Professional Documents
Culture Documents
A. PENDAHULUAN
1. Umum
Elemen balok merupakan elemen
struktur yang paling umum dijumpai dan
umumnya digunakan sebagai struktur
pendukung lantai, baik lantai bangunan
gedung maupun lantai jembatan. Agar
dapat dianalisa sebagai struktur balok,
lantai yang digunakan sebaiknya
menggunakan atau dapat dimodelkan
sebagai sistem pelat satu arah, baik
terdiri atas pelat itu sendiri maupun ada
balok girder pendukung tambahan.
Akan dibahas pengaruh prategang
pada struktur balok akibat tendon
prategang yang dimasukan dalam pipa
khusus (duct) dan diangkur pada ujung-
ujungnya (sistem post-tensioning). Pada
umumnya, profil tendon dipilih agar gaya
prategang yang diberikan dapat
menghasilkan gaya balik yang melawan
sebagian gaya-gaya gravitasi yang
bekerja pada struktur tersebut, yang
108
umumnya berupa berat sendiri dan
sebagian berat mati yang terdistribusi
merata. Adapun profil tendon yang sesuai
adalah parabolic.
12,04
B. MODEL SAP 2D
1. Input Model
a. Memulai membuat file baru:
File> New Model……
109
Gambar 4.3 Beam
Pada kotak dialog berikutnya (beam) :
isikan data seperti pada gambar 4.4
110
Gambar 4.5 Menu Define
Pada kotak dialog berikutnya (Material
Property Data):
Beri nama bahan pada isian
material name
Materil type pilih concrete
Pada isian f’c isikan 40,04 mpa
Modulus elastisitas Ec= 29740,268
MPa.
111
Gambar 4.7 Material Property Data
Klik OK
Kemudian klik OK.
d. Mendefinisikan Penampang
Elemen Struktur:
Define>Frame Section
113
Gambar 4.10 Mendefinisikan penampang elemen
struktur
Klik concrete reinforcement
Pada kotak dialog yang muncul
(reinforcement data), pilih beam (beton
sebagai balok) pada design type, isikan
concrete cover to longitudinal reaber
center dengan nilai top = 0,05 dan
bottom= 0,05 (selimut beton 5 cm).
Klik OK
Kemudian klik OK
114
Gambar 4.11 Reinforcement Data
115
Gambar 4.13 Frame Properties
f. Mendefinisikan tipe beban:
Pilih define > load cases…..
Pada loads name isikan live, pada live
pada type lalu klik add new load
Pada loads name isikan live, diganti
dengan prestres : pilih other pada
type lalu klik add new load lalu klik
ok.
117
Gambar 4.16 Properties Of Object
118
Gambar 4.18 Kotak dialog (Tendon Quick
Templates)
119
Gambar 4.19 Define parabolic tendon layout for
line object 16
121
Gambar 4.21 Tampilan beam
i. Mengaplikasikan pembebanan
pada struktur:
Klik frame untuk mengaplikasikan
beban merata (DL) dan (LL).
Pilih assign > frame loads >
distributed
Pada kotak dialog yang muncul,
pilih options dengan dead (untuk
mengaplikasikan beban mati
tambahan), isikan uniform loads =
105 KN.
122
Gambar 4.23 Beban mati
Klik OK
Untuk mengaplikasikan beban hidup
klik kembali frame.
Pilih Assign > Frame Loads >
Distributed
Pada kotak dialog yang muncul, pilih
options dengan live (untuk
mengaplikasikan beban hidup), isikan
uniform loads = 15 KN.
k. Melakukan Analysis
Pilih Analyzer > Run Analysis
124
Pada kotak Dialog Set Analysis Cases
To Run pilih MODAL pada cases name
Klik tombol Run/Do Not Cases
kemudian klik Run Now, setelah
Running selesai baru klik OK.
125
Gambar 4.29 Window Join Reaction Forces
Gaya aksial
126
Gambar 4.31 Window Member Force Diagram for
Frames
127
Gambar 4.33 Gaya aksial dengan nilai
Gaya geser
Gaya momen
129
Gambar 4.37 Window Member Force Diagram for
Frames
130
Gambar 4.38 Gaya momen dengan diagram
Pengecekan struktur
Klik Design => Steel Frame Design =>
Start Design/Check of Structure
131
Gambar 4.40 Start Design/Check of Structure
pada menu Design
Keterangan gambar :
Biru = sangat aman (boros bahan)
Hijau = aman (hemat bahan)
132
Kuning = aman (hemat bahan)
Orange = berbahaya/hati – hati (hemat
bahan)
Merah = sangat berbahaya (tidak
dianjurkan,
2. Data Output
a. Menampilkan Deformasi
Struktur :
Pilih display > show deformed shape
Pilih tipe beban yang ingin dilihat
pada case/combo name,
kemudian klik OK. Tetapi untuk
mengetahui besaran deformasi
tranlasi dan rotasi pada joint, klik
kanan pada titik joint.
133
b. Menampilkan reaksi tumpuan
Pilih Display > Show
Forces/Stress > Joints
Untuk mengetahui besaran
reaksi gaya tumpuan dan
momen pada joint lebih detail,
bisa di klik kanan pada titik join
tumpunya.
134
Gambar 4.44 Hasil reaksi tumpuan
135
Gambar 4.45 Hasil output check list analysis result
e. Untuk memindahkan atau
mengeksplor tabel data ke
program excel:
Pada menu kotak dialog setelah kita
mengecek output data yang
dimasukan yaitu assembled joint
mases klik file > export all tables >
to excel kemudian kita bisa melihat
semua data dalam bentuk excel.
136
Gambar 4.46 Hasil analisis pada tabel Microsoft
Excel
C. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa setelah
pengecekan yang dilakukan terhadap balok
pre stressed Balok dengan dimensi
1000/500 cm dengan panjang 12,04 m dan
f’c = 40,04 Mpa, diberi tegangan awal 3200
KN diperoleh momen max sebesar 689,08
kN. .
137
Gambar 4.48 Momen 3-3
138