You are on page 1of 31

BAB IV

BALOK PRE STRESSED

A. PENDAHULUAN
1. Umum
Elemen balok merupakan elemen
struktur yang paling umum dijumpai dan
umumnya digunakan sebagai struktur
pendukung lantai, baik lantai bangunan
gedung maupun lantai jembatan. Agar
dapat dianalisa sebagai struktur balok,
lantai yang digunakan sebaiknya
menggunakan atau dapat dimodelkan
sebagai sistem pelat satu arah, baik
terdiri atas pelat itu sendiri maupun ada
balok girder pendukung tambahan.
Akan dibahas pengaruh prategang
pada struktur balok akibat tendon
prategang yang dimasukan dalam pipa
khusus (duct) dan diangkur pada ujung-
ujungnya (sistem post-tensioning). Pada
umumnya, profil tendon dipilih agar gaya
prategang yang diberikan dapat
menghasilkan gaya balik yang melawan
sebagian gaya-gaya gravitasi yang
bekerja pada struktur tersebut, yang
108
umumnya berupa berat sendiri dan
sebagian berat mati yang terdistribusi
merata. Adapun profil tendon yang sesuai
adalah parabolic.

2. Data yang Diketahui


Balok dengan dimensi 1000/500 cm
dengan panjang 12,04 m dan f’c = 40,04
Mpa, diberi tegangan awal 3200 KN
dengan posisi kabel seperti gambar 4.1

12,04

Gambar 4.1 Balok Pre Stressed


 Beban mati tambahan= 105 KN
 Beban hidup = 15 KN

B. MODEL SAP 2D
1. Input Model
a. Memulai membuat file baru:
 File> New Model……

Gambar 4.2 New Model


 Klik pilihan initializer model from
defaults with units; pilih satuan KN,m,c.
 Klik simbol beam

109
Gambar 4.3 Beam
 Pada kotak dialog berikutnya (beam) :
isikan data seperti pada gambar 4.4

Gambar 4.4 Beam


 Klik OK

b. Mengubah tampilan ke bidang XZ:


Klik toolbar: (untuk merubah
tampilan ke bidang XZ).

c. Mendefinisikan tipe bahan:


Define > Material…..

110
Gambar 4.5 Menu Define
Pada kotak dialog berikutnya (Material
Property Data):
 Beri nama bahan pada isian
material name
 Materil type pilih concrete
 Pada isian f’c isikan 40,04 mpa
 Modulus elastisitas Ec= 29740,268
MPa.

Gambar 4.6 Modulus elastisitas

111
Gambar 4.7 Material Property Data
 Klik OK
 Kemudian klik OK.

d. Mendefinisikan Penampang
Elemen Struktur:
 Define>Frame Section

Gambar 4.8 Menu Define Frame Sections


Toolbar :
 Klik tombol add new property
 Pada kotak dialog berikutnya (add
frame section property) : pilih
112
concrete pada frame section
property, kemudian klik rectangular
pada add rectangular.

Gambar 4.9 Tampilan


 Pada kotak dialog berikutnya
(rectangular section) beri nama
penampang pada section name>
BALOK.
 Pilih material dengan material yang
sudah dibuat yang sudah ditentukan.
 Isikan depth (t3) 0,91(tinggi dimensi
beton 910 mm) dan width (t2) 0,51
(lebar dimensi beton 510 mm), pada
dimensions.

113
Gambar 4.10 Mendefinisikan penampang elemen
struktur
 Klik concrete reinforcement
 Pada kotak dialog yang muncul
(reinforcement data), pilih beam (beton
sebagai balok) pada design type, isikan
concrete cover to longitudinal reaber
center dengan nilai top = 0,05 dan
bottom= 0,05 (selimut beton 5 cm).
 Klik OK
 Kemudian klik OK

114
Gambar 4.11 Reinforcement Data

e. Mengganti penampang element


struktur yang sudah dibuat:
 Klik pada elemen balok

Gambar 4.12 Penggambaran Elemen Balok

 Pilih Assign > frame > frame sections


 Pilih nama elemen balok pada
properties dan klik OK

115
Gambar 4.13 Frame Properties
f. Mendefinisikan tipe beban:
 Pilih define > load cases…..
 Pada loads name isikan live, pada live
pada type lalu klik add new load
 Pada loads name isikan live, diganti
dengan prestres : pilih other pada
type lalu klik add new load lalu klik
ok.

Gambar 4.14 Define Loads


g. Mendefinisikan kombinasi
pembebanan.
 Pilih define > combinations…..
 Klik add new combo….
116
 Pada define combination of cases
results
 Klik add new combo
 Pilih dead pada case name dan
isikan 1,2 pada scale factor lalu klik
add pilih live pada case name dan
isikan 1,6 pada scale factor lalu klik
add pilih prestres pada case name
dan isikan 1 pada scale factor lalu
klik add.

Gambar 4.15 Response Combination Data


 Klik OK

h. Mengaplikasikan kabel tendon


Pilih draw > draw frame/cable/tendon
 Mengaplikasikan kabel tendon
 Pada kotak dialog yang muncul
(property of object), pilih tendon pada
kotak line object type.

117
Gambar 4.16 Properties Of Object

 Klik kedua ujung balok panjang


(prestres)
 Pada kotak dialog yang muncul
(tendon data for line object 3), klik
quick start.

Gambar 4.17 Tendon Data For Line Object 3

118
Gambar 4.18 Kotak dialog (Tendon Quick
Templates)

 Pada kotak dialog yang muncul (define


parabolic tendon layout for line object
16), isikan data – data di,dc,dj (elevasi
kabel tendon).

119
Gambar 4.19 Define parabolic tendon layout for
line object 16

 Klik done, untuk menyatakan bahwa


perubahan elevasi tendon telah
dilakukan, maka kotak dialog akan
kembali pada kotak dialog tendon
data for line object 16.
 Pada kotak dialog tendon data for
line object 16, klik add tendon loads,
sehingga muncul kotak dialog
tendon loads, isikan 3200 KN pada
tendon loads (untuk
mengaplikasikan tegangan balok
prestres T = 3200 KN).
120
Gambar 4.20 Tendon Load
 Klik OK
 Klik OK lagi.
 Klik tombol ESC pada keyboard
(untuk menghilangkan kotak dialog
properties of object), setelah kabel
tendon pada prestres dibuat maka
tampilan balok akan seperti gambar
4.21.

121
Gambar 4.21 Tampilan beam

i. Mengaplikasikan pembebanan
pada struktur:
 Klik frame untuk mengaplikasikan
beban merata (DL) dan (LL).
 Pilih assign > frame loads >
distributed
 Pada kotak dialog yang muncul,
pilih options dengan dead (untuk
mengaplikasikan beban mati
tambahan), isikan uniform loads =
105 KN.

122
Gambar 4.23 Beban mati
 Klik OK
 Untuk mengaplikasikan beban hidup
klik kembali frame.
 Pilih Assign > Frame Loads >
Distributed
 Pada kotak dialog yang muncul, pilih
options dengan live (untuk
mengaplikasikan beban hidup), isikan
uniform loads = 15 KN.

Gambar 4.24 Beban hidup


 Klik OK
123
 Untuk menentukan jumlah grafik
momen 3.3 klik kembali frame atau
(assign > frame > output station)
 Isikan min number station dengan
nilai 20.

Gambar 4.25 Jumlah grafik momen

j. Menentukan tipe analisis portal


beton
 Pilih Analyzer > Set Analysis Options
 Klik tombol plane frame kemudian klik
OK.

Gambar 4.26 Set Analysis Options

k. Melakukan Analysis
 Pilih Analyzer > Run Analysis

124
 Pada kotak Dialog Set Analysis Cases
To Run pilih MODAL pada cases name
 Klik tombol Run/Do Not Cases
kemudian klik Run Now, setelah
Running selesai baru klik OK.

Gambar 4.27 Run Analysis

Gambar 4.28 Hasil analisis struktur terdeformasi


Reaksi Tumpuan

 Klik ikon lalu pilih .


Lalu akan muncul window Join Reaction
Forces. Ubah Case/Combo Name menjadi
COMB1. Lalu klik OK

125
Gambar 4.29 Window Join Reaction Forces

Lalu akan terlihat nilai reaksi tumpuan

Gambar 4.30 Nilai reaksi tumpuan

Gaya aksial

Klik ikon lalu pilih


. Lalu akan muncul window Member Force
Diagram for Frames.

126
Gambar 4.31 Window Member Force Diagram for
Frames

Ubah pada bagian


Case/Combo Name = COMB1
Component = Axial Force
Options = Fill Diagram
Diagram (menampilkan nilai)
Lalu klik OK

Gambar 4.32 Gaya aksial dengan diagram

127
Gambar 4.33 Gaya aksial dengan nilai

Gaya geser

Klik ikon lalu pilih


. Lalu akan muncul window Member Force
Diagram for Frames.

Gambar 4.34 Window Member Force Diagram for


Frames (shear)

Ubah pada bagian


128
Case/Combo Name = COMB1
Component = Shear 2-2
Options = Fill Diagram
Lalu klik OK

Gambar 4.35 Gaya geser dengan diagram

Gambar 4.36 Gaya geser dengan nilai

Gaya momen

Klik ikon lalu pilih


. Lalu akan muncul window Member Force
Diagram for Frames.

129
Gambar 4.37 Window Member Force Diagram for
Frames

Ubah pada bagian


Case/Combo Name = COMB1
Component = Momen 3-3
Options = Fill Diagram
Lalu klik OK

130
Gambar 4.38 Gaya momen dengan diagram

Gambar 4.39 Gaya momen dengan nilai

Pengecekan struktur
Klik Design => Steel Frame Design =>
Start Design/Check of Structure

131
Gambar 4.40 Start Design/Check of Structure
pada menu Design

Proses pengecekan berlangsung, hasilnya


seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.41 Hasil pengecekan struktur

Keterangan gambar :
Biru = sangat aman (boros bahan)
Hijau = aman (hemat bahan)
132
Kuning = aman (hemat bahan)
Orange = berbahaya/hati – hati (hemat
bahan)
Merah = sangat berbahaya (tidak
dianjurkan,

2. Data Output
a. Menampilkan Deformasi
Struktur :
 Pilih display > show deformed shape
 Pilih tipe beban yang ingin dilihat
pada case/combo name,
kemudian klik OK. Tetapi untuk
mengetahui besaran deformasi
tranlasi dan rotasi pada joint, klik
kanan pada titik joint.

Gambar 4.42 Deformed Shape

133
b. Menampilkan reaksi tumpuan
 Pilih Display > Show
Forces/Stress > Joints
 Untuk mengetahui besaran
reaksi gaya tumpuan dan
momen pada joint lebih detail,
bisa di klik kanan pada titik join
tumpunya.

Gambar 4.43 Tampilan reaksi tumpuan

c. Menampilkan gaya-gaya batang:


 Pilih Display > Show Forces/Stress
> Frames/Cables
 Kemudian pilih tipe beban yang
ingin dilihat pada Case/Combo
Name, pada component pilih tipe
gaya yang ingin dilihat dan klik OK.

134
Gambar 4.44 Hasil reaksi tumpuan

d. Menampilkan data/ tabel analysa:


 Pilih display > show tables atau bias
juga dengan shift + F12, untuk
melihat data-data hasil output check
list analysis result kemudian klik OK.

135
Gambar 4.45 Hasil output check list analysis result
e. Untuk memindahkan atau
mengeksplor tabel data ke
program excel:
 Pada menu kotak dialog setelah kita
mengecek output data yang
dimasukan yaitu assembled joint
mases klik file > export all tables >
to excel kemudian kita bisa melihat
semua data dalam bentuk excel.

Lalu akan terbuka program Microsoft Excel


dan menampilkan hasil analisis pada tabel.

136
Gambar 4.46 Hasil analisis pada tabel Microsoft
Excel

C. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa setelah
pengecekan yang dilakukan terhadap balok
pre stressed Balok dengan dimensi
1000/500 cm dengan panjang 12,04 m dan
f’c = 40,04 Mpa, diberi tegangan awal 3200
KN diperoleh momen max sebesar 689,08
kN. .

137
Gambar 4.48 Momen 3-3

Gambar 4.49 Shear 2-2

Gambar 4.50 Axial Force

138

You might also like