You are on page 1of 6

Antihipertensi Golongan Direct Vasodilator

I. Mekanisme Kerja dan Tempat Kerja Obat Vasodilator


Vasodilator adalah golongan obat yang berfungsi untuk membuka atau
melebarkan pembuluh darah. Obat ini bekerja pada otot dinding pembuluh darah (arteri
dan vena) dengan mencegah otot tersebut berkonstraksi sehingga rongga pembuluh darah
akanmelebar.
Setelah diberikan obat golongan vasodilator, aliran darah menjadi lebih lancar
melalui rongga pembuluh darah. Jantung tidak terlalu susah memompa darah keseluruh
tubuh sehingga tekanan darah juga akan menurun. Dapat dilihat pada bagan dibawah ini :

Semua vasodilator yang digunakan untuk hipertensi merelaksasi otot polos


arteriol, sehingga dapat menurunkan tahanan vascular sistemik. Natrium nitroprusside
juga dapat merelaksasikan vena. Penurunan tahanan arteri dan penurunan rata-rata
tekanan darah arteri menimbulkan respons kompensasi, dilakukan oleh baroreseptor dan
sistem saraf simpatis, sama halnya rennin, angiotensin, dan aldosteron. Respon-respon
kompensasi tersebut melawan efek antihipertensi vasodilator. Vasodilator bekerja dengan
baik dalam kombinasi dengan obat antihipertensi lain yang melawan respons kompensasi
kardiovaskular (Katzung,2001).
II. Contoh Obat Vasodilator Langsung (Direct vasodilator)
Contoh Obat Vasodilator Langsung serta efek farmakodinamik, farmakokinetik, dan
penggunaan secara klinis.

1. Hydralazine

turunan hydralazine, mendilatasi arteriol dan bukan vena.


Farmakodinamik
secara langsung melemaskan otot polos arteriolar dengan cara masuk masuk dalam
konsentrasi kalsium intraselular menghambat pelepasan Ca2+ yang diinduksi oleh IP3
dari tempat penyimpanan intraselular di arteri yang menyebabkan kontraksi yang
berkurang. Kemudian memberikan signal pelebaran arteri dengan membuka
konduktasi tinggi saluran Ca2+ aktif K+ yang terdesentralisasi. Lalu NO memediasi
vasodilatasi. Hydralazine-induced vasodilation dikaitkan dengan stimulasi kuat dari
sistem saraf simpatik yang menghasilkan peningkatan SDM dan kontraktilitas,
peningkatan aktivitas rennin plasma dan retensi cairan; semua efek ini cendrung
melawan efek antihipertensi hidralazine. Karena pelebaran arteriol superior melalui
vena, hipotensi postural dan impotensi tidak umum terjadi.
Farmakokinetik
hydralazine diabsorbsi dengan baik dan dengan cepat dimetabolisme oleh hati selama
lintas pertama, sehingga biovailibilitasnya rendah (rata-rata 25%) dan bervariasi
diantara individu. Hydralazine dimetabolisme sebagaian dengan asetilasi pada suatu
kecepatan yang bersifat bimodal dalam distribusinya di dalam populasi. Sebagai
akibatnya, individu yang merupakan asetilator cepat mempunyai metabolism lintas
pertama lebih besar, biovaibilitas rendah dan manfaat anti hipertensinya menjadi
lebih kecil pada dosis yang digunakan bila dibandingkan dengan asetilator lambat.
Waktu paruh Hydralazine dengan rentang 2 sampai dengan 4 jam, akan tetapi efek
vaskularnya lebih panjang daripada konsentrasinya di dalam darah.
Penggunaan Secara Klinis
Hydralazine biasanya digunakan sebagai obat kedua atau ketiga setelah diuretic dan ß
blocker karena takifilaksis akibat retensi cairan dan reflex simpatis akan mengurangi
efek anti hipertensi. Dosis pemberiannya 25-100 mg 2 kali sehari. Untuk hipertensi
darurat seperti pada glomerulo nefritis akut dan eklampsia, dapat juga diberikan
secara injeksi intra muscular atau vena dengan dosis 20-40 mg. dosis maksimal
perhari 200 mg/hari kecuali untuk individu dengan asetilator cepat maksimal 300
mg/hari. Dosis untuk asetilator lambat 2 mg/kg/hari dan asetilator cepat adalah 30
mg/kg/hari (Shepherd dkk, 1981).

2. Papaverine

merupakan turunan sintetik dari opium


Farmakodinamik
bekerja pada otot polos spasmolitik melalui penghambatan oksidatif fosforilasi dan
gangguan dengan Ca++ selama kontraksi otot juga sebagai peningkatan Camp dari
penghambatan siklik nukleotida phosphodiesterase.
Farmakokinetik
onset dalam waktu cepat, durasi obat selama 12 jam jika melalui oral, mengikat
protein 90% waktu eliminasi setengah obat 0,5 – 1,5 jam di metabolism hati melalui
glukoronidasi dan eksresi pada urine.
Penggunaan Secara Klinis
pada sediaan larutan injeksi 30mg/ml, untuk pengobatan kejang arterial (dosis
dewasa) formulasi oral pelepasan yang berkelanjutan : 150 mg PO setiap 8-12jam
atau 300ml/oral setiap 12 jam, pada larutan injeksi : 30-65mg (sampai 120mg jika
diperlukan IV/IM boleh diulangi setiap 3 jam).

3. Alprostadil IV

obat golongan Vasodilator yang mempunyai efek merelaksasi otot polos arterial.
Farmakodinamik
bekerja di otot polos arterial menghasilkan vasodilatasi dengan cara menghambat
agregasi trombosit (prostaglandin Ei).
Farmakokinetik
waktu 5-10 menit, durasi kurang dari 1 jam, peningkatan protein 81%, onset tindakan
cepat, metabolisme terjadi terutama di paru-paru melalui oksidasi enzimatik (kadar
plasma mungkin lebih tinggi pada penyakit paru). Metabolic prostanoid tidak aktif,
ekresi pada urin 90% dalam 24 jam jumlah kecil melalui paru-paru.
Penggunaan Secara Klinis
dosis pada anak : IV solution 500 mcg/ml, untuki mempertahankan potensi duktus
arteriosus diberikan pada anak < dari 28 hari : 0,05-0,1 mcg/kg/menit IV dosis awal
biasanya diantara berkisaran dari 0,01 sampai 0,4 mcg/kg/menit sebaiknya diberikan
melalui vena besar secara alternative, lakukan melalui kateter arteri umbilical,
kurangi tingkat infuse untuk memberikan dosis rendah yang mempertahankan respon
efek biasanya efektif pada 0,01-0,05 mg/kg/menit.
4. Minoxidil
merupakan vasodilator oral yang sangan bermanfaat
Farmakodinamik
kanal kalium dibuka pada membrane otot polos oleh monoxidil sulfate, suatu
metabolit aktif. Efek tersebut menstabilkan membrane pada potensial dan membuat
sedikit mungkin kontraksi. Seperti hydralazine minoxidil mendilatasi arteriol dan
bukan vena. Karena efek anti hipertensinya yang sangat kuat.
Farmakokinetik
minoxidil diabsorbsi dengan baik dari saluran cerna dan dimetabolisme, terutama
dengan konjugasi di dalam hati. Minoxidil tidak terikat pada protein. Waktu paruhnya
rata-rata empat jam akan tetapi efek hipotensinya pada dosis tunggal bertahan lebih
dari 24 jam, sehingga diduga mencerminkan tetap terdapatnya metabolit aktif
minoxidil sulfat.
Penggunaan Secara Klinis
minoxidil untuk hipertensi hanya tersedia untuk pemberian oral. Pada umumnya,
penggunaan pada pasien diawali dengan 5 atau 10 mg/hari dalam dua dosis harian
kemudian ditingkatkan bertahap menjadi 40mg/hari. Dosis yang lebih tinggi sampai
dengan 80mg/ hari untuk hipertensi parah.

5. Natrium Nitroprusside

merupakan vasodilator parentral yang sangat kuat yang digunakan dalam pengobatan
darurat seperti juga dengan pengobatan gagal jantung parah.
Farmakodinamik
Nitroprusside melebarkan pembuluh darah arteri dan vena menyebabkan penurunan
tahanan vascular perifer dan venous return. Efek tersebut terjadi sebagai hasil dari
aktivitas guanylyl cyclace, baik dengan cara rilis nitrix oxide atau dengan cara
stimulasi langsung enzyme tersebut. Sehingga terjadi peningkatan cMGP intraseluler
yang merelaksasi otot polos vaskuler.
Farmakokinetik
Nitroprusside merupakan besi yang kompleks, kelompok cyanide, dan sebuah gugus
nitroso. Nitroprusside segera dimetabolisme dengan cara ambilan ke dalam sel-sel
darah merah dengan pembebasan cyanide. Selanjutnya Cyanide dimetabolisme oleh
enzyme mitokondrial rhodanase, dengan bantuan donor sulfur, ke thyocinate.
Thyocintae didistribusikan ke dalam cairan ekstraseluler dan dieliminasi dengan
lambat oleh ginjal.
Penggunaan Secara Klinis
Nitroprusside secara cepat menurunkan tekanan darah dan efeknya menghilang dalam
1-10 menit setelah penghentian obat. Obat diberikan dengan cara infus intravena.
Natrium nitroprusside di dalam air bersifat sensitive terhadap cahaya dan oleh
karenanya harus segera diberikan pada setiap kali penggunaan. Larutan infuse
seharusnya diganti setelah beberapa jam. Dosis diberikan mulai pada 0,5µg/kg/menit
dan dapat dinaikan sampai 10µg/kg/menit sesuai kebutuhan untuk mengontrol teknan
darah. Kecepatan infuse yang lebih tinggi, apabila diberikan selama lebih dari satu
jam akan menyebabkan toksisitas.

You might also like