Professional Documents
Culture Documents
1
PENDAHULUAN dengan antioksidan sintetik, karena antioksidan sintetik
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dikhawatirkan memiliki efek samping, sehingga
dapat terbebas dari senyawa radikal bebas. Asap rokok, antioksidan alami menjadi alternatif yang sangat
makanan yang dibakar, paparan sinar matahari dibutuhkan.4
berlebih, obat-obatan tertentu, pestisida, dan polusi Tanaman yang memiliki antioksidan alami
udara merupakan beberapa sumber pembentuk salah satunya adalah selada air, selada air (Nasturtium
senyawa radikal bebas. Radikal bebas adalah suatu officinale R. Br.) adalah tumbuhan tahunan dari famili
molekul yang relatif tidak stabil dengan atom yang Brasicaceae. Selada air sangat mudah tumbuh dan
pada orbit terluarnya memiliki satu atau lebih elektron sering dijumpai di aliran sungai kecil, kolam, rawa dan
yang tidak berpasangan. Molekul yang kehilangan danau yang dangkal. Tumbuhan ini kaya akan
pasangan tersebut menjadi tidak stabil dan radikal, kandungan vitamin C (62 mg/100 g porsi), vitamin A
supaya stabil molekul ini selalu berusaha mencari (420 μg/100 g porsi (dikonversi dari kandungan β-
pasangan elektronnya dengan cara merebut elektron karoten)), vitamin E (1,46 mg/100 g porsi), vitamin K
dari molekul lain.1 (250 μg/100 g porsi), asam folat, iodin, besi, protein
Radikal bebas akan berakibat destruktif bagi dan kalsium. Selada air juga mengandung flavonol
molekul sel lain yang elektronnya dirampas, aksi yakni kuersetin dan kaempferol. Beberapa vitamin dan
perampasan ini akan menimbulkan reaksi berantai senyawa flavonoid ini dapat berperan sebagai
sehingga radikal bebas terlahir semakin banyak. antioksidan.6
Radikal bebas akan merusak molekul makro Daun selada air telah diteliti aktivitas
pembentuk sel-sel protein, karbohidrat (polisakarida), antioksidannya terhadap ekstrak etanol dan etil asetat
lemak dan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA). Pada sel dengan metode peredaman radikal bebas menggunakan
kulit radikal bebas akan merusak senyawa lemak pada 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH ) menunjukkan
membran sel sehingga kulit akan kehilangan bahwa ekstrak etil asetat selada air memiliki aktivitas
ketegangannya dan muncullah keriput,2 Proses oksidasi antioksidan yang tinggi dengan nilai IC50 sebesar 67,77
pada lipid dan protein yang ditimbulkan radikal bebas μg/mL.7 Selada air juga diteliti aktivitas antioksidannya
juga akan menyebabkan stress oksidatif seluler dan menggunakan 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH),
kerusakan DNA, serta menyebabkan berbagai kelainan Ekstrak daun terbukti dapat menurunkan bilangan
pada kulit. Reaksi ini berdampak terhadap berbagai peroksida 0,8mgeq/kg bahan.8
proses kerusakan kulit antara lain menimbulkan Pemeliharaan kulit wajah memerlukan
depigmentasi maupun hiperpegmentasi melanosit dan perhatian yang khusus karena kulit wajah merupakan
penurunan sintesis kolagen,3 juga dapat menyebabkan organ yang sensitif terhadap perlakuan dan rangsangan.
peradangan dan penuaan dini pada kulit yang ditandai Pemanfaatan efek antioksidan pada sediaan yang
dengan kulit kering, kasar, pori-pori membesar dan ditujukan untuk kulit wajah lebih baik bila
muncul bercak hitam.1 diformulasikan dalam bentuk sediaan kosmetika
Penggunaan antioksidan merupakan salah satu topikal dibandingkan oral.9 Kosmetika wajah tersedia
upaya yang sering dilakukan untuk mengatasi proses dalam berbagai bentuk sediaan, salah satunya dalam
penuaan kulit (anti-aging). Antioksidan merupakan bentuk masker. Bentuk sediaan masker yang banyak
molekul atau senyawa yang dapat meredam aktivitas terdapat di pasaran adalah bentuk pasta atau serbuk,
radikal bebas dengan mencegah oksidasi sel. Tanpa sedangkan sediaan masker bentuk gel masih jarang
kehadiran antioksidan radikal bebas akan menyerang dijumpai, padahal masker bentuk gel mempunyai
molekul-molekul lain disekitarnya. Antioksidan akan beberapa keuntungan diantaranya penggunaan yang
segera bereaksi dengan radikal bebas dan membentuk mudah, serta mudah untuk dibilas dan dibersihkan.
molekul yang stabil dan tidak berbahaya. Antioksidan Selain itu, dapat juga diangkat atau dilepaskan seperti
mencegah kerusakan DNA akibat reaksi oksidasi di membran elastis.10
dalam tubuh, sehingga dapat dijadikan salah satu Berdasarkan informasi di atas, maka penulis
alternatif untuk menunda atau memperlambat proses tertarik untuk melakukan penelitian tentang
penuaan.2 pemanfaatan ekstrak etanol selada air (Nasturtium
Tubuh manusia tidak mempunyai cadangan officinale R. Br.) dalam formulasi sediaan masker gel
antioksidan dalam jumlah berlebih, sehingga jika antioksidan sebagai anti-aging.
terjadi paparan radikal bebas yang berlebih maka tubuh Berdasarkan latar belakang diatas maka
membutuhkan antioksidan dari luar. Berdasarkan rumusan masalah penelitian yaitu: Apakah ekstrak
sumber perolehannya, antioksidan dapat dibagi etanol herba selada air (Nasturtium officinale R. Br.)
menjadi dua kelompok, yaitu antioksidan alami dan dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan masker
antioksidan sintetik.4 Antioksidan alami yang terdapat gel?
dalam tumbuh-tumbuhan secara kimiawi berasal dari
golongan senyawa turunan fenol seperti flavonoid,
turunan senyawa asam hidroksiamat, kumarin,
tokoferol, dan asam organik.2 Antioksidan vitamin METODE
mencakup alfa tokoferol (vitamin E), beta karoten
(vitamin A) dan asam askorbat (vitamin C) yang Alat dan Bahan
banyak didapatkan dari tanaman dan hewan.5 Alat alat penelitian yang digunakan antara
Antioksidan alami banyak diamati dibandingkan lain yaitu Pisau, Rotavapor, Neraca Listrik, Pipet Tetes,
Blender, Spatula, Tabung Reaksi, pH Meter, Lumpang,
2
Stamper, Gelas Ukur, Beaker Gelas, Cawan Porselen, Pembuatan masker gel:
Objek Gelas Dan Wadah. Bahan-bahan penelitian yang 1. Dalam lumpang yang bersih dan kering masukkan
digunakan antara lain yaitu : Selada air, Aquadest, sedikit basis masker gel dan digerus merata
Etanol 70%, Polivinil Alcohol, HPMC, Gliserin, TEA, 2. Kemudian dimasukkan ekstrak herba selada air ke
Metil Paraben, dan Propil Paraben. dalam lumpang, lalu digerus kemudian tambahkan
sedikit demi sedikit sisa basis masker gel, gerus
Pembuatan Ekstrak homogen.
Selada air yang dibeli di pasar berupa herba 3. Kemudian masukkan kedalam wadah yang sesuai
dicuci bersih di bawah air mengalir, ditiriskan, lalu lalu diberi etiket sesuai konsentrasi masker gel.
ditimbang sebagai berat basah (8 kg). Selanjutnya
herba selada air dikering anginkan di dalam ruangan Evaluasi Sediaan
yang tidak terpapar sinar matahari langsung sampai 1. Pengamatan organoleptis
daun kering (ditandai bila digenggam rapuh). Simplisia Pengamatan organoleptis meliputi bentuk,
yang telah kering diblender menjadi serbuk lalu perubahan warna dan bau dari sediaan masker gel yang
dimasukkan ke dalam wadah plastik bertutup serbuk diamati secara visual.10
lalu ditimbang. 2. Uji Homogenitas
Pada penelitian ini sampel herba selada air Uji homogenitas dilakukan dengan
diekstraksi dengan menggunakan etanol 70%. menggunakan objek gelas. Sejumlah tertentu sediaan
Pembuatan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi, jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan
yaitu sebanyak 700 g serbuk simplisia dimasukkan transparan lain yang cocok, sediaan harus
kedalam sebuah bejana, tuangi dengan 75 bagian menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat
etanol, ditutup, biarkan selama 5 hari terlindung dari adanya butiran kasar.11
cahaya sambil sering diaduk, diserkai, diperas. Setelah 3. Pengukuran pH
5 hari ampas dicuci lagi dengan 25 bagian etanol. Pengukuran pH sediaan dilakukan dengan
Pindahkan ke dalam bejana tertutup, biarkan ditempat menggunakan pH meter, pH untuk sediaan topikal
sejuk, terlindung dari cahaya selama 2 hari. Kemudian yaitu antara 4 sampai 8. Dilakukan dengan cara
dienap tuangkan atau disaring.11 Kemudian filtrat yang mencelupkan elektroda pH meter ke dalam setiap
dihasilkan dipekatkan dengan bantuan alat rotary sediaan masker gel yang sebelumnya telah dilarutkan
evaporator hingga diperoleh ekstrak kental. dengan aquadestilata. Setelah elektroda tercelup,
nyalakan pH meter kemudian didiamkan hingga layar
Rancangan Formula pada pH meter menunjukkan angka yang stabil.10
Sediaan masker gel akan dibuat sebanyak 50 4. Uji Waktu Kering
g. dengan menggunakan formula standar sebagai Pengujian waktu kering dilakukan dengan
berikut :10 cara mengoleskan masker gel herba selada air berbagai
R/ PVA 5 konsentrasi ke punggung tangan dan diamati waktu
HPMC 0,5 yang diperlukan sediaan untuk mengering, yaitu waktu
Gliserin 6 dari saat mulai dioleskannya masker gel hingga benar-
TEA 1 benar terbentuk lapisan yang kering. Kemudian waktu
Metil Paraben 0,1 tersebut dibandingkan dengan waktu kering masker
Propil Paraben 0,025 produk inovator yang beredar di pasaran yaitu sekitar
Parfum 0,2 10 – 20 menit.10
Aquadestilata add 50 5. Uji Daya Sebar
Sebanyak 1 gram sediaan gel diletakkan
Pembuatan Sediaan dengan hati-hati di atas kaca berukuran 20 x 20 cm.
Pembuatan basis sediaan: Selanjutnya ditutupi dengan kaca yang lain dan
1. Dalam cawan masukkan Polivinil Alkohol, lalu digunakan pemberat diatasnya hingga bobot mencapai
tambahkan akuadest secukupnya, kemudian 125 gram dan diukur diameternya setelah 1 menit.12
dipanaskan diatas penangas air pada suhu 800C 6. Uji Iritasi
hingga mengembang sempurna, kemudian diaduk Uji iritasi dilakukan dengan mengaplikasikan
(massa 1) sejumlah masker pada kulit bagian belakang telinga 5
2. Di cawan lainnya dikembangkan pula HPMC orang sukarelawan yang berbeda selama 15 menit dan
dalam aquadest dingin hingga mengembang dilihat reaksi iritasi yang timbul. Reaksi iritasi positif
sempurna ditandai oleh adanya kemerahan, gatal-gatal, atau
3. Di cawan lainnya Gliserin, Metil Paraben dan bengkak pada kulit lengan bawah bagian dalam yang
Propil Paraben dilarutkan dalam akuadest panas diberi perlakuan. Adanya kemerahan diberi tanda (+),
(massa 2) gatal-gatal (++), bengkak (+++) dan yang tidak
4. Di dalam lumpang yang berisi massa 1 menunjukkan reaksi apa-apa diberi tanda (-).13
dimasukkan massa 2, HPMC, serta TEA secara
berturut-turut dan diaduk hingga homogen
5. Setelah itu ditambahkan ekstrak yang telah
dilarutkan dalam akuadest sedikit demi sedikit,
lalu diaduk hingga homogen.
3
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Ekstraksi Serbuk Simplisia Tabel 4.2. Nilai pH Sediaan Masker Gel Herba Selada
air
Herba Selada Air Formula Nilai pH
Hasil penyarian 625 g serbuk simplisia herba
F.I 7,1
selada air dengan menggunakan pelarut etanol 70%
F.II 6,9
secara maserasi diperoleh ekstrak cair yang dipekatkan
F.III 6,8
dengan alat rotary evaporator sampai diperoleh ekstrak
F.IV 6,3
kental sebanyak 75 g.
F.V 6,2
Saran
Diharapkan pada peneliti selanjutnya agar dapat
mengembangkan formulasi ekstrak selada air ke dalam
bentuk sediaan yang lain seperti krim, lotion dan lain-
lain.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bogadenta, A. Antisipasi Gejala Penuaan Dini
dengan Kesaktian Ramuan Herbal. Jogjakarta:
Buku Biru; 2012.
2. Khaira, K. Menangkal Radikal Bebas dengan
Anti-Oksidan. Jurnal Saintek; 2(2): 183-187;
2010.
3. Ardhie, A. Radikal Bebas dan Peran Antioksidan
Dalam Mencegah Penuaan. Scientific Journal of
Pharmaceutical Development and Medical
Application; 24(1): 4-9; 2011
4. Panjaitan M., Alimuddin, A., Adhitiyawarman.
Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan
Ekstrak Metanol Kulit batang Ceria (Baccaurea