Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 9
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
Daftar isi
BAB I Pendahuluan
A. Ringkasan Eksekutif
B. Latar Belakang
C. Visi dan Misi
D. Tujuan
BAB II Analisa Pasar
A. Target Pasar
B. Tren Pasar
C. Situasi Persaingan
BAB III Rencana Pemasaran
A. Strategi Pemasaran
B. Analisis SWOT
BAB IV Aspek Usaha
A. Lokasi Usaha
B. Fasilitas dan Peralatan
C. Tenaga Kerja
BAB V Aspek Keuangan
A. Sumber Dana
B. Perencanaan Anggaran Biaya
C. Harga Pokok Penjualan
D. Analisis Kelayakan
BAB VI Aspek Manajemen
A. Nama Usaha
B. Legalitas Usaha
C. Organisasi
BAB VII Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Ringkasan Eksekutif
Dingbo Aloe merupakan sebuah produk minuman untuk usia anak
sekolah 7-10 tahun yang berasal dari minuman puding sedot rasa yang dijual
di kalangan anak sekolah. Dingbo Aloe diciptakan untuk memenuhi
kebutuhan zat gizi usia anak sekolah yang disesuaikan dengan kondisi
fisiologis untuk anak sekolah berumur 7-10 tahun. Dingbo Aloe memiliki
kandungan gizi energi, protein, karbohidrat, lemak, fosfor yang telah
disesuaian dengan kebutuhan selama masa tumbuh dan kembangnya.
Produk ini dimodifikasi karena banyak jajanan yang tidak sehat yang
ada disekitar anak sekolah, dengan adanya produk ini diharapkan anak
sekolah dapat mengonsumsi jajanan yang bermanfaat bagi kondisi fisiologis
ubuhnya. Dingbo Aloe memiliki cita rasa yang manis dan segar dikemas
dalam porsi botol kecil 165 ml cocok sebagai snack. Diharapkan produk ini
tidak memberikan rasa bosan saat anak-anak mengonsumsinya. Meskipun
hanya sebagai snack, asupan gizi yang dibutuhkan dapat terpenuhi. Dingbo
Aloe dikemas dalam botol kecil 165 ml dikonsumsi sekali makan, fleksibel
dapat dikonsumsi dimanapun dan aman.
1.2 Latar Belakang
Masalah jajanan tidak sehat di lingkungan anak sekolah sangat marak
terjadi sehingga anak sekolah merupakan kelompok masyarakat yang rawan
mengalami masalah keracunan makanan. Jajanan anak sekolah beresiko
terhadap cemaran biologis atau kimiawi yang banyak mengganggu
kesehatan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Berdasarkan data
Kejadian Luar Biasa (KLB) pada jajanan anak sekolah tahun 2004-2006,
kelompok siswa Sekolah Dasar (SD) paling sering mengalami keracunan
pangan. Survey BPOM tahun 2004 yang menunjukkan bahwa 60% jajanan
sekolah tidak memenuhi standar mutu dan keamanan. Survey BPOM 2007
juga membuktikan bahwa 45% jajanan sekolah merupakan makanan jajan
yang berbahaya (BPOM, 2009).
Jajanan bagi anak sekolah memegang peran penting dalam
memberikan asupan energi dan zat gizi lain karena aktivitas anak yang tinggi
pada usia tersebut. Konsumsi jajanan anak diharapkan dapat memberikan
kontribusi energi dan zat gizi lain yang bermanfaat untuk pertumbuhan anak
(Sutardji, 2007)
1.3 Visi dan Misi
1.3.1 Visi
Menjadi suatu produk minuman untuk anak sekolah yang sehat dapat
diterima dan disukai sehingga dapat memenuhi kebutuhan anak sekolah selama
masa pertumbuhan.
1.3.2 Misi
1. Memberi inovasi terhadap minuman sebagai jajanan anak sekolah untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi pada anak usia sekolah dengan mensubtitusi
bahan makanan yang memiliki kandungan gizi yang tinggi.
2. Menciptakan produk minuman yang dapat memenuhi kebutuhan anak usia
sekolah selama masa pertumbuhan
3. Menciptakan produk yang memiliki cita rasa segar, enak, tidak membosan
dan mengikuti trend zaman.
4. Menciptakan produk untuk usia anak sekolah dengan menyesuaikan kondisi
fisiologis selama masa pertumbuhan.
5. Memasarkan produk dengan harga yang terjangkau sehingga produk dapat
diterima masyarakat.
1.4 Tujuan
Menjadi salah satu produk minuman modifikasi sebagai jajanan anak usia
sekolah yang akan selalu disukai masyarakat dengan memperhatikan kondisi
fisiologisnya selama masa pertumbuhan.
BAB II
ANALISA PASAR
2.1 Target Pasar
Target pasar yang utama dari Dingbo Aloe adalah anak sekolah usia 7-10 tahun
karena pada masa ini lingkungannya rawan dengan jajanan yang tidak sehat terutama saat
di sekolah. Target sasaran yang dituju adalah ekonomi menengah ke bawah sehingga
diharapakan juga dapat menjangkau semua kalangan baik kalangan menengah kebawah
maupun menengah ke atas. Produk ini sama dengan puding sedot dikemas dengan botol
plastik berukuran kecil 165 ml fleksibel dapat dikonsumsi dimanapun. Meskipun terdapat
beberapa produk yang sama di pasaran tetapi belum memperhatikan zat gizi yang
terkandung bagi anak sekolah, oleh karena itu diharapkan Dingbo Aloe nantinya dapat
digemari oleh anak - anak.
2.2 Trend Pasar
Tren konsumsi zaman sekarang masyarakat mulai sadar akan pentingnya konsumsi
makanan yang sehat. Pada era sekarang, masyarakat cenderung lebih memilih untuk
mengonsumsi makanan cepat saji, siap dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan zat
gizinya. Industri saat ini bisnis produk makanan cepat saji maupun minuman soda di
Indonesia semakin banyak, namun produk makanan dan minuman yang diciptakan
khusus untuk jajanan anak sekolah yang menyehatkan hanya sedikit. Puding sedot yang
banyak dipasaran mengandung banyak kental manis yang tidak memenuhi kandungan
gizi significant bagi tubuh.
Puding tergolong minuman yang digemari oleh seluruh kalangan masyarakat
terutama anak-anak sekolah. Puding merupakan minuman berbentuk jelly yang
bertekstur kenyal dan lembut berbahan dasar nutrijell plain. Puding biasanya dikonsumsi
untuk waktu selingan makan yakni sebagai camilan. Oleh karena itu diciptakan Dingbo
Aloe yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi fisiologis anak-anak sekolah.
2.3 Situasi Persaingan
Beberapa produk minuman dan makanan untuk jajanan anak sekolah
Nama Produk Jenis Produk
Puding Sedot Minuman
Chiki-chiki Snack
Gulali Permen
Ultramilk Susu
Biskuat Biskuit
Richeese Wafer
Dalam menetapkan harga dari suatu produk, perlu mempertimbangkan target dan
sasaran yang akan dituju serta perlu melakukan strategi penetrasi pasar, melalui observasi
harga produk dari jajanan anak sekolah yang ada di pasaran. Dengan melakukan penetrasi
pasar, Dingbo Aloe memiliki peluang untuk menarik konsumen melalui sektor harga.
Selain itu hal yang perlu di perhatikan adalah kualitas. Kualitas dari suatu produk juga
menentukan dalam penetapan harga. Harga yang ditawarkan akan disesuaikan dengan
ukuran dan juga kualitas produk sehingga konsumen akan merasa sebanding antara
pengeluaran yang dikeluarkan dengan apa yang didapat dari produk. Produk akan dijual
dengan harga Rp 3200 perkemasan dengan berat kemasan 165 ml.
Tempat produksi Dingbo Aloe dilakukan pada lahan pemilik yang berlokasi di
Jalan Mulyorejo Utara 195 A Surabaya. Lokasi penjualan akan dilakukan pendistribusian
produk ke minimarket yang ada di Surabaya. Dingbo Aloe juga akan diterapkan melalui
sistem online shop yang membuat produk memiliki peluang untuk leboh dikenal dan
menjangkau masyarakat lebih luas. Jika ada event-event kesejatan Dingbo Aloe akan
mendirikan stand untuk lebih memberikan branding kepada masyarakat agar lebih
dikenal. Diharapkan dengan cara tersebut target sasaran dapat dicapai.
Promosi dilakukan agar produk Dingbo Aloe dapat menjangkau target sasaran
yakni anak usia sekolah 7-10 tahun. Dalam memasarkan suatu produk terdapat banyak
sarana yang dapat digunakan baik dari omongan, media cetak, platform, media sosial.
Pengunaan media sosial memberikan pengaruh dalam pemasaran karena zaman sekarang
seluruh masyarakat memiliki smartphone yang dapat mudah mendapatkan informasi.
Beberapa cara mempromosikan Dingbo Aloe melalui:
1. Media cetak, memberikan brosur atau leaflet yang akan dibagikan pada toko,
minimarket tempat pendistribusian produk dan menyebarkan kepada khalayak
saat hadir diberbagai event.
2. Memberikan diskon pada pembukaan produk awal secara online dengan
minimum pembelian 3 produk. Saat offline, pendistribusian di minimarket dan
event akan diadakan tester dan buy 1 get 1.
3. Mendirikan stand pada event tertentu untuk membranding secara langsung.
Melalui cara ini, promosi dapat dilakukan secara langsung dari produsen ke
konsumen yang ditarget sehingga pemaparan produk akan lebih detail beserta
keunggulannya. Diharaplan terjadi promosi dari konsumen satu kepada calon
komsumen lainnya sehingga jangkauan pemasaran lebih luas.
4. Media sosial, menggunakan menggunakan platform sosial media masyarakat
akan lebih mudah dalam memperoleh informasi dan memudahkan produsen dalam
melakukan pemasaran melalui layanan iklan yang biasanya tersedia pada layanan
media sosial. Terdapat konten informasi visual yang menarik seperti karakter
kartun anak - anak untuk menarik perhatian anak - anak. Melalio media sosial
konsumen dapat melakukan pemesanan melalui sistem online pada kontak yang
telah tersedia.
Tabel 3. Perencanaan biaya untuk 1 tahun 300 hari atau 1 bulan 25 hari
Keterangan
Bahan dan Peralatan
Kebutuhan satu tahun Harga/unit Biaya produksi satu tahun
Nutrijell plain 168.750 g Rp 17.500/180g 16.406.250
Gula 1.687.500 g Rp 12.000/kg 20.250.000
Aloe vera 2.250.000 g Rp 19.000/500g 85.500.000
Kental manis 1.912.500 g Rp 11.000/500g 42.075.000
Tepung Maizena 506.250 g Rp 7.500/500g 7.593.750
Panci 2 Rp 180.000 360.000
Kulkas 1 Rp 5.000.000 5.000.000
Rak enyimpanan 1 Rp 500.000 500.000
Meja persiapan 1 Rp 250.000 250.000
Gas LPG 3 Rp 300.000 900.000
Timbangan digital 3 Rp 40.000 120.000
Masker 12 pack Rp 10.000 120.000
Sarung tangan 12 pack Rp 6.000 72.000
Stiker Label 500 kertas A3 Rp 7.000 350.000
Pisau 2 Rp 24.000 48.000
Botol plastik 45.000 Rp 700 31.500.000
Sutil kayu 2 Rp 4.000 8.000
Kompor 2 tungku 1 Rp 265.000 265.000
Sedotan 3 pack Rp 15.000 45.000
Sendok 5 Rp 30.000 30.000
Kursi 3 Rp 36.000 Rp 108.000
Telenan 3 Rp 21.000 Rp 63.000
Baskom 3 Rp 30.000 Rp 90.000
Apron 3 Rp 40.000 Rp 120.000
Lap 6 Rp 4.000 Rp 24.0000
Total Rp 212.014.000
Dalam perencanaan anggaran dana satu tahun, total seluruhnya dibutuhkan sebesar
Rp 212.014.000. Namun, pada awal merintis usaha ini hanya akan menggunakan modal
sebesar 100.500.000 keuntungannya didapat selama masa penjualan akan digunakan
dalam pembelian kebutuhan selanjutnya.
BAB VI
ASPEK MANAJEMEN
6.3 Organisasi
Owner dan Manajemen
Dalam menjalankan sebuah usaha, dilakukan pembagian utas agar dapat mencapai
tujuan dengan mudah secara bersama. Pemilihan sumberdaya yang memiliki kemampuan
akan berpengaruh besar terhadap jalannya suatu usaha. Oleh karena itu perlu dilakukan
pembagian tugas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dari masing-masing personal.
Owner atau pemilik memiliki peran tidak hanya sebagai pemilik, tetapi juga mengawasi
dan mengontrol secara langsung seluruh proses serta ikut andil dalam kegiatan yang
berlangsung. Owner juga yang membuat formula dan mengatur gizi dari produk Dingbo
Aloe. Selain itu, juga owner memerlukan keahlian manajemen dan marketing untuk
membantu owner dan melakukan pemasaran dari produk. Karena keterbatasan
sumberdaya, maka memiliki karyawan yang mengetahui banyak hal atau mempunyai
lebih dari satu keahlian akan sangat membantu dalam jalannya suatu usaha. Tidak hanya
itu, diperlukan juga tenaga kerja yang ahli dalam bidang mengolah makanan, memilih
bahan dan pemenuhan gizi, serta hygiene dan sanitasi. Dalam usaha ini diharapkan juga,
pada setiap bidang juga mengetahui cara pemasaran, dan pengelolaan makanan.
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Dingbo Aloe merupakan usaha snack yang diformulasikan bagi anak sekolah, zat
gizi disesuaikan dengan kebutuhan gizi kondisi fisiologis anak sekolah. Dingbo Aloe
akan dijual secara online dan offline berbasis homemade. Harga...............
7.2 Saran
Awal dibukanya bisnis, sangat dibutuhkan saran dan kritik agar sesuai dengan
selera konsumen terutama dari rasa dan varian lain untuk ditawarkan.
Lampiran
Demografis
Minimarket yang
letaknya strategis dan
penhuaan online.
Positioning Psikologis
Menjadi minuman sehat Anak sekolah usia 7-10
untuk jajanan anak tahun sedang mengalami
sekolah. masa pertumbuhan dan
perkemabangan
Khususnya untuk anak
sekolah usia 7-10 tahun.