Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Suspensi adalah suatu dispersi kasar ketika partikel zat padat yang tidak larut,
tersidispersi dalam dalam suatu medium cair. Terdiri dari 2fase yang tidak saling bercampur
yaitu fase terdispersi (zat padat) dan fase pendispersi (pelarut-air)
RUMUSAN MASALAH:
TUJUAN MAKALAH:
1
BAB 2
PEMBAHASAN
Suspensi Kering adalah suatu sistem dimana fase internalnya tersebar merata dalam
fase eksternal yang disebut dengan (pembawa)
Dispersi koloid adalah suspensi dimana ukuran partikel cukup kecil dan fase yang
tersuspensi tidak menetap dibawah gaya gravitasi sehingga partikel tetap disuspensikan
oleh gerak brown.
Suspensi parenteral ini adalah suspensi injeksi yg termasuk kedalam kelompok 3 dan
4 dalam FI ed 3 yaitu sediaan padat kering dengan bahan pembawa yang sesuai ditandai
dengan nama.... Steril untuk suspensi dan sediaan berupa suspensi serbuk dalam media cair
yang sesuai dan tidak disuntikan secara iv ditandai dengan Suspensi........Steril
- Obat memiliki keterbatasan kelarutan dalam air, dan upaya untuk melarutkan obat
tersebut akan membahayakan keselamatan
3. Mudah mengalir melewati jarum suntik, sehingga tidak boleh terlalu kental
2
4. Dapat tersebar dengan baik dipermukaan kulit
3. Pka obatnya.
EKSIPIEN
Selain obat atau zat aktif suspensi kasar parenteral juga mengandung zat pendispersi
atau zat pensuspensi seperti: surfaktan, suspending agent, pelarut dan tonicity adjusting
agent.
• Suspending agent
zat tambahan yang digunakan untuk mengontrol viskositas vehicle serta polimer
yang berinteraksi dengan permukaan padat untuk meningkatkan stabilitas stabilitas fisik .
Misalnya: polivinil, polietilenglikol, Na.karboksimetilselulosa.
Berupa elektrolit atau non elektrolit, digunakan tergantung pada pengaruh kekuatan
ion pada setting properties pada suspensi. Misalnya: NaCl.
• Surfaktan
• Pelarut
Pilihan sistem pelarut yang khas tergantung pada kelarutan, stabilitas & karakteristik
pelepasan yang diinginkan dari obat. Pelarut untuk injeksi meningkatkan kelarutan &
stabilitas dalam persiapan parenteral. Contoh : etanol, gliserin, propilen glikol & n-
laktamida.
3
1). secara aseptik menggabungkan bubuk steril dan pembawa. Metode ini dilakukan
secara aseptis dari bahan aktif giling yang steril (s) ke dalam sistem pembawa yang steril
(pelarut ditambah tambahan yang diperlukan) secara aseptik mengolah suspensi yang
dihasilkan sesuai kebutuhan, dan aseptik mengisi suspensi giling ke dalam wadah yang
sesuai. Untuk Contoh, proses ini digunakan pada persiapan procaine parenteral Penisilin G
suspensi. Skema diagram ditunjukkan pada Gambar
CONTOH FORMULA
R/ Tiap 15 ml mengandung :
Polisorbat 80 0.1%
Aquadest ad 15 ml
4
2) In situ pembentukan kristal dengan menggabungkan larutan steril. Sebuah skematik
ditunjukkan pada Gambar
Dalam metode ini bahan aktif yang dilarutkan dalam sistem pelarut yang sesuai,
sistem pembawa steril atau pelarut ditambahkan yang menyebabkan bahan aktif
mengkristal, pelarut organik dihilangkan secara aseptik, hasil yang dihasilkan secara aseptik
digiling seperlunya, dan kemudian diisi wadah yang tidak dapat diejar.
Radiasi pengion untuk sterilisasi berada dengan kerusakan ikatan kovalen DNA yang
sangat rentan terhadap depolimerisasi oleh proses ini.
5
Selain itu, beberapa metode lain dijelaskan untuk persiapan suspensi parenteral
spesifik. Lyophilization produk atau suspensi langsung pakai bisa digunakan suspensi
parenteral.
Pendekatan lain dideskripsikan untuk persiapan suspensi injeksi pada senyawa yang
mudah meleleh seperti butil-p-amino benzoat yang membentuk benjolan padat pada
pendinginan setelah panas kering sterilisasi.
Partikel obat terdispersi dalam pelarut yang mengandung polisorbat 80 dan garam
normal. Suspensi tersebut kemudian disterilkan selama 20 menit pada suhu 120 ° C tanpa
pendinginan. Suspensi didinginkan saat terguncang keras dan beku ke-18° C. Penggilingan
khusus Prosedur yang sering melibatkan pencairan / pengocokan beku Suspensi digunakan
untuk mendapatkan ukuran partikel yang dapat diterima.
6
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Suspensi adalah suatu dispersi kasar yang mana partikel zat padat yang tidak larut,
terdispersi dalam suatu medium cair . terdiri dari 2 fase yang tidak saling bercampur yaitu
fase terdispersi (zat padat) dan fase pendispersi (pelarut-air).
Selain obat atau zat aktif suspensi kasar parenteral juga mengandung zat pendispersi
atau zat pensuspensi seperti: surfaktan, suspending agent, pelarut dan tonicity adjusting
agent.
7
DAFTAR PUSTAKA