You are on page 1of 5

FORMULASI SEDIAAN MASKER GEL ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK

ETANOL HERBA SELADA AIR (Nasturtium officinale R.Br

FORMULATION OF GEL ANTIOKSIDE MELCH PROPERTIES FROM


EXTRACT ETHANOL HERBA SELADA AIR (Nasturtium officinale R.Br)
Ardina Pakpahan1, Suprianto2
1D3 Farmasi, Institut Kesehatan Helvetia
2 Dosen Farmasi Institut Kesehatan Helvetia

INFO ARTIKEL ABSTRACT/ABSTRAK


Keywords: Cigarette smoke, burnt food, excessive sun exposure, certain drugs,
Skin, Gel Mask, pesticides, and air pollution are some sources of free radical compounds. Free
Antioxidant, Watercress radicals cause inflammation and premature aging of the skin which is characterized by
dry, coarse, enlarged pores and black patches. The use of antioxidants is one effort
that is often done to overcome the process of skin aging. Plants that have natural
antioxidants one of which is watercress herbs (Nasturtium officinale R. Br.)
Watercress has been studied to have antioxidant activity and can decrease peroxide
numbers. The purpose of this research is to know the formula and preparation of gel
mask preparation from ethanol extract of herb watercress (Nasturtium officinale R.
Br.). The research was conducted in May to July 2017. The method used in this
research was experimental laboratory with herb method watercress extract and
formulated into gel mask with variation of concentration 5%, 10%, 15% and 20%, then
done organoleptis , homogeneity testing, pH test, scattering, dry dosage speed, and
irritation test on the skin of the volunteers. Homogeneity test results showed that the
gel mask preparations produced were homogeneous. Gel mask preparations produced
are light brown to dark brown. The pH of the preparation ranges from 6.2 to 7.1.
Drying dosage time ranges from 14-20 minutes. Gel mask preparations have a
spreading power of 5.5-8.3 cm. Observation of irritation test on volunteers showed that
all of the gel mask preparations showed no signs of irritation. The conclusion of this
research is watercress extract (Nasturtium officinale R. Br.) Can be formulated into
gel mask preparations. It is suggested to further researchers to develop herbal
watercress extract formulations in other dosage forms such as creams, lotions and
others.
Kata kunci: Asap rokok, makanan yang dibakar, paparan sinar matahari berlebih, obat-
Kulit, Masker Gel, obatan tertentu, pestisida, dan polusi udara merupakan beberapa sumber pembentuk
Antioksidan, Selada Air senyawa radikal bebas. Radikal bebas menyebabkan peradangan dan penuaan dini pada
kulit yang ditandai dengan kulit kering, kasar, pori-pori membesar dan muncul bercak
hitam. Penggunaan antioksidan merupakan salah satu upaya yang sering dilakukan
untuk mengatasi proses penuaan kulit. Tanaman yang memiliki antioksidan alami salah
satunya adalah herba selada air (Nasturtium officinale R. Br.) Selada air telah diteliti
memiliki aktivitas antioksidan dan dapat menurunkan bilangan peroksida. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui formula dan pembuatan sediaan masker gel dari
ekstrak etanol herba selada air (Nasturtium officinale R. Br.). Waktu penelitian
dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah eksperimental laboratorium dengan cara herba selada air dijadikan ekstrak
dan diformulasikan menjadi masker gel dengan variasi konsentrasi 5%, 10% , 15% dan
20%, kemudian dilakukan pemeriksaan organoleptis, pengujian homogenitas , uji pH,
daya sebar, kecepatan sediaan mengering, dan uji iritasi pada kulit sukarelawan. Hasil
uji homogenitas menunjukkan bahwa sediaan masker gel yang dihasilkan adalah
homogen. Sediaan masker gel yang dihasilkan berwarna coklat muda hingga coklat
tua. pH sediaan berkisar 6,2-7,1. Waktu sediaan mengering berkisar 14-20 menit.
Sediaan masker gel memiliki daya sebar 5,5-8,3 cm. Pengamatan uji iritasi terhadap
sukarelawan menunjukkan seluruh sediaan masker gel tidak menunjukkan tanda-tanda
iritasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak selada air (Nasturtium officinale
R. Br.) dapat diformulasikan menjadi sediaan masker gel. Disarankan kepada peneliti
selanjutnya agar dapat mengembangkan formulasi ekstrak herba selada air dalam
bentuk sediaan lain seperti krim, lotion dan lain-lain.
*Alamat Korespondensi : pakpahanardina32@yahoo.co.id

1
PENDAHULUAN dengan antioksidan sintetik, karena antioksidan sintetik
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dikhawatirkan memiliki efek samping, sehingga
dapat terbebas dari senyawa radikal bebas. Asap rokok, antioksidan alami menjadi alternatif yang sangat
makanan yang dibakar, paparan sinar matahari dibutuhkan.4
berlebih, obat-obatan tertentu, pestisida, dan polusi Tanaman yang memiliki antioksidan alami
udara merupakan beberapa sumber pembentuk salah satunya adalah selada air, selada air (Nasturtium
senyawa radikal bebas. Radikal bebas adalah suatu officinale R. Br.) adalah tumbuhan tahunan dari famili
molekul yang relatif tidak stabil dengan atom yang Brasicaceae. Selada air sangat mudah tumbuh dan
pada orbit terluarnya memiliki satu atau lebih elektron sering dijumpai di aliran sungai kecil, kolam, rawa dan
yang tidak berpasangan. Molekul yang kehilangan danau yang dangkal. Tumbuhan ini kaya akan
pasangan tersebut menjadi tidak stabil dan radikal, kandungan vitamin C (62 mg/100 g porsi), vitamin A
supaya stabil molekul ini selalu berusaha mencari (420 μg/100 g porsi (dikonversi dari kandungan β-
pasangan elektronnya dengan cara merebut elektron karoten)), vitamin E (1,46 mg/100 g porsi), vitamin K
dari molekul lain.1 (250 μg/100 g porsi), asam folat, iodin, besi, protein
Radikal bebas akan berakibat destruktif bagi dan kalsium. Selada air juga mengandung flavonol
molekul sel lain yang elektronnya dirampas, aksi yakni kuersetin dan kaempferol. Beberapa vitamin dan
perampasan ini akan menimbulkan reaksi berantai senyawa flavonoid ini dapat berperan sebagai
sehingga radikal bebas terlahir semakin banyak. antioksidan.6
Radikal bebas akan merusak molekul makro Daun selada air telah diteliti aktivitas
pembentuk sel-sel protein, karbohidrat (polisakarida), antioksidannya terhadap ekstrak etanol dan etil asetat
lemak dan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA). Pada sel dengan metode peredaman radikal bebas menggunakan
kulit radikal bebas akan merusak senyawa lemak pada 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH ) menunjukkan
membran sel sehingga kulit akan kehilangan bahwa ekstrak etil asetat selada air memiliki aktivitas
ketegangannya dan muncullah keriput,2 Proses oksidasi antioksidan yang tinggi dengan nilai IC50 sebesar 67,77
pada lipid dan protein yang ditimbulkan radikal bebas μg/mL.7 Selada air juga diteliti aktivitas antioksidannya
juga akan menyebabkan stress oksidatif seluler dan menggunakan 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH),
kerusakan DNA, serta menyebabkan berbagai kelainan Ekstrak daun terbukti dapat menurunkan bilangan
pada kulit. Reaksi ini berdampak terhadap berbagai peroksida 0,8mgeq/kg bahan.8
proses kerusakan kulit antara lain menimbulkan Pemeliharaan kulit wajah memerlukan
depigmentasi maupun hiperpegmentasi melanosit dan perhatian yang khusus karena kulit wajah merupakan
penurunan sintesis kolagen,3 juga dapat menyebabkan organ yang sensitif terhadap perlakuan dan rangsangan.
peradangan dan penuaan dini pada kulit yang ditandai Pemanfaatan efek antioksidan pada sediaan yang
dengan kulit kering, kasar, pori-pori membesar dan ditujukan untuk kulit wajah lebih baik bila
muncul bercak hitam.1 diformulasikan dalam bentuk sediaan kosmetika
Penggunaan antioksidan merupakan salah satu topikal dibandingkan oral.9 Kosmetika wajah tersedia
upaya yang sering dilakukan untuk mengatasi proses dalam berbagai bentuk sediaan, salah satunya dalam
penuaan kulit (anti-aging). Antioksidan merupakan bentuk masker. Bentuk sediaan masker yang banyak
molekul atau senyawa yang dapat meredam aktivitas terdapat di pasaran adalah bentuk pasta atau serbuk,
radikal bebas dengan mencegah oksidasi sel. Tanpa sedangkan sediaan masker bentuk gel masih jarang
kehadiran antioksidan radikal bebas akan menyerang dijumpai, padahal masker bentuk gel mempunyai
molekul-molekul lain disekitarnya. Antioksidan akan beberapa keuntungan diantaranya penggunaan yang
segera bereaksi dengan radikal bebas dan membentuk mudah, serta mudah untuk dibilas dan dibersihkan.
molekul yang stabil dan tidak berbahaya. Antioksidan Selain itu, dapat juga diangkat atau dilepaskan seperti
mencegah kerusakan DNA akibat reaksi oksidasi di membran elastis.10
dalam tubuh, sehingga dapat dijadikan salah satu Berdasarkan informasi di atas, maka penulis
alternatif untuk menunda atau memperlambat proses tertarik untuk melakukan penelitian tentang
penuaan.2 pemanfaatan ekstrak etanol selada air (Nasturtium
Tubuh manusia tidak mempunyai cadangan officinale R. Br.) dalam formulasi sediaan masker gel
antioksidan dalam jumlah berlebih, sehingga jika antioksidan sebagai anti-aging.
terjadi paparan radikal bebas yang berlebih maka tubuh Berdasarkan latar belakang diatas maka
membutuhkan antioksidan dari luar. Berdasarkan rumusan masalah penelitian yaitu: Apakah ekstrak
sumber perolehannya, antioksidan dapat dibagi etanol herba selada air (Nasturtium officinale R. Br.)
menjadi dua kelompok, yaitu antioksidan alami dan dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan masker
antioksidan sintetik.4 Antioksidan alami yang terdapat gel?
dalam tumbuh-tumbuhan secara kimiawi berasal dari
golongan senyawa turunan fenol seperti flavonoid,
turunan senyawa asam hidroksiamat, kumarin,
tokoferol, dan asam organik.2 Antioksidan vitamin METODE
mencakup alfa tokoferol (vitamin E), beta karoten
(vitamin A) dan asam askorbat (vitamin C) yang Alat dan Bahan
banyak didapatkan dari tanaman dan hewan.5 Alat alat penelitian yang digunakan antara
Antioksidan alami banyak diamati dibandingkan lain yaitu Pisau, Rotavapor, Neraca Listrik, Pipet Tetes,
Blender, Spatula, Tabung Reaksi, pH Meter, Lumpang,
2
Stamper, Gelas Ukur, Beaker Gelas, Cawan Porselen, Pembuatan masker gel:
Objek Gelas Dan Wadah. Bahan-bahan penelitian yang 1. Dalam lumpang yang bersih dan kering masukkan
digunakan antara lain yaitu : Selada air, Aquadest, sedikit basis masker gel dan digerus merata
Etanol 70%, Polivinil Alcohol, HPMC, Gliserin, TEA, 2. Kemudian dimasukkan ekstrak herba selada air ke
Metil Paraben, dan Propil Paraben. dalam lumpang, lalu digerus kemudian tambahkan
sedikit demi sedikit sisa basis masker gel, gerus
Pembuatan Ekstrak homogen.
Selada air yang dibeli di pasar berupa herba 3. Kemudian masukkan kedalam wadah yang sesuai
dicuci bersih di bawah air mengalir, ditiriskan, lalu lalu diberi etiket sesuai konsentrasi masker gel.
ditimbang sebagai berat basah (8 kg). Selanjutnya
herba selada air dikering anginkan di dalam ruangan Evaluasi Sediaan
yang tidak terpapar sinar matahari langsung sampai 1. Pengamatan organoleptis
daun kering (ditandai bila digenggam rapuh). Simplisia Pengamatan organoleptis meliputi bentuk,
yang telah kering diblender menjadi serbuk lalu perubahan warna dan bau dari sediaan masker gel yang
dimasukkan ke dalam wadah plastik bertutup serbuk diamati secara visual.10
lalu ditimbang. 2. Uji Homogenitas
Pada penelitian ini sampel herba selada air Uji homogenitas dilakukan dengan
diekstraksi dengan menggunakan etanol 70%. menggunakan objek gelas. Sejumlah tertentu sediaan
Pembuatan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi, jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan
yaitu sebanyak 700 g serbuk simplisia dimasukkan transparan lain yang cocok, sediaan harus
kedalam sebuah bejana, tuangi dengan 75 bagian menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat
etanol, ditutup, biarkan selama 5 hari terlindung dari adanya butiran kasar.11
cahaya sambil sering diaduk, diserkai, diperas. Setelah 3. Pengukuran pH
5 hari ampas dicuci lagi dengan 25 bagian etanol. Pengukuran pH sediaan dilakukan dengan
Pindahkan ke dalam bejana tertutup, biarkan ditempat menggunakan pH meter, pH untuk sediaan topikal
sejuk, terlindung dari cahaya selama 2 hari. Kemudian yaitu antara 4 sampai 8. Dilakukan dengan cara
dienap tuangkan atau disaring.11 Kemudian filtrat yang mencelupkan elektroda pH meter ke dalam setiap
dihasilkan dipekatkan dengan bantuan alat rotary sediaan masker gel yang sebelumnya telah dilarutkan
evaporator hingga diperoleh ekstrak kental. dengan aquadestilata. Setelah elektroda tercelup,
nyalakan pH meter kemudian didiamkan hingga layar
Rancangan Formula pada pH meter menunjukkan angka yang stabil.10
Sediaan masker gel akan dibuat sebanyak 50 4. Uji Waktu Kering
g. dengan menggunakan formula standar sebagai Pengujian waktu kering dilakukan dengan
berikut :10 cara mengoleskan masker gel herba selada air berbagai
R/ PVA 5 konsentrasi ke punggung tangan dan diamati waktu
HPMC 0,5 yang diperlukan sediaan untuk mengering, yaitu waktu
Gliserin 6 dari saat mulai dioleskannya masker gel hingga benar-
TEA 1 benar terbentuk lapisan yang kering. Kemudian waktu
Metil Paraben 0,1 tersebut dibandingkan dengan waktu kering masker
Propil Paraben 0,025 produk inovator yang beredar di pasaran yaitu sekitar
Parfum 0,2 10 – 20 menit.10
Aquadestilata add 50 5. Uji Daya Sebar
Sebanyak 1 gram sediaan gel diletakkan
Pembuatan Sediaan dengan hati-hati di atas kaca berukuran 20 x 20 cm.
Pembuatan basis sediaan: Selanjutnya ditutupi dengan kaca yang lain dan
1. Dalam cawan masukkan Polivinil Alkohol, lalu digunakan pemberat diatasnya hingga bobot mencapai
tambahkan akuadest secukupnya, kemudian 125 gram dan diukur diameternya setelah 1 menit.12
dipanaskan diatas penangas air pada suhu 800C 6. Uji Iritasi
hingga mengembang sempurna, kemudian diaduk Uji iritasi dilakukan dengan mengaplikasikan
(massa 1) sejumlah masker pada kulit bagian belakang telinga 5
2. Di cawan lainnya dikembangkan pula HPMC orang sukarelawan yang berbeda selama 15 menit dan
dalam aquadest dingin hingga mengembang dilihat reaksi iritasi yang timbul. Reaksi iritasi positif
sempurna ditandai oleh adanya kemerahan, gatal-gatal, atau
3. Di cawan lainnya Gliserin, Metil Paraben dan bengkak pada kulit lengan bawah bagian dalam yang
Propil Paraben dilarutkan dalam akuadest panas diberi perlakuan. Adanya kemerahan diberi tanda (+),
(massa 2) gatal-gatal (++), bengkak (+++) dan yang tidak
4. Di dalam lumpang yang berisi massa 1 menunjukkan reaksi apa-apa diberi tanda (-).13
dimasukkan massa 2, HPMC, serta TEA secara
berturut-turut dan diaduk hingga homogen
5. Setelah itu ditambahkan ekstrak yang telah
dilarutkan dalam akuadest sedikit demi sedikit,
lalu diaduk hingga homogen.
3
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Ekstraksi Serbuk Simplisia Tabel 4.2. Nilai pH Sediaan Masker Gel Herba Selada
air
Herba Selada Air Formula Nilai pH
Hasil penyarian 625 g serbuk simplisia herba
F.I 7,1
selada air dengan menggunakan pelarut etanol 70%
F.II 6,9
secara maserasi diperoleh ekstrak cair yang dipekatkan
F.III 6,8
dengan alat rotary evaporator sampai diperoleh ekstrak
F.IV 6,3
kental sebanyak 75 g.
F.V 6,2

2. Hasil Evaluasi Sediaan Masker Gel Berdasarkan hasil penentuan pH diketahui


Herba Selada Air bahwa dari tiap formula sediaan masker gel mengalami
a. Organoleptis Sediaan penurunan pH. Tingkat keasaman meningkat sebanding
dengan bertambahnya konsentrasi ekstrak herba selada
air. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak herba selada
Tabel 4.1. Pengamatan Organoleptis Sediaan
air yang digunakan bersifat asam. Semakin tinggi
Masker Gel Herba Selada Air
konsentrasi ekstrak herba selada air yang digunakan
Formula Warna Aroma
F.I Putih keruh Wangi khas parfum menghasilkan nilai pH sediaan semakin rendah.
Coklat c. Waktu Sediaan Mengering
F.II Wangi khas parfum Pengujian waktu sediaan mengering dilakukan
muda
F.III coklat
Wangi khas parfum dan dengan mengamati waktu yang diperlukan sediaan
ekstrak yang lemah untuk mengering, yaitu waktu dari saat mulai
Wangi khas parfum dan dioleskannya masker gel pada kulit hingga benar-benar
F.IV Coklat tua
ekstrak yang lemah terbentuk lapisan yang kering.
Wangi khas parfum dan
F.V Coklat tua
ekstrak yang kuat
Tabel 4.3 Data uji waktu kering masker gel herba
Keterangan :
selada air
F.I : Basis masker gel (blanko)
Formula Waktu Kering (menit)
F.II : masker gel dengan ekstrak etanol herba selada
air 5% F.I 20
F.III : masker gel dengan ekstrak etanol herba selada F.II 18
air 10% F.III 16
F.IV : Masker gel dengan ekstrak etanol herba selada F.IV 15
air 15% F.V 14
F.V : Masker gel dengan ekstrak etanol herba selada
air 20% Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa
waktu kering dari semua formula masih berada pada
Basis masker gel tanpa penambahan ekstrak rentang waktu kering dari produk masker yang ada
etanol herba selada air berwarna putih, sedangkan dipasaran yaitu antara 10-20 menit.10 Hasil yang
dengan penambahan ekstrak dihasilkan sediaan masker diperoleh juga menunjukkan bahwa semakin tinggi
gel berwarna coklat muda hingga coklat tua. Intensitas konsentrasi ekstrak semakin cepat waktu
warna dan kekentalan sediaan masker gel bertambah pengeringannya. Hal ini dikarenakan bertambahnya
dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak yang kekentalan sediaan dan konsentrasi air semakin kecil
ditambahkan dan aroma ekstrak pada sediaan juga sehingga waktu penguapan sediaan semakin cepat.
semakin kuat. d. Uji Daya Sebar
a. Homogenitas Sediaan Uji daya sebar memiliki tujuan untuk melihat
Hasil pemeriksaan homogenitas terhadap kemampuan menyebarnya gel pada permukaan kulit,
sediaan masker gel ekstrak etanol herba selada air gel diharapkan dapat menyebar dengan mudah
menunjukkan bahwa semua sediaan tidak ditempat yang dioleskan. Daya sebar gel yang baik
memperlihatkan adanya butir-butir kasar pada saat yaitu antara 5-7 cm.12 menunjukkan masker gel
sediaan dioleskan pada kaca transparan. Hal ini memiliki daya sebar 5,5-8,3 cm.
menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat memiliki
susunan yang homogen. Tabel 4.4 Data uji daya sebar masker gel herba selada
air
b. pH Sediaan
Pada pemeriksaan pH sediaan masker gel Formula Daya Sebar (cm)
didapatkan pH berkisar antara 6,2-7,1. Semakin alkalis F.I 8,3
atau semakin asam bahan yang mengenai kulit, F.II 7
semakin sulit kulit untuk menetralisirnya dan kulit F.III 6,8
dapat menjadi kering, pecah-pecah, sensitif dan mudah F.IV 6
terkena infeksi. Berdasarkan hasil uji pH, sediaan F.V 5,5
masih memenuhi persyaratan pH untuk sediaan topikal
yaitu antara 4 sampai 8.10
4
Dari hasil uji daya sebar dapat diketahui hookeri). Jurnal Kimia Khatulistiwa; 3(1): 17-21;
bahwa dengan penambahan ekstrak herba selada air 2014.
didapat daya sebar yang baik dan semakin tinggi 5. Kuncahyo, I., Sunardi. Uji Aktivitas Antioksidan
konsentrasi ekstrak, daya sebar semakin kecil. Hal ini Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi, L.)
dikarenakan penambahan ekstrak menambah Terhadap 1,1-Diphenyl-2-Picrylhidrazyl
kekentalan dari sediaan masker gel sehingga nilai daya (DPPH).Seminar Nasional Teknologi; 2007.
sebar semakin kecil. 6. Novia, J. Karakterisasi Simplisia dan Skrining
e. Uji Iritasi Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak
Uji iritasi yang dilakukan dengan N-Heksan Etilasetat dan Metanol Selada Air
mengaplikasikan sejumlah masker pada kulit bagian (Nasturtium officinale) (Skripsi). Medan:
belakang telinga 5 orang sukarelawan yang berbeda Universitas Sumatera Utara; 2014.
selama 15 menit dan melihat reaksi iritasi yang 7. Rahmawati H., Bustanussalam. Identifikasi
timbul.13 Uji iritasi pada 5 responden menunjukkan Senyawa Antioksidan dalam Selada air
kelima masker gel tidak menimbulkan tanda-tanda (Nasturtium officinale R.Br). Ikatan Apoteker
iritasi seperti timbulnya kemerahan, gatal dan kulit Indonesia; 2016
menjadi kasar. 8. Salamah, E., Purwaningsih, S., Permatasari, E.
Aktivitas Antioksidan dan Komponen Bioaktif
Tabel 4.5 Data uji iritasi sediaan masker gel selada air pada Selada Air (Nasturtium Officinale R.Br).
Sukarelawan Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
pengamatan 2011; 16(2): 85-91; 2011.
1 2 3 4 5
Kemerahan (-) (-) (-) (-) (-) 9. Draelos, Z. D., dan Thaman L, A. Cosmetic
Gatal-gatal (-) (-) (-) (-) (-) Formulation of Skin Care Product. New York:
Bengkak (-) (-) (-) (-) (-) Taylor and Francis Group; 2006.
10. Septiani, S., Wathoni, N., Mita, S. Formulasi
Keterangan : (-) : tidak mengiritasi Sediaan Masker Gel Antioksidan dari Ekstrak
(+) : kulit kemerahan Etanol Biji Melinjo (Gnetun gnemon Linn). E-
(++) : kulit gatal-gatal Jurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran; 1(1):
(+++) : kulit bengkak 1-25; 2012.
11. Ditjen POM. Farmakope Indonesia. Edisi III.
Jakarta; Departemen kesehatan Republik
Indonesia; 1979.
12. Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., Singla, A.
KESIMPULAN DAN SARAN
Spreading of Semisolid Formulation: An Update
Kesimpulan Pharmaceutical Technology; 2002.
Ekstrak herba selada air (Nasturtium officinale 13. Zhelsiana, D., Pangestuti, Y., Nabilla, F., Lestari,
R. Br.) dapat diformulasikan menjadi sediaan masker N., Wikantyasning, E. Formulasi Dan Evaluasi
gel dengan variasi konsentrasi 5%, 10%, 15%, dan Sifat Fisik Masker Gel Peel-Off Lempung
20% dan memenuhi parameter uji evaluasi sediaan Bentonite: The 4 Th Univesity Research
masker gel. Coloquium 2016; 2016

Saran
Diharapkan pada peneliti selanjutnya agar dapat
mengembangkan formulasi ekstrak selada air ke dalam
bentuk sediaan yang lain seperti krim, lotion dan lain-
lain.

DAFTAR PUSTAKA
1. Bogadenta, A. Antisipasi Gejala Penuaan Dini
dengan Kesaktian Ramuan Herbal. Jogjakarta:
Buku Biru; 2012.
2. Khaira, K. Menangkal Radikal Bebas dengan
Anti-Oksidan. Jurnal Saintek; 2(2): 183-187;
2010.
3. Ardhie, A. Radikal Bebas dan Peran Antioksidan
Dalam Mencegah Penuaan. Scientific Journal of
Pharmaceutical Development and Medical
Application; 24(1): 4-9; 2011
4. Panjaitan M., Alimuddin, A., Adhitiyawarman.
Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan
Ekstrak Metanol Kulit batang Ceria (Baccaurea

You might also like