You are on page 1of 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN PADA ANAK


1. RIWAYAT KESEHATAN
A. Identitas Klien
1). Nama : An.B
2). Alamat : Kewayuhan pejagoan
3). Nomor telepon : 08564058406
4). Tempat tanggal lahir / usia : Kebumen, 12 Februari 2011/ 3bulan 6 tahun
5). Suku ; Jawa
6). Jenis Kelamin : Laki-laki
7). Agama : Islam
8). Tanggal Pengkajian : 12 Mei 2017
B. Identitas Penanggung jawab
1). Nama ; Tn M
2). Alamat : SDA
3). Usia : 32 th
4). Hubungan dengan klien : Ayah pasien
C. Keluhan Utama
Pasien tidak bisa BAB 2 hari terakhir, perut kembung.
D. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengalami kesulitan BAB 2 hari terakhir ini bab seperti cemendil dan
sangat bau sekali, perut kembung, mual-mual dan kadang sampai muntah.
Sebelumnya pasien juga sering mengalami hal seperti ini.Pasien sering
mengalami konstipasi.Keluarga kemudian memeriksakan anaknya ke bidan dan
oleh bidan disarankan periksa ke dokter spesialis anak.
1). Awitan
a. Tanggal awitan konstipasi sudah berlangsung lama, beberapa bulan
terakhir.
b. Sifat Awitan hilang timbul.
c. Faktor pencetus dan faktor predisposisi yang berkaitan dengan awitan,
anak juga tidak begitu menyukai sayuran.
d. Jika anak mengalami kesulitan BAB keluarga biasa memberikan makan
berserat seperti papaya dan jika tetap tidak berhasil diperiksakan ke bidan
dan dianjurkan untuk memakai obat pencahar yang dimasukan melalui
anus.

E. Riwayat Masa Lalu

1
1). Kehamilan (Ibu)
a. Jumlah (gravida) : G1P1A0
b. Hasil (paritas) :1
c. Kesehatan selama kehamilan : secara umum sehat tidak
ada keluhan saat hamil
d. Obat-obatan yang digunakan : konsumsi obat multivitamin
penambah darah dan kalsium saat hamil
e. Durasi persalinan : 8 jam
f. Tipe melahirkan : persalinan spontan
g. Tempat melahirkan : PKM
h. Obat-obatan : obat yang diberikan oleh
PKM setelah bersalin
2). Kelahiran
a. Berat dan panjang badan : 2500 gram dan
48cm
b. Waktu peningkatan berat badan lahir : peningkatan berat
berada sedikit, dalam keadaan normal
c. Kondisi kesehatan : secara umum baik,
kadang batuk pilek dan sering konstipasi
d. Adanya anomali kongenital : tidak ada kelainan
secara kongenital
3). Penyakit, operasi, atau cedera sebelumnya : -
4). Alergi
Anak tidak ada riwayat alergi baik makanan, obat maupun terhadap hewan.
5). Genogram

2
Keterangan

Laki-laki

Perempuan

Garis pernikahan

Garis keturunan
saudara

pasien

6). Obat-obatan
Obat yang pernah diminum Baby cough karena mengalami batuk pilek,
microlac sup.
7). Imunisasi
a. Nama, Jumlah dosis, usia saat diberikan
No Usia Nama vaksin
1 0 bulan Hb 0
2 1 bulan BCG, polio 1
3 2 bulan DPT 1, Hb 1, Polio 2
4 3 bulan DPT 2, Hb 2, Polio 3
5 4 bulan DPT 3, Hb 3, Polio 4
6 9 bulan Campak

b. Kekambuhan reaksi
Setelah imunisasi DPT yang pertama anak sempat demam tapi sembuh
setelah diminumi obat turun panas.
8). Pertumbuhan dan perkembangan
a. Berat badan lahir : 2500gram,
b. Berat 6 bulan : 5, 4 kg
c. Berat 1 tahun : 7,5kg
d. Berat saat ini. : 16,8 kg
e. Gigi geligi mulai muncul saat usia 8 bulan, jumlah gigi 18
bagian gigi seri atas dan bawah mengalami carries gigi karena anak tidak
mau membuka mulut untuk diajari gosok gigi dan baru mulai gosok gigi
usia 2 tahun.

3
f. Usia kontrol kepala
duduk tanpa dukungan: 7 bulan, berjalan pada usia 12 bulan, kata-kata
pertama ma.maem
g. Pemeriksaan perkembangan dengan Denver II
Motorik halus, motorik kasar, kognitif dan bahasa berkembang dengan
baik.

2. PEMERIKSAAN FISIK (Head to toe)


A. Keadaan umum: kondisi secara umum baik anak dapat menjalankan aktivitas
seperti biasa secara mandiri.
B. Antropometri
1). Tinggi badan/panjang badan : 109 cm.
2). Berat badan : 16,4kg
3). Lingkar kepala : 52 cm.
4). Lingkar dada : 62 cm
5). Lingkar lengan : 20 cm
C. Tanda-tanda Vital
1). Suhu
a. Suhu aksila : 36, 4C
2). Nadi
a. nadi radialis : 88 x/ menit
b. Tingkatan nadi:
 Tingkat +4 : kecil, berdenyut, tidak hilang
dengan tekanan.
3). Pernapasan : 22X/mnt
4). Tekanan darah :-
D. Kulit
1). Warna: sawo matang sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pungung
kuku putih mengkilap, lidah mukosa mulut warna pucat bersih, telapak tangan
pucat, telapak kaki pucat.
2). Tekstur: kelembaban kurang, kehalusan(+), integritas kulit kering, dan suhu36,
4C.
3). Suhu: normalnya sama diseluruh permukaan tubuh, pada bagian yang terpapar
teraba lebih dingin.
4). Turgor: turgor kulit kering.

E. Struktur aksesori

4
1). Rambut: inspeksi warna hitam mengkilap, tekstur lembut, kualitas tidak mudah
rontok, distribusi rata , elastisitas baik, higiene kulit kepala bersih.
2). Kuku; inspeksi warna putih mengkilap, tekstur lembut, kualitas bersih,
distribusi jari-jari lengkap, elastisitas lentur, higiene bersih.
3). Observasi lipatan fleksi pada telapak tangan :anak mampu mengenggam.
F. Nodus Limfe
1). Nodus limfe normal pada bagian submaksilaris, aksila, inguinalis tidak dapat
dipalpasi atau sangat kecil, tidak ada nyeri tekan, dapat digerakkan.Pada
bagian servical teraba agak besar sedikit, tidak adanyeri tekan dan bisa
digerakan.
G. Kepala
1). Bentuk kepala mesocephal/simetris.anak mampu menggerakan kepala
kesamping kanan, kiri, mampu menengadah dan menunduk.
Kulit kepala bersih tidak ada lesi, tidak ada rambut rontok, warna hitam
mengkilap.
H. Leher
1). Inspeksi ukuran leher; normal, jenjang
2). Trakhea: tidak adanya deviasi
3). Tiroid: palpasi ukuran kecil, bentuk bulat, kesimetrisan kanan dan kiri, tidak
ada nyeri tekan. .
4). Arteri karotis: palpasi teraba kuat di kedua sisi.
I. Mata
1). Inspeksi : kesejajaran antar kedua mata,bola mata simetris, gerakan
tsimetris dan warna kelopak mata seperti warna kulit muka.
2). Konjungtiva tidak anemis, palpebra.
J. Telinga
1). Pinna : inspeksi penempatan dan kesejajaran: daun telinga sejajar kanan dan
kiri, tinggi pinna sejajar dengan orbit luar mata keoksipital tengkorak.
2). Lubang normal, tidak ada penebalan kulit, atau sinus.
3). Inspeksi higiene telinga : bersih(tidak berbau, tidak ada rabas)
K. Hidung
1). Vestibula Anterior: septum nasi simetris, tidak terdapat tanda perforasi septum
2). Struktur eksternal; hidung standar, internal hidung: tidak terlihat adanya
perforasi atau polip
3). Inspeksi: tidak adanya discharge (sekret)

L. Mulut

5
1). Bibir: warna pucat, tekstur lembut kering
2). Ginggiva: kuat, merah muda, kekuningan, ada beberapa yang berbintik-bintik.
3). Gigi: jumlah ,pada bagian gigi seri sudah tanggal dan geripis beberapa
kekuningan, oklusi rahang atas dan bawah baik
4). Lidah: tekstur kasar, dapat bergerak bebas, ujung dapat mencapai bibir, tidak
ada lesi atau massa dibawah lidah.
M. Dada
1). Inspeksi:, bentuk normal,kesimetrisan kanan dan kiri , gerakan dan
perkembangan payudara rata
2). Puting pada intercosta ke-4
3). Ujung iga ke-11 teraba pada lateral
4). Ujung iga ke-12 teraba pada posterior
5). Ujung skapula pada iga atau intercosta ke-8
N. Paru
1). Pernapasan: frekuesi 22x/menit, irama teratur
2). Taktil fremitus: palpasi pada rongga torak teraba jelas, ekspirasi dan inspirasi
paru kanan dan kiri seimbang.
3). Perkusi
a. Pekak pada garis midklavikular kanan intercosta kelima
(hepar)
b. Pekak dari intercosta kedua-kelima diatas batas strernum
kiri sampai garis midklavikular (jantung)
c. Timpani pada intercosta kelia kiri bawah (lambung)
4). Auskultasi pernapasan dan bunyi suara: bunyi napas vesikuler
O. Jantung
1). Inspeksi: normal: dinding dada simetris.
2). Palpasi : Ictus cordis berada di lateral midklavikula sinistra dan intercosta ke-4
3). Palpasi kulit untuk waktu pengisian kapiler, kulit warna merah segar.
4). Auskultasi bunyi jantung
a. Area aortik: ruang intercosta ke-2 dekstra para sternal. S2
terdengar lebih keras daripada S1
b. Area pulmonik: ruang intercosta ke-2 sinistra parasternal.
Pemecahan dari S2 yang terdengar paling baik (normalnya melebar pada
inspirasi)
P. Abdomen
1). Inspeksi bentuk perut membuncit.
2). Palpasi tonus kuat, teraba halus,turgor kulit baik segera kembali setelah
tekan.nyeri tekan area descenden.

6
3). Kondisi kulit kering
4).Umbilikus tidak adanya herniasi, fistula, dan higiene bersih.
5). Tidak adanya hernia; inguinalis
6).Auskultasi bising usus pulsasi aortik
a. Bising usus: menurun di area decsenden.
b. Pulsasi aortik: terdengar pada epigastrium, sedikit kekiri ke
garis tengah.
7).Perkusi abdomen
a.Hipertimpani pada lambung pada sisi kiri dan seluruh abdomen, kecuali
untuk pekak atau datar tepat dibawah marjin kostal kanan (hepar)
8).Palpasi organ abdomen
a.Hepar: 1-2 jari dibawah marjin kostal kanan
b.Limpa : 1-2 cm dibawah maerjin kostal kiri
c.Teraba masa fecal diarea colon decsenden
Q. Genitalia
1). Penis: inspeksi ukuran
a.Glans dan batang: tidak adanya tanda-tanda pembengkakan, lesi, inflamasi
b.Prepsium: lokasi dan tidak ada rabas
c.Meatus uretra: lokasi ditengah dan tidak rabas
d.Skrotum: ukuran satu kantung tergantung lebih rendah dari yang lain, lokasi
tergantung bebas dari peinium dibelakang penis, kulit kendur keriput, dan
distribusi rambut(-).
2). Anus
a.Inspeksi penampilan umum bersih, kondisi kulit mengkerut
b.Bokong: lipatan padat, lipatan gluteal simetris
c.Reflek anal: kontraksi cepat sfingter anal eksterna, tidak ada protusi rektum.
R. Punggung dan Ekstremitas
1). Kurvatura dan kesimetrisan tulang belakang: simetris, mobilitas tulang
belakang. Fleksibel, rentang gerak penuuh, tidak ada nyeri atau kekakuan.
2). Sendi ekstremitas simetris, ukuran (sama), suhu teraba hngat, warna
sawomatang, tidak ada nyeri tekan, mobilitas baik, jumlah jari tepat, kuku
merah muda.
3). Cara berjalan simetris
4). Reflek plantar: Fleksi ibu jari kaki
5). kekuatan otot:
Tangan kanan 5 Tangan kiri 5

Kaki kanan 5 Kaki kiri 5

7
3. PENGKAJIAN FUNGSIONAL MENURUT GORDON
a. Pola Persepsi-Managemen Kesehatan
Jika anak sakit orangtua biasa membelikan turun panas ke apotik, jika tidak
ada perbaikan memeriksakan anak ke bidan,PKM atau RS.Saat ini orang tua
merasa cemas melihat kondisi anaknya.
b. Pola Nurtisi –Metabolik
Anak mau makan dengan teratur 3x hari, berat badan naik sedikit.Jika makan
terlalu kenyang anak mudah sekali untuk muntah. terbiasa minum putih,
kadang-kadang minum teh manis.anak biasa Anak tidak begitu menyukai
sayuran.
c. Pola Eliminasi
Anak sudah mampu merasa dan meminta pada orangtua jika terasa ingin
BAK, anak biasa BAB1x dalam 2-3hari, sering mengalami konstipasi Bab
sering berbentuk seperti cemendil dan bau sekali..Bak 4-5 kali perhari warna
jernih bau khas.
d. Pola Latihan-Aktivitas
Anak dapat beraktifitas secara mandiri dan masih dalam pengawasan terus
oleh orangtua.
e. Pola Kognitif Perseptual
Anak sudah mampu melihat, mendengar dengan baik. Anak sudah dapat
membedakan panas dan dingin, anak mampu membedakan bau wangi dan
bau tidak sedap merasakan udara panas dan dingin dan meminta untuk
dikipas-kipas jika terasa panas dan suka tiduran dilantai jika udara panas.
Sedangkan pola kognitif anak mampu mengingat peristiwa yang baru dialami
dan peristiwa yang telah lama terjadi dan mampu menyebutkan kegiatan,
tempat, dan nama orang yang terlibat dalam suatu peristiwa dengan stimulasi
dengan pertanyaan yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi..
Jika anak merasa kesakitan biasa menangis, merajuk pada orangtua.
f. Pola Istirahat-Tidur
Pola Tidur,istirahat anak biasa tidur siang dengan jumlah jam tidur1-2 jam
siang dan malam hari terbiasa tidur sekitar jam 21.00-22.00, tidur lelap jarang
terbangun dimalam hari.
g. Pola Konsep Diri-persepsi Diri
Anak mampu mengungkapkan ketidaknyamanan yang dirasakan kepada
orantua.
h. Pola Peran dan Hubungan

8
Anak mampu berinteraksi dengan lingkungan, anak mampu menyebutkan
nama-nama orang yang ada disekitar rumah, menyebutkan teman
bermain.Anak mudah bergaul dengan orang asing dan tidak penakut terhadap
orang asing
i. Pola Reproduksi/Seksual
Anak berjenis kelamin laki-laki dan mengetahui kelamin seksual
j. Pola Pertahanan Diri (Coping-Toleransi Stres )
Anak menangis jika ada yang tidak tercapai keinginan dan suka mengajak
jalan-jalan jika merasa jenuh.
k. Pola Keyakinan Dan Nilai
Anak suka mengikuti gerakan orangtua jika sedang sholat dan anak senang
ikut sholat berjamaah dengan ayahnya.

4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tgl 11 mei 2017
Pemeriksaan hematologi Hasil Satuan Nilai normal

Lekosit 10,8 10 ̂ 3/ul 480-10.80


Eritrosit 4,6 10 ̂ 6.ul 4.70-610
Hemoglobin 12,4 g/dl 14.00-18.00
Hematokrit 32 % 42.00-52.0
MCV 69 F1 79.00-99.0
MCH 27 Pg 27.0-31.0
MCHC 39 g/dl 33.0-37.0
Trombosit 570 10 ̂ 3/ul 150-450
Eosinofil 0,10 2.00-4.00
Basofil 0.20 0-1
Netrofil 55,80 50-70
Limfosit 37,70 25-50
Monosit 6,20 1-6
Widal
Salmonella typhi H - Negatif
Salmonella typhi O - Negatif

Tgl 13 mei 2017


Colon in Loop: Mengarah ke gambaran Hisprung Disease dengan ads men
aging/ ujung panjang kurang lebih 2cm dan tranversal take panjang kurang
lebih 3cm.
Program terapi
Parenteral
infus KAEN 3A 20 tpm
Injeksi cefotaxime 2x 200mg
Injeksi metoclorpramide 3x 2mg

9
Injeksi ranitidine 2x 15mg
Peroral
Antasid sirup 3x ¾ cth
LB 2x1 sach
B. ANALISA DATA
Analisa data Etiologi Problem
DS; anak menyatakan ketidaknyamanan Penyakit hisprung Konstipasi
pada area perut.Kleurga engatakan anak
Bab terakhir 2 hari yang lalu seperti
cemendil dan bau sekali.
DO:
Konstipasi teraba masa fecal dikolon
descenden, kembung, distensi pada
abdomen, peristaltic menurun
DS: anak menyatakan tidak nyaman, Vomitus, Kurang volume
minum sedikit ketidakmampuan cairan
DO: mukosa mulut kering, turgor kulit absorbsi air oleh
kurang elastic intestinal
DS: anak menyatakan ketidaknyamanan Kurang terpapar Ansietas
yang dirasakan, orang tua merasa cemas informasi, rencana
dengan kondisi anak saat ini pembedahan

C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Kurang volume cairan berhubungan dengan vomitus, ketidak mampuan absorbsi air
oleh intestinal
2. Konstipasi berhubungan dengan spastic usus , obstruksi mekanik
3.Ansietas berhubungan dengan hospitalisasi, kurang terpapar informasi dan rencana
pembedahan.

D. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa NOC NIC


Ketidakseimbangan KESEIMBANGAN FLUID MANAGEMENT
CAIRAN DAN
volume cairan tubuh b/d (MANAJEMEN CAIRAN)
ELEKTROLIT(0601)
vomitus, ketidak Definisi :
Domain – Kesehatan
mampuan absorps air Mempertahankan keseimbangan
fisiologis (II)
oleh instentinal Class – Cairan dan cairan dan mencegah komplikasi
elektroit
dari level cairan abnormal atau tidak
Skala – 1 : Extremely
compromized diharapkan
2 : Substantially
Intervensi :

10
compromized 1. Timbang popok/pembalut jika
3 : Moderately
diperlukan
compromized
4 : Mildly 2. Pertahankan catatan intake dan
compromized
output yang akurat
5 : Not
compromized 3. Pasang urin kateter jika
diperlukan
Definisi :
Keseimbangan cairan 4. Monitor status hidrasi
didalam ruang
( kelembaban membran mukosa,
intraseluler dan
ekstraseluler nadi adekuat, tekanan darah
N Indik ortostatik ), jika diperlukan
1 2 3 4 5
o ator 5. Monitor vital sign
Teka 6. Monitor masukan makanan /
1 nan 1 2 3 4 5
dara cairan dan hitung intake kalori
Denn harian
yut
2 1 2 3 4 5 7. Monitor status nutrisi
nadi
radial 8. Berikan cairan
Turgo
9. Berikan cairan IV pada suhu
r
3 kulit 1 2 3 4 5 ruangan
sesua
10. Dorong masukan oral
i
Kele 11. Dorong keluarga untuk
mbab membantu pasien makan
an
4 mem 1 2 3 4 5 12. Tawarkan snack ( jus buah, buah
bran segar )
muko
sa 13. Kolaborasi dokter jika tanda
cairan berlebih muncul meburuk
5 Haus 1 2 3 4 5
14. Ukur asupan cairan dan
Fonta haluaran urin untuk
nel
6 1 2 3 4 5 mendapatkan status cairan
cekun
g 15. Periksa membran mukosa mulut
Intak setiap hari
e 16. Tentukan cairan apa yang
7 1 2 3 4 5
caira
n disukai pasien dan simpan
Outp cairan tersebut di samping
8 ut 1 2 3 4 5
tempat tidur pasien, sesuai
urine
instruksi

konstipasi b/d penyakit Setelah dilakukan tindakan MANAGEMEN SALURAN


hisprung keperawatan 3x 24 jam CERNA(0430)
Eliminasi usus (501)
Definisi: pembentukan dan
11
Skala – 1 : Ketergantungan pemeliharaan pola yang teratur
total
dalam hal eliminasi saluran cerna
2 : Bantuan alat dan
orang Intervensi:
3 : Bantuan alat
1. Monitor BAB termasuk:
4 : Mandiri dengan
bantuan alat frekuensi,konsistensi, volume,
5 : Mandiri
bau dan warna dengan cara yang
Definisi : pembentukan
dan pengeluaran faeces tepat(termasuk tanggal terakhir
N Indikat BAB.
1 2 3 4 5
o or 2. Monitor bising usus
Pola 3. Monitor adanya tanda gejala
1 eliminas 1 2 3 4 5
i konstipasi
Kemuda 4. Catat masalah BAB yang sudah
2 han 1 2 3 4 5 ada sebelumnya, BAB rutin dan
BAB
penggunaan laksatif.
5. Masukan suppositoria rectal
1. Berat
sesuai kebutuhan.
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan 6. mendorong penurunan asupan
5. Tidak ada makanan pembentuk gas yang
sesuai. Berikan minuman/cairan
n indika 11 2 3 4 5
hangat setelah makan
o tor
3 konsti 7. Instruksikan klien untuk makan
1 2 3 4 5 makanan tinggi serat
pasi
8. Ajari klien tentang makanan
spesifik untuk membantu BAB
secara regular
MANAJEMEN
KONSTIPASI/IMPAKSI
Definisi: pencegahan dan
menghilangkan impaksi
Intervensi:
1. observasi tanda dan gejala
konstipasi
2. monitor bising usus dan
periksa adanya distensi abdomen
pasien.
3. Pantau dan catat frekuensi
dan karakteristik feses
4. Catat asupan haluaran secara
akurat
5. Dukung asupani cairan 2.5 L

12
setiap hari, bila tidak ada
kontraindikasi
6. Lakukan program defekasi.
Letakkan pasien di atas pispot atau
commode pada saat tertentu setiap
hari, sedekat mungkin kewaktu
biasa defekasi (bila diketahui)
7. Berikan laksatif, enema, atau
supositoria sesuai instruksi

Ansietas berhubungan TINGKAT ANXIETY REDUCTION


dengan kurang KECEMASAN(1221): (PENGURANGAN CEMAS)
terpapar informasi, Skala – 1 : Definisi :
Ketergantungan total
rncana pembedahan Meminimalkan rasa takut,
2 : Bantuan alat dan
orang cemas, merasa dalam bahaya
3 : Bantuan alat
atau ketidaknyamanan terhadap
4 : Mandiri dengan
bantuan alat sumber yang tidak diketahui
5 : Mandiri
Intervensi :
Definisi : keparahan 1. Gunakan pendekatan yang
dari tanda-tanda menenangkan
ketakutan, ketegangan,
atau kegelisahan yang 2. Nyatakan dengan jelas harapan
berasal dari sumber terhadap pelaku pasien
yang tidak dapat
diidentifikasii 3. Jelaskan semua prosedur dan
N Indikat apa yang dirasakan selama
1 2 3 4 5
o or
Rasa prosedur
cemas 4. Pahami prespektif pasien
yang
dapat terhdap situasi stres
1 1 2 3 4 5
diungka 5. Temani pasien untuk
pkan
secara memberikan keamanan dan
lisan mengurangi takut
klien
mengun 6. Berikan informasi faktual
gkapkan mengenai diagnosis, tindakan
keingin
2 1 2 3 4 5 prognosis
an
belajar 7. Dorong keluarga untuk
merawa
t klien menemani anak
3 klien 1 2 3 4 5 8. Lakukan back / neck rub
memaha
mi 9. Dengarkan dengan penuh
tujuan perhatian
pengoba
10. Identifikasi tingkat kecemasan
13
tan dan 11. Bantu pasien mengenal situasi
perawat
yang menimbulkan kecemasan
an klien
klien 12. Dorong pasien untuk
mampu mengungkapkan perasaan,
melaku ketakutan, persepsi
kan 13. Instruksikan pasien
4 1 2 3 4 5
perawat menggunakan teknik relaksasi
an 14. Barikan obat untuk mengurangi
dirumah kecemasan

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

TGl Implementasi Respon


jam?
No
Dx
Tgl  Memonitor vital sign TD;80/50, nadi 90x/menit, suhu36,
12 5C,RR: 24x/menit
mei  Memonitor masukan makanan / cairan, Pasien mau minum air putih1-
2017 mendorong masukan secara oral 2gelas belimbing, Infus KAEN 3A
No  Melakukan terapi IV 20 tpm injeksi metoclorpramide
dx 1. tpm, injeksi cefotaxim 200 mg,
injeksi rantin 15 mg, obat
oral;antacid syrup 1cth.lactobio ½
sach.

 Memonitor status nutrisi


Pasien ma/minum sedikit.diit
tinggi serat.tp untuk saat ini
diberikan diit burcap, persiapan
untuk rontgen.pasien
menghabiskan ½ porsi diit
RS.kadang-kadang pasien terasa
mual dan perut teras penuh,tidak

 Mendorong keluarga untuk membantu muntah.


pasien makan Keluarga kooperatif dengan
program diit dan sering
 Memberikan snack ( jus buah, buah
memberikan anaknya minum

14
segar ) baik,air putih, the, maupun
susu.anak mau minum jus 1 gelas
habis.

 Mempertahankan catatan intake dan Intake infus KAEN , 3A 20 tpm,


output yang akurat minum air putih, teh, susu dan jus
total: 4 gelas.
Output BAB belum BAK 3-4 kali.
 Memonitor status hidrasi ( kelembaban Secara umum turgor kulit masih
membran mukosa, nadi adekuat. kering,mukosa bibir masih pucat,
kulit kurang elastic.nadi teraba
kecil tidak hilang dengan tekanan.
Nadi 90 x/menit.

Tgl  Memberikan minuman/cairan hangat setelah Pasien mau minum hangat setelah
12 makan makan
mei
2017  Menginstruksikan klien untuk makan Pasien mau menghabiskan ½ porsi
No makanan tinggi serat diit RS.diit tinggi serat.
dx 2.
.
Pasien belum hari, perut
 Memonitor tanda dan gejala konstipasi
kembung, distensi,teraba masa
fecal diarea colon descenden.
Dulcolac sup 5mg.masuk, pasien
 Memberikan suppositoria
bisa BAB

 Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi Program diit bubur tinggi serat,
sehubungan dengan program
ronsen colon in loop pasien
mendapat diit burcap.
 Mengajari klien tentang makanan spesifik
untuk membantu BAB secara regular Kolaorasi denga ahli gizi untuk
penkes diit tinggi serat dan
pemberian leaflet
Tgl  Mengidentifikasi tingkat kecemasan Kecemasan kelurga melihat
13  Menggunakan pendekatan yang kondisi anaknya saat ini dan
mei menenangkan bingung apa yang harus dilakukan.
2017  Nyatakan dengan jelas harapan terhadap Menyiapkan waktu khusus/

15
No pelaku pasien dilakukan konseling untuk
dx 3.  Menjelaskan semua prosedur dan apa yang penjelasan kondisi dan tindakan
dirasakan selama prosedur yang sudah dilakukan dan yang
 Memahami prespektif pasien terhadap akan dilakukan pada anak. Bahwa
situasi stres anak akan dirujuk ke bagian bedah
 Memotivasi keluarga untuk menemani anak untuk pembedahan..
pasien untuk memberikan keamanan dan Keluarga mempunyai gambaran
mengurangi takut tentang colostomy dan menyatakan

 Memberikan informasifaktual kesiapan demi kesembuhan

mengenai diagnosis, tindakan prognosis anaknya.Prosedur rujuk dengan

 Melakukukan back / neck rub BPJS dan beri dukungan spiritual

 Mendengarkan dengan penuh perhatian dengan kolaborasi binroh.

 Mendorong pasien untuk


mengungkapkan perasaan, ketakutan,
persepsi.

F.EVALUASI
NO DX SOAP
1 S: Pasien mau minum air putih1-2gelas belimbing,
O: TD;-, nadi 90x/menit, suhu36, 5C,RR: 24x/menit,Infus KAEN 3A 20 tpm
injeksi metoclorpramide tpm, injeksi cefotaxim 200 mg, injeksi rantin 15 mg,
obat oral;antacid syrup 1cth.lactobio ½ sach. minum air putih, teh, susu dan
jus total: 4 gelas.
Output BAB belum BAK 3-4 kali. Secara umum turgor kulit masih
kering,mukosa bibir masih pucat, kulit kurang elastic.nadi teraba kecil tidak
hilang dengan tekanan. Nadi 90 x/menit. Pasien ma/minum sedikit.diit tinggi
serat.tp untuk saat ini diberikan diit burcap, persiapan untuk rontgen.pasien
menghabiskan ½ porsi diit RS.kadang-kadang pasien terasa mual dan perut
teras penuh,tidak muntah.
A:Masalah Keperawatan kurang volume cairan teratasi sebagia.
P: Lanjutkan Intervensi (1 sd 16)

2. S: Pasien mau minum hangat setelah makan,pasien mau menghabiskan ½ porsi


diit RS.diit tinggi serat.Pasien bisa BAB
O: Perut kembung, distensi,teraba masa fecal diarea colon descenden.Dulcolac
sup 5mg.masuk, pasien bisa BAB . Program diit bubur tinggi serat,

16
sehubungan dengan program ronsen colon in loop pasien mendapat diit
burcap.Kolaborasi dengan ahli gizi untuk penkes diit tinggi serat dan
pemberian leaflet
A: Masalah keperawatan konstipasi belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi(1sd )
3. S:Kelurga cemas melihat kondisi anaknya saat ini dan bingung apa yang harus
dilakukan.
O:Menyiapkan waktu khusus/ dilakukan konseling untuk penjelasan kondisi dan
tindakan yang sudah dilakukan dan yang akan dilakukan pada anak. Bahwa
anak akan dirujuk ke bagian bedah anak untuk pembedahan.
Prosedur rujuk dengan BPJS dan beri dukungan spiritual dengan kolaborasi
binroh.pasien mengetahui gambaran colostomy, dan kesiapan untuk
kesembuhan anaknya.
A: masalah keperawatan ansietas teratasi
P: Hentikan intervensi
Discharge Planing

17
18

You might also like