You are on page 1of 5

BAHASA INDONESIA

Acquered Immune Deficiency Syndrome (AIDS)


DI SUSUN
OLEH: KELOMPOK II
- MIRANTI RINGGI
- NURHAJAD HUTUNA
- NUR IKHWAN
- ASHAR
- FAISAL

SMA AL-KHAIRAAT TONGKO


TAHUN 2O15-2016
PEMBAHASAN
1. Pengertian Acquered Immune Deficiency Syndrome (AIDS)

Acquered immune deficiency syndrome atau yang sering disebut dengan AIDS adalah sekumpulan
gejala daninfeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya system kekebalan tubuh manusia akibat
infeksi virus HIV atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya. Virusnya
sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus(HIV)yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada
tubuh manusia. Orang yang terkenah virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun
mudah terkenah tumor.

Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun
penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan. HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan
melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam(membran mukosa) atau aliran darah,dengan cairan
tubuh yang mengandung HIV,seperti darah,air mani,cairan vagina,cairan preseminal,dan air susu ibu.
Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim(vagina,anal,ataupun oral) yang terkontaminasi,antara ibu
dan bayi selama kehamilan bersalin,atau menyusui,serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan
tubuh tersebut.

Para ilmian umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara kini AIDS telah
menjadi wabah penyakit. Aids diperkirakan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia. Pada
januari 2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan
kematian lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juli 1981. Dengan
demikian,penyakit ini merupakan salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah.AIDS diklaim telah
menyababkan kematin sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada tahun 2005 saja,dan lebih dari 570.000
jiwa di antaranya adalah anak-anak.

Sepertiga dari jumlah kematian ini terjadi di Afrika sub-sahara, sehingga memperlambat
pertumbuhan ekonomi dan menghancurkan kekuatan sumber daya manusia di sana. Perawatan
antiretrovirus sesungguhnya dapat mengurangi tingkat kematian dan parahnya infeksi HIV, namun akses
terhadap pengobatan tersebut tidak tersedia di semua Negara.

Hukum social bagi penderita HIV/AIDS,umumnya lebih berat bila dibandingkan dengan penderita
penyakit mematikan lainnya.

2. Gejalah dan Komplikasi

Berbagai gejalah AIDS umumnya tidak akan terjadi pada orang-orang yang memiliki system
kekebalan tubuh yang baik. Kebanyakan kondisi tersebut akibat infeksi oleh bakteri,virus,fungi dan
parasit,yang biasanya dikendalikan oleh unsur-unsur system kekebalan tubuh yang di rusak HIV. Infeksi
oportunisti umum didapat pada penderita AIDS.
Penderita AIDS juga beresiko lebih besar menderita kangker seperti sarcoma Kaposi,kanker leher
rahim, dan kanker system kekebalan yang disebut limfoma. Biasanya penderita AIDS memiliki gejala
infeksi sistemik:seperti demam,berkeringat(terutama pada malam hari)pembengkakan
kelenjar,kedinginan,merasa lemah,serta penurunan berat badan. Infeksi oportunistik tertentu yang diderita
pasien AIDS, juga tergantung pada tingkat kekerapan terjadinya infeksi tersebut di wilayah geografis
tempat hidup pasien.pasien AIDS biasanya menderita infeksi oportunistik dengan gejala tidak spesifik,
terutama demam ringan dan kehilangan berat badan. Infeksi oportunistik ini termasuk infeksi
Mycobacterium avium-intracelluare dan virus sitomegalo.
Virus sitomegalo dapat menyebabkan gangguan radang pada usus besar (colitis) seperti yang
dijelaskan di atas,dan gangguan radang pada retina mata yang dapat menyebabkan kebutaan. Infeksi yang
disebabkan oleh jamur,atau disebut penisiliosis kini adalah infeksi oportunisti ketiga yang paling umum
pada orang yang positif HIV di daerah endemic asia tenggara.
Penyakit AIDS pada setiap orang sangat bervariasi, yaitu dari dua minggu sampai 20 tahun. Banyak
factor yang memengaruhinya,di antaranya ialah kekutan tubuh untuk bertahan melawan HIV dari orang
yang terinfeksi. Orang tua umumnya memiliki kekebalan yang lebih lemah dari pada orang yang lebih
muda,sehingga lebih berisiko mengalami perkembangan penyakit yang pesat. Akses yang kurang
terhadap perawatan kesehatan dan adanya infeksi lainnya seperti tuberculosis,juga dapat mempercepat
perkembangan penyakit ini.
Warisan genetic orang yang terinfeksi juga memainkan peran penting. Sejumlah oang kebal secara
alami terhadap beberapa varian HIV. HIV memiliki beberapa variasi genetic dan berbagai bentuk yang
berbeda,yang akan menyebabkan laju perkembangan penyakit klinis yang berbeda-beda pula.
Penularan seksual terjadi ketika ada kontak antara sekresi cairan vagina atau cairan preseminal
seseorang dengan rectum,alat kelamin,atau membrane mukosa mulut pasangannya. Hubungan seksual
reseptif tanpa pelindung lebih berisiko dari pada hubungan seksual insertif tanpa pelindung,dan risiko
hubungan seks anal lebih besar dari pada risiko hubungan seks biasa dan seks oral.
Seks oral tidak berarti tak berisiko karena HIV dapat masuk melalui seks oral reseptif maupun
insertif. Kekerasan seksual secara umum meningkatkan risiko penularan HIV karena pelindung
umumnya tidak digunakan dan sering terjadi trauma fisik terhadap rongga vagina yang memudahkan
transmisi HIV. Penyakit menular seksual meningkatkan risiko penularan HIV karena dapat menyebabkan
gangguan pertahanan jaringan epitel normal akibat adanya borok alat kelamin,dan juga karena adanya
penumoukan sel yang terinfeksi HIV pada semen vagina. Beban virus plasma yang tidak dapat dideteksi
tidak selalu berarti bahwa beban virus kecil pada air mania tau sekresi alat kelamin.
Wanita lebih rentan terhadap infeksi HIV-1 karena perubahan hormon,ekologi serta fisiologi
mikroba vagina,dan kerentanan yang lebih besar terhadap penyakit seksual.
Penyebaran penyakit AIDS bukan hanya melalui hubungan seks tetapi dengan berhubungan dengan
pengguna obat suntik,penderita hemophilia,dan resipien transfuse darah dan produk darah. Berbagai dan
menggunakan kembali jarum suntik yang mengandung darah terkontaminasi oleh organisme biologi
penyebab penyakit (pathogen), tidak hanya merupakan risiko utama atas infeksi HIV,tetapi juga hepatitis
B dan hepatitis C. Berbagai penggunaan jarum suntik merupakan penyebab sepertiga dari semua infeksi
baru HIV dan 50% infeksi hepatitis C di Amerika Utara,Republik rakyat Tiongkok. Transmisi HIV dari
ibu ke anak dapat terjadi melalui rahim selama masa perinatal,yaitu minggu-minggu terakhir kehamilan
dan saat persalinan. Bila tidak ditangani,tingkat penularan dari ibu ke anak selama kehamilan dan
persalinan adalah sebesar 25%. Namun, jika sang ibu memiliki akses terhadap terapi antiretrovirus dan
melahirkan dengan cara bedah Caesar,tingkat penularannya hanya sebesar 1%. Sejumlah factor dapat
memengaruhi risiko infeksi,terutama beban virus pada ibu saat persalinan.

3. Narkoba dan HIV/AIDS


Dalam kehidupan masyarakat kita,dalam tahun-tahun terakhir bermunculan masalah-masalah yang
berhubungan dengan perilaku seksual. Masalah-masalah kesehatan yang berhubungan dengan penyakit
menular sekssual,serta cepatnya penyebaran virus HIV/AIDS di Indonesia.
Ini semua disebabkan karena kecenderungan remaja yang bergaul bebas. Mereka sudah tidak
mempedulikan norma-norma yang berlaku di masyarakat sampai-sampai mereka berani melakukan
hubungan seksual di luar nikah dan tanpa menggunakan pengaman. Kurang disadarinya akibat yang
mungkin di timbulkan dari hubungan seks yang brbas tersebut,terutama menularnya virus HIV/AIDS
yang sangat mematikan tersebut. Mengapa sangat mematikan? Karena sampai saat ini belum ada obat
yang dapat menyembuhkannya.
Dalam tubuh manusia virus HIV/AIDS masuk melalui aliran darah orang yang bersangkutan,sedang
di luar tubuh manusia virus HIV/AIDS menjadi tidak aktif dan mudah mati virus HIV/AIDS mudah mati
jika terkenah air panas,sabun,deterjen,dan karbol. Oleh karena itu virus HIV/AIDS tidak dapat menyebar
atau menular lewat udara. Penularan virus HIV/AIDS ini dapat terjadi apabila ada kontak langsung
dengan orang yang terinfeksi virus HIV/AIDS dengan cara sebagai berikut :
a. Melalui hubungan seksual dengan orang pengidap HIV/AIDS tanpa pengaman,entah hubungan
sejenis atau beda jenis.
b. Melalui tranfusi darah dan transplantasi organ tubuh dengan orang yang terkenah HIV/AIDS.
c. Melalui alat/jarum suntik atau alat tusuk lainnya (akupuntur, tindik, tato, dan facial) yang
tercemar HIV/AIDS
d. Oleh karna itu pengguna narkoba yang menggunakan jarum suntik secara bergantian akan mudah
tertular apabilah ada salah satu dari mereka mengidap HIV/AIDS
e. Ibu-ibu hamil yang mengidap HIV/AIDS akan menularkan pada anak yang dikandungnya.
Karena antibody yang di hasilkan si ibu akan masuk kedalam janin melalui plasenta.
f. Ibu-ibu yang mengidap HIV/AIDS yang menyusui akan menularkan pada anaknya. Karena susu
yang dihasilkan oleh kelenjar susu tersebut tercemarvirus HIV.
Orang-orang yang beresiko tinggi dalam penularan virus HIV,sebagai berikut:
a. Laki-laki dan wanita yang sering berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks.
b. Wanita dan pria Pekerja Seks Komersial(PSK)
c. Orang-orang yang memiliki orientasi seksual tidak wajar
d. Penyalahgunaan narkotik dengan jarum suntik secara bergantian.
Kesimpulan :

- Penyakit yang sering disebut AIDS ( Acquered Immune Deficiency Syndrome) adalah penyakit yang
awalnya berasal dari Afrika Sub-Sahara yang menjadi wabah penyakit yang mematikan. AIDS
adalah sekumpulan gejala dan infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya system kekebalan
tubuh manusia akibat infeksi virus HIV (Human immunode viciency). Orang yang terkenah
penyakit AIDS atau terkenah virus HIV akan menjadi rentan terhadap penyakit-penyakit lainnya
seperti tumor dan kanker.
- Penyakit AIDS terjadi karena adanya kontak langsung antara lapisan kulit dalam atau membrane
mukosa atau aliran darah,dengan cairan tubuh yang mengandung HIV,seperti darah,air
mani,cairan vagina,cairan preseminal,dan air susu ibu.
- Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim(vagina,anal,ataupun oral)tranfusi darah,jarum
suntik yang terkontaminasi,antara ibu dan bayi selama kehamilan,bersalin,atau menyusui,serta
bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.

You might also like