You are on page 1of 7

3.1.

1 Daya Indikator

Sebelum mencari banyaknya pemakaian bahan bakar secara spesifik kita harus

mengetahui daya efektif dari kendaraan tersebut. Sebelum mencari daya efektif kita

terlebih dahulu harus mencari daya indikator dari suatu kendaraan dan efisiensi

mesinnya. Untuk mencari daya indikator kita bisa menggunakan rumus sebagai berikut :

104 . 𝑃1 . 𝑉1 . 𝑛 . 𝑖 . 𝑎
N1 = 60 . 75

Keterangan :

N1 = Daya Indikator (HP)

P1 = Tekanan rata – rata indikator sebenarnya (kg/cm2)

V1 = Volume Langkah (m2)

n = Putaran Motor (rpm)

i = Jumlah silinder

a = Jumlah langkah kerja (motor 4 tak = ½ dan motor 2 tak = 1)

(Sumber : Prasojo, 2013. Universitas Diponegoro Semarang)

Injektor yang digunakan adalah injector Honda HRV dengan kapasitas mesin 1500 cc

dengan perbandingan kompresi 11 : 1, diumpamakan bergerak pada 2000 rpm, 4 silinder.

Bisa diketahui daya indikatornya adalah :

 Diketahui : P1 = 7,5 kg/cm2

Vs = 1500 cc = 0,0015 m3
n = 2000

i =4

a = 0,5

 Ditanya : Daya Indikator (N1) ?

104 . 7,5 . 0,0015 . 2000 . 4 . 0,5


 Dijawab : N1 = = 100 HP
60 . 75

3.1.2 Daya Efektif

Setelah ditemukan daya indikator untuk mencari pemakaian bahan bakar spesifik kita

perlu mecari daya efektif dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Ne = N1 . 𝜂𝑚

Keterangan :

Ne = Daya Efektif (HP)

N1 = Daya Indikator (HP)

𝜂𝑚 = Efisiensi Mekanik

(Sumber : Prasojo, 2013. Universitas Diponegoro)

 Diketahui : N1 = 100 HP

𝜂𝑚 = 85 %

 Ditanya : Daya Efektif (Ne)?

 Dijawab : Ne = 100 . 0,85

= 85 HP
Jadi daya efektif dari mesin pada putaran 2000 rpm adalah 85 HP lebih kecil dari

daya indikatornya yaitu 100 HP membuktikan ada kerugian – kerugian yang terjadi di

dalam mesin.

3.1.3 Pemakaian Bahan Bakar Spesifik Secara Efektif

Mencari pemakaian bahan bakar secara spesifik dan efektif menggunakan rumus berikut

ini :

𝐺
Be = 𝑁𝑓
𝑒

(Sumber: Rozaqi, 2012. Universitas Diponegoro Semarang)

 Diketahui : Ne = 85 HP

Gf = 7,228 kg/jam

 Ditanya : Pemakaian bahan bakar spesifik secara efektif (Be) ?


𝐺
 Dijawab : Be = 𝑁𝑓
𝑒

7,228
Be = 85

= 0,085 kg/jam

Dapat disimpulkan bahwa pemakaian bahan bakar spesifik secara efektif mesin ini

2000 rpm adalah 0,085 kg/jam.

3.1.4 Kecepatan Aliran Bahan Bakar pada Injektor

Setelah mengetahui pemakaian bahan bakar spesifik secara efektif uang harus diketahui,

selanjutnya adalah kecepatan aliran bahan bakar pada injektor, untuk mengetahui kecepatan aliran

bahan bakar pada injektor dapat dicari dengan menggunakan rumus dibawah ini :
1
. 𝜋 . 𝐷2 . 𝑃
V=4 𝑅. 𝑇

Keterangan :

D = Diameter badan jarum dan ujung jarum

P = Tekanan pompa injeksi pada kgf/cm2

R = 8,314 (Kj/kmol.K)

T = 5000 C = 773 K

(Sumber: Priyanto, 2007: Universitas Diponegoro)

 Diketahui : D1 = 4 mm (diameter badan jarum)

D2 = 0,5 mm (diameter ujung jarum)

P = 3 bar = 30591,48 kgf/m2

R = 8,314 Kj/Kmol.K

T = 773 K

 Ditanya : Kecepatan aliran pada injektor (v) ?

 Dijawab :

A1 . v1 = A2 . v2

A = ¼ . 𝜋 . 𝐷2

A1 = ¼ . 3,14 . 42

= 12,56 mm2

= 0,00001256 m2
1
. 3,14 . 0,000012562 . 30591,48
4
v1 = 8,314 . 773

= 4,693 x 10-5 m/s

A2 = ¼ . 3,14 . 0,52

= 0,19625 mm2

= 0,0000019625
𝐴1 . 𝑣1
v2 = 𝐴2

0,00001256 . 4,693 𝑥 10−5


= 0,0000019625

= 30,0325 x 10-5 m/s

Jadi kecepatan aliran pada injektor di badan jarum atau needle body jauh lebih cepat

daripada di ujung injektor atau ujung lubang, berarti aliran pada ujung needle valve

dipengaruhi oleh luas penampang atau diameter injektor.

3.4.5 Jarak Penetrasi

Setelah mencari kecepatan aliran pada injektor kita perlu mencari jarak penetrasian

injektor sebagai berikut :


1/2
∆𝑝 1/2
L = 2,95 [𝑑0 𝑡 (𝑝 ) ]
𝑎

Keterangan :

L = Jarak penetrasian (mm)

Lb = Lubang Injektor (mm)

𝜌𝑎 = Udara Lingkungan (kg/s)

∆𝑝 = Tekanan Injeksi (MPa)

tb = Waktu Pengabutan (m/s)

do = Diameter Injektor (mm)

(Sumber : Prasojo, 2013. Universitas Diponegoro)

 Diketahui : Lb = 0,5 mm

∆𝑝 = 120 Bar = 250 Mpa

𝜌𝑎 = 0,1256 kg/s

𝜌𝐿 = 0,87 g/ml = 0,87 kg/l

do = 4 mm

 Ditanya : Jarak Penetrasi (L) ?

 Dijawab :

Karena Untuk mencari penetrasi membutuhkan tb maka harus dicari

terlebih dahulu menggunakan rumus berikut :

𝑡𝑏 = 28,65𝜌𝐿 𝑑𝑜 (𝜌𝑎 ∆𝑃 )−0,5


(Sumber : Prasojo, 2013. Universitas Diponegoro)

tb = 28,65 . 0,87 . 4 (0,1256 . 25)-0,5

= 56,265

1
1 2
25 2
L = 2,95(4 . 56,265 (0,1256) )

1
1 2
11253 31250 2
= 2,95 ( 𝑥 ( 157 ) )
50

111253 31250
= 2,95 √ √
50 157

39785,363043
= 2,95 √ 12,529964

= 2,95 √3175,217644

= 2,95 . 56,35

= 116,23 mm

Jadi jarak penetrasi injektornya adalah 116,23 mm.

You might also like