You are on page 1of 7

TUGAS PENANGGULANGAN BENCANA

Nama : Anita Evania Mambat

Kelas : K.6.1

1. Peran Lembaga-Lembaga Terkait Penanggulangan Bencana & Alurnya

Data dan informasi terkait dengan penyiapan sumber daya kesiapsiagaan penanggulangan
bencana (PB). Total ada data dari 38 lembaga yang terdiri dari data kementerian/lembaga atau
K/L (13), lembaga usaha (13), organisasi masyarakat (7), dan lembaga internasional (5). Data
dan informasi tersebut meliputi ketersediaan sumber daya manusia trampil, peralatan
transportasi, peralatan komunikasi, peralatan pertolongan tanggap darurat, sarana
pergudangan, dan lain-lain. Apabila terjadi kejadian bencana maka data dan informasi itu
tinggal dioperasionalkan dengan cara berkoordinasi dengan lembaga-lembaga bersangkutan.
Rincian dari 38 lembaga tersebut terdiri dari K/L, lembaga usaha, organisasi masyarakat, dan
lembaga internasional.

Data dari Kementrian/Lembaga antara lain :

1) Kementerian Pertahanan (Kemenhan)


2) Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
3) Kementerian Sosial (Kemensos)
4) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-Pera)
5) Kementerian Perhubungan (Kemenhub)
6) Kementerian Pertanian (Kementan)
7) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
8) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
9) Tentara Nasional Indonesia (TNI)
10) Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI)
11) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
12) Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas)
13) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
Data dari lembaga usaha antara lain :

1) PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.


2) PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom)
3) PT. HM Sampoerna Tbk.
4) Sinar Mas (Eka Tjipta Foundation)
5) PT. Krakatau Steel
6) PT. Trakindo Utama
7) PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN)
8) PT. Amec Berca Indonesia
9) PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk.
10) PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.
11) PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) (Pelni)
12) PT. Reasuransi MAIPARK Indonesia
13) PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero).

Data dari organisasi kemasyarakatan antara lain :

1) Palang Merah Indonesia (PMI)


2) Yakkum Emergency Unit(YEU)
3) Muhammadiyah Disaster Management Center(MDMC)
4) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama(LPBPI NU)
5) Disaster Management Center Dompet Dhuafa(DMC-DD)
6) Senkom Mitra Polri
7) Jakarta Rescue.

Data lembaga internasional antara lain :

1) United Nations World Food Programme(UN WFP)


2) United Nations Office For The Coordination Of Humanitarian Affairs(UNOCHA)
3) World Health Organization(WHO)
4) United Nations Children’s Fund(UNICEF)
5) United Nations Population Fund(UNFPA)
Secara periodik, Indonesia membangun sistem nasional penanggulangan bencana. Sistem
nasional ini mencakup beberapa aspek antara lain:

Legislasi
Dari sisi legislasi, Pemerintah Indonesia telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2007 Tentang Penanggulangan Bencana. Produk hukum di bawahnya antara lain Peraturan
Pemerintah , Peraturan Presiden, Peraturan Kepala Kepala Badan, serta peraturan daerah.
(Lebih detail lihat Produk Hukum)
Kelembagaan
Kelembagaan dapat ditinjau dari sisi formal dan non formal. Secara formal, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) merupakan focal point lembaga pemerintah di tingkat pusat.
Sementara itu, focal point penanggulangan bencana di tingkat provinsi dan kabupaten/kota
adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Dari sisi non formal, forum-forum baik di tingkat nasional dan lokal dibentuk untuk
memperkuat penyelenggaran penanggulangan bencana di Indonesia. Di tingkat nasional,
terbentuk Platform Nasional (Planas) yang terdiri unsur masyarakat sipil, dunia usaha,
perguruan tinggi, media dan lembaga internasional. Pada tingkat lokal, kita mengenal Forum
PRB Yogyakarta dan Forum PRB Nusa Tenggara Timur.
Pendanaan
Saat ini kebencanaan bukan hanya isu lokal atau nasional, tetapi melibatkan internasional.
Komunitas internasional mendukung Pemerintah Indonesia dalam membangun manajemen
penanggulangan bencana menjadi lebih baik. Di sisi lain, kepedulian dan keseriusan
Pemerintah Indonesia terhadap masalah bencana sangat tinggi dengan dibuktikan dengan
penganggaran yang signifikan khususnya untuk pengarusutamaan pengurangan risiko bencana
dalam pembangunan. Berikut beberapa pendanaan yang terkait dengan penanggulangan
bencana di Indonesia:

a. Dana DIPA (APBN/APBD)


b. Dana Kontijensi
c. Dana On-call
d. Dana Bantual Sosial Berpola Hibah
e. Dana yang bersumber dari masyarakat
f. Dana dukungan komunitas internasional
2. Jenis & Pengelolaan Informasi Penanggulangan Bencana

Pengelolaan data bencana meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, penyajian dan


diseminasi informasi
.
A. Pengumpulan data
Dalam proses pengumpulan data bencana terdapat dua jenis data, yaitu data dinamis dan data
statis. Data dinamis adalah data tentang kejadian bencana yangbersifat sementara. Artinya data
tersebut masih mengalami perubahan sesuai dengan laporan perkembangan selama masa
tanggap darurat.Pengumpulan data dinamis dilakukan oleh Pusdalops PB atau Posko Tanggap
Darurat. Data statis adalah data kejadian bencana yang bersifat tetap atautidak mengalami
perubahan. Pengumpulan data statis dilakukan oleh Pusat Data Informasi dan Humas BNPB,
Sekretariat BPBD provinsi dan Sekretariat BPBD kabupaten/kota. Pengumpulan data yang
dimaksudkan dalam pedoman ini adalah data statis, meliputi data kejadian bencana, korban,
kerusakan dan taksiran kerugian. Format data yang digunakan dalam pengumpulan data statis
terdapat pada lampiran

B. Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan kemudiandisimpan dengan format ‘worksheet’ atau
menggunakan aplikasi khusus DIBI. Proses selanjutnya adalah verifikasi data oleh BPBD
provinsi, kabupaten/kota berkoordinasi dengan OPD terkait. Proses verifikasi dapat dilakukan
melalui pertemuan dalam rangka pemutakhiran data.

C. Analisis Data
Jenis analisis yang dapat dihasilkan dari pengolahan data, adalah :
1) Analisis komposisi yaitu analisis yang membandingkan nilai kejadian atau lokasi bencana
dengan dampak yang dipilih. Analisa komposisi berguna untuk menunjukkan topologi
bencana, dampak pada manusia (strategi kesiapsiagaan), dampak pada perumahan (strategi
pembangunan), dampak pada perekonomian dan dampak pada infrastruktur.
2) Analisis temporal yaitu analisis yang menunjukkan aktivitas variabel dampak yang
berbeda dari waktu ke waktu. Analisa temporal berguna untuk menunjukkan pola dan
korelasi.
3) Analisis statistik yaitu analisis yang ditampilkan dalam bentuk statistik. Analisa statistik
berguna untuk menunjukkan keterkaitan antar variabel dampak bencana serta hubungan
sebab-akibat.
4) Analisis spasial yaitu analisis yang ditampilkan dalam bentuk pemetaan. Analisa spasial
berguna untuk menunjukkan sebaran kejadian maupun dampak bencana. Analisis ini dapat
dilakukan dengan menggunakan aplikasi DIBI.

D. Penyajian dan Diseminasi Informasi

Penyajian data bencana dapat berupa tabel, diagram dan peta. Informasi yang disajikan antara
lain pola sebaran kejadian bencana, korban bencana dan kerusakan yang ditimbulkan akibat
bencana, serta data rinci tentang kejadian bencana di suatu wilayah tertentu. Penyebaran
informasi dapat dilakukan secara online melalui website
3. Undang-Undang yang mengatur Penanggulangan Bencana

Landasan utama penyelenggaraan penanggulangan bencana di Indonesia saat ini


merujuk kepada UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Kerangka
regulasi lainnya yang memberikan panduan mengenai penanggulangan bencana, antara
lain;
- UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
- UU No. 27 Tahun 2007 tentang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau
Kecil
- UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Selanjutnya terdapat UU sebagai berikut antara lain :
- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
- Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
- Undan-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
- Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial
- Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Perangkat Organisasi Pemerintah
Daerah
- Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana
- Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan
Bantuan Bencana
- Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga
Internasional dan Lembaga Asing Non Pemerintah dalam Penanggulangan Bencana
- Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan
Bencana
- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja BPBD
- Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 1 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional Penanggulangan Bencana
- Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 3 Tahun 2008
tentang Pedoman Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah

.
Daftar Pustaka

Buku “Profil Sumber Daya Kesiapsiagaan Nasional dalam Penanggulangan Bencana


2015”

http://www.gitews.org/tsunamikit/en/E6/further_resources/national_level/peraturan_
kepala_BNPB/Perka%20BNPB%2072012_Pedoman%20Pengelolaan%20Data%20d
an%20Informasi%20Bencana%20Indonesia.pdf

https://www.bnpb.go.id/home/sistem

You might also like