Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. TEORITIS
A. Definisi
manis atau madu. Penyakit diabetes melitus dapat diartikan individu yang
berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah,
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
kedua-duanya.
7
8
heterogen yang ditandai oleh kelainan kadar glukosa dalam darah atau
a. Anatomi Pankreas
mencapai hilus limpa diarah kronio – dorsal dan bagian atas kiri kaput
bagian pankreas yang lebarnya biasanya tidak lebih dari 4 cm, arteri dan
vena mesentrika superior berada dileher pankreas bagian kiri bawah kaput
utama, yakni sel-alfa, beta dan delta. Sel beta yang mencakup kira-kira 60
sitoplasma sel. Tiap bungkusan bervariasi antara spesies satu dengan yang
karena perbedaan dalam ukuran polimer atau agregat seng dari insulin.
diikat membran. Granula ini bergerak ke dinding sel oleh suatu proses
yang tampaknya sel ini yang mengeluarkan insulin ke daerah luar dengan
darah (Ganong, 1995). Sel alfa yang mencakup kira-kira 25 % dari seluruh
Gambar 2.1
Gambar anatomi pankreas, duodenum.
10
b. Fisiologi Pankreas
yang merendahkan kadar glukosa darah yaitu insulin dan hormon yang
c. Fisiologi Insulin :
Insulin dilepaskan pada suatu kadar batas oleh sel-sel beta pulau
keadaan normal adalah 80-90 mg/dl. Insulin bekerja dengan cara berkaitan
kedalam sel dan dapat segera digunakan untuk menghasilkan energi atau
C. Klasifikasi
Dari 90% sampai 95% penderita diabetik adalah tipe II. Kondisi
pertama adalah dengan diit dan olah raga, jika kenaikan kadar glukosa
3. DM tipe lain
mengidap diabetes.
D. Etiologi
a. Faktor genetic :
b. Faktor imunologi :
c. Faktor lingkungan
resistensi insulin.
dalam sekresi insulin maupun dalam kerja insulin. Pada awalnya tampak
terdapat kelainan dalam pengikatan insulin dengan reseptor. Hal ini dapat
glukosa normal dapat dipertahankan dalam waktu yang cukup lama dan
1995 cit Indriastuti 2008). Diabetes Melitus tipe II disebut juga Diabetes
diantaranya adalah:
tahun)
b) Obesitas
c) Riwayat keluarga
d) Kelompok etnik
E. Patofisiologi
yang tidak terukur oleh hati. Di samping itu glukosa yang berasal dari
makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah
Jika konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi maka ginjal tidak
(polidipsia).
dan substansi lain), namun pada penderita defisiensi insulin, proses ini akan
abdomen, mual, muntah, hiperventilasi, nafas berbau aseton dan bila tidak
Diabetes tipe II. Pada diabetes tipe II terdapat dua masalah utama yang
akibat sekresi insulin yang berlebihan dan kadar glukosa akan dipertahankan
pada tingkat yang normal atau sedikit meningkat. Namun demikian, jika sel-
maka kadar glukosa akan meningkat dan terjadi diabetes tipe II. Meskipun
terjadi gangguan sekresi insulin yang merupakan ciri khas DM tipe II, namun
pemecahan lemak dan produksi badan keton yang menyertainya. Karena itu
ketoasidosis diabetik tidak terjadi pada diabetes tipe II. Meskipun demikian,
(HHNK).
berusia lebih dari 30 tahun dan obesitas. Akibat intoleransi glukosa yang
diabetes tipe II dapat berjalan tanpa terdeteksi. Jika gejalanya dialami pasien,
infeksi vagina atau pandangan yang kabur (jika kadra glukosanya sangat
tinggi).
18
19
F. Manifestasi Klinis
a) Diabetes Tipe I
- hiperglikemia berpuasa
koma, kematian)
b) Diabetes Tipe II
vaskular perifer)
G. Data Penunjang
1. Glukosa darah: gula darah puasa > 130 ml/dl, tes toleransi glukosa > 200
9. Insulin darah: mungkin menurun/ tidak ada (Tipe I) atau normal sampai
11. Kultur dan sensitivitas: kemungkinan adanya ISK, infeksi pernafasan dan
infeksi luka.
H. Komplikasi
1. Komplikasi akut
terjadi bila kadar gula darah dibawah 50 mg% atau 40 mg% pada
350 mOsm perkilogram, tidak terdapat asidosis dan fungsi ginjal pada
elektrolit natrium berkisar antara 100 – 150 mEq per liter kalium
bervariasi.
Tidak adanya insulin atau tidak cukupnya jumlah insulin yang nyata,
dikurangi.
2. Komplikasi kronik
maupun makrovaskular.
2001 ). Gangren Kaki Diabetik adalah luka pada kaki yang merah
I. Penatalaksanaan
1. Medis
hipoglikemia dan gangguan serius pada pola aktivitas pasien. Ada lima
1) Diet
pedoman 3 J yaitu:
ditambah
dengan rumus :
Keterangan :
2) Latihan
DM, adalah :
- Kadar glukosa otot dan hati menjadi berkurang, maka latihan akan
3) Penyuluhan
4) Obat
(OHO)
insulin, yaitu
reseptor insulin.
intraselluler
2. Insulin
- DM tipe I
dengan OAD
- DM kehamilan
- DM operasi
- DM patah tulan
- DM dan underweight
lain :
3. Cangkok pancreas
2. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
kabur, kelemahan tubuh. Disamping itu klien juga mengeluh poli urea,
pada pria.
penoborbital.
d. Pemeriksaan Fisik
Neuro sensori
Kardiovaskuler
Pernafasan
Gastro intestinal
Eliminasi
Urine encer, pucat, kuning, poliuria, urine berkabut, bau busuk, diare
Reproduksi/sexualitas
Rabbas vagina (jika terjadi infeksi), keputihan, impotensi pada pria, dan
Muskulo skeletal
Tonus otot menurun, penurunan kekuatan otot, ulkus pada kaki, reflek
Integumen
Kulit panas, kering dan kemerahan, bola mata cekung, turgor jelek,
lesi/ulserasi/ulkus.
e. Aspek psikososial
Peka rangsangan
f. Pemeriksaan diagnostik
Alkalosis respiratorik
fungsi ginjal.
Insulin darah : mungkin menurun sampai tidak ada (pada tipe I), normal
insulin.
32
2. Diagnosa keperawatan
jaringan.
penyakitnya.