Professional Documents
Culture Documents
RESUME
Disusun Oleh:
Kelompok 7/ Offering H/ 2017
Novi Sanita Putri 170342615585
Nur Alfi Maghfirotus S. 170342615579
Mitokondria merupakan organel kecil dengan lapisan internal dan memiliki ukuran
yang hamper sama dengan bakteri serta terjadi dalam sel eukariot. Mitokondria juga
memberikan energy seluler untuk kelangsungan hidup hewan dan tumbuhan melalui proses
oksidatif dari asam sitrat, siklus lemak, dan proses penggabungan fosfolirasi oksidatif serta
transportasi electron. Mitokondria memiliki genom yang kecil dan kode yang digunakn untuk
sejumlah struktur dan fungsi. Tempat sinstesis protein dalam mitokondria yaitu ribosom
spesifik, tRNA, aminoacvl-tRNA sintetase (sensitif terhadap antibiotik). Ukuran molekul
rRNA mitokondria sama dengan bakteri tetapi lebih kecil dari sel eukariot. DNA pada
mitokondria memiliki sifat yang berbeda dari DNA nucleus. Perbedaanya terdapat pada
kepadatan dan proporsi pasangan basa GC dan AT. DNA mitokondria memiliki kepadatan
1,683 g / cm3 dengan kandungan GC 21%, sedangkan DNA nuklir memiliki kepadatan 1,699g
/ cm3 dengan kandungan GC 40%
Siklus hidup Sacharomyces cerevisiae memiliki dua fase yaitu fase haploid dan diploid.
Perkawinan terjadi antara sel haploid vegetatif dari perkawinan yang berlawanan. Setelah itu
sel-sel berfusi dan membentuk sel diploid vegetatif dan membelah secara mitosis.. Sel diploid
vegetatif tersebut akan mengalami proses sporulasi yang kompleksdan terjadi pembelahan
meiosis.
Petite merupakan koloni kecil yang menjadi nutrisi dalam ragi. Petite memiliki
kemampuan untuk memamnfaatkan oksigen dalam metabolisme karbohidrat. Setelah dianalisa
strain petite menunjukkan sebagian kecil G dan C dan yang paling domonan adalah pasangan
basa AT. DNA seperti ini tidak dapat menyandikan informasi biologis karena tidak adanya
sitokrom oksidase dari mitokondria tetapi perubahan seperti ini menunjukkan bahwa
perubahan pada DNA mitokondria menyebabkan perubahan yang mematikan pada
fenotipenya. Contoh mutasi lain yaitu setelah diinduksi resisten terhadap antibiotik
kloramfenikol dan eritromisin. W. L. French memberikan bukti bahwa sterilitas pada nyamuk
Culex hibrida disebabkan oleh interaksi yang melibatkan DNA mitokondria. Hasil dari
beberapa peneliti juga telah menunjukkan bahwa DNA mitokondria diwariskan secara
maternal pada katak. J. B. David juga telah membandingkan DNA mitokondria dalam kultur
sel mamalia yang berbeda, termasuk tikus, mencit, dan manusia.
Gen kromosom pada ragi menetukan sebagian besar dari enzim yang berhubungan
dengan mitokondria. Strain ragi dengan DNA yang rusak maka strain tersebut terus mensintesis
DNA mitokondria yang abnormal. Hal ini menunjukkan bahwa replikasi DNA mitokondria
membutuhkan protein dan tidak dikodekan oleh DNA mitokondria.
mtDNA merupakan molekul sirkular kecil yang dapat diisolasi dan ditandai sehingga
informasi tersedia cukup banyak dalam struktur genom mitokondria. mtDNA memiliki ukran
sekitar 16 kb, pada mamalia hingga ratusan pasang kb sedangkan pada tumbuhan tingkat tinggi
sekitar 570 kb. Pada sel hela manusia memiliki 10 salinan mtDNA per mitokondria dan
memiliki kurang lebih 800 mitokondria per sel. Pada protozoa mtDNA berbentuk linear.
Semua genom pada mitokondria mamalia ditranskripsi menjadi satu unit, lalu
menjalankan transkrip primer dalam jumlah besar dan setelah itu dibelah dengan
endonukleolitik dan menghasilkan molekul tRNA, rRN dan mRNA individu. Genom
mitokondria dari Sacharomices cerevisiae lebih besar dari mtDNA mamalia, tetapi genom
mitokondria dari ragi sangat mirip dengan mtDNA mamalia. Dua ragi gen mtDNA memiliki
beberapa urutan intron yang sangat panjang. Ragi mtDNA memiliki 16 gen tRNA dalam satu
segmen pendek genom dan sekitar 10tRNA gen tersebar di seluruh genom. Hal ini menujukkan
gen tRNA mitkondria ragi tidak terdistribusi dengan seragam seperti tRNA mitokondria pada
mamalia. genom mitokondria ragi yang lebih besar sehingga pengkodean lebih banyak pada
protein daripada mtDNA mamalia.
Mayoritas protein mitokondria harus dikodekan oleh gen nuklir tetapi sebagian besar
protein tersebut larut seperti enzim biosintesis asam amino dan protein struktural mitokondria
disinkronkan pada ribosom sitoplasma dengan spesifikasi yang disediakan oleh transkrip gen
nuklir. Protein tersebut diangkut ke mitokondria dan diarahkan oleh transit peptida khusus pada
asam amino dari polipeptida. Peptida ini transit biasanya dibelah polipeptida prekursor selama
transpor melintasi membran mitokondria. Genom mitokondria menentukan molekul rRNA dan
tRNA yang dibutuhkan untuk sintesis protein mitokondria dan beberapa protein, tetapi
sebagian besar protein mitokondial dikodekan oleh gen nuklir.
Setiap tanaman yang tumbuh beraneka ragam dengan bercak warna yang berbeda pada
daun atau vegetatifnya. Banyak variasi yang tidak diwariskan dan beberapa dikendalikan oleh
gen nuklir. Efek bintik-bintik diwariskan oleh ibu dari generasi ke generasi selanjutnya.
Terdapat satu tanaman yang memiliki warna daun yang bebeda dan cabang atau ekor yang
beraneka ragam.
Kloroplas yang telah ditemukan mampu untuk mensintesi protein baik adenosine
trifosfat atau cahaya. Produk yang dihasilkan dari protein chiloroplast otentik menjunkkan
bahwa kloroplas yang terisolasi memili tempat untuk mensitesis protein dan berfungsi agar
mRNA dapat diterjemahkan secra akurat. Kurang lebih 30-60 salinan genom dari kloroplas
ditemukan disetiap kloroplas dari tanaman yang tinggi, sekitar 100 salinan genom terjadi pada
masing-masing palastid dari ganggang. DNA kloroplas mengkode sekotar 126 protein dan
sekitar 12 persen dari kode urutan DNA plastid.
Ruth Sager meletakkan sel alga Chlamydomonas pada medium kultur yang
mengandung antibiotik streptomycin, sebagian besar dari sel tersebut terbunuh, tetapi sekitar
satu juta sel yang berhasil bertahan hidup, masing – masing membentuk koloni yang resisten
terhadap streptomycin. Sekitar 90 persen dari mutan tergolong gen nuklir (sr-1), Sekitar 10
persen dari mutasi (sr-2), namun uniparental dan nonkromosomal. Akhirnya, mutan
nonkromosomal dipulihkan dari setiap koloni. Mutasi dari DNA nonkromosomal menunjukkan
fenotip yang sama dengan mutan dari DNA kromosom. Gen nonkromosomal dianggap berada
di dalam kloroplas.
Persilangan resiprok menghasilkan resisten terhadap anti biotik yang dikendalikan oleh
gen kromosomal yang telah ditetapkan dengan mt+ dan mt- atau dengan (+) dan (-). Hasil dari
perkawinan resiprok menghasilkan pewarisan mendel bebas yang melibatkan satu pasang ciri
kontras. Jika tersedia dua pasang gen nonkromosomal maka persilangan dihybrid dapat
dilakukan dalam sistem yang sama untuk pemeriksaan bukti rekombinasi. Persilangan dihybrid
jenis ac1 ss x ac2 sr keturunan akan tumbuh untuk beberapa pilihan vegetative, lalu
diklasifikasikan untuk penandaan, nonkromosomal dan kromosom. Stelah 4 atau 5 kali mitosis
ganda,, kedua parental dan rekombinan telah didapatkan.