You are on page 1of 18

LAPORAN BUSINESS PLAN

DINGBO ALOE (PUDING BOTOL ALOE)


MINUMAN UNTUK USIA ANAK SEKOLAH 7-10 TAHUN

KELOMPOK 9

Alvia Anggreini Setyaningrum 101611233001

Amelliya Nur Heriyana 101611233011

Yulianti Wulan Sari 101611233050

PROGRAM S-1 GIZI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2018
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

Daftar isi

BAB I Pendahuluan

A. Ringkasan Eksekutif
B. Latar Belakang
C. Visi dan Misi
D. Tujuan
BAB II Analisa Pasar
A. Target Pasar
B. Tren Pasar
C. Situasi Persaingan
BAB III Rencana Pemasaran
A. Strategi Pemasaran
B. Analisis SWOT
BAB IV Aspek Usaha
A. Lokasi Usaha
B. Fasilitas dan Peralatan
C. Tenaga Kerja
BAB V Aspek Keuangan
A. Sumber Dana
B. Perencanaan Anggaran Biaya
C. Harga Pokok Penjualan
D. Analisis Kelayakan
BAB VI Aspek Manajemen
A. Nama Usaha
B. Legalitas Usaha
C. Organisasi
BAB VII Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Ringkasan Eksekutif
Dingbo Aloe merupakan sebuah produk minuman untuk usia anak
sekolah 7-10 tahun yang berasal dari minuman puding sedot rasa yang dijual
di kalangan anak sekolah. Dingbo Aloe diciptakan untuk memenuhi
kebutuhan zat gizi usia anak sekolah yang disesuaikan dengan kondisi
fisiologis untuk anak sekolah berumur 7-10 tahun. Dingbo Aloe memiliki
kandungan gizi energi, protein, karbohidrat, lemak, fosfor yang telah
disesuaian dengan kebutuhan selama masa tumbuh dan kembangnya.
Produk ini dimodifikasi karena banyak jajanan yang tidak sehat yang
ada disekitar anak sekolah, dengan adanya produk ini diharapkan anak
sekolah dapat mengonsumsi jajanan yang bermanfaat bagi kondisi fisiologis
ubuhnya. Dingbo Aloe memiliki cita rasa yang manis dan segar dikemas
dalam porsi botol kecil 165 ml cocok sebagai snack. Diharapkan produk ini
tidak memberikan rasa bosan saat anak-anak mengonsumsinya. Meskipun
hanya sebagai snack, asupan gizi yang dibutuhkan dapat terpenuhi. Dingbo
Aloe dikemas dalam botol kecil 165 ml dikonsumsi sekali makan, fleksibel
dapat dikonsumsi dimanapun dan aman.
1.2 Latar Belakang
Masalah jajanan tidak sehat di lingkungan anak sekolah sangat marak
terjadi sehingga anak sekolah merupakan kelompok masyarakat yang rawan
mengalami masalah keracunan makanan. Jajanan anak sekolah beresiko
terhadap cemaran biologis atau kimiawi yang banyak mengganggu
kesehatan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Berdasarkan data
Kejadian Luar Biasa (KLB) pada jajanan anak sekolah tahun 2004-2006,
kelompok siswa Sekolah Dasar (SD) paling sering mengalami keracunan
pangan. Survey BPOM tahun 2004 yang menunjukkan bahwa 60% jajanan
sekolah tidak memenuhi standar mutu dan keamanan. Survey BPOM 2007
juga membuktikan bahwa 45% jajanan sekolah merupakan makanan jajan
yang berbahaya (BPOM, 2009).
Jajanan bagi anak sekolah memegang peran penting dalam
memberikan asupan energi dan zat gizi lain karena aktivitas anak yang tinggi
pada usia tersebut. Konsumsi jajanan anak diharapkan dapat memberikan
kontribusi energi dan zat gizi lain yang bermanfaat untuk pertumbuhan anak
(Sutardji, 2007)
1.3 Visi dan Misi
1.3.1 Visi
Menjadi suatu produk minuman untuk anak sekolah yang sehat dapat
diterima dan disukai sehingga dapat memenuhi kebutuhan anak sekolah selama
masa pertumbuhan.
1.3.2 Misi
1. Memberi inovasi terhadap minuman sebagai jajanan anak sekolah untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi pada anak usia sekolah dengan mensubtitusi
bahan makanan yang memiliki kandungan gizi yang tinggi.
2. Menciptakan produk minuman yang dapat memenuhi kebutuhan anak usia
sekolah selama masa pertumbuhan
3. Menciptakan produk yang memiliki cita rasa segar, enak, tidak membosan
dan mengikuti trend zaman.
4. Menciptakan produk untuk usia anak sekolah dengan menyesuaikan kondisi
fisiologis selama masa pertumbuhan.
5. Memasarkan produk dengan harga yang terjangkau sehingga produk dapat
diterima masyarakat.
1.4 Tujuan
Menjadi salah satu produk minuman modifikasi sebagai jajanan anak usia
sekolah yang akan selalu disukai masyarakat dengan memperhatikan kondisi
fisiologisnya selama masa pertumbuhan.
BAB II
ANALISA PASAR
2.1 Target Pasar
Target pasar yang utama dari Dingbo Aloe adalah anak sekolah usia 7-10 tahun
karena pada masa ini lingkungannya rawan dengan jajanan yang tidak sehat terutama saat
di sekolah. Target sasaran yang dituju adalah ekonomi menengah ke bawah sehingga
diharapakan juga dapat menjangkau semua kalangan baik kalangan menengah kebawah
maupun menengah ke atas. Produk ini sama dengan puding sedot dikemas dengan botol
plastik berukuran kecil 165 ml fleksibel dapat dikonsumsi dimanapun. Meskipun terdapat
beberapa produk yang sama di pasaran tetapi belum memperhatikan zat gizi yang
terkandung bagi anak sekolah, oleh karena itu diharapkan Dingbo Aloe nantinya dapat
digemari oleh anak - anak.
2.2 Trend Pasar
Tren konsumsi zaman sekarang masyarakat mulai sadar akan pentingnya konsumsi
makanan yang sehat. Pada era sekarang, masyarakat cenderung lebih memilih untuk
mengonsumsi makanan cepat saji, siap dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan zat
gizinya. Industri saat ini bisnis produk makanan cepat saji maupun minuman soda di
Indonesia semakin banyak, namun produk makanan dan minuman yang diciptakan
khusus untuk jajanan anak sekolah yang menyehatkan hanya sedikit. Puding sedot yang
banyak dipasaran mengandung banyak kental manis yang tidak memenuhi kandungan
gizi significant bagi tubuh.
Puding tergolong minuman yang digemari oleh seluruh kalangan masyarakat
terutama anak-anak sekolah. Puding merupakan minuman berbentuk jelly yang
bertekstur kenyal dan lembut berbahan dasar nutrijell plain. Puding biasanya dikonsumsi
untuk waktu selingan makan yakni sebagai camilan. Oleh karena itu diciptakan Dingbo
Aloe yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi fisiologis anak-anak sekolah.
2.3 Situasi Persaingan
Beberapa produk minuman dan makanan untuk jajanan anak sekolah
Nama Produk Jenis Produk
Puding Sedot Minuman
Chiki-chiki Snack
Gulali Permen
Ultramilk Susu
Biskuat Biskuit
Richeese Wafer

Tabel 1. Produk Makanan dan Minuman Jajanan Anak Sekolah di Indonesia

Produk-produk diatas merupakan jajanan untuk anak sekolah yang


memiliki rasa dan kualitas yang berbeda. Semua produk tergolong praktis,
fleksibel, mudah dibawa dan dikonsumsi dimanapun.
BAB III
ANALISA PASAR
3.1 Strategi Pemasaran
3.1.1 Produk
Produk yang ditawakan adalah sebuah puding botol yang merupakan modifikasi
dari puding sedot. Bahan yang disubtitusi di dalam puding sedot adalah kental manis
digantikan dengan aloe vera sehingga dihasilkan rasa yang lebih segar. Puding botol aloe
menjaga kualitas dari segala aspek pembuatannya agar tercipta produk yang berkualitas
baik.
Dingbo Aloe dikemas dalam botol kecil dari plastik berukuran 165 ml, fleksibel
jika dikonsumsi dan dibawa kemanapun. Diluar bootl diberikan label pangan agar
pembaca mudah dalam mengetahui informasi mengenai komposisi bahan yang
digunakan dalam pembuatan produk ini, serta label yang berisi tentang informasi nilai
gizi (Nutrition Facts)yang terkandung dalam 1 kemasan dan saran penyajiannya. Label
tersebut diletakkan mengelilingi seluruh dinding botol. Porsi dan ukuran dalam satu
produk disesuaikan dengan kebutuhan fisiologis anak sekolah agar tidak bosan saat
mengonsumsi dan memenuhi kebutuhan zat gizi selama masa pertumbuhan. Berikut
merupakan cara pembuatan Dingbo Aloe:
Resep Dingbo Aloe
Bahan:
1) Nutrijell Plain 3,75 gram
2) Gula 37,5 gram
3) Kental manis 42,5 gram
4) Aloe vera 50 gram
5) Tepung Maizena 11,25 gram
Cara Membuat:
1. Panaskan air dan gula pasir hingga larut
2. Tambahkan krimer hingga mendidih
3. Tambahkan nutrijel dan tepung maizena yang telah dilarutkan dalam air terlebih
dahulu
4. Tambahkan aloe vera yang telah dihaluskan
5. Aduk lagi hingga rata
6. Wadahi puding sedot sesuai keinginan
3.1.2 Price (Harga)

Dalam menetapkan harga dari suatu produk, perlu mempertimbangkan target dan
sasaran yang akan dituju serta perlu melakukan strategi penetrasi pasar, melalui observasi
harga produk dari jajanan anak sekolah yang ada di pasaran. Dengan melakukan penetrasi
pasar, Dingbo Aloe memiliki peluang untuk menarik konsumen melalui sektor harga.
Selain itu hal yang perlu di perhatikan adalah kualitas. Kualitas dari suatu produk juga
menentukan dalam penetapan harga. Harga yang ditawarkan akan disesuaikan dengan
ukuran dan juga kualitas produk sehingga konsumen akan merasa sebanding antara
pengeluaran yang dikeluarkan dengan apa yang didapat dari produk. Produk akan dijual
dengan harga Rp 3200 perkemasan dengan berat kemasan 165 ml.

3.1.3 Place (Tempat)

Dalam menjalankan usaha bisniss, tempat memiliki pengaruh dalam pemasaran


suatu produk agar dapat dikenali oleh konsumen. Beberapa hal yang harus diperhatikan
untuk memilih tempat usaha yakni kondisi masyarakat, lokasi pusat keramaian, lokasi
usaha dekat dengan sasaran yag dituju, dekat dengan lokasi pembelian bahan baku.
Pemilihan lokasi strategis mempermudah konsumen untuk mengetahui bisnis yang kita
dirikan dan konsumen memiliki rasa ingin untuk mencoba terhadap produk yang kita
ciptakan.

Tempat produksi Dingbo Aloe dilakukan pada lahan pemilik yang berlokasi di
Jalan Mulyorejo Utara 195 A Surabaya. Lokasi penjualan akan dilakukan pendistribusian
produk ke minimarket yang ada di Surabaya. Dingbo Aloe juga akan diterapkan melalui
sistem online shop yang membuat produk memiliki peluang untuk leboh dikenal dan
menjangkau masyarakat lebih luas. Jika ada event-event kesejatan Dingbo Aloe akan
mendirikan stand untuk lebih memberikan branding kepada masyarakat agar lebih
dikenal. Diharapkan dengan cara tersebut target sasaran dapat dicapai.

3.1.4 Promotion (Promosi)

Promosi dilakukan agar produk Dingbo Aloe dapat menjangkau target sasaran
yakni anak usia sekolah 7-10 tahun. Dalam memasarkan suatu produk terdapat banyak
sarana yang dapat digunakan baik dari omongan, media cetak, platform, media sosial.
Pengunaan media sosial memberikan pengaruh dalam pemasaran karena zaman sekarang
seluruh masyarakat memiliki smartphone yang dapat mudah mendapatkan informasi.
Beberapa cara mempromosikan Dingbo Aloe melalui:

1. Media cetak, memberikan brosur atau leaflet yang akan dibagikan pada toko,
minimarket tempat pendistribusian produk dan menyebarkan kepada khalayak
saat hadir diberbagai event.
2. Memberikan diskon pada pembukaan produk awal secara online dengan
minimum pembelian 3 produk. Saat offline, pendistribusian di minimarket dan
event akan diadakan tester dan buy 1 get 1.
3. Mendirikan stand pada event tertentu untuk membranding secara langsung.
Melalui cara ini, promosi dapat dilakukan secara langsung dari produsen ke
konsumen yang ditarget sehingga pemaparan produk akan lebih detail beserta
keunggulannya. Diharaplan terjadi promosi dari konsumen satu kepada calon
komsumen lainnya sehingga jangkauan pemasaran lebih luas.
4. Media sosial, menggunakan menggunakan platform sosial media masyarakat
akan lebih mudah dalam memperoleh informasi dan memudahkan produsen dalam
melakukan pemasaran melalui layanan iklan yang biasanya tersedia pada layanan
media sosial. Terdapat konten informasi visual yang menarik seperti karakter
kartun anak - anak untuk menarik perhatian anak - anak. Melalio media sosial
konsumen dapat melakukan pemesanan melalui sistem online pada kontak yang
telah tersedia.

3.2 Analisis SWOT

Berikut merupakan analisis Strength, Weakness, Opportunity dan Threat (SWOT)


dari produk Dingbo Aloe:
Strenght Weakness
Proses pengolahan mudah Tenaga masih terbatas
Memiliki citarasa segar dan manis Belum memiliki outlet resmi
Sesuai dengan kondisi fisiologis anak Belum memiliki badan usaha
sekolah Daya tahan produk kurang
Kandungan gizi sesuai kebutuhan anak
sekolah
Harga terjangkau untuk semua kslangan
Opportunity Threat
Dapat diterima masyarakat karena produk Bersaing dengan produk sejenis
Dingbo Aloe sesyau dengan snack anak Promosi dan packaging dari produk
sekolah sejenis lebih menarik
Dapat diterima semua kalangan karena
kualitas produk baik dengan harga
terjangkau
BAB IV
ASPEK USAHA
4.1 Lokasi Usaha
Pembuatan produk Dingbo Aloe berlokasi di Jalan Mulyorejo Utara 195 A Surabaya.
Produk yang dibeli melalui online akan dikirim memlalui alamat tersebut. Produk
Dingbo Aloe juga akan dijual di minimarket wilayah Surabaya. Lokasi pengolahan
memiliki akses yang mudah dan strategis untuk melakukan pendistribusian produk serta
lokasi juga dekat dengan pembelian bahan baku dan pusat keramaian.
4.2 Fasilitas dan Peralatan
Fasilitas dan peralatan yang digunakan dalam menjalan usaha Dingbo Aloe yakni
sebagai berikut:
Unit Peralatan Unit Peralatan Unit
Dapur Panci 2 Baskom 3
Kulkas 1 Gas LPG 3
Rak Penyimpanan 1 Timbangan 2
Digital
Meja Persiapan 1 Sutil kayu 2
Pisau 2 Sarung Tangan 12 pack
Telenan 2 Masker 12 pack
Sendok 5 Kompor 2 1
tungku
Lap 6 Apron 3
Ruang Sticker Label 5400 kertas Kursi 3
Pengemasan A3
Botol Plastik 45000 Sedotan 3 pack

Tabel 2. Fasilitas dan Peralatan.

4.3 Tenaga Kerja


Dalam menjalankan usaha Dingbo Aloe, manajamen Sumber Daya Manusia (SDM)
akan terbagi tiga divisi yakni divisi pertama terkait pemilihan bahan baku, pengolahan
dan pengemasan, divisi kedua menangani promosi dan pemasaran serta divisi ketiga
menangani masalah keuangan terkait pemasukan dan pengeluaran. Rincian tugas
dilakukan sebagai berikut:

1. Pemilihan bahan baku, pengolahan dan pengemasan


Bagian ini dilakukan oleh Yulianti Wulan Sari untuk bertanggung jawab pada
pemilihan baku, menyiapkan ketersediaan bahan baku, pengolahan produk dan
pengemasan produk juga akan dibantu oleh tenaga kerja yang lain. Nantinya akan
dilakukan pengawasan dan evaluasi untuk pengembangan produk selanjutnya.
2. Promosi dan Pemasaran
Bagian promosi dan pemasaran akan dilakukan oleh Alvia Anggreini
Setyaningrum bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan promosi dan pemasaran
baik dalam bentuk offline maupun online. Divisi ini juga harus rajin mencari event-
event dan sponsorship sebagai media promosi dari Dingbo Aloe.
3. Keuangan
Bagian keuangan akan dilakukan oleh Amelliya Nur Heriyana yag
bertanggung jawab terhadap seluruh anggaran dan biaya dalam usaha ini. Divisi
keuangan juga akan selalu mencatat pemasukan dan pengeluaran yang akan
dilakukan selama menjalankan usaha serta mencatat keuntungan yang didapat dan
biaya titik impas.
BAB V
ASPEK KEUANGAN

5.1 Sumber Dana


Modal awal yang digunakan dalam usaha ini sebesar Rp 100.500.000 yang terdiri
dari biaya operasiona untuk membuat produk setuap harinya, biaya investasi yang
dikeluarkan untuk peralatan serta sarana dan prasarana yang berhubungan langsung
dengan pembuatan produk. Dalam usaha ini akan memproduksi sebanyak 30 botol
Dingbo Aloe. Laba dan keuntungan digunakan pembelian bahan baku dan kepentingan
produksi selanjutnya.

5.2 Perencanaan Anggaran Biaya


Berikut tabel perencanaan biaya dalam satu tahun ke depan:

Tabel 3. Perencanaan biaya untuk 1 tahun 300 hari atau 1 bulan 25 hari

Keterangan
Bahan dan Peralatan
Kebutuhan satu tahun Harga/unit Biaya produksi satu tahun
Nutrijell plain 168.750 g Rp 17.500/180g 16.406.250
Gula 1.687.500 g Rp 12.000/kg 20.250.000
Aloe vera 2.250.000 g Rp 19.000/500g 85.500.000
Kental manis 1.912.500 g Rp 11.000/500g 42.075.000
Tepung Maizena 506.250 g Rp 7.500/500g 7.593.750
Panci 2 Rp 180.000 360.000
Kulkas 1 Rp 5.000.000 5.000.000
Rak enyimpanan 1 Rp 500.000 500.000
Meja persiapan 1 Rp 250.000 250.000
Gas LPG 3 Rp 300.000 900.000
Timbangan digital 3 Rp 40.000 120.000
Masker 12 pack Rp 10.000 120.000
Sarung tangan 12 pack Rp 6.000 72.000
Stiker Label 500 kertas A3 Rp 7.000 350.000
Pisau 2 Rp 24.000 48.000
Botol plastik 45.000 Rp 700 31.500.000
Sutil kayu 2 Rp 4.000 8.000
Kompor 2 tungku 1 Rp 265.000 265.000
Sedotan 3 pack Rp 15.000 45.000
Sendok 5 Rp 30.000 30.000
Kursi 3 Rp 36.000 Rp 108.000
Telenan 3 Rp 21.000 Rp 63.000
Baskom 3 Rp 30.000 Rp 90.000
Apron 3 Rp 40.000 Rp 120.000
Lap 6 Rp 4.000 Rp 24.0000
Total Rp 212.014.000

Dalam perencanaan anggaran dana satu tahun, total seluruhnya dibutuhkan sebesar
Rp 212.014.000. Namun, pada awal merintis usaha ini hanya akan menggunakan modal
sebesar 100.500.000 keuntungannya didapat selama masa penjualan akan digunakan
dalam pembelian kebutuhan selanjutnya.
BAB VI

ASPEK MANAJEMEN

6.1 Nama Unit Usaha


Nama usaha dari produk yang ditawarkan adalah Dingbo Aloe (Puding Botol
Aloe Vera). Nama ini dipilih karena produk ini mengandung aloe vera di dalam puding
botol untuk jajanan anak sekolah. Bentuk usaha dari produk ini adlaah Firma, yakni
ikatan mitra atau pertemanan.
6.2 Legalitas Usaha
Dalam menjalankan usaha Dingbo Aloe akan menyiaokan kelengkapan perijinan
sebagai legalitas usaha, agar usaha berjalan dengan lancar dikemudian hari. Dalam
pengurusan ijin, Dingbo Aloe akan berusaha mengikuti peraturan yang berlaku.
Beberapa dokumenyang harus dimiliki sebagai legalitas usaha, seperti:
1. SIUP (Surat Izin Usaha Perdangan)
Surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada pengusaha
untuk melaksanakan usaha dibidang perdagangan dan jasa. SIUP diberikan kepada
para pengusaha baik perorangan, Firma, CV, PT, Koperasi, BUMN, dan sebagainya.
2. SITU (Surat Izin tempat Usaha)
Surat izin yang diberikan kepada perorangan, perusahaan, badan untuk memperoleh
tempat usaha sesuai dengan tata ruang wilayah yang diperlukan dalam rangka
penanaman modal. Denah atau peta tempat usaha yang disahkan atau diketahui
pejabat kelurahan atau kecamatan
3. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi
perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak
dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan.
4. Sertifikasi BPOM dan Sertifikasi Halal
Di Indonesia Setiap pangan olahan yang dibuat di dalam negeri atau yang diimpor untuk
diperjualbelikan dalam kemasan eceran wajib memilliki izin peredaran sesuai dengan
Undang-Undang No 18 tahun 2012 Pasal 91. Peraturan Pemerintah No 28 tahun 2004
Pasal 42, Perka Badan POM RI No. Hk.03.1.5.12.11.09955 Tahun 2011 Tentang
Pendaftaran Pangan Olahan.
Tidak hanya itu, karena di Indonesia mayoritas masyarakatnya menganut Agama Islam
maka penting untuk memberikan jaminan kehalalan dari suatu produk. Sertifikat Halal
MUI dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia dan merupakan fatwa tertulis yang
menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syari’at Islam. Sertifikat Halal MUI
ini merupakan syarat untuk mendapatkan ijin pencantuman label halal pada kemasan
produk dari instansi pemerintah yang berwenang

6.3 Organisasi
Owner dan Manajemen

Staff Marketing Staff Dapur

Dalam menjalankan sebuah usaha, dilakukan pembagian utas agar dapat mencapai
tujuan dengan mudah secara bersama. Pemilihan sumberdaya yang memiliki kemampuan
akan berpengaruh besar terhadap jalannya suatu usaha. Oleh karena itu perlu dilakukan
pembagian tugas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dari masing-masing personal.
Owner atau pemilik memiliki peran tidak hanya sebagai pemilik, tetapi juga mengawasi
dan mengontrol secara langsung seluruh proses serta ikut andil dalam kegiatan yang
berlangsung. Owner juga yang membuat formula dan mengatur gizi dari produk Dingbo
Aloe. Selain itu, juga owner memerlukan keahlian manajemen dan marketing untuk
membantu owner dan melakukan pemasaran dari produk. Karena keterbatasan
sumberdaya, maka memiliki karyawan yang mengetahui banyak hal atau mempunyai
lebih dari satu keahlian akan sangat membantu dalam jalannya suatu usaha. Tidak hanya
itu, diperlukan juga tenaga kerja yang ahli dalam bidang mengolah makanan, memilih
bahan dan pemenuhan gizi, serta hygiene dan sanitasi. Dalam usaha ini diharapkan juga,
pada setiap bidang juga mengetahui cara pemasaran, dan pengelolaan makanan.
BAB VII

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Dingbo Aloe merupakan usaha snack yang diformulasikan bagi anak sekolah, zat
gizi disesuaikan dengan kebutuhan gizi kondisi fisiologis anak sekolah. Dingbo Aloe
akan dijual secara online dan offline berbasis homemade. Harga...............

7.2 Saran

Awal dibukanya bisnis, sangat dibutuhkan saran dan kritik agar sesuai dengan
selera konsumen terutama dari rasa dan varian lain untuk ditawarkan.
Lampiran

Demografis
Minimarket yang
letaknya strategis dan
penhuaan online.

Positioning Psikologis
Menjadi minuman sehat Anak sekolah usia 7-10
untuk jajanan anak tahun sedang mengalami
sekolah. masa pertumbuhan dan
perkemabangan
Khususnya untuk anak
sekolah usia 7-10 tahun.

Gambar 1. Segmentantasi Pasar dari Dingbo Aloe

Gambar 2. Design Stiker Label dari Dingbo Aloe

Gambar 3. Kemasan dari Dingbo Aloe

You might also like