Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
Bahan bakar adalah zat yang sangat dibutuhkan untuk pembakaran diruang
pembakaran ( combustion chamber ) pada setiap jenis mesin. Kondisi
bahan bakar dan sistem bahan bakar yang dimiliki oleh sebuah mesin akan
mempengaruhi performa mesin itu sendiri.Bahan bakar yang banyak
digunakan untuk menghasilkan pembakaran dalam sebuah mesin adalah
bensin.
1.2. Tujuan
Lab.Prestasi Mesin 1
Fajar Setiawan Modul 5 (Motor Bakar)
sebagai petunjuk yang lebih mudah dipahami untuk setiap gejala perubahan
dan akibat yang terlihat dalam sistem motor bakar.
Selain itu untuk menghitung: Daya mesin efektif, tekanan efektif rata-rata,
pemakaian bahan bakar spesifik, efisiensi thermis, dan momen puntir.
Lab.Prestasi Mesin 2
Fajar Setiawan Modul 5 (Motor Bakar)
Lab.Prestasi Mesin 3
Fajar Setiawan Modul 5 (Motor Bakar)
BAB II
TEORI DASAR
Motor bakar atau thermal engine ini ada beberapa macam yang sudah
pernah diciptakan, energi ini dapat diperoleh dari proses pembakaran yang
terbagi. Motor bakar dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam. Adapun
pengklasifikasian motor bakar adalah sebagai berikut:
yaitu suatu mesin yang mempunyai sistim pembakaran yang terjadi diluar
dari mesin itu sendiri. Misalnya mesin uap dimana energi thermal dari hasil
pembakaran dipindahkan kedalam fluida kerja mesin. Pembakaran air pada
ketel uap menghasilkan uap kemudian uap tersebut baru dimasukkan kedalam
sistim kerja mesin untuk mendapatkan tenaga mekanik.
Lab.Prestasi Mesin 4
Fajar Setiawan Modul 5 (Motor Bakar)
Mesin nuklir
Mesin uap
Lab.Prestasi Mesin 5
Fajar Setiawan Modul 5 (Motor Bakar)
Lab.Prestasi Mesin 6
Fajar Setiawan Modul 5 (Motor Bakar)
Motor bensin dapat juga disebut sebagai motor otto. Motor tersebut
dilengkapi dengan busi dan karburator. Busi menghasilkan loncatan bunga
api listrik yang membakar campuran bahan bakar dan udara karena motor
ini cenderung disebut spark ignition engine. Pembakaran bahan bakar
dengan udara ini menghasilkan daya. Di dalam siklus otto (siklus ideal)
pembakaran tersebut dimisalkan sebagai pemasukan panas pada volume
konstan.
Sementara itu penemu dari mesin bensi adalah Karl Benz yang
memiliki nama lengkap Karl Friedrich Benz, mesin bensin ini
menggunakan bahan bakar bensin, di Indonesia dikenal dengan Premium,
Pertamax. Mesin bensin dibagi lagi menjadi beberapa macam, misal saja
berdasarkan jumlah langkahnya dalam satu siklus maka mesin bensin
dapat dibagi menjadi motor 4 tak (4 langkah), motor 2 tak (langkah) dan
motor wankle.
Lab.Prestasi Mesin 7
Fajar Setiawan Modul 5 (Motor Bakar)
Motor diesel adalah motor bakar torak yang berbeda dengan motor
bensin. Proses penyalaannya bukan menggunakan loncatan bunga api
listrik. Pada waktu torak hampir mencapai titik TMA bahan bakar
disemprotkan ke dalam ruang bakar. Terjadilah pembakaran pada ruang
bakar pada saat udara udara dalam silinder sudah bertemperatur tinggi.
Persyaratan ini dapat terpenuhi apabila perbandingan kompresi yang
digunakan cukup tinggi.
Penemu dari mesin diesel adalah Rudolf Chirstian Karl Diesel atau
yang sering disebut dengan Rudolf Diesel. Mesin diesel ini berbahan bakar
solar, dikatakan mesin diesel dikarenakan untuk mengenang jasa
penemunya yaitu Rudolf Diesel. Mesin diesel sedikit berbeda dengan
mesin bensin, tetapi prinsip kerjanya hampir sama.
motor/mesin bensin
Lab.Prestasi Mesin 8
Fajar Setiawan Modul 5 (Motor Bakar)
mesin/motor diesel
mesin gas turbin
mesin roket
mesin jet
dan mesin gas
2.3.1. Motor Bensin
a) Langkah Hisap
Lab.Prestasi Mesin 9
Fajar Setiawan Modul 5 (Motor Bakar)
b) Langkah Kompresi
Lab.Prestasi Mesin 10
Fajar Setiawan Modul 5 (Motor Bakar)
c) Langkah Usaha
Lab.Prestasi Mesin 11
Fajar Setiawan Modul 5 (Motor Bakar)
d) Langkah Buang
Dalam langkah ini, gas yang sudah terbakar, akan dibuang ke luar
silinder. Katup buang membuka sedangkan katup hisap tertutup.Waktu
torak bergarak dari titik mati bawah ( TMB ) ke titik mati atas ( TMA ),
mendorong gas bekas keluar dari silinder. Pada saat akhir langkah buang
dan awal langkah hisap kedua katup akan membuka sedikit ( valve
overlap ) yang berfungsi sebagai langkah pembilasan ( campuran udara
dan bahan bakar baru mendorong gas sisa hasil pembakaran ). Ketika
torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi untuk persiapan langkah
berikutnya, yaitu langkah hisap. Poros engkol telah melakukan 2 putaran
penuh dalam satu siklus yang terdiri dari empat langkah yaitu, 1 langkah
hisap, 1 langkah kompresi, 1 langkah usaha, 1 langkah buang yang
merupakan dasar kerja dari pada mesin empat langkah.
Lab.Prestasi Mesin 12
Fajar Setiawan Modul 5 (Motor Bakar)
Lab.Prestasi Mesin 13
Fajar Setiawan Modul 5 (Motor Bakar)
keluar dan naik ke ruang diatas piston melalui saluran bilas. Sementara
sisa hasil pembakaran tadi akan terdorong ke luar dan keluar menuju
saluran buang, kemudian menuju knalpot.
Mesin Diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam lebih spesifik lagi,
sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu
tinggi gas yang dikompresi, dan bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi).
Mesin diesel pada kendaraan otomotif seringdigunakan pada mobil-mobil yang
mempunyai kapasitas mesin yang besar, dan juga tenagayang besar
Pada motor diesel yang diisap oleh torak (piston) dan dimasukkan ke
dalam ruang bakar hanya udara melalui katup masuk, yang selanjutnya
udara tersebut dikompresikan sampai mencapai suhu dan tekanan yang
tinggi. Beberapa saat sebelum torak mencapai Titik Mati Atas (TMA)
bahan bakar solar diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Dengan suhu dan
tekanan udara dalam silinder yang cukup tinggi maka partikel-partikel
bahan bakar akan menyala dengan sendirinya dan menghasilkan
ledakan yang mendorong piston dan kemudian akan menggerakkan
poros-poros roda pada kendaraan ataupun mesin lainnya. Kekuatan
untuk mendorong piston ini, sederhananya kita sebut dengan “tenaga”.
Kejadian ini berulang-ulang dan tenaga yang muncul itu dimanfaatkan
untuk menggerakkan mobil, generator listrik, dan sebagainya. Agar
bahan bakar solar dapat terbakar sendiri, maka diperlukan rasio kompresi
15-22 dan suhu udara kompresi kira-kira 600ºC.
Lab.Prestasi Mesin 14
Fajar Setiawan Modul 5 (Motor Bakar)
a) Langkah isap, yaitu waktu torak (piston) bergerak dari Titik Mati Atas
(TMA) ke Titik Mati Bawah (TMB). Udara diisap melalui katup isap
sedangkan katup buang tertutup.
b) Langkah kompresi, yaitu ketika torak bergerak dari TMB ke TMA
dengan memampatkan udara yang diisap, karena kedua katup isap dan
katup buang tertutup, sehingga tekanan dan suhu udara dalam silinder
tersebut akan naik.
c) Langkah usaha, ketika katup isap dan katup buang masih tertutup,
partikel bahan bakar yang disemprotkan oleh pengabut bercampur
dengan udara bertekanan dan suhu tinggi, sehingga terjadilah
pembakaran. Pada langkah ini torak mulai bergerak dari TMA ke TMB
karena pembakaran berlangsung bertahap,
d) Langkah buang, ketika torak bergerak terus dari TMA ke TMB dengan
katup isap tertutup dan katup buang terbuka, sehingga gas bekas
pembakaran terdorong keluar.
Lab.Prestasi Mesin 15
Fajar Setiawan Modul 5 (Motor Bakar)
Prinsip kerja dari turbin gas tidak jauh berbeda dengan turbin-turbin
yang lain. Putaran dari rotor turbin, diakibatkan oleh adanya gas
bertekanan yang melewati sudu-sudu turbin. Gas dengan tekanan tinggi
didapatkan dari pembakaran bahan bakar dengan udara, sesaat sebelum
masuk turbin. Ekspansi udara hasil proses pembakaran inilah yang
digunakan untuk menggerakkan sudu-sudu turbin.
Lab.Prestasi Mesin 16
Fajar Setiawan Modul 5 (Motor Bakar)
Lab.Prestasi Mesin 17
Fajar Setiawan Modul 5 (Motor Bakar)
Lab.Prestasi Mesin 18
Fajar Setiawan Modul 5 (Motor Bakar)
Kompresor pada sistem turbin gas, berada pada satu poros (shaft)
dengan turbin. Sebagian energi mekanis berupa rotasi poros yang
dihasilkan oleh turbin, digunakan untuk memutar rotor kompresor. Pada
pembangkit listrik, sebagian energi mekanis digunakan untuk memutar
generator yang juga berada satu poros dengan turbin dan kompresor.
Lab.Prestasi Mesin 19
Fajar Setiawan Modul 5 (Motor Bakar)
Mesin nuklir
Mesin uap
2.4.1.1. Pengertian
Mesin uap adalah mesin yang menggunakan energi panas dalam uap air
dan mengubahnya menjadi energi mekanis. Mesin uap digunakan
Lab.Prestasi Mesin 20
Fajar Setiawan Modul 5 (Motor Bakar)
dalam pompa,lokomotif dan kapal laut, dan sangat penting dalam Revolusi
Industri.
Lab.Prestasi Mesin 21
Fajar Setiawan Modul 5 (Motor Bakar)
Lab.Prestasi Mesin 22
Fajar Setiawan Modul 5 (Motor Bakar)
Slide valve yang mempunyai valve rod digerakkan oleh crank shaft
melalui eksentrik, sehingga slide valve dapat bergerak kian kemari sambil
membuka dan menutup dua buah lubang uap yang berhubungan dengan
cylinder. Valve box dimana slide valve berada mempunyai dua saluran,
saluran pemasukan yang dihubungkan dengan boiler untuk menyalurkan
uap dengan tekanan tinggi (warna merah), dan saluran pembuangan yang
dihubungkan dengan cerobong untuk membuang uap bekas (warna biru).
Pada waktu piston mencapai posisi paling kiri, maka slide valve akan
membuka lubang uap cylinder bagian kiri sehingga uap dari boiler dapat
masuk kedalam cylinder pada bagian kiri dari piston dan mendorong piston
kekanan, sementara itu lubang uap sebelah kanan dihubungkan dengan
saluran pembuangan sehingga uap bekas dapat terbuang keluar melalui
cerobong. Sebelum akhir langkah piston, lubang uap tersebut sudah ditutup
oleh slide valve sehingga pasokan uap terhenti namun piston tetap bergerak
kekanan karena ekpansi dari uap.
Pada waktu piston mencapai posisi paling kanan, maka slide valve
akan membuka lubang uap cylinder bagian kanan sehingga uap dari boiler
dapat masuk kedalam cylinder pada bagian kanan piston dan mendorong
piston kekiri, sementara itu lubang uap sebelah kiri dihubungkan dengan
saluran pembuangan sehingga uap bekas dapat terbuang melalui cerobong.
Sebelum akhir langkah piston, lubang uap tersebut sudah ditutup oleh slide
valve sehingga pasokan uap terhenti namun piston tetap bergerak kekanan
karena ekpansi dari uap.
Lab.Prestasi Mesin 23