You are on page 1of 3

CHECK LIST

PEMERIKSAAN FISIK KEPALA DAN MUKA

No. Aspek yang dinilai


1. Tahap pre-interaksi:
a. Baca catatan keperawatan / catatan medis
b. Siapkan alat
c. Cuci tangan
2. Tahap orientasi:
a. Ucapkan salam, perkenalan diri
b. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang dilakukan.
c. Beri kesempatan pada pasien untuk bertanya.
3. Tahap Kerja:
A. PEMERIKSAAN FISIK KEPALA
a. Atur posisi klien untuk duduk atau berbaring
b. Inspeksi kepala di semua sudut yang meliputi:
- Ukuran
- Bentuk
- Kesimetrisan dengan urutan: tulang frontalis, parietalis, oksipitalis,
mastoideus prosessus, mandibulla, maxilla.
c. Palpasi kepala, rasakan adanya benjolan atau massa, gunakan gerakan
memutar yang lembut dengan ujung jari, lakukan mulai dari depan kemudian
turun ke bawah melalui garis tengah kemudian palpasikan setiap sudut bagian
kepala.
d. Palpasi nodus limfatikus pada bagian oksipital.
e. Auskultasi diatas daerah oksipital, temporal dan orbital.

B. PEMERIKSAAN FISIK MUKA


a. Inspeksi kulit muka, lihat warnanya, distribusi dan kondisi rambut, dan struktur
alis mata, mata, hidung, mulut dan telinga. Lihat ukuran dan kesimetrisan
organ tersebut.
b. Perintahkanlah pasien untuk mengangkat alis mata.
c. Kerutkan dahi atau turunkan alis mata, urut mata secara kencang,
kembungkan pipi kemudian tersenyum dengan menggunakan gigi
C. PEMERIKSAAN FISIK MATA
a. Struktur Mata Eksternal
 Anjurkan pasien untuk duduk sejajar, ketinggian mata didepan pemeriksa.
Inspeksi struktur mata eksternal
 Alis mata: inspeksi distribusi rambut alis mata dan kesejajarannya, kualitas
kulit dan pergerakannya
 Anjurkan pasien untuk menaikkan dan menurunkan alis mata
 Inspeksi bulu mata, lihat kesamaan distribusi dan kelebatannya.
b. Kelopak Mata
 Inspeksikan karakteristik kelopak mata (kualitas dan teksur kulit), posisi,
kemampuan untuk menutup, kemampuan untuk mengedip, frekuensi untuk
berkedip.
 Untuk menginspeksi kelopak mata atas, suruh pasien untuk menutup
kedua mata. Angkat alis mata dengan ibu jari dan jari telunjuk anda.
Tulislah warna kulit, tekstur kulit dan penutupan kelopak mata.
 Untuk inspeksi mata bawah, suruh pasien membuka kedua bola mata.
Tulis kharakteristik kelopak atas, kemampuan unruk mengedip, frekuensi
untuk mengedip dan posisi kelopak mata hubungannya dengan kornea.
c. Bulbar Konjungtiva
 Renggangkan kelopak mata pasien dengan ibu jari dan jari telunjuk, beri
tekanan di atas bagian atas dan bagian bawah tulang orbital.
 Suruh pasien melihat ke atas dank e bawah dari sisi damping ke
sampingnya.
 Inspeksi konjungtiva, lihat warna, tektur dan adanya lesi.
d. Kelenjar Lakrimal
 Inspeksi dan palpasi kelenjar lakrimalis. Tulis jika ada edema atau tegang.
 Inspeksi dan palpasi kantung lakrimal dan saluran nasolakrimal. Observasi
adanya edema di antara kelopak mata bawah dan hidung, lihat adanya
peningkatan air mata dengan menggunakan jari telunjuk. Palpasi bagian
dalam bawah orbital Rim dekat cantus bagian dalam dan buka bagian luar
hidung.
e. Palpebra Konjungtiva
 Pemeriksaan memerlukan “eversion” dari kelopak mata.
 Evert kedua kelopak bawah. Perintahkan pasien untuk melihat kedepan
dan dengan lembut “retract” kelopak bawah dengan jari telunjuk anda.
Lihat konjungtiva: warna, tekstur dan ada tidaknya lesi.
 Evert kelopak mata atas hanya jika dicurigai ada masalah.
- Perintahkan pasien untuk melihat ke bawah dan pertahankan mata sedikit
terbuka.
- Dengan lembut pegang bulu mata dengan jari telunjuk dan jempol anda.
Tarik bulu dengan lembut kearah bawah.
- Tempatkan sebuah cotton bud 1cm diatas pinggir kelopak mata &dorong
cotton bud tersebut dg lembut ke arah sementara anda tetap memegang
bulu mata.
- Pegang bagian pinggir dari everted lid atau kelopak mata,sentuhlah dari
pinggir tulang orbit bagian atas dengan cotton bud atau jari telunjuk anda.
- Inspeksi konjungtiva, lihat warna, tekstur, lesi dan adanya benda asing.
- Dengan lembut tarik bulu mata dan suruh pasien mengedip.
f. Kornea
 Minta pasien untuk melihat lurus kedepan
 Pegang penlight pada sudut oblique dari mata dan gerakan sinarnya
perlahan melintasi permukaan kornea.
 Lihat kebeningan dan tekstur kornea
g. Bilik Anterior
 Gunakan senter oblique yang sama untuk test kornea
 Inspeksi bilik anterior lihat transparansi dan kedalamannya. Normalnya
tidak ada bayangan dari sinar pada iris.
 Bengkaknya bilik anterior dan predisposisi glaucoma indikasi adanya
bulging iris.
D. PEMERIKSAAN FISIK TELINGA
a. Posisi pemeriksa menghadap ke sisi telinga yang dikaji
b. Atur pencahayaan dengan menggunakan auroskop, lampu kepala atau
sumber cahaya lain sehingga tangan pemeriksa bebas bekerja
c. Inspeksi telinga luar terhadap posisi, warna, ukuran, bentuk, hygiene,
adanya lesi/ massa dan kesimetrisan.
d. Lakukan palpasi dengan memegang telinga menggunakan jari telunjuk dan
jempol.
e. Palpasi kartilago telinga luar secara simetris, yaitu dari jaringan lunak ke
jaringan keras dan catat jika ada nyeri
f. Lakukan penekanan pada area tragus ke dalam dan tulang telinga di
bawah daun telinga
g. Bandingkan telinga kiri dan kanan.
h. Inspeksi lubang pendengaran eksternal dengan cara berikut:
Pada orang dewasa, pegang daun telinga/ heliks dan perlahan-lahan tarik daun
telinga ke atas dan ke belakang sehingga lurus dan menjadi mudah diamatai. Pada
anak-anak, tarik daun telinga ke bawah
i. Periksa adanya peradangan, perdarahan atau kotoran/ serumen pada
lubang telinga.

E. PEMERIKSAAN FISIK HIDUNG


 Pengkajian Hidung dan sinus
a. Palpasi hidung luar secara perlahan-lahan
b. Lihat kedua lubang hidung dengan menggunakan speculum hidung
c. Lihat garis hidung (mukosa dan rambut hidung)
d. Tulis jika garis terdapat kemerahan, bengkak, pertubuhan ataupun cairan
e. Lihat posisi septum nasal diantara dua lubang hidung
f. Lihat turbinates inferior dan tengah
g. Lihat membrane mukosa, cek adanya cairan yang purulen atau polip
hidung
 Pengkajian sinus-sinus
a. Palpasi sinus-sinus maxilans dan frontalis
b. Transluminate sinus-sinus frontalis dengan menempatkan pain light ke
dalam supraorbital ridge dari tulang frontalis, tindakan ini sangat baik
dilakukan di ruang gelap.
c. Transluminate sinus-sinus maxilaris dengan menempatkan sebuah
penlight di mulut pasien dengan menyinari pada sisi kanan dan sisi kiri

You might also like