You are on page 1of 17

PENYIMPANAN OBAT

No.

Dokumen
No.Revisi  0
SOP Tanggal
PEMERINTAH  08 Februari 2016
terbit
KABUPATEN TEGAL
Halaman  1-1 PUSKESMAS PENUSUPAN
Ditetapkan oleh : Tanda Tangan Taryana,SKM,Mkes
Kepala Puskesmas Nip.19680505 199003 1 020
Penusupan
1. Pengertian Penyimpanan obat merupakan kegiatan pengaturan terhadap obat yang diterima
agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia mutunya
tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
2. Tujuan a. Agar obat yang tersedia di Unit Pelayanan Kesehatan mutunya dapat
dipertahankan
b. Menjaga obat agar aman ( tidak hilang )
c. Memudahkan pengecekan terhadap jenis dan jumlah stok obat.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Penusupan Nomor Tahun 2016 tentang Peresepan,
Pemesanan dan Pengelolaan.
4. Referensi -. Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas,Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
Depkes RI Jakarta, cetakan kedua tahun 2004.
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas.
5. Prosedur/ Langkah- 1. Petugas memastikan tempat penyimpanan obat kering, tidak lembab dan
langkah
terhindar dari sinar matahari langsung.
2. Petugas memastikan ruangan yang digunakan untuk penyimpanan mempunyai
pintu yang di lengkapi kunci.
3. Petugas mengatur penyimpanan obat berdasarkan bentuk sediaan dan disususn
secara alfabetis dengan penerapan sistem First In First out (FIFO) dan First
expired first Out (FIFO)
4. Petugas menuliskan bulan dan tahun kadaluarsa pada kartu stok obat.
5. Petugas menuliskan mutasi penerimaan dan pengeluaran obat pada kartu stok.
6. Petugas menggunakan obat dengan sistem FIFO dan FEFO.
6. Diagram alir

7. Unit terkait Kartu stok


8. Distribusi Gudang obat

1-1
PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN
DAN PELABELAN
No.

Dokumen
No.Revisi  0
SOP Tanggal
PEMERINTAH  08 Februari 2016
terbit
KABUPATEN TEGAL
PUSKESMAS
Halaman  1–2
PENUSUPAN
Ditetapkan oleh : Tanda Tangan Taryana,SKM,Mkes
Kepala Puskesmas Nip.19680505 199003 1 020
Penusupan
1. Pengertian Pemberian obat kepada pasien adalah suatu kegiatan dalam penyediaan obat yang
benar dan tepat kepada pasien
Pelabelan adalah pemberian etiket pada obat yang didalamnya tertulis tanggal
berobat, nama pasien, aturan pakai dan waktu penggunaan obat
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas obat dalam proses pemberian dan pelabelan obat kepada
pasien yang benar dan tepat
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Penusupan Nomor Tahun 2016 tentang peresepan,
pemesanan dan pengelolaan obat.
4. Referensi Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas,Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
Depkes RI Jakarta, cetakan kedua tahun 2004
5. Prosedur/ Langkah- 1. Petugas obat mengambil resep sesuai urutan.
langkah 2. Petugas memeriksa kelengkapan resep (nama pasien, alamat, umur, tanggal
resep, jumlah obat, dosis dan aturan pakai) yang ada di simpus dan kertas resep.
3. Petugas obat mengambil obat yang dibutuhkan pada rak obat atau melakukan
peracikan obat.
4. Petugas obat memeriksa kembali jenis dan jumlah obat sesuai permintaan pada
resep, lalu memasukkan obat ke dalam wadah yang sesuai agar terjaga
mutunya.
5. Petugas obat menuliskan tanggal berobat, nama pasien, aturan pakai dan waktu
penggunaan obat pada etiket yang sesuai dengan permintaan dalam resep
dengan jelas dan dapat dibaca. Adapun ketentuan pelabelan atau penulisan
etiket :
 Untuk obat yang diminum (oral) menggunakan etiket berwarna putih.
 Untuk obat yang digunakan untuk pemakaian luar menggunakan etiket biru.
 Untuk sirup sertakan label kocok dahulu bila di botol tidak tercantum label
kocok dahulu.
6. Petugas obat memanggil berdasarkan urutan kedatangan pasien.

7. Petugas mencocokan kesesuaian nama pasien, alamat pasien, umur pasien


dengan resep.
8. Petugas obat menyerahkan obat disertai pemberian informasi obat tentang
aturan pemakaian.
9. Petugas obat memastikan bahwa pasien telah memahami cara penggunaan obat.
1-2
6. Diagram alir

7. Unit terkait Resep, Label, Simpus


8. Distribusi Pelayanan obat

2-2
CONTOH ETIKET OBAT

1. ETIKET TABLET ETIKET TABLET ANTIBIOTIK

UPTD PUSKESMAS PENUSUPAN UPTD PUSKESMAS PENUSUPAN


Jl.Raya protokol penusupan no.101 Jl.Raya protokol penusupan no.101

Tgl : Tgl :

NAMA : NAMA :

TABLET TABLET
X SEHARI BUNGKUS X SEHARI BUNGKUS
SEBELUM / SESUDAH MAKAN
SEBELUM / SESUDAH MAKAN (DI HABISKAN)

2. ETIKET SIRUP ETIKET SIRUP ANTIBIOTIK


UPTD PUSKESMAS PENUSUPAN UPTD PUSKESMAS PENUSUPAN
Jl.Raya protokol penusupan no.101 Jl.Raya protokol penusupan no.101

Tgl : Tgl :

NAMA : NAMA :

TEH TEH
X SEHARI SENDOK MAKAN X SEHARI SENDOK MAKAN
SEBELUM / SESUDAH MAKAN
SEBELUM / SESUDAH MAKAN (DI HABISKAN)

3. SALINAN RESEP 4. ETIKET OBAT LUAR

DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS PENUSUPAN


UPTD PUSKESMAS PENUSUPAN Jl.Raya protokol penusupan no.101
Jl. Raya protokol penusupan no.101 (0283) 6190039
Tgl :

SALINAN RESEP NAMA :


OLES
Resep dari : X SEHARI TETES
Tanggal resep : OBAT LUAR (JANGAN DI MINUM)
Nama pasien : Umur :
Alamat :

R/

p.c.c
PEMBERIAN INFORMASI
PENGGUNAAN OBAT
No.

Dokumen
No.Revisi  0
SOP
Tanggal
 08 Februari 2016
Pemerintah terbit
Kabupaten Tegal Halaman 1–2 Puskesmas Penusupan
Ditetapkan oleh : Tanda Tangan Taryana,SKM,Mkes
Kepala Puskesmas Nip.19680505 199003 1 020
Penusupan
1. Pengertian Kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh petugas untuk memberikan informasi
secara akurat, jelas dan terkini kepada pasien.
2. Tujuan Melaksanakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh petugas untuk
memberikan informasi secara akurat, tidak bias, faktual, terkini, mudah di
mengerti, etis dan bijaksana.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas penusupan Nomor Tahun 2016 tentang Peresepan,
pemesanan, dan pengelolaan obat.
4. Referensi - Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
Depkes RI Jakarta, cetakan kedua tahun 2004.
- Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
5. Prosedur/Langkah- 1. Memberikan informasi kepada pasien berdasarkan resep atau catatan
langkah pengobatan pasien (patient medication record) atau kondisi kesehatan
pasien baik lisan maupun tertulis.
2. Petugas menjelaskan Bagaimana cara bagaimana cara memakai obat,
kapan harus mengkonsumsi/ menggunakan obat (frekuensi penggunaan
obat/ rentang jam penggunan), seberapa banyak/ dosis dikonsumsi
sebelumnya, waktu sebelum atau sesudah makan dan efek samping obat.
3. Pastikan bahwa pasien telah benar – benar memahami cara penggunaan
obat.
4. Jika pasien belum paham, petugas menjawab pertanyaan pasien dengan
jelas dan mudah dimengerti, tidak bias, etis, dan bijaksana baik secara lisan
maupun tertulis.

1-2
6. Diagram Alir
Memberikan Cara pemakaian
informasi obat

Memastikan pasien paham penggunaan


obat

Jika tidak paham, menjelaskan kembali


kepada pasien dengan jelas dan mudah
dimengerti

7. Unit terkait Resep


8. Distribusi Pelayanan obat, Pelayanan BP, Pelayanan Gigi, Pelayanan Anak

2-2

2-2
PEMBERIAN INFORMASI EFEK SAMPING
OBAT ATAU EFEK YANG TIDAK
DIHARAPKAN
No.

Dokumen
No.Revisi  0
SOP
PEMERINTAH Tanggal
 08 Februari 2016
KABUPATEN TEGAL terbit
PUSKESMAS PENUSUPAN
Halaman  1–1
Ditetapkan oleh : Tanda Tangan Taryana,SKM,Mkes
Kepala Puskesmas Nip.19680505 199003 1 020
Penusupan
1. Pengertian Pemberian informasi tentang efek samping obat atau efek yang tidak diharapkan
merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh petugas untuk memberikan
informasi secara akurat, jelas dan terkini kepada pasien tentang efek samping obat
atau efek yang tidak diharapkan
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas obat dalam pemberian informasi efek samping obat
atau efek yang tidak diharapkan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Penusupan Nomor Tahun 2016 tentang peresepan,
pemesanan dan pengelolaan obat
4. Referansi - Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
Depkes RI Jakarta, cetakan kedua tahun 2004
- Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
5. Prosedur/ Langkah- 1. Petugas pemeriksa memberikan informasi dan penjelasan kepada pasien
langkah
tentang efek samping obat bila obat yang diresepkan memiliki efek samping.
2. Petugas obat ketika menyerahkan obat memberikan informasi dan penjelasan
kepada pasien tentang efek samping obat bila obat yang diserahkan memiliki
efek samping,
3. Petugas obat menjawab pertanyaan baik lisan maupun tertulis, langsung atau
tidak langsung dengan jelas dan mudah dimengerti, tidak bias, etis dan
bijaksana untuk memberikan informasi efek samping yang dibutuhkan.
4. Petugas pemeriksa dan petugas obat menganjurkan kepada pasien untuk
menghentikan pemakaian dan kembali ke Puskesmas untuk berkonsultasi
dengan dokter bila terjadi efek samping yang tidak diinginkan.

6. Diagram alir
7. Unit terkait Resep
8. Distribusi Pelayanan obat, Pelayanan BP, Pelayanan Gigi, Pelayanan Anak

1-1
PETUNJUK PENYIMPANAN OBAT
DI RUMAH
No.

Dokumen
No.Revisi  0
SOP
PEMERINTAH Tanggal
 08 Februari 2016
KABUPATEN TEGAL terbit
Halaman  1–2 PUSKESMAS PENUSUPAN
Ditetapkan oleh : Tanda Tangan Taryana,SKM,Mkes
Kepala Puskesmas Nip.19680505 199003 1 020
Penusupan
1. Pengertian Petunjuk penyimpanan obat dirumah merupakan kegiatan untuk memberikan
informasi dengan benar kepada pasien tentang bagaimana menyimpan obat yang
diterima dari puskesmas setelah sampai di rumah
Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang
diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjamin.
2. Tujuan Pasien mengetahui cara penyimpanan obat yang benar untuk menjaga mutu kualitas
obat sehingga khasiat obat terjaga.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Penusupan Nomor Tahun 2016 tentang peresepan,
pemesanan dan pengelolaan obat.
4. Referensi Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas,Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Depkes
RI Jakarta, cetakan kedua tahun 2004.
5. Prosedur 1. Petugas obat memberikan informasi tentang cara penyimpanan obat yang
diberikan kepada pasien di rumah.
2. Informasi yang diberikan tentang penyimpanan obat secara umum meliputi:
a. Ikuti petunjuk penyimpanan pada label/ kemasan
b. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.
c. Simpan obat pada suhu kamar dan hindari sinar matahari langsung.
d. Jangan menyimpan obat ditempat panas atau lembab.
e. Jangan menyimpan obat bentuk cair dalam lemari pendingin agar tidak
beku, kecuali jika tertulis pada etiket obat.
f. Jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau rusak (berubah warna,
rasa, bau, serta lembab, kerusakan fisik seperti pecah, retak dan rapuh,
wadah yang rusak, puyer menggumpal, cairan menjadi keruh, timbul
endapan, tidak bisa dikocok, cairan emulsi memisah, untuk tetes mata
penyimpanan maksimal 1 bulan setelah segel di buka)
g. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak
6. Diagram alir
1-2
7. Unit terkait
8. Distribusi Pelayanan obat
2-2
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PENUSUPAN
Alamat : Jl. Raya Protokol No. 101 Penusupan
Telp. 0283 6190039 kode pos 52471
Email : penusupanpusk@yahoo.co.id

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PENUSUPAN


NOMOR TAHUN 2016

TENTANG
PENANGANAN OBAT KADALUARSA/RUSAK

KEPALA PUSKESMAS PENUSUPAN

Menimbang : a. bahwa untuk mendukung pemberian pelayanan pasien di Puskesmas, petugas medis,
paramedis, petugas obat perlu mengetahui dan mengerti prosedur Penanganan Obat
Kadaluarsa/ Rusak agar dapat di laksanakan dengan efektif dan efesien dengan
memperhatikan kebutuhan pelanggan;
b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut di atas di tetapkan prosedur Penanganan Obat
Kadaluarsa/ Rusak dengan Keputusan Kepala Puskesmas;
Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi
dan Alat Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 138, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3871);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
4. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
5. Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang
Pukesmas;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 Tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter dan Tempat
Praktek Mandiri Dokter Gigi;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 tentang 2014 Panduan
Praktek Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Layanan Kesehatan Primer;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2009 tentang pekerjaan
Kefarmasian;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 tentang Registrasi,
Izin Kerja Tenaga kefarmasian;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PENUSUPAN TENTANG PROSEDUR


PENANGANAN OBAT KADALUARSA/ RUSAK.
KESATU : Menunjuk koordinator farmasi Puskesmas Penusupan dalam penanganan obat
kadaluarsa/ rusak.
KEDUA : Menetapkan tentang kegiatan penangan obat kadaluarsa/ rusak di Puskesmas Penusupan
yang berada di satuan kerja Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
KETIGA : Tugas, wewenang dan tanggungjawab koordinator Farmasi pelaksana pada diktum
pertama adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan dokumen administrasi kegiatan maupun dokumen administrasi yang
terkait dengan penanganan obat kadaluarsa/ rusak yang ditetapkan sesuai dengan
yang berlaku.
2. Koordinator Farmasi bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan penanganan obat
kadaluarsa/ rusak.
3. Mengumpulkan, mengolah, merangkum dan melaporkan data obat kadaluarsa/
rusak.
KEEMPAT : Dalam melaksanakan tugasnya pelaksana kegiatan berpedoman pada peraturan
Perundang-undangan yang berlaku dan bertanggungjawab kepada pengguna anggaran
Puskesmas Penusupan.
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal yang ditetapkan.

Ditetapkan di Penusupan
Pada Tanggal 05 Februari 2016

KEPALA PUSKESMAS PENUSUPAN

TARYANA

PENANGANAN OBAT KADALUARSA/RUSAK


No.

Dokumen
No.Revisi  0
PEMERINTAH SOP Tanggal
 08 Februari 2016
KABUPATEN TEGAL terbit
Halaman  1-2
PUSKESMAS PENUSUPAN
Ditetapkan oleh : Tanda Tangan Taryana,SKM,Mkes
Kepala Puskesmas Nip.19680505 199003 1 020
Penusupan
1. Pengertian Obat kadaluarsa/ rusak adalah obat yang sudah mengalami perubahan/ kerusakan
baik secara fisik maupun kandungan sehingga tidak dijamin lagi oleh produsen baik
mutu dan khasiatnya.
2. Tujuan Melindungi pasien dari efek samping penggunaan obat rusak/ kadaluarsa

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Penusupan Nomor Tahun 2016 tentang penangan obat
kadaluarsa/ rusak.
4. Referensi Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas,Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Depkes
RI Jakarta, cetakan kedua tahun 2004
5. Prosedur 1. Petugas gudang obat puskesmas segera memisahkan obat rusak/ kadaluarsa dari
penyimpanan obat lainnya dan dikurangkan dari catatan sisa stok pada masing-
masing kartu stok yang dikelolanya.
2. Petugas pelayanan obat, Pustu, PKD, Pusling dan petugas unit pelayanan
kesehatan segera melaporkan dan mengirimkan kembali obat yang
rusak/kadaluarsa kepada petugas gudang obat puskesmas dan dikurangkan dari
catatan sisa stok pada masing- masing kartu stok yang dikelolanya.
3. Petugas gudang obat puskesmas menerima dan mengumpulkan obat kadaluarsa/
rusak dalam gudang obat puskesmas yang diletakkan dalam wadah yang
ditandai terpisah dengan obat yang lain.
4. Petugas membuat catatan tentang jenis dan jumlah obat yang rusak/ kadaluarsa
untuk dikirim kembali ke gudang farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten.
5. Petugas melaporkan obat rusak/ kadaluarsa yang diterimanya dari unit
pelayanan, ditambah dengan obat rusak/ kadaluarsa dari gudang obat
puskesmas, kepada Kepala Puskesmas.
6. Obat kadaluarsa/rusak dikembalikan ke gudang Farmasi Dinas Kesehatan
Kabupaten untuk dimusnahkan disertai dengan laporan berita acara.

6. Diagram alir

7. Unit terkait Kartu Stock Obat, Buku Register Obat, formulir LPLPO1-2

8. Distribusi Gudang obat


2-2
PENANGANAN OBAT KADALUARSA/ RUSAK
No.

Dokumen
No.Revisi  0
Tanggal
Pemerintah terbit  08 Februari 2016
DAFTAR
KabupatenTegal Halaman
TILIK
 1-1 PuskesmasPenusupan

Unit :

Nama Petugas :

Tanggal Pelaksanaan :

Tidak
NO Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah Petugas gudang obat puskesmas segera memisahkan
obat rusak/ kadaluarsa dari penyimpanan obat
lainnya dan dikurangkan dari catatan sisa stok pada
masing- masing kartu stok yang dikelolanya.
2 Apakah Petugas pelayanan obat, Pustu, PKD, Pusling dan
petugas unit pelayanan kesehatan segera melaporkan
dan mengirimkan kembali obat yang
rusak/kadaluarsa kepada petugas gudang obat
puskesmas dan dikurangkan dari catatan sisa stok
pada masing- masing kartu stok yang dikelolanya.
3 Apakah Petugas gudang obat puskesmas menerima dan
mengumpulkan obat kadaluarsa/ rusak dalam
gudang obat puskesmas yang diletakkan dalam
wadah yang ditandai terpisah dengan obat yang lain.
4 Apakah Petugas membuat catatan tentang jenis dan jumlah
obat yang rusak/ kadaluarsa untuk dikirim kembali ke
gudang farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten.
5 Apakah Petugas melaporkan obat rusak/ kadaluarsa yang
diterimanya dari unit pelayanan, ditambah dengan
obat rusak/ kadaluarsa dari gudang obat puskesmas,
kepada Kepala Puskesmas.
6 Apakah Obat kadaluarsa/rusak dikembalikan ke gudang
Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten untuk
dimusnahkan disertai dengan laporan berita acara.
JUMLAH
CR : ....... .................................... 

Auditor/Pelaksana

......................................

1-1

You might also like