kembangnya yaitu

1. Bayi: 0 - 1 th

2. Balita: 1 - 2,5 th

3. Pra Sekolah: 2,5 - 5 th

4. Sekolah: 5 - 11 th

5. Remaja: 11 - 18 th menyediakan

perbedaan dalam memberikan pelayanan keperawatan antara orang dewasa dan anak sebagai
targetnya .Perbedaan yang dapat dilihat dari struktur fisik, di mana fisik anak memiliki organ yang belum
matang.Sebagai contohnya adalah komposisi tulang pada anak lebih dari tulang rawan, sedangkan pada
orang dewasa telah membentuk tulang keras.

Proses fisiologis juga menantang perbedaan, kemampuan anak dalam menyusun zat penangkal anti
peradarangan belum sempurna sehingga tahan daya masih rentan dan mudah terserang penyakit. Pada
aspek kognitif, kemampuan berfikir anak serta tanggapan terhadap pengalaman masa lalu sangat
berbeda dari orang dewasa, pengalaman yang tidak menyenangkan selama di rawat akan di rekam
sebagai suatu trauma, sehingga pelayanan keperawatan harus meminimalkanimalisasi traumatis anak.

b. Konsep Sehat Sakit

Menurut WHO, kesehatan adalah keseimbangan yang sempurna baik fisik, mental, sosial, dan tidak
bebas-mata saja bebas dari penyakit atau cacad. Konsep sehat & sakit merupakan suatu variasi yang
lebar & setiap waktu sehat seseorang bergeser dalam variasi sesuai dengan hasil interaksi yang terjadi
dengan kekuatan yang mengganggunya
c. Lingkungan

LIngkungan mempengaruhi terhadap suatu kondisi kesehatan serta status kesehatan.Faktor-faktor


lingkungan yang mempengaruhi kesehatan membentuk Lingkungan Internal dan Lingkungan eksternal.
Lingkungan Internal yang mempengaruhi kesehatan seperti perkembangan, latar belakang intelektual,
persepsi terhadap fungsi fisik, faktor Emosional, dan spiritual. SEdangkan Lingkungan eksternal yang
memengaruhi status kesehatan di antara keluarga lain, sosial ekonomi, budaya

d. Keperawatan

Merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang mencakup biologi, psikologis, sosial dan
spiritual yang ditujukan pada individu, keluarga, masyarakat dan kelompok khusus yang mengutamakan
pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diberikan pada kesehatan yang sehat. Anak-
anak sebagai salah satu anggota keluarga merupakan sasaran dalam perawatan keperawatan dan
perawat sebagai penerima asuhan keperawatan harus memperhatikan anak-anak sebagai individu yang
memiliki kebutuhan khusus sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.

B. PERAWATAN ATRAUMATIK

Namun demikian, pemulihan yang luar biasa telah dilakukan di keperawatan anak, banyak perubahan
yang telah menyembuhkan dan memperpanjang kehidupan merupakan hal yang traumatis,
melemahkan, merepotkan, dan membangkitkan.Sayangnya, memperbaiki trauma trauma pengobatan
medis tidak mengiringi perkembangan teknologi. Menunjukkan lingkungan rumah sakit yang dapat
menimbulkan trauma pada anak rumah sakit, tenaga kesehatan baik dari sikap juga pakaian putih, alat-
alat yang digunakan, dan lingkungan sosial antarsesama pasien. Dengan adanya stressor tersebut, distres
yang dapat dilihat anak-anak adalah perubahan tidur, ditangani aktivitas, perasaan sakit, dan suara
bising, sementara distorsi psikologis diselesaikan, takut, marah, kecewa, sedih, malu, dan rasa
puas.Dengan memahami stresor yang berkaitan dengan anak sakit dan perdebatan serta dengan
konversi yang efektif dan aman menghilangkan stresor ini, maka para profesional kesehatan harus
mengarahkan perhatian mereka untuk memberikan layanan atraumatik.

Asuhan atraumatik adalah ketentuan asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan kediaman,
merupakan asuhan terapeutik yang ditujukan sebagai terapi untuk anak. anak tetap menimbulkan
trauma, rasa sakit, marah, cemas dan takut pada anak.Sangat disadari bahwa sampai saat ini tidak ada
teknologi yang dapat mengatasi masalah yang timbul sebagai perawatan tersebut.Hal ini memerlukan
perhatian khusus untuk tenaga kesehatan, perawatan khusus perawat untuk menghadapi tindakan pada
anak dan orang tua

Asuhan terapeutik yang ditangani, diagnosa, penanganan, atau penanganan yang akut atau
kronis.Lingkungan yang disetujui pada setiap tempat yang memberikan perlindungan seperti di rumah,
rumah sakit, atau di setiap tempat pemberian bantuan kesehatan.Pribadi orang yang langsung terlibat
dalam memberikan asuhan terapeutik . Seperti intervensi anak, seperti menyiapkan anak-anak untuk
prosedur pemeriksaan, hingga intervensi fisik, seperti menyediakan ruang untuk orang tua, tinggal
bersama anak dalam satu kamar. Menyelesaikan konflik, mengatasi, mengatasi, kekecewaan, kesedihan,
malu, atau rasa bersalah. Kesulitan fisik dapat berpindah dari kesulitan tidur dan imobilisasi sampai
mengalami stimulus sensori yang menyukai rasa sakit, suhu ekstrem, bunyi keras, cahaya yang
menyilaukan atau kegelapan. Dalam (Sutarna & Juniarti, 2002) menyebutkan bahwa perawatan
atraumatic berkaitan dengan siapa, apa, kapan, di mana, bagaimana, bagaimana dari setiap prosedur
tindakan yang ditujukan pada anak-anak yang ingin dihilangkan atau menghilangkan stres dan psikologi.
Dalam (Sutarna & Juniarti, 2002) tujuan mencapai perawatan atraumatic care adalah pertama, jangan
menantangi. Untuk membantu mencapai tujuan tersebut, yaitu, mencegah atau mengambil perpisahan
dari anak, meningkatkan kontrol diri, mencegah atau memperbaiki pertahanan tubuh. Contoh dari
peningkatan tindakan atraumatic perawatan mengorganisir hubungan dengan anak selama hospitalisasi,
mempersiapkan anak sebelum tindakan atau prosedur yang tidak menyenangkan, mengatur rasa sakit,
mengijinkan privasi anak, alihkan dengan bermain untuk menghindarkan rasa takut. Karena anak stres
dan gelisah juga tidak tenang di rumah sakit tanpa stres di sampingnya, maka stres pun menjadi semakin
sulit. Stres psikologi pada masa lalu dapat terdiri dari perhatian terhadap nasib anak-anak, lamanya
tinggal di rumah sakit, ketidakmampuan berkomunikasi dengan efektif dengan kesehatan profesional,
dan tidak adekuatnya pengetahuan dan pemahaman tentang masalah kesehatan. , yaitu dapat dibiarkan
tinggal bersama selama dua jam di rumah sakit. Selain itu, mainan boleh dibawa ke rumah sakit, dan
penting untuk perawat atau tenaga kesehatan disiapkan anak dan orangtuanya sebelum diunduh di
rumah sakit. Dengan demikian, pendidikan kesehatan untuk menjadi sangat penting untuk dilakukan
perawat. Kerja sama antara dulu dan dulu, kesehatan, diterima, besar manfaatnya, dan tidak hanya
dinikmati oleh pengunjung. Beberapa bukti ilmiah tentang pentingnya partisipasi dalam perawatan
rumah sakit (Sutarna & Juniarti, 2002). Begitu juga dengan sebagian besar kelompok yang memiliki
beberapa penyakit yang sama yang bisa membuat orang tua percaya pada yang peduli tentang apa yang
harus dilakukan yang bisa dilakukan sebagai mitra tim kesehatan. Beberapa bukti ilmiah tentang
pentingnya partisipasi dalam perawatan rumah sakit (Sutarna & Juniarti, 2002). Begitu juga dengan
sebagian besar kelompok yang memiliki beberapa penyakit yang sama yang bisa membuat orang tua
percaya pada yang peduli tentang apa yang harus dilakukan yang bisa dilakukan sebagai mitra tim
kesehatan. Beberapa bukti ilmiah tentang pentingnya partisipasi dalam perawatan rumah sakit (Sutarna
& Juniarti, 2002). Begitu juga dengan sebagian besar kelompok yang memiliki beberapa penyakit yang
sama yang bisa membuat orang tua percaya pada yang peduli tentang apa yang harus dilakukan yang
bisa dilakukan sebagai mitra tim kesehatan.

(Muttaqin, 2008) mengutip “nyeri: lima tanda vital” yang berarti harus mendapat perhatian dari pada
perawat kesehatan profesional. Rasionalisasinya terkait dengan perbaikan tanda-tanda vital demi
perbaikan rujukan-tanda vital setiap saat, misalnya nadi, tekanan darah, suhu, dan pernafasan
(Muttaqin, 2008). Karena nyeri berkaitan dengan sensori dan emosional, maka digunakan strategi
Strategis Penilaian kualitatif dan kuantitatif. Syarat yang digunakan untuk meminta rasa sakit pada anak
dengan menggunakan pertanyaan, seperti meminta anak, menggunakan skala penyembuhan, evaluasi
perubahan psikologi dan tingkah laku, membantu melibatkan, mencari penyebab , dan ambil tindakan
dan evaluasi hasil penyembuhan (Supartini, 2002).

Atraumatic Care Yaitu asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan pertanggungan, yang
merupakan asuhan terapeutik karena mendukung sbg terapi untuk anak.
Prinsip utama dalam asuhan terapeutik:

1. Cegah atau turunkan perpisahan antara ortu dan anak dengan mudah menggunakan menggunakan
yang berpusat pada keluarga.

2. Tingkatkan kemamp. Ortu dlmendalikan

3. Cegah dan turunkan cedera baik fisik maupun psikologis.

4. Modifikasi lingk. Fisik RS dengan mendesainnya spt di rumah.

Asuhan yang terapeutik tersebut dapat dilakukan melalui tindakan pencegahan, diagnosa penetapan,
pengobatan, dan perawatan baik pada kasus akut maupun kronis dengan intervensi yang menangani
komplikasi psikologis, misalnya memfasilitasi anak-anak untuk prosedur fisik, memberikan kesempatan
pada orang tua untuk terlibat merawat anak-anak di rumah sakit, dan Menciptakan suasana rumah yang
nyaman bagi anak dan orang tua. Hal yang harus menjadi perhatian perawat adalah lingkungan fisik
rumah sakit dan keselamatan kerja yang sering menimbulkan trauma pada anak. Lingkungan rumah sakit
yang menjadi stresor bagi orang tua. Demikian juga pakaian seragam tim kesehatan, yaitu baju seragam
putih menjadi stressor bagi anak,

Dapat Anda pikirkan bagaimana jika ada perawat atau dokter anak yang datang ke pasien (anak dan
rumah tangga) untuk melakukan asuhan keperawatan, tetapi dengan wajah cemberut, masam, dan tidak
ada yang ramah dengan ramah sedikitpun. di dekati. Akan tetapi, bagaimana jika perawat datang dengan
wajah yang manis, tersenyum, dan sapaannya pada anak demikian menyenangkan, lemah lembut,
sambil menawarkan mainan kecil yang menarik hati.Dengan demikian, jelaskan lingkungan fisik dan
psikososial rumah sakit dapat menjadi stressor bagi anak. Selain perawatan petugasnya, ruang
perawatan untuk anak tidak dapat disamakan seperti orang dewasa.

C. CARE CENTERED CARE (FCC)

Profesi keperawatan merupakan ladang amal, ilmu dan kesejahteraan.Hal ini berkaitan dengan perawat
yang tidak hanya tergantung pada pelayanan yang diberikan kepada pasien atau sering disebut sebagai
Pasien Pusat Perawatan (PCC) tetapi juga perawat memberikan pelayanan dengan bantuan keluarga
Pasien atau sering disebut Family Centered Care (FCC) .Dalam perdebatannya dengan PCC, perawat
selalu bergantung pada pasien, merawat pasien dan memberikan perawatan atau perawatan
keperawatan yang baik secara mandiri dengan kolaborasi medis kepada pasien. tatanan ruang ICU dan
pasien kritik sudah ada di blog ini pada posting sebelumnya ... dapat dibaca juga pada postingan
sebelumnya).

Di ICU perawat harus tetap memantau pasien yang terus-menerus memperbaiki dan tidak boleh lengah.
Jika perawat lengah dalam kondisi kritis, akan sangat kritis pada pasien tersebut. Contohnya dalam hal
pembaharuan pasien kritis dengan gangguang jantung, perawat harus benar-benar memantau
hemodinamik pasien tersebut.Hemodinamik yang tidak stabil, misalnya tekanan darah dan frekuensi
jantung juga dapat meningkatakan meningkatkan perfusi ke jaringan kerja. Hal ini dapat dilakukan
berakibat pada Kehilangan MODS (Multiple Disfunction Syndrome Syndrome) yaitu beberapa fungsi
organ karena suplay oksigen ke organ-organ tersebut berkurang. Suplai oksigen yang turun akan
menyebabkan jaringan tersebut tidak dapat melakukan metabolisme aerob (metabolisme dengan
menggunakan oksigen yang dibutuhkan menghasilkan energi dengan jumlah yang dibutuhkan tubuh)
dibutuhkan metabolisme anaerob (metabolisme tanpa menggunakan oksigen). Metabolisme anaerob ini
jika terus berlanjut produk yang dihasilkan adalah asam laktat.Penumpukan asam laktat yang terlalu
banyak ini sifatnya dapat merusak jaringan, sehingga jaringan mulai dari hipoksia hingga bisa nekrosis.

Keluarga berdasarkan teori Keluarga yang dibahas sebagai hubungan saling bergantung dan saling
keterikatan. Anggota keluarga yang memiliki rasa kasih sayang yang kuat dan saling memiliki, bahkan ada
satu yang mendukung keluarga yang sakit, anggota keluarga yang lain akan mengalami kesedihan dan
selalu mendampingi pemulihan cepat sembuh (Gavaghan & Carroll, 2009). Beberapa penelitian atau
studio yang menjelaskan keluarga yang sakit terhadap unit keluarga.

Dampak tersebut antara lain akan menimbulkan masalah psikologis pada anggota keluarga yang tidak
sakit jika masalah psikologis ini tidak perlu diatasi maka dapat meningkatkan masalah fisik seperti
timbulnya masalah fisik yang semakin mudah terjadi penyakit. Pada unit ICU, perawat harus memahami
apa yang menjadi kebutuhan keluarga dengan anggota keluarga yang mengerti sebab kebutuhan kritis.
Akan tetapi, menurut Cannon (2011) antara perawat dan keluarga harus menentukan waktu yang tidak
sama, sehingga jarang sekali bertemu saat konferensi, saat dilakukan prosedur tindakan dan saat
kunjunganasi pasien. Perawat menekankan keluarga saat melakukan konferensi dan saat melakukan
tindakan, padahal ini penting bagi keluarga pasien. Keluarga akan bingung jika mereka tidak mengerti
Lingkungan ICU dan tidak tahu anggota keluarga yang mengerti. Keluarga dapat memberikan kesimpulan
atau persepsi yang salah terkait dengan pasien atau pelayanan, jika mereka tidak lengkap dalam
menerima informasi dan pengetahuan dari perawat di ruang ICU.

Arema Pramudia

Publik

6 Mei 2016

KONSEP DASAR KEP ANAK

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Karena anak-anak berbeda dari orang dewasa - baik secara fisiologis maupun psikologis - asuhan
keperawatan pediatrik merupakan fenomena yang spasial.Untuk mengatasi tantangan berespons
terhadap kebutuhan anak, banyak fasilitas asuhan profesional lainnya dapat memberikan terapi sesuai
kebutuhan individu pasiennya masing-masing.Namun, pada kontribusi banyak fasilitas asuhan kesehatan
tidak memerlukan berstandar tinggi seperti yang didukung.Sebagai yang harus dipikul dalam penataan di
luar ruangan, anak-anak yang menderita tidak menerima perhatian khusus dengan perawatan yang
mereka inginkan yang sepatutnya harus mereka dapatkan.

Keluarga merupakan bagian yang tidak penting dalam perawatan anak, mengigat anak dari
keluarga.Kehidupan anak-anak dapat ditentukan oleh lingkungan keluarga, kehidupan dan kesehatan
anak juga diperlukan oleh keluarga. Hal ini dapat ditelusuri jika dukungan keluarga sangat baik maka
pertumbuhan dan perkembangan anak relatif stabil, tetapi jika mendukung pada anak kurang baik, maka
anak akan meningkatkan koordinasi pada yang dapat menggangu psikologis anak (Hidayat, 2005).

Keberadaan anak-anak di tengah-tengah keluarga sangat penting, baik dalam perawatan anak yang
sehat, maupun saat anak sakit.Keluarga dengan anak yang sedang sakit di rumah sakit keluarga
membutuhkan perawatan yang optimal untuk anak.

B. TUJUAN

1. TUJUAN UMUM

Agar dapat berbicara tentang apa yang dimaksud dengan konsep dasar keperawatan anak

2. TUJUAN KHUSUS

a. Untuk mengetahui apa saja komponen dari paradigma keperawatan

b. Untuk mengetahui pentingnya belajar perawatan atraumatic

c. Untuk mengetahui pentingnya mengetahui perawatan yang berpusat pada keluarga

C. MANFAAT

a. Agar pelajar mengetahui komponen dari paradigma keperawatan

b. Mahasiswa dapat memperhatikan pentingnya atraumatic care

c. Mahasiswa dapat mempelajari pentingnya perawatan yang berpusat pada keluarga


BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR KEPERAWATAN ANAK

1. PENGERTIAN ANAK

Menurut Undang-Undang RI No. IV th 1979 ttg kesejahteraan anak, pertolongan anak itu ada
yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah sesuai dengan UU RI No. I th 1974 Bab IX ps
42 perkawinan yang sah. Dari kedua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan dari pengertian anak-
anak yang dikembalikan dalam atau sebagai perkawinan yang sah yang belum mencapai usia 21 tahun
dan belum menikah.

2. KEDUDUKAN ANAK DI INDONESIA

Di Indonesia, anak-anak memilih sebagai pewaris keluarga, yaitu penerus keluarga yang kelak
akan mengembalikan nilai - nilai dari keluarga serta mempertimbangkan siapa saja yang dapat
menyediakan perawatan dan perlindungan kompilasi orang tua yang telah bergantung pada pemasangan
lanjut usia (Jaminan hari tua). Anak masih mempertimbangkan sumber tenaga yang bisa membantu
ekonomi keluarga. Keberadaan anak dididik menjadi pribadi yang mandiri

3. FILOSOFI KEPERAWATAN ANAK

Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada anak harus dipertimbangkan pada
semua asuhan Keperawatan anak harus berpusat pada keluarga (perawatan pusat keluarga) dan
memulihkan trauma (atraumatik care) dari anggota keluarga, sehingga kehidupan anak-anak dapat
ditentukan oleh lingkungan keluarga., untuk keperawatan anak harus mengakui keluarga sebagai tempat
tinggal atau sebagai konstanta tetap dalam kehidupan anak-anak yang dapat memengaruhi status tidak
menimbulkan trauma pada anak dan keluarga dengan memperhatikan setiap tindakan yg
diberikan.Prinsip dari atraumatic care adalah mengurangi dan mencegah perpisahan dari keluarga,
meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengendalikan perawatan pada anak, mencegah dan
mengurangi kerumitan (cedera) dan cedera (emosional), tidak melakukan perbaikan pada anak dan
mengubah lingkungan fisik

4. PRINSIP KEPERAWATAN ANAK

Dalam keperawatan anak, perawat harus memahami prinsip keperawatan anak adalah:

a. Anak bukan miniatur orang dewasa

b. Anak sebagai individu yang unik & memiliki kebutuhan yang sesuai dengan perkembangan

c. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada peningkatan & peningkatan derajat kesh, bukan
mengobati anak sakit

d. Keperawatan anak-anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang meminta kesejahteraan anak-anak

e. Praktik keperawatan anak menyelesaikan kontrak dengan anak & keluarga untuk mencegah, mengkaji,
mengintervensi & meningkatkan kesejahteran dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai
dengan moral (etik) & aspek hukum (legal)

f. Tujuan keperawatan anak & remaja adalah untuk meningkatkan maturasi / kematangan

g. Berfokus pada pertumbuhan & perkembangan

B. PARADIGMA KEPERAWATAN ANAK

a. Manusia (Anak)
Anak sebagai bagian dari keluarga merupakan salah satu tujuan dalam keperawatan. Untuk dapat
memberikan pelayanan keperawatan yang sesuai dengan masa tumbuh kembangnya, anak-anak di
kelompokkan berdasarkan masa tumbuh kembangnya yaitu

1. Bayi: 0 - 1 th

2. Balita: 1 - 2,5 th

3. Pra Sekolah: 2,5 - 5 th

4. Sekolah: 5 - 11 th

5. Remaja: 11 - 18 th menyediakan

perbedaan dalam memberikan pelayanan keperawatan antara orang dewasa dan anak sebagai
targetnya .Perbedaan yang dapat dilihat dari struktur fisik, di mana fisik anak memiliki organ yang belum
matang.Sebagai contohnya adalah komposisi tulang pada anak lebih dari tulang rawan, sedangkan pada
orang dewasa telah membentuk tulang keras.

Proses fisiologis juga menantang perbedaan, kemampuan anak dalam menyusun zat penangkal anti
peradarangan belum sempurna sehingga tahan daya masih rentan dan mudah terserang penyakit. Pada
aspek kognitif, kemampuan berfikir anak serta tanggapan terhadap pengalaman masa lalu sangat
berbeda dari orang dewasa, pengalaman yang tidak menyenangkan selama di rawat akan di rekam
sebagai suatu trauma, sehingga pelayanan keperawatan harus meminimalkanimalisasi traumatis anak.

b. Konsep Sehat Sakit

Menurut WHO, kesehatan adalah keseimbangan yang sempurna baik fisik, mental, sosial, dan tidak
bebas-mata saja bebas dari penyakit atau cacad. Konsep sehat & sakit merupakan suatu variasi yang
lebar & setiap waktu sehat seseorang bergeser dalam variasi sesuai dengan hasil interaksi yang terjadi
dengan kekuatan yang mengganggunya

c. Lingkungan

LIngkungan mempengaruhi terhadap suatu kondisi kesehatan serta status kesehatan.Faktor-faktor


lingkungan yang mempengaruhi kesehatan membentuk Lingkungan Internal dan Lingkungan eksternal.
Lingkungan Internal yang mempengaruhi kesehatan seperti perkembangan, latar belakang intelektual,
persepsi terhadap fungsi fisik, faktor Emosional, dan spiritual. SEdangkan Lingkungan eksternal yang
memengaruhi status kesehatan di antara keluarga lain, sosial ekonomi, budaya

d. Keperawatan

Merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang mencakup biologi, psikologis, sosial dan
spiritual yang ditujukan pada individu, keluarga, masyarakat dan kelompok khusus yang mengutamakan
pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diberikan pada kesehatan yang sehat. Anak-
anak sebagai salah satu anggota keluarga merupakan sasaran dalam perawatan keperawatan dan
perawat sebagai penerima asuhan keperawatan harus memperhatikan anak-anak sebagai individu yang
memiliki kebutuhan khusus sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.

B. PERAWATAN ATRAUMATIK

Namun demikian, pemulihan yang luar biasa telah dilakukan di keperawatan anak, banyak perubahan
yang telah menyembuhkan dan memperpanjang kehidupan merupakan hal yang traumatis,
melemahkan, merepotkan, dan membangkitkan.Sayangnya, memperbaiki trauma trauma pengobatan
medis tidak mengiringi perkembangan teknologi. Menunjukkan lingkungan rumah sakit yang dapat
menimbulkan trauma pada anak rumah sakit, tenaga kesehatan baik dari sikap juga pakaian putih, alat-
alat yang digunakan, dan lingkungan sosial antarsesama pasien. Dengan adanya stressor tersebut, distres
yang dapat dilihat anak-anak adalah perubahan tidur, ditangani aktivitas, perasaan sakit, dan suara
bising, sementara distorsi psikologis diselesaikan, takut, marah, kecewa, sedih, malu, dan rasa
puas.Dengan memahami stresor yang berkaitan dengan anak sakit dan perdebatan serta dengan
konversi yang efektif dan aman menghilangkan stresor ini, maka para profesional kesehatan harus
mengarahkan perhatian mereka untuk memberikan layanan atraumatik.

Asuhan atraumatik adalah ketentuan asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan kediaman,
merupakan asuhan terapeutik yang ditujukan sebagai terapi untuk anak. anak tetap menimbulkan
trauma, rasa sakit, marah, cemas dan takut pada anak.Sangat disadari bahwa sampai saat ini tidak ada
teknologi yang dapat mengatasi masalah yang timbul sebagai perawatan tersebut.Hal ini memerlukan
perhatian khusus untuk tenaga kesehatan, perawatan khusus perawat untuk menghadapi tindakan pada
anak dan orang tua

Asuhan terapeutik yang ditangani, diagnosa, penanganan, atau penanganan yang akut atau
kronis.Lingkungan yang disetujui pada setiap tempat yang memberikan perlindungan seperti di rumah,
rumah sakit, atau di setiap tempat pemberian bantuan kesehatan.Pribadi orang yang langsung terlibat
dalam memberikan asuhan terapeutik . Seperti intervensi anak, seperti menyiapkan anak-anak untuk
prosedur pemeriksaan, hingga intervensi fisik, seperti menyediakan ruang untuk orang tua, tinggal
bersama anak dalam satu kamar. Menyelesaikan konflik, mengatasi, mengatasi, kekecewaan, kesedihan,
malu, atau rasa bersalah. Kesulitan fisik dapat berpindah dari kesulitan tidur dan imobilisasi sampai
mengalami stimulus sensori yang menyukai rasa sakit, suhu ekstrem, bunyi keras, cahaya yang
menyilaukan atau kegelapan. Dalam (Sutarna & Juniarti, 2002) menyebutkan bahwa perawatan
atraumatic berkaitan dengan siapa, apa, kapan, di mana, bagaimana, bagaimana dari setiap prosedur
tindakan yang ditujukan pada anak-anak yang ingin dihilangkan atau menghilangkan stres dan psikologi.
Dalam (Sutarna & Juniarti, 2002) tujuan mencapai perawatan atraumatic care adalah pertama, jangan
menantangi. Untuk membantu mencapai tujuan tersebut, yaitu, mencegah atau mengambil perpisahan
dari anak, meningkatkan kontrol diri, mencegah atau memperbaiki pertahanan tubuh. Contoh dari
peningkatan tindakan atraumatic perawatan mengorganisir hubungan dengan anak selama hospitalisasi,
mempersiapkan anak sebelum tindakan atau prosedur yang tidak menyenangkan, mengatur rasa sakit,
mengijinkan privasi anak, alihkan dengan bermain untuk menghindarkan rasa takut. Karena anak stres
dan gelisah juga tidak tenang di rumah sakit tanpa stres di sampingnya, maka stres pun menjadi semakin
sulit. Stres psikologi pada masa lalu dapat terdiri dari perhatian terhadap nasib anak-anak, lamanya
tinggal di rumah sakit, ketidakmampuan berkomunikasi dengan efektif dengan kesehatan profesional,
dan tidak adekuatnya pengetahuan dan pemahaman tentang masalah kesehatan. , yaitu dapat dibiarkan
tinggal bersama selama dua jam di rumah sakit. Selain itu, mainan boleh dibawa ke rumah sakit, dan
penting untuk perawat atau tenaga kesehatan disiapkan anak dan orangtuanya sebelum diunduh di
rumah sakit. Dengan demikian, pendidikan kesehatan untuk menjadi sangat penting untuk dilakukan
perawat. Kerja sama antara dulu dan dulu, kesehatan, diterima, besar manfaatnya, dan tidak hanya
dinikmati oleh pengunjung. Beberapa bukti ilmiah tentang pentingnya partisipasi dalam perawatan
rumah sakit (Sutarna & Juniarti, 2002). Begitu juga dengan sebagian besar kelompok yang memiliki
beberapa penyakit yang sama yang bisa membuat orang tua percaya pada yang peduli tentang apa yang
harus dilakukan yang bisa dilakukan sebagai mitra tim kesehatan. Beberapa bukti ilmiah tentang
pentingnya partisipasi dalam perawatan rumah sakit (Sutarna & Juniarti, 2002). Begitu juga dengan
sebagian besar kelompok yang memiliki beberapa penyakit yang sama yang bisa membuat orang tua
percaya pada yang peduli tentang apa yang harus dilakukan yang bisa dilakukan sebagai mitra tim
kesehatan. Beberapa bukti ilmiah tentang pentingnya partisipasi dalam perawatan rumah sakit (Sutarna
& Juniarti, 2002). Begitu juga dengan sebagian besar kelompok yang memiliki beberapa penyakit yang
sama yang bisa membuat orang tua percaya pada yang peduli tentang apa yang harus dilakukan yang
bisa dilakukan sebagai mitra tim kesehatan.

(Muttaqin, 2008) mengutip “nyeri: lima tanda vital” yang berarti harus mendapat perhatian dari pada
perawat kesehatan profesional. Rasionalisasinya terkait dengan perbaikan tanda-tanda vital demi
perbaikan rujukan-tanda vital setiap saat, misalnya nadi, tekanan darah, suhu, dan pernafasan
(Muttaqin, 2008). Karena nyeri berkaitan dengan sensori dan emosional, maka digunakan strategi
Strategis Penilaian kualitatif dan kuantitatif. Syarat yang digunakan untuk meminta rasa sakit pada anak
dengan menggunakan pertanyaan, seperti meminta anak, menggunakan skala penyembuhan, evaluasi
perubahan psikologi dan tingkah laku, membantu melibatkan, mencari penyebab , dan ambil tindakan
dan evaluasi hasil penyembuhan (Supartini, 2002).

Atraumatic Care Yaitu asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan pertanggungan, yang
merupakan asuhan terapeutik karena mendukung sbg terapi untuk anak.

Prinsip utama dalam asuhan terapeutik:

1. Cegah atau turunkan perpisahan antara ortu dan anak dengan mudah menggunakan menggunakan
yang berpusat pada keluarga.

2. Tingkatkan kemamp. Ortu dlmendalikan

3. Cegah dan turunkan cedera baik fisik maupun psikologis.

4. Modifikasi lingk. Fisik RS dengan mendesainnya spt di rumah.

Asuhan yang terapeutik tersebut dapat dilakukan melalui tindakan pencegahan, diagnosa penetapan,
pengobatan, dan perawatan baik pada kasus akut maupun kronis dengan intervensi yang menangani
komplikasi psikologis, misalnya memfasilitasi anak-anak untuk prosedur fisik, memberikan kesempatan
pada orang tua untuk terlibat merawat anak-anak di rumah sakit, dan Menciptakan suasana rumah yang
nyaman bagi anak dan orang tua. Hal yang harus menjadi perhatian perawat adalah lingkungan fisik
rumah sakit dan keselamatan kerja yang sering menimbulkan trauma pada anak. Lingkungan rumah sakit
yang menjadi stresor bagi orang tua. Demikian juga pakaian seragam tim kesehatan, yaitu baju seragam
putih menjadi stressor bagi anak,

Dapat Anda pikirkan bagaimana jika ada perawat atau dokter anak yang datang ke pasien (anak dan
rumah tangga) untuk melakukan asuhan keperawatan, tetapi dengan wajah cemberut, masam, dan tidak
ada yang ramah dengan ramah sedikitpun. di dekati. Akan tetapi, bagaimana jika perawat datang dengan
wajah yang manis, tersenyum, dan sapaannya pada anak demikian menyenangkan, lemah lembut,
sambil menawarkan mainan kecil yang menarik hati.Dengan demikian, jelaskan lingkungan fisik dan
psikososial rumah sakit dapat menjadi stressor bagi anak. Selain perawatan petugasnya, ruang
perawatan untuk anak tidak dapat disamakan seperti orang dewasa.

C. CARE CENTERED CARE (FCC)

Profesi keperawatan merupakan ladang amal, ilmu dan kesejahteraan.Hal ini berkaitan dengan perawat
yang tidak hanya tergantung pada pelayanan yang diberikan kepada pasien atau sering disebut sebagai
Pasien Pusat Perawatan (PCC) tetapi juga perawat memberikan pelayanan dengan bantuan keluarga
Pasien atau sering disebut Family Centered Care (FCC) .Dalam perdebatannya dengan PCC, perawat
selalu bergantung pada pasien, merawat pasien dan memberikan perawatan atau perawatan
keperawatan yang baik secara mandiri dengan kolaborasi medis kepada pasien. tatanan ruang ICU dan
pasien kritik sudah ada di blog ini pada posting sebelumnya ... dapat dibaca juga pada postingan
sebelumnya).

Di ICU perawat harus tetap memantau pasien yang terus-menerus memperbaiki dan tidak boleh lengah.
Jika perawat lengah dalam kondisi kritis, akan sangat kritis pada pasien tersebut. Contohnya dalam hal
pembaharuan pasien kritis dengan gangguang jantung, perawat harus benar-benar memantau
hemodinamik pasien tersebut.Hemodinamik yang tidak stabil, misalnya tekanan darah dan frekuensi
jantung juga dapat meningkatakan meningkatkan perfusi ke jaringan kerja. Hal ini dapat dilakukan
berakibat pada Kehilangan MODS (Multiple Disfunction Syndrome Syndrome) yaitu beberapa fungsi
organ karena suplay oksigen ke organ-organ tersebut berkurang. Suplai oksigen yang turun akan
menyebabkan jaringan tersebut tidak dapat melakukan metabolisme aerob (metabolisme dengan
menggunakan oksigen yang dibutuhkan menghasilkan energi dengan jumlah yang dibutuhkan tubuh)
dibutuhkan metabolisme anaerob (metabolisme tanpa menggunakan oksigen). Metabolisme anaerob ini
jika terus berlanjut produk yang dihasilkan adalah asam laktat.Penumpukan asam laktat yang terlalu
banyak ini sifatnya dapat merusak jaringan, sehingga jaringan mulai dari hipoksia hingga bisa nekrosis.

Keluarga berdasarkan teori Keluarga yang dibahas sebagai hubungan saling bergantung dan saling
keterikatan. Anggota keluarga yang memiliki rasa kasih sayang yang kuat dan saling memiliki, bahkan ada
satu yang mendukung keluarga yang sakit, anggota keluarga yang lain akan mengalami kesedihan dan
selalu mendampingi pemulihan cepat sembuh (Gavaghan & Carroll, 2009). Beberapa penelitian atau
studio yang menjelaskan keluarga yang sakit terhadap unit keluarga.

Dampak tersebut antara lain akan menimbulkan masalah psikologis pada anggota keluarga yang tidak
sakit jika masalah psikologis ini tidak perlu diatasi maka dapat meningkatkan masalah fisik seperti
timbulnya masalah fisik yang semakin mudah terjadi penyakit. Pada unit ICU, perawat harus memahami
apa yang menjadi kebutuhan keluarga dengan anggota keluarga yang mengerti sebab kebutuhan kritis.
Akan tetapi, menurut Cannon (2011) antara perawat dan keluarga harus menentukan waktu yang tidak
sama, sehingga jarang sekali bertemu saat konferensi, saat dilakukan prosedur tindakan dan saat
kunjunganasi pasien. Perawat menekankan keluarga saat melakukan konferensi dan saat melakukan
tindakan, padahal ini penting bagi keluarga pasien. Keluarga akan bingung jika mereka tidak mengerti
Lingkungan ICU dan tidak tahu anggota keluarga yang mengerti. Keluarga dapat memberikan kesimpulan
atau persepsi yang salah terkait dengan pasien atau pelayanan, jika mereka tidak lengkap dalam
menerima informasi dan pengetahuan dari perawat di ruang ICU. Hal ini menunjukkan dengan studi dari
Morrison (1997) bahwa keluarga pasien terkejut atau kaget saat berada di dalam lingkungan ICU karena
menyangkut tidak ada perbedaan antara siang dan malam, suara yang berisik karena banyaknya alarm
alat pemantauan pasien yang berbunyi, dan ditambah selang dan kabel kabel yang ada di pasien. jika
mereka tidak lengkap dalam menerima informasi dan pengetahuan dari perawat di ruang ICU. Hal ini
menunjukkan dengan studi dari Morrison (1997) bahwa keluarga pasien terkejut atau kaget saat berada
di dalam lingkungan ICU karena menyangkut tidak ada perbedaan antara siang dan malam, suara yang
berisik karena banyaknya alarm alat pemantauan pasien yang berbunyi, dan ditambah selang dan kabel
kabel yang ada di pasien. jika mereka tidak lengkap dalam menerima informasi dan pengetahuan dari
perawat di ruang ICU. Hal ini menunjukkan dengan studi dari Morrison (1997) bahwa keluarga pasien
terkejut atau kaget saat berada di dalam lingkungan ICU karena menyangkut tidak ada perbedaan antara
siang dan malam, suara yang berisik karena banyaknya alarm alat pemantauan pasien yang berbunyi,
dan ditambah selang dan kabel kabel yang ada di pasien.

Menurut Van dan Kautz (2007) menjelaskan tentang pasien yang diartikan sebagai rumah sakit di ICU,
perawat mendukung peran dalam menyediakan keluarga, mendukung keluarga, dan membantu keluarga
untuk membantu merawat pasien. Perawat harus bisa menjadi sarana yang memberikan strategi untuk
lebih mendekatkan keluarga dalam pelayanan pasien kritis di ICU, karena akan memberikan keuntungan
psikis dan fisiologis bagi keluarga dan bagi pasien (Cannon, 2011). Pasien akan lebih suka
mempertimbangkan jika lebih dekat tentang, sementara keluarga juga lebih suka karena lebih dekat
dengan pasien.

Beberapa tindakan yang dapat diterapkan sebagai aplikasi di tatanan klinik terkait penerapan Family
Centered Care (FCC):

1. Orientasi keluarga: Mengorentasikan keluarga di lingkungan tatanan klinis atau ICU baik
lingkungannya, peralatan-peralatannya, dan tindakan medisnya.
2. Terbentuknya Family Care Specialist (FCS): Perawat Yang tergabung hearts FCS Penyanyi Yang
mengkoordinasi Dan bertanggungjawab hearts Checklists Memverifikasi Pengembangan strategi Supaya
Keluarga also terlibat hearts Perawatan Pasien Kritis

3. Visitasi Terbuka: visitasi DENGAN melibatkan Keluarga didalamnya

4. Mengijinkan Keluarga untuk review ADA didekat Pasien selama pasien dilakukan tindakan / prosedur

5. Dibentuk dan dijalankannya kelompok dukungan keluarga

6. Mendorong keterlibatan keluarga dalam perawatan

Inti dari FCC adalah melibatkan keluarga dalam perawatan pasien di ICU.FCC tidak hanya meningkatkan
kepuasan keluarga, tetapi juga bagi perawat untuk berpikir tentang pasien yang terkait dengan sistem
keluarga.Keluarga harus membahas tentang apa saja yang diperlukan untuk membantu anggota keluarga
yang sedang sakit.Keluarga tidak hanya melibatkan tetapi juga membutuhkan informasi.

You might also like