Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Data Kualitatif
Data yang tidak dapat diukur berdasarkan skala numerik, hanya dapat diklasifikasikan dalam
beberapa kategori. Misalnya, seringkali kita memberi nilai numerik acak pada data kualitatif
untuk memudahkan memasukkan data ke komputer dan analisis. Tapi nilai numerik ini hanya
berupa kode, dimana angka-angka tidak dapat benar-benar ditambah, dikurang, dikali, dibagi, dan
diproses secara matematis lainnya (Bluman: 2012).
2. Data Kuantitatif
Data berupa numerik dan dapat diurutkan atau diperingkat (Bluman: 2012). Data Kuantitatif
dibagi lagi menjadi:
a. Variabel Diskrit
Dapat diberi nilai seperti 0,1,2,3 dan nilainya dapat dihitung (Bluman: 2012).
b. Variabel Kontinyu
Dapat mengasumsikan jumlah nilai tak terbatas dalam sebuah interval antara dua spesifik
nilai. Dapat diperoleh dengan pengukuran dan termasuk pecahan dan desimal (Bluman:
2012).
1. Data time series adalah data yang dikumpulkan pada elemen yang sama untuk periode waktu
yang berbeda (Mann, 2012:13).
2. Data cross section adalah data yang dikumpulkan pada elemen yang berbeda pada poin waktu
yang sama atau periode waktu yang sama (Mann, 2012:13).
a. Data Tunggal
𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 = (𝑁 + 1)2 (2-2)
Sumber: Ross (2008:20)
Dimana:
N = Jumlah data
𝑛 = jumlah nilai observasi(frekuensi total)
𝑓 = frekuensi kumulatif yang bersesuaian dengan B (sebelum nilai median)
3. Modus
Modus merupakan ukuran yang paling sederhana dalam pemusatan yaitu nilai atau kategori
yang memiliki frekuensi tertinggi (Kirk, 2008: 62). Sifat dari data, antara lain : modus dapat
digunakan ketika data merupakan data nominal, seperti kepercayaan, jenis kelamin atau politik,
nilai modus tidak selalu unik karena dalam suatu data dapat mempunyai lebih dari satu modus
atau tidak ada modus dalam gugus data, dll (Bluman, 2012 : 116).
Dimana:
𝜎2 = variansi populasi 𝜇 = rata-rata populasi
𝑥𝑖 = nilai ke I N = jumlah data dalam populasi
2. Standar deviasi
Standar deviasi menunjukkan seberapa jauh data tersebar dari rata-ratanya. Standar
deviasi merupakan akar dari variansi (McClave, Benson & Sincich: 2014).
Rumus standar deviasi untuk populasi:
Dimana:
𝜎 = standar deviasi populasi 𝑠 = standar deviasi sampel
𝜇 = rata-rata populasi 𝑥 = rata-rata sampel
𝑁 = jumlah data populasi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
Tinjauan
Pustaka
Identifikasi
Masalah
Mengumpulkan Data
Data PTS di
Indonesia
Pengolahan Data
Pengolahan
Tunggal
Analisis dan
Interpretasi Data
Hasil dan
Penyajian Data
Kesimpulan dan
Saran
Selesai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1 Jumlah Perguruan Tinggi Swasta yang ada di Indonesia Menurut Masing-masing Provinsi.
Jumlah Jumlah
No Provinsi perguruan No Provinsi perguruan
tinggi swasta tinggi swasta
1 Aceh 99 18 Nusa Tenggara Barat 55
Nusa Tenggara
2 Sumatera Utara 259 19 43
Timur
3 Sumatera Barat 102 20 Kalimantan Barat 42
4 Riau 75 21 Kalimantan Tengah 23
5 Jambi 42 22 Kalimantan Selatan 47
6 Sumatera Selatan 115 23 Kalimantan Timur 60
7 Bengkulu 16 24 Sulawesi Utara 44
8 Lampung 80 25 Sulawesi Tengah 33
Kepulauan Bangka
9 12 26 Sulawesi Selatan 208
Belitung
10 Kepulauan Riau 26 27 Sulawesi Tenggara 38
11 DKI Jakarta 329 28 Gorontalo 11
12 Jawa Barat 393 29 Sulawesi Barat 12
13 Jawa Tengah 265 30 Maluku 23
14 DI Yogyakarta 124 31 Maluku Utara 16
15 Jawa Timur 363 32 Papua Barat 16
16 Banten 113 33 Papua 39
17 Bali 58
c. Klik statistics >>> Pilih maksimum, minimum, variansi, standart deviasi dan mean data
yang ingin dianalisis, lalu klik ok.
d. Maka akan muncul output data sebagai berikut.
Terdapat perbedaan hasil perhitungan manual dan perhitungan minitab 17 yaitu hasil
perhitungan nilai variansi dan standar deviasi. Dalam perhitungan manual didapatkan nilai
variansi 11165.94 dan standar deviasi 105.669. Sedangkan pada perhitungan Minitab 17
didapatkan nilai variasi 11514.9 dan standar deviasi 107.3. Perbedaan hasil perhitungan
dikarenakan tingkat ketelitian software minitab 17 dan dikarenakan pembulatan pada
perhitungan manual sedangkan perhitungan dengan software minitab 17 langsung di dapatkan
outputnya.
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari perhitungan data yang telah diolah didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam melakukan perhitungan dan pengolahan data studi kasus data Jumlah PTS dibawah
Kemendikbud 2013/2014 dengan menggunakan perhitungan manual dan dengan
menggunakan software minitab 17 terdapat perbedaan hasil dari perhitungan variansi dan
standar deviasi. Perbedaan hasil ini dikarenakan tingkat ketelitian software minitab 17 dan
dikarenakan pembulatan pada perhitungan manual yang sedangkan perhitungan dengan
software minitab 17 yang langsung keluar hasil perhitungannya.
2. Nilai yang diperoleh dapat disajikan secara informatif dengan menggunakan diagram batang,
karena dalam pengolahannya menggunakan data tunggal sehingga lebih representatif.
3. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa penyebaran Perguruan Tinggi Swasta di
Indonesia kurang rata, perguruan tinggi swasta terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Barat
sedangkan paling sedikit terdapat di Provinsi Gorontalo.
5.2 Saran
Berikut adalah saran yang untuk lab, praktikum, dan studi kasus
1. Sebaiknya pemerintah dibawah kemendikbud melakukan evaluasi terhadap persebaran
perguruan tinggi swasta di Indonesia dan jumlah PTS di setiap provinsi dibatasi dengan
jumlah tertentu sehingga tidak terjadi ketimpangan antara provinsi satu dan yang lainnya.
Karena dengan adanya pemerataan dapat meningkatkan kualitas SDM di masing-masing
provinsi.