Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berdasarkan jumlah kasus DBD yang dilaporkan. Sejak tahun 1980 jumlah
kasus yang dilaporkan lebih dari 10.000 setiap tahunnya. Jumlah penderita
hanya anak-anak tetapi juga golongan umur yang lebih tua (Suhendro, 2006).
1
berada di wilayah Propinsi Timor-timur. Pada pengamatan selama kurun
waktu 20-25 tahun sejak awal ditemukan kasus DBD, angka KLB penyakit
DBD diestimasikan setiap lima tahun dengan angka kematian tertinggi pada
tahun 1968 awal ditemukan kasus DBD dan angka kejadian penyakit DBD
urutan kedua dari sepuluh penyakit rawat inap di Rumah Sakit dengan rincian
meninggal dan CFR 0,55%. Jumlah penderita DBD yang dilaporkan pada
tahun 2005 sebanyak 91.089 kasus dengan Incidance Rate (IR) tertinggi di
Propinsi DKI Jakarta yaitu 296,87/ 100.000 penduduk dan terendah Propinsi
sudah ada 15 orang tenaga kerja dirawat di puskesmas karena DBD. Hal ini
sampah berserakan,genangan air hujan yang cukup banyak, dan hujan turun
setiap hari sehingga berpotensi menjadi sarang dari nyamuk Aedes aegypti.
2
B. RumusanMasalah
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum :
desaPitutur
2. Tujuan khusus :
di desaPitutur
3
BAB II
A. Skenario
Kerja
kewilayah tersebut dan menemukan sebagai berikut: bahan baku (band bekas)
bergantungan karena tidak ada ruang ganti pakaian. Sampah berserakan dan
dibuang ke saluran air yang ada. Sementara saluran air yang mengalir ke arah
dengan lancar. Saat ini musim hujan, hujan turun setiap hari. Akibatnya
4
kepala Puskesmas, apakah yang harus anda lakukan untuk menanggulangi hal
tersebut?
B. Analisis
sebagai berikut :
3. Sampah berserakan
yang turun setiap hari akan menyebabkan genangan air hujan dimana disekitar
yang ditumpuk diluar beserta sampah yang berserakan dapat menampung air
5
1. Penumpukan bahan baku di luar
yang melakukan proses perbaikan (daur ulang) ban yang sudah aus
menjadi baru dengan cara memberi telapak / tread pada permukaan ban
(crown) tanpa merubah bentuk ataupun merk pada ban dasar dengan
dengan ban original, bahan baku pabrik ini merupakan ban yang sudah aus
merupakan salah satu asset penting bagi suatu perusahaan supaya barang
genangan air bila terjadi hujan oleh kren ban yang ditumpuk diluar
berdarah dengue.
Penyelesaian :
mencegah bahan baku yang berupa ban tersebut tidak menjadi tempat
genangan air.
6
Tempat pakaian yang bergantungan mempunyai sifat lembab,
dimana tempat tersebut merupakan salah satu habitat (resting place) bagi
nyamuk Aedes aegypti, ruangan lembab, tempat yang berwarna gelap dan
Penyelesaian
3. Genangan air
pada genangan air bersih buatan manusia (man made breeding place).
bekas, ban mobil bekas, pecahan botol, pecahan gelas, vas bunga, dan
pisang, pohon kelapa, pohon aren, potongan pohon bambu, dan lubang
pohon. Secara teoritis nyamuk ini biasanya tidak dapat berkembang biak
biak nyamuk Aedes aegypti dimana suka bertelur di air tercemar seperti
7
campuran air dengan kotoran sapi, campuran air dengan tanah dan
Penyelesaian
tempat atau benda yang tergenang oleh air yang merupakan tempat
Penyelesaian
8
Sampah yang berserakan menyebabkan meningkatnya barang yang
dapat menampung air bila terjadi hujan. Seperti yang telah dijelaskan
maka sampahh yang menampung air ini dapat menjadi tempat perindukan
(TPA), termasuk kaleng bekas, pecahan botol, pecahan gelas, vas bunga,
Penyelesaian
Hasil analisis tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut: (lihat diagram fish
bone.
Input
DBD
Pakaian kerja
yang
Bahan baku bergantungan Hujan turun
perusahaan setiap hari
vulkanisir ban Genangan
yang ditumpuk Sampah
air hujan
diluar berserakan
Lingkungan
Proses
9
C. Pembahasan
1) Berikan banyak minuman larutan oralit atau jus buah, ,air tajin, air
pendarahan.
tiap 6 jam.
10
Cairan intravena biasanya memerlukan waktu 24- 48 jam sejak
secepat- cepatnya
30ml/kgBB/24 jam.
11
c. Tatalaksana komplikasi perdarahan (WHO, 2005)
Jika terjadi perdarahan berat segera beri darah bila mungkin. Bila
potongan bambu, talang air dan tempat di mana air tertampung yang
12
1) Menguras tempat-tempat penampungan air atau barang-barang
dalamnya.
berupa bahan kimia larvasida / temephos sebagai salah satu satu cara
pada larvasida.
di wilayah yang sulit air bersih dan tidak memungkinkan untuk dikuras
13
melalui Puskesmas dan hanya dapat dilayani oleh puskesmas setempat
berkala oleh kader jumantik atau untuk daerah yang termasuk dalam
menjadi cukup besar dan mengingat mahalnya abate maka biaya yang
selektif adalah efek toksisitas bila diberikan terus - menerus dan demi
14
membunuh nyamuk dewasa pembawa virus dengue atau populasi
15
2) Menurut Moekijat (2008), Standar Operasional Prosedur (SOP)
melakukannya.
16
Dengue yang menyebabkan 15 orang tenaga kerja perusahaan
yang berserakan.
17
BAB III
RENCANA PROGRAM
A. Rencana Kejadian
No Kegiatan M I V C 𝑀×𝐼×𝑉
𝑃=
𝐶
1 Penatalaksanaan DBD 4 3 3 3 12
Keterangan :
18
dahulu adalah melakukan kegiatan penyuluhan tentang Pemberantasan Sarang
(DBD).
B. Rencana program
19
4 Penyampa Pemimpin 100% 1 1. Menya Perusaha Bagian 11 Proyekto
ian perusahaa pimpina kali mpaika an hiperke april r, LCD,
permasala n n n vulkanisi s 2017 Laptop
han perusaha masalah sr ban puskes
an inventar mas
paham isasi
dan 2. Penyam
mengerti paian
permasal saran
ahan dan
solusi
5 Evaluasi Semua 100% 1 Menyiapk Perusaha Bagian 11 Instrume
orang di pekerja kali an an hiperke mei nt
perusahaa di checklist, vulkanisi s 2017 evaluasi
n perusaha pemeriksa sr ban puskes Check
vulkanisir an an mas list, alat
ban berdasarka tulis
n check
list
20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat.
diluar
B. Saran
. Diperlukan kesadaran dan peran aktif dari yang sangat baik
21