You are on page 1of 2

Nopi :

Jika kita melihat konteks budaya, sebenarnya LGBT memiliki ruang di negara kita. ada
pengakuan lima jenis gender di suku Bugis, simpanan sesama jenis di kaum seniman reog
ponorogo, penari rateb sadati di Aceh yang memiliki anak laki-laki sebagai simpanan dan
kesenian ludruk Jawa Timur yang selalu memberikan ruang untuk waria . Contoh-contoh ini
bukanlah untuk memaklumkan perilaku seksual sesama jenis, namun untuk menyadari bahwa
leluhur kita dapat toleran atas eksistensi mereka.
Mereka tidak memilih untuk menjadi LGBT. Setiap LGBT memiliki fase kehidupan di
mana mereka ingin hidup normal. Namun kenyataannya, mereka tidak bisa. Sebagian besar
dari mereka menjadi LGBT karena murni faktor genetika. Sebagian kecil karena kekerasan
seksual yang dialami ketika kecil. Biasanya mereka telah menyadari ketertarikan sesama jenis
saat mereka masih berusia di bawah 8 tahun.
Yang harus dilakukan adalah bertoleransi terhadap kelompok LGBT. Seperti halnya
Pancasila sila ke tiga dan empat, sebagai bangsa Indonesia harus mengakui adanya perbedaan
dan harus bertoleransi kepada kelompok LGBT. Hidup secara berdampingan akan jauh lebih
nyaman dibandingkan hidup dengan adanya permusuhan.
Jadi solusi dari saya yaitu, melegalkan LGBT di Indonesia seperti dinegara-negara lain.
Memberikan hak asasi yang pantas mereka dapatkan yaitu adalah hak untuk hidup,
mendapatkan perlindungan, melakukan perkawinan sesama jenis, dan masih banyak lainnya.
Sehingga sudah seharusnya kita tidak menyudutkan atau membatasi hak para kaum LGBT,
menghargai perbedaan, menerima dan memahami keadaannya. LGBT merupkan kehendak dan
menjadi hak seseorang. Memaksakan kehendak orang lain bukanlah hal yang tepat. Karena
kaum LGBT juga seorang makhluk hidup yang punya hak sejak lahir untuk menentukan tujuan
hidupnya.
If we look at the cultural context, actually LGBT has space in our country. there is recognition
of five types of gender in the Bugis tribe, same-sex savings in artists reog ponorogo, dancer
rateb sadati in Aceh who have sons as savings and arts of East Java ludruk who always provide
space for transvestites. These examples are not to proclaim same-sex sexual behavior, but to
realize that our ancestors can tolerate their existence.
They did not choose to become LGBT. Every LGBT has a phase of life where they want to
live a normal life. But in reality, they can't. Most of them become LGBT because of pure
genetic factors. Some are small because of sexual violence when they were young. Usually
they are aware of same-sex attraction when they are under 8 years old.
All we have to do is tolerate LGBT groups. Like the third and fourth precepts of the Pancasila,
the Indonesian people must recognize differences and must tolerate LGBT groups. Living side
by side will be far more comfortable than living with hostility.
So my solution is to legalize LGBT in Indonesia as in other countries. Providing proper human
rights they get, namely the right to live, get protection, do same-sex marriage, and many others.
So that we should not corner or limit the rights of LGBT people, respect differences, accept
and understand the situation. LGBT is the will and right of someone. Imposing the will of
others is not the right thing. Because LGBT people are also living beings who have the right
from birth to determine their life goals.
benar. tetapi pada kenyatannya masih ada orang yg menghina, mengucilkan, dan merendahkan kaum
LGBT. Apalagi dengan adanya sosial media membuat orang2 mudah untuk berkomentar. Beberapa
dari kaum lgbt menyadari kalau mereka berbeda dari orang lain dan mencoba kembali ke jalan yang
benar. Tetapi karna image mereka yang sudah jelek, membuat mereka tidak ingin berubah dan tetap
pada pilihannya tersebut.

right. but in fact there are still people who insult, ostracize, and demean LGBT people. Especially with
the presence of social media making people easy to comment. Some of the LGBT people realize that
they are different from others and try to get back on the right path. But because their image is already
ugly, it makes them not want to change and keep on the choice

You might also like