You are on page 1of 9

5th ACE Conference.

28 November 2018, Padang, Sumatra Barat

KAJIAN EXPERIMENTAL BETON MUTU TINGGI


MENGGUNAKAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT
(PCC) DAN ORDINARY PORTLAND CEMENT
Sri Umiati1, Rendy Thamrin2, Ridho Ilahi3.
1
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang. Email :
sriumiatisri57@gmail.com
2
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang.
Email : rendy@ft.unand.ac.id
3
Mahasiswa Program Sarjana Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas,
Padang.

ABSTRACT
With the increasing of public demand for infrastructure facilities such as long span
bridges, high-rise buildings and other facilities. As a result, the need for construction
materials that are able to hold high tensile and compressive stresses, and also long lasting
properties are increased. High quality concrete can fulfill the need, so that it becomes one
of the most used construction materials. One that includes as high-quality concrete is the
concrete that has a compressive strength of 40 Mpa to 80 Mpa.. The research is aimed to
compare the strength of high quality concrete produced from Portland Composit Cement
(PCC) and Ordinary Portland Cement (OPC) with addition of Sikafume Additive and
Viscocrete 10 for the two types of cement. he research is conducted by creating 4 types of
high quality concrete mixture of Portland Composit Cement (PCC) and Ordinary Portland
Cement (OPC each mixture consist of fcʹ 40 fcʹ50 fcʹ60 and fcʹ80. The mixture design is
created based on the American Concrete Institute (ACI) method with additional of
Sikafume Additive as much as 7% of its weight, and Viscocrete-10 as much as 1% of its
weight. The specimen is cylindrical-shape with 10 mm in diameter and 200 mm in height
with a total of 80 pieces.The specimen test is conducted in day 7, 14, 28, dan 56. With
additional of Sikafume and Viscocrete-10 for each 7% and 1% of cement weight in
average has increased the concrete strength. The concrete strength has increased compare
with strong concrete plan. The comparison between the concrete strength of PCC and
OPC showed that PCC has better quality rather than OPC

Keywords : high quality concrete, PCC cement, OPC cement

ABSTRAK
Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas infrastruktur
seperti jembatan bentang panjang, bangunan gedung bertingkat tinggi serta fasilitas
lainnya, kebutuhan akan bahan konstruksi dengan tegangan tarik dan tekan tinggi, serta
mempunyai sifat awet terus meningkat. Beton mutu tinggi bisa memenuhi hal diatas
sehingga menjadi salah satu bahan konstruksi yang banyak digunakan. Yang termasuk
beton mutu tinggi yaitu beton yang mempunyai kekuatan tekan 40 Mpa hingga 80 Mpa.
Penelitiam bertujuan untuk membandingkan kuat tekan beton mutu tinggi dihasilkan dari
beton yang menggunakan Portland Composit Cement (PCC) dan Ordinary Portland
Cement (OPC) dengan tambahan zat additive Sikafume dan Viscocrete 10 untuk kedua
jenis semen. Penelitian dilakukan dengan membuat 4 type campuran beton mutu tinggi
yang menggunakan semen OPC dan semen PCC. Masing masing dengan mutu K-400,
mutu K-500, mutu K-600, mutu K-800. Perencanaan campuran adukan beton dibuat

522
5th ACE Conference. 28 November 2018, Padang, Sumatra Barat

berdasarkan ACI (American Concret Institut) dengan tambahan zat additive Sikafume
sebanyak 7% dari berat semen dan Viscocrete-10 sebanyak 1% dari berat semen. Benda
uji berbentuk silinder berdiameter 100 mm dan tinggi 200 mm dengan jumlah total
sebanyak 80 buah. Uji beton dilakukan pada umur 7,14, 28 dan 56 hari.. Penambahan
Sikafume dan Viscocrete-10 masing masing 7 % dan 1% dari berat semen rata rata
meningkatkan kuat tekan beton. Kuat tekan beton meningkat dari kuat rencana.
Perbandingan kuat tekan beton PCC dan OPC secara umum terlihat bahwa beton PCC
lebih unggul dibanding beton OPC

Kata Kunci : beton mutu tinggi, PCC, OPC

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi konstruksi pada umumnya termasuk di Indonesia terus mengalami


peningkatan sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas
infrastruktur seperti jembatan bentang panjang, bangunan gedung bertingkat tinggi serta
fasilitas lainnya. Akibatnya kebutuhan akan bahan konstruksi yang mampu menahan
tegangan tarik dan tekan tinggi, yang diakibatkan dari beban hidup dan beban
konstruksi yang besar, serta mempunyai keawetan terus meningkat. Beton mutu tinggi
adalah salah satu bahan konstruksi yang banyak digunakan. Yang termasuk beton mutu
tinggi yaitu beton yang mempunyai kekuatan tekan 40 Mpa hingga 80 Mpa.
Menggunakan beton mutu tinggi dimensi dari struktur dapat diperkecil dibandingkan
bila menggunakan beton normal. Dengan lebih kecilnya dimensi struktur, berat struktur
menjadi lebih ringan, beban yang diterima pondasi menjadi lebih kecil. Sehingga
perancangan bangunan bentangan besar dan tinggi, beton mutu tinggi menjadi alternatif
pilihan. Beton terbuat dari campuran semen, agregat kasar, agregat halus dan air. Semen
sebagai bahan utama pembentuk beton mempunyai pengaruh besar terhadap kuat tekan
beton. Dengan perkembangan teknologi, pabrik semenpun berusaha menghasilkan
produk baru dari semen yang lebih baik dengan harga yang terjangkau. PCC (Portland
Composite Cement) merupakan semen jenis baru, komposisi bahan bakunya terdiri
dari 70% sampai 90% Clinker. Clinker adalah hasil pembakaran batu kapur, pasir silica,
pasir besi dan lempung, sekitar 5% Gypsum sebagai zat memperlambat pengerasan,
serta zat tambahan (Additive) berupa kapur (lime stone), abu terbang (fly ash dan trass).

OPC (Ordinary Portland Cement) type I yaitu Semen portland hidrolis yang sudah lama
dipasarkan dihasilkan dengan cara menggiling halus klinker (mineral pembentuk
semen), yang terutama dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis yaitu CaO
(kapur hidup), SiO2 (pasir besi/silika), Al203(alumina), Fe2O3 , dan gypsum/gips sebagai
bahan pembantu dan mengatur pengikatan.

Untuk mendapatkan beton mutu tinggi (kuat tekan tinggi) maka harus digunakan
campuran dengan faktor air semen (W/C) rendah, semakin tinggi mutu beton maka
semakin rendah faktor air semen. Namun jika faktor air semennya terlalu kecil beton
menjadi kental dan kaku, pengerjaan akan menjadi sangat sulit, pemadatan tidak bisa
maksimal dan akan mengakibatkan beton menjadi berongga atau keropos, akibatnya
menurunkan kuat tekan beton. Untuk mengatasi hal tersebut digunakan bahan additive

523
5th ACE Conference. 28 November 2018, Padang, Sumatra Barat

yang sifatnya dapat mengurangi penggunaan air dan meningkatkan workabilitas.


Sikafume merupakan bahan additive digunakan untuk menghasilkan beton mutu tinggi
sesuai standart ATSM C 1240, Sikafume berupa bubuk halus berbentuk bulat
berdiameter 1/100 diameter semen, yang sangat efektif untuk menghasilkan beton
kualitas tinggi. Dosis pemakaian Sikafume sebanyak 3-10 % berat semen (Sika
Indonesia). Viscocrete 10 merupakan additive yang dalam penggunaannya mengurangi
air dalam jumlah besar, bisa mengurangi pemakaian air hingga 30%, menghasilkan
kepadatan beton dan mutu beton tinggi (Sika Indonesia).

Hasil penelitian sebelumnya dilakukan Irfan dengan judul Analisa Perbandingan Kuat
Tekan Beton yang menggunakan PCC dan OPC terhadap pemakaian Sikament-NN
menyimpulkan bahwa nilai tekan beton OPC dan PCC tanpa tambahan Sikament, kuat
tekan beton PCC lebih rendah dibanding kuat tekan beton OPC. Namun jika
ditambahkan Sikament NN, kuat tekan beton PCC lebih tinggi dibanding beton OPC.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk menguji dan membandingkan kuat tekan beton mutu
tinggi menggunakan Portland Composite Cement (PPC), dan Ordinary Portland Cement
(OPC) dengan bahan tambah aditive berupa Sikafume dan Viscocrete-10

1.3 Batasan Masalah

a. Perencanaan adukan beton (Mix Design) berdasarkan cara ACI (American


Concrete Institute)
b. Semen yang digunakan dalam pengujian ini adalah Portland Composite Cement
dan Ordinary Portland Cement produksi PT Semen Padang..

2. METODE PENELITIAN

2.1 Material Yang Digunakan

Material digunakan adalah material yang mudah diperoleh di kota Padang, Material
yang digunakan dalam penelitian dilakukan pengujian. Untuk agregat kasar dan halus
pengujian yang dilakukan adalah pengujian kadar air, berat volume, analisa saringan
dan spesific gravitynya.

Material yang digunakan :


a. Semen.
Semen yang digunakan adalah PPC (Portland Compisite Cement) dan OPC
(Ordinary portland Cement) produksi PT Semen Padang.
b. Agregat kasar
Agregat kasar yang digunakan terdiri dari batu pecah (split) dengan ukuran Ø5-10
mm dan Ø 10 -20 mm. Agregat kasar yang dipakai bersih tidak bercampur tanah
liat atau lumpur. Batu pecah adalah agregat yang diperoleh dengan cara memecah
batu berukuran besar menjadi ukuran kecil.
c. Agregat halus

524
5th ACE Conference. 28 November 2018, Padang, Sumatra Barat

Agregat halus yang digunakan adalah pasir alam yang berasal dari Sungai Batang
Anai didaerah Duku Pariaman. Agregat halus mempunyai butir yang tajam dan
keras dan tidak mengandung lumpur > 5%, tidak mengandung barang organik dan
garam atau minyak.
d. Air.
Syarat air digunakan untuk pembuatan beton adalah air yang dapat diminum, Pada
penelitian ini air yang digunakan adalah air bersih yang secara pengamatan
langsung (visual) terlihat jernih tidak mengandung kotoran seperti minyak, zat
organik atau garam yang dapat merusak adukan beton.
e. Bahan tambah Additive
Bahan tambah additive yang digunakan adalah Sikafume dan Viscocrete-10.
Beton mutu tinggi dapat dihasilkan dengan faktor air semen rendah. Semakin
tinggi kuat tekan beton semakin rendah fas yang digunakan. Akibatnya adukan
menjadi kental dan padat sehingga workability rendah. Untuk mengatasinya
dibutuhkan bahan tambah additive

2.2 Perencanaan Campuran (Mix Design)

Perencanaan adukan beton adalah proses penentuan atau perhitungan perbandingan


campuran dari material yang digunakan yaitu menentukan jumlah dari agregat kasar,
agregat halus, semen, air, dan zat additive, sehingga menghasilkan beton dengan kuat
tekan karakteristik yang direncanakan. Design Campuran (mix design) beton pada
penelitian ini menggunakan metode ACI (American Concret Institiut) Penelitian ini
melakukan uji tekan terhadap beton dengan 4 macam mutu dari dua jenis semen yaitu
OPC dan PCC masing masing: Beton K-400, K-500, Beton K-600, K-800. Zat additive
sikafume ditambahkan sebanyak 7% dari berat semen, dan Viscocrete-10 sebanyak 1%
dari berat berat semen. Dari hasil perhitungan metode ACI diperoleh perbandingan
untuk masing masing material.

Tabel 1. Komposisi campuran 1 m3 beton.


Kuat BatuPecah BatuPecah Visco Sikafu
Tekan W/C Semen Air Pasir Ø5-10 mm Ø10-20mm cret-10 me
Rencana (KG) (L) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg)

K 400 0,47 436 205 698 273 775 4,36 30,35


K 500 0,42 488 205 677 264 751 4,88 34,16
K 600 0,39 513 205 667 260 740 5,13 35,9
K 800 0,35 580 205 640 250 710 5,8 40,6

2.3 Uji Slump (Pengujian Beton Segar)

Tujuan Uji Slump bertujuan untuk mengetahui konsistensi beton dan sifat workability
beton. Beton basah dimasukkan kedalam cetakan yang berbentuk kerucut yang terbuat
dari baja yang bagian atas dan bawahnya terbuka. Semakin tinggi nilai slump
menunjukkan bahwa beton semakin encer, workability semakin mudah, sebaliknya nilai
slump rendah menunjukkan beton kental. Uji slump dilakukan pada cetakan yang

525
5th ACE Conference. 28 November 2018, Padang, Sumatra Barat

berbentuk kerucut terpancung yang terbuat dari baja yang bagian atas dan bawahnya
terbuka. Hasil nilai slump yang direncanakan berkisar antara 15-20 cm.

2.4 Pembuatan Benda Uji

Peralatan yang digunakan untuk membuat benda uji adalah

 Mesin pengaduk (mixer concret)


 Cetakan silinder beton dengan ukuran diameter 100 mm dan tinggi 200 mm
dengan jumlah 80 buah.
 Tongkat pemadat.
 Pelapis (capping). Peralatan tambahan berupa ember, sekop, sendok perata.

Tabel 2. Jumlah benda uji beton.


Pengujian Kuat Tekan Hari Ke
Kuat Tekan Karakteristik 7 14 28 56
PCC OPC PCC OPC PCC OPC PCC OPC
K-400 2 2 2 2 2 2 2 2
K-500 2 2 2 2 2 2 2 2
K-600 3 3 3 3 3 3 3 3
K-800 3 3 3 3 3 3 3 3

Jumlah benda uji yang dibuat adalah total sebanyak 80 buah benda uji. Campuran beton
yang telah teraduk merata menggunakan mesin pengaduk dengan perbandingan
komposisi seperti yang diuraikan pada tabel 1, dimasukkan dalam cetakan beton hingga
penuh dan dipadatkan dengan tongkat pemadat. Setelah 24 jam cetakan dibuka dan
benda uji direndam dalam bak perendam yang berisi air bersih.

2.5 Perawatan Beton

Perawatan beton (curing) adalah suatu proses untuk menjaga tingkat kelembaban dan
temperatur ideal untuk mencegah hidrasi yang berlebihan. Perawatan beton pada
penelitian ini dilakukan dengan cara perendaman benda uji secara terus menerus pada
bak perendaman yang berisi air bersih sampai umur dilakukannya uji tekan.

2.6 Uji Tekan Beton

Uji tekan beton dimaksudkan adalah untuk memperoleh nilai kuat tekan dari benda uji.
Kuat tekan diartikan sebagai besarnya beban yang diberikan persatuan luas yang
menyebabkan beton hancur. Uji tekan beton dilakukan menggunakan Mesin CTM
(Compressive Test Machine).

526
5th ACE Conference. 28 November 2018, Padang, Sumatra Barat

2.7 Hasil Uji Tekan Kuat Tekan Beton

Dari hasil pengujian kuat tekan beton mutu tinggi yang menggunakan PCC dan OPC
yang dilakukan pada umur beton 7, 14, 28 dan 56 hari diperoleh nilai kuat tekan sebagai
berikut:

Tabel 3. Hasil uji tekan beton.

PCC OPC
NO URAIAN SATUAN
K-400 K-500 K-600 K-800 K-400 K-500 K-600 K-800
1 Mutu Beton kg/cm2
direncanakan 400 500 600 800 400 500 600 800
2 Umur 7 hari kg/cm2 470 566 634 699 394 494 558 642
453 558 646 703 400 510 563 639
633 748 576 670
Rata-rata kg/cm2 462 562 638 717 397 502 566 650
3 Umur 14 kg/cm2 522 583 676 745 492 623 627 710
hari
510 581 650 758 460 618 587 688
663 709 611 699
Rata-rata kg/cm2 516 582 663 737 476 621 608 699
4 Umur 28 kg/cm2 590 633 777 828 520 631 655 767
hari
576 659 767 815 494 622 645 764
762 828 642 759
Rata- rata 583 646 769 824 507 627 647 763
5 Umur 56 kg/cm2 589 665 801 841 580 655 634 820
hari
595 678 767 857 592 650 693 833
781 841 650 828
kg/cm2 592 672 783 846 586 653 659 827

Sumber : Hasil Uji Tekan Laboratorium yang dilakukan.

Hasil pengujian kuat tekan beton di Laboratorium dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Gambar 1. Perbandingan kuat tekan beton OPC dan PPC untuk mutu K-400

527
5th ACE Conference. 28 November 2018, Padang, Sumatra Barat

Penambahan Sikafume dan Viscocrete masing masing 7 % dan 1% dari berat semen
meningkatkan kuat tekan beton pada mutu K-400. Kuat tekan beton meningkat dari pa
kuat beton yang direncanakan pada kedua jenis semen. Dari gambar 1. Pada hari ke 7
beton PCC mempunyai kuat tekan 44 Mpa, 15% lebih tinggi dari pada kuat tekan OPC
sebesar 38 Mpa. Pada hari ke 14 PCC kuat tekan 50 Mpa, 8,6 % lebih tinggi dari OPC
dengan kuat tekan 46 Mpa. Pada hari ke 28, kuat tekan beton PCC mencapai 56 Mpa
lebih tinggi 14,2% dari OPC yang mencapai 49 Mpa. Pada umur beton 56 hari kuat
tekan beton PCC 57 MPa lebih tinggi 1,78 % dibanding beton OPC yang mencapai kuat
tekan 56 Mpa.

Gambar 2. Perbandingan kuat tekan beton OPC dan PCC untuk mutu K-500
Untuk Beton K-500. Penambahan Sikafume dan Viscocrete masing masing 7 % dan 1%
dari berat semen, juga meningkatkan kuat beton. Dari gambar 2 diatas beton PCC
mencapai kekuatan lebih tinggi dibanding beton OPC. Pada hari ke 7 kuat tekan PCC
mencapai 54 MPa lebih tinggi 12,5% dari beton OPC dengan kuat tekan 48 Mpa. Pada
hari ke 28 Beton PCC kuat tekan 62 Mpa lebih tinggi 3,3 % dari beton OPC yang
mencapai 60 Mpa. Dan pada hari ke 56 PCC kuat tekan mencapai 65 MPa lebih tinggi
3,1 % dari OPC dengan kuat tekan 63 MPa.

Gambar 3: Perbandingan kuat tekan beton OPC dan PCC untuk mutu K-600

528
5th ACE Conference. 28 November 2018, Padang, Sumatra Barat

Untuk beton K600 penambahan Sikafume dan Viscocrete masing masing 7 % dan 1%
dari berat semen juga meningkatkan kuat tekan beton. Kuat tekan beton lebih tinggi dari
pada kuat rencana.

Dari gambar 3 beton PCC rata rata mencapai kekuatan lebih tinggi dibanding beton
OPC. Pada hari ke 7 kuat tekan PCC 61 MPa lebih tinggi 12,9% lebih tinggi dari beton
OPC dengan kuat tekan 54 Mpa. Pada hari ke 28 mencapai kuat tekan 74 Mpa, 19,35%
lebih tinggi dari beton OPC sebesar 62 Mpa.Pada umur 56 hari kuat tekan beton PCC 75
MPa lebih tinggi 19 % dari OPC yang mencapai kuat tekan 63 Mpa

Gambar 4. Perbandingan kuat tekan beton OPC dan beton PCC K-800
Untuk beton K-800 penambahan Sikafume dan Viscocrete masing masing 7 % dan 1%
dari berat semen meningkatkan kuat tekan beton. Kuat tekan beton lebih tinggi dari
pada kuat tekan rencana. Dari gambar 4 diatas beton PCC mencapai kekuatan rata rata
lebih tinggi dibanding beton OPC. Pada hari ke 7 kuat tekan PCC mencapai 69 Mpa
lebih tinggi 9,5% dari beton OPC dengan kuat tekan 63 Mpa. Pada hari ke 28 kuat tekan
beton PCC mencapai kuat tekan79 Mpa, lebih tinggi 8,21% dari beton OPC yang
mencapai kuat tekan 73Mpa.Dan kuat tekan pada umur 56 hari, beton PCC mencapai
kuat tekan 82 MPa lebih tinggi 2,5% dari OPC dengan kuat tekan 80 Mpa.

3. KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

1. Dari Uji tekan beton yang menggunakan PCC dan OPC dengan penambahan
bahan additive Sikafume dan Viscocret-10 masing masing 7 % dan 1% dari
berat semen dapat meningkatkan kuat tekan beton mutu tinggi. .
2. Uji tekan beton yang dihasilkan dari beton PCC dan OPC dengan komposisi
adukan yang sama rata rata menunjukkan beton PCC mempunyai kuat tekan
yang lebih tinggi dari beton OPC

529
5th ACE Conference. 28 November 2018, Padang, Sumatra Barat

3.2 Saran

Untuk mendapatkan hasil penelitian dengan nilai yang lebih akurat maka jumlah sampel
uji harus diperbanyak.

4. DAFTAR PUSTAKA

Laboratorium Material dan Struktur. 2009. Penuntun Praktikum Teknomogi Bahan


Kontruksi, Jurusan Teknik Sipil Universitas Andalas, Padang.
Ahmad, dkk. 2009. Analisis Pengaruh Temperatur Terhadap Kuat Tekan Beton. Jurnal
Teknik Sipil.
Mulyono, T. 2003. Teknologi Beton. Andi, Yogyakarta.
Standar Nasional Indonesia 03-284, 2002. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung.
Murdock L.J, Brook K.M. 1991. Bahan dan Praktek Beton. Edisi ke 4, Erlangga,
Jakarta.
ACI. Material and General Properties Concrete. 1995. ACI Manual Concrete Practice
ASTM C 192. 1995. Practice for Making and curring concrete test specimens in
laboratory.
Lea. F.M. 1971. The Chemistry of Cement and Concrete. Chemical Publishing Co.
New York.
Tjokrodimulyo, Kardiyanto. 1992. Teknologi Beton. Gramedia. Yogyakarta.
Istighfar. I, Kurniawandy A, Ermiyati. 2013. Analisa Perbandingan Kuat Tekan Beton
Semen Pcc dan Semen Tipe 1 Terhadap Pemakaian Sikament NN. Skripsi.
Product Data Sheet Sikafume. (2017). Concrete Additive Based on Silica Fume
Technology. PT. Sika Indonesia. Bogor.
Product Data Sheet Sika® ViscoCrete®-10. (2005). Sika® ViscoCrete®-10. High
Performance Superplasticiser. Sika South Africa (Pty) Ltd. Westmead.

530

You might also like