You are on page 1of 32

FOOD SERVICE

Bab 1
Food and Beverage
Department

1. Pengertian Food and Beverage Department


Sebelum mengulas mengenai F&B department, perlu diketahui terlebih dahulu definisi dari
hotel. Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh
bangunan untuk memberikan jasa pelayanan penginapan, makam, minum, serta lainnya bagi
umum dan dikelola secara komersial.
Di hotel bertaraf internasional sering kita dengar istilah food and beverage department sebagai
bagian dari hotel. Definisi food and beverage department secara umum adalah bagian yang
mengurus makanan dan minuman, sedangkan definisi food and beverage department secara
khusus adalah bagian dari hotel yang mengurus dan bertanggung jawab terhadap kebutuhan
pelayanan makan dan minum serta kebutuhan lain yang terkait, dari para tamu yang tinggal
maupun tidak di hotel terseut, dan dikelola secara komersial dan profesional.

2. Fungsi Food and Beverage Department


Food and beverage department merupakan salah satu bagian yang amat penting artinya bagi
sebuah hotel karena merupakan sumber keuntungan kedua setelah penjualan kamar (room sales).
Adapun fungsi dari F&B department yaitu:
• Memenuhi selera (memberi kepuasan) bagi tamu.
• Memelihara dan meningkatkan nama baik hotel.
• Membuat keuntungan yang wajar.

3. Pembagian Food and Beverage Department


F&B department dapat dibagi menjadi dua bagian sesuai tugasnya masing-masing, yaitu bagian
depan (front service) dan bagian belakang (back service).
• F&B department bagian depan (front service) biasanya terdiri dari restoran, bar, banquet, dan
room service. Petugas di bagian ini langsung berhubungan dengan para tamu.
• F&B department bagian belakang (back service) biasanya terdiri dari kitchen (bagian dapur)
stewarding, service bar, dan kantin karyawan. Disebut back service karena tidak langsung
berhubungan dengan tamu, dan harus melalui perantaraan pramusaji.

4. Tujuan Food and Beverage Department


• Menjual makanan dan minuman sebanyak-banyaknya dengan harga yang sesuai.
• Memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada tamu hingga tamu merasa puas. Hal ini
menyangkut mutu pelayanan, mutu makanan dan minuman, sikap karyawan, dekorasi ruangan
serta suasana sekitar, peralatan yang dipakai dan sanitasinya (kebersihan).
• Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dan kesinambungan usaha.
Bab 2
Restoran

Perkembangan restoran untuk pertama kalinya dimulai di Paris sekitar tahun 1765. Selanjutnya
diikuti dengan semakin banyaknya coffee shop dan tavern (kedai minuman) yang didirikan di
Amerika Serikat. Salah satu restoran yang terkenal pada saat itu adalah “DELMONICO” yang
berkedudukan di New York sekitar abad 19. Sedangkan perkembangan restoran bertaraf
internasional di indonesia diperkirakan sekitartahun 1962.

1. Pengertian
Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, yang
menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik berupa makan maupun
minum.

2. Jenis-jenis Restoran
Pada dasarnya restoran yang ada di dalam sebuah hotel dapat dikelompokkan dalam tiga bagian
besar, yaitu; Formal Dinning Room, Informal Dinning Room, dan Specialities Dinning Room.
Dari ketiga kelompok tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Formal Dinning Room


Formal dinning room adalah restoran di dalam hotel yang merupakan high class restoran.
Restoran ini diciptakan sedemikian eksklusif sehingga tamu-tamu tertentu yang dapat menikmati
hidangan tersebut. Faktor-faktor yang menyebabkan restoran tersebut menjadi prestise bagi
hotel, adalah:
• Peralatan yang dipakai menggunakan bahan-bahan yang mewah.
• Cara pelayanan yang secara pribadi.
• Jenis makanan yang disediakan harganya cukup mahal.
• Biasanya digunakan untuk jamuan makan lengkap dan resmi.
• Pada umumnya proses memasak makanan tertentu dapat dilihat atau di depan tamu.
• Biasanya menghidangkan full course dinner.

Contoh untuk Formal Dinning Room, antara lain:


 Rotisserie adalah restoran eksklusif di mana tempat pembakaran dapat dilihat oleh tamu.
 Grill adalah restoran untuk steak atau chops, yang mana makanan tersebut dibakar menurut
selera tamu.
 Cabaret atau Supper Club adalah restoran yang mengadakan pertunjukan pada saat acara
makan.

b. Informal Dinning Room


Untuk restoran yang sifatnya tidak formal hotel pun menyediakan fasilitasnya. Beberapa contoh
dari informal restoran tersebut antara lain; coffee shop, tavern, cocktail lounge, pool snack bar,
room service.
• Coffee Shop
Coffee shop adalah suatu usaha dibidang makanan yang dikelola secara komersial yang
menawarkan kepada para tamu makanan atau makanan kecil dengan pelayanan dalam suasana
tidak formal tanpa diikuti suatu aturan service yang baku (sebagaimana sebuah exclusive dinning
room), jenis-jenis makanan atau harganya lebih murah, karena biasanya beroperasi dua puluh
empat jam maka coffee shop tetap buka ketika restoran resminya sudah tutup.

• Tavern
Tavern adalah restoran kecil yang berada di dalam hotel, yang mana disajikan untuk minuman
utamanya adalah Bir dan anggur (wines).

• Coctail Lounge
Coctail Lounge adalah suatu fasilitas yang diberikan kepada tamu dan pengunjung hotel, suatu
tempat yang santai untuk minum dengan suasana pencahayaan yang agak remang-remang.
Untuk coctail lounge dalam kenyataannya juga menyediakan makanan kecil (snack), dan tamu
tetap diperkenankan memesan makanan tetapi dengan syarat tamu akan menunggu waktu yang
cukup lama karena makanan diambil dari main kitchen.

• Pool Snack Bar


Pool snack bar adalah counter bar kecil yang terletak di tepi kolam renang sebuah hotel.
Disamping menyediakan minuman, makanan kecil, tamu juga dapat memesan makanan lain, dan
makanan tersebut akan diambil dari main kitchen.

• Room Service
Room service is a service to hotel guest where food and beverage delivery to the guest’s room.
Jika diterjemahkan artinya room service adalah sistem pelayanan terhadap tamu hotel yang mana
makanan dan minuman yang dipesan oleh tamu akan diantarkan dan dinikmati di dalam kamar.

c. Specialities Dinning Room


Specialities dinning room adalah restoran yang berada di hotel yang menyediakan
makanan/masakan khusus. Makanan khusus tesebut biasanya sudah terkenal secara internasional,
seperti makanan Jepang, Korea, Italia dan lain-lain.

Bab 3
Struktur Organisasi
Restoran

Organisasi dapat diartikan sebagai suatu bentuk persekutuan dua orang atau lebih yang bekerja
sama untuk mencapai tujuan bersama, yang terikat serta formal, di mana dalam hubungan
tersebut ada sekelompok orang yang disebut pimpinan dan kelompok bawahan.

1. Pengertian
Struktur organisasi adalah serangkaian hubungan di antara individu-individu di dalam kelompok,
kemudian struktur tersebut dilukiskan dalam bagan organisasi atau diagram yang
memperlihatkan garis besar hubungan tersebut menurut fungsi-fungsi di dalam usaha, arus
tanggung jawab, dan wewenang.

2. Manfaat Suatu Organisasi


Manfaat suatu organisasi adalah sebagai berikut:
• Karyawan dapat melihat secara jelas kedudukan dirinya dalam organisasi.
• Menggambarkan jenjang karier yang jelas.
• Memberi informasi mengenai siapa yang bertanggung jawab dan kepada siapa bertanggung
jawab.
• Memperlihatkan jalur koordinasi kerja sama antarbagian.
• Memperlihatkan fungsi yang ada.

3. Contoh Struktur Organisasi


Perangkat struktur organisasi restoran di hotel antara yang satu dengan yang lain pada umumnya
akan berbeda-beda sesuai dengan kriteria yang dimiliki serta sesuai dengan besar kecilnya
restoran. Adapun beberapa contoh struktur organisasi restoran dapat dilihat pada gambar berikut:

 Struktur Organisasi di Hotel Besar

 Struktur Organisasi di Hotel Menengah dengan Dua Outlet

 Struktur Organisasi di Hotel Kecil

4. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab


Sesuai dengan bentuk struktur organisasi yang ada, setiap staf yang terdapat pada struktur
organisasi tersebut memiliki uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan
jabatan yang dimilikinya. Guna menunjang operasional restoran, uraian tugas dan tanggung
jawab tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Restaurant Manager
Restaurant manager, bertanggung jawab kepada F&B manager mengenai kelancaran operasional
semua restoran yang ada di hotel.

b. Assistant Restaurant Manager


Assistant restaurant manager, membantu manager dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari dalam
mengawasi kelancaran operasional semua restoran yang terdapat di hotel.

c. Head Waiter
Head waiter, bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap kelancaran operasional di sebuah
restoran. Agar berhasil menjalankan tugas-tugas di atas, seorang head waiter dituntut untuk
memenuhi kualifikasi karena mempunyai beban tugas dan tanggung jawab yang lebih luas dari
bawahan.
Adapun kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang head waiter adalah sebagai berikut:
• Memiliki pengetahuan yang luas tentang makanan khas tradisional dan nasional di samping
makanan internasional.
• Memiliki pengetahuan tentang makanan terkenal dari berbagai negara, baik mengenai kualitas
maupun rasa makanan, terutama makanan yang menjadi kegemaran tamu yang datang dari suatu
negara.
• Memiliki pengetahuan yang luas tentang jenis-jenis restoran dan bar serta mengetahui cara-cara
penyajian.
• Memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis peralatan dan perlengkapan restoran dan bar, serta
mengetahui cara penggunaannya.
• Menguasai bahasa indonesia dan berbagai bahasa asing (terutama bahasa inggris) dengan baik.
• Memiliki pengetahuan tentang standar kebersihan dan keselamatan kerja yang berlaku serta
cara penanggulangannya sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan.
• Menguasai peraturan dan tata tertib kerja yang berlaku di bagiannya.
• Menguasai fungsi organisasi, hubungan kerja antar bagian serta dapat melaksanakannya, baik
dalam bentuk pengawasan maupun dalam memberikan bentuk pelatihan kepada bawahan.
• Menguasai serta dapat membentuk hubungan kerja sama yang baik dengan bagian-bagian lain
yang terdapat di hotel sesuai dengan prosedur yang berlaku.

d. Assistant Head Waiter


Bertugas membantu head waiter dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dalam mengawasi
kelancaran operasional di restoran, dan menggantikan tugas head waiter jika berhalangan.

e. Captain
Bertanggung jawab terhadap station di restoran serta melayani tamu-tamu dalam hal-hal tertentu,
seperti; mengambil pesanan tamu, menyajikan anggur, flambing dan carving.

f. Waiter
• Tugas utamanya adalah melayani tamu. Di samping itu, ia juga bertanggung jawab pada
persiapan restoran sebelum restoran di buka, yaitu melengkapi semua perlengkapan yang akan
digunakan dalam operasional, seperti; chinaware, silverware, glassware, dan lain-lain.
• Menjaga kebersihan lingkungan kerja, keamanan, dan keselamatan.

g. Busboy
Bertugas membantu waiter dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari di restoran, terutama pada
waktu persiapan (mise en place), mengangkat piring kotor, maupun mengambil makanan dari
dapur.

h. Hostes
Bertugas sebagai nyonya rumah atau greeter dengan tugas menyambut tamu yang datang ke
restoran, mulai dari mengucapkan salam, membimbing tamu ke meja, membantu tamu duduk,
dan mengantarkan tamu meninggalkan restoran sampai ke pintu.

i. Wine Butler
Wine butler adalah petugas restoran yang mempunyai keahlian tentang minuman anggur (wine),
mulai dari cara menawarkan, membuka, mencicipi, hingga menyajikannya kepada tamu.
Bab 4
Hubungan Kerja Sama Restoran Dengan Bagian Lain

Restoran merupakan salah satu sub bagian (outlet) dari Food and Beverage Department, maka
dalam operasionalnya tidak akan terlepas dari hubungan kerja sama dengan bagian-bagian
lainnya yang ada di hotel. Hubungan kerja sama ini terjalin dalam rangka menunjang
keberhasilan operasional restoran.
Adapun bagian lain di hotel yang menjalani hubungan kerja sama dengan restoran adalah sebagai
berikut:

1. Hubungan Kerja Sama dengan Front Office Cashier


Petugas restauran cashier harus segera mengirimkan setiap bon penagihan yang dibayar oleh
tamu,baik tamu yang menggunakan kartu kredit maupun tamu yangmembubuhkan tanda tangan
pada restaurant bill ke front office cashier yakni untuk digabungkan pada front office guest bill
tamu yang bersangkutan yang terdapat di front office. Hal ini dilakukan guna mencegah
terjadinya keterlambatan dalam penagihan pada saat tamu check-out.

2. Hubungan Kerja Sama dengan Bar


Bar merupakan bagian yang khusus dalam menyediakan kebutuhan tamu akan minuman. Oleh
karena itu, bar akan selalu menyediakan dan memenuhi setiap jenis minuman sesuai dengan
pesanan tamu yang berada di restoran.

3. Hubungan Kerja Sama dengan Kitchen


Kitchen merupakan bagian yang memproduksi, menyediakan, dan memenuhi setiap jenis
makanan sesuai dengan pesanan tamu yang tertulis pada bon pesanan (slip order). Hubungan
kerja dengan bagian pastry dilakukan untuk memenuhi pemesanan makanan penutup (dessert).

4. Hubungan Kerja Sama dengan Linen Room


Bagian linen akan menyediakan dan memenuhi berbagai jenis lena bersih yang diperlukan oleh
restoran sesuai dengan permintaan yang tertulis pada daftar permintaan lena (requesition sheet).

5. Hubungan Kerja Sama dengan Daily Store


Biasanya dalam sebuah hotel yang besar terdapat dua buah jenis store. Tugas masing-masing
store adalah sebagai berikut;
• Daily Store (gudang persedian sehari-hari), bertugas menyediakan kebutuhan restoran
berdasarkan daftar permintaan yang diajukan, seperti bumbu-bumbu, saus tomat, mustard sc,
garam, merica, serbet kertas, dan lain sebagainya.
• General Store (gudang umum), bertugas menyediakan kebutuhan untuk barang-barang seperti
serbet kertas, placemats, stirer, toothpick, dan lain sebagainya. Permintaan dilakukan secara
periodik dengan menggunakan requesition form.

6. Hubungan Kerja Sama dengan Housekeeping


Housekeeping secara rutin akan membersihkan area restoran dengan menggunakan berbagai
peralatan, seperti alat pel atau alat penyerap debu.
7. Hubungan Kerja Sama dengan Stewarding
Stewarding merupakan salah satu outlet F&B department yang setiap saat akan menyediakan
peralatan dan perlengkapan sesuai dengan daftar permintaan yang diajukan oleh restoran, seperti;
piring, gelas, dan lain-lain. Pemeliharaan dan kebersihan peralatan tersebut juga ditangani oleh
bagian stewarding.

8. Hubungan Kerja Sama dengan Engineering


Engeneering akan segera memperbaiki kerusakan perlengkapan dan peralatan yang digunakan di
restoran sesuai dengan permohonan yang diajukan, seperti meja, kursi, lampu dan lain-lain.

Bab 5
Pramusaji

Pramusaji adalah orang yang mempunyai tugas dan tanggung jawab melayani kebutuhan
makanan dan minuman bagi para tamu baik yang tinggal maupun tidak tinggal di dalam hotel
secara profesional. Dengan pelayanan (service) yang menyenangkan bagi para tamu merupakan
modal dasar agar tamu datang lagi menikmati hidangan.

1. Kualifikasi Seorang Pramusaji


Sebagai orang yang berhubungan langsung dengan tamu dalam menjalankan tugasnya, yaitu
melayani dan menyajikan makanan/minuman di restoran, seorang waiter dituntut memiliki
persyaratan sebagai berikut:

a. Ramah Tamah
Sikap ramah tamah dan sopan santun merupakan hal yang harus selalu diperlihatkan setiap saat.
Waiter harus
• Menyambut tamu yang datang ke restoran.
• Memberikan pelayanan yang sama kepada setiap tamu tanpa membeda-bedakan suku, agama,
dan bangsa.
• Membiasakan penggunaan ungkapan-ungkapan seperti; selamat pagi, silahkan, selamat
menikmati hidangannya, terima kasih tuan/nyonya dan lain-lain.
• Berusaha mengingat dan memanggil dengan menyebut nama tamu, terutama kepada tamu
langganan.
• Bersikap rela membantu dan melayani setiap tamu.
• Menghindari kebiasaan menirukan atau mengoreksi sikap tamu yang berada di restoran.
• Menghindari terlibat dalam percakapan mengenai agama, ras, politik yang dapat menimbulkan
perdebatan.
• Menghindari bertiriak, bersiul dan mengunyah makanan pada waktu bertugas.
• Menghindari merokok, bersin, berkumur, meludah, atau kebiasaan lain yang tidak terpuji
dihadapan tamu.

b. Penampilan Pribadi
Penampilan pribadi merupakan salah satu hal yang sangat penting dan harus diketahui serta
dilaksanakan oleh setiap petugas yang berhubungan langsung dengan tamu. Adapun beberapa
komponen yang perlu diperhatikan dalam penampilan adalah sebagai berikut:

• Rambut
Pria:
– Dicukur pendek sewajarnya.
– Disisir rapi dan tidak terlalu berminyak.
– Tidak berketombe.
– Dicuci 2 kali dalam seminggu, minimal 1 kali.

Wanita:
– Tidak terlalu panjang.
– Disisir rapi, tidak terurai kedepan menutupi mata.
– Tidak berketombe.
– Dicuci 2 kali dalam seminggu, minimal 1 kali.

• Wajah
Pria:
– Kumis dan janggut selalu di cukur rapi.

Wanita:
– Menggunakan make-up yang sederhana namun tetap feminim.
– Tidak menggunakan parfum dan perhiasan yang berlebihan.

• Seragam
– Harus selalu dalam keadaan bersih, rapi dan tidak bernoda.
– Kancing pakaian selalu lengkap.
– Berganti seragam setiap hari.

• Tangan
– Kuku dipotong pendek dan bersih.
– Tidak menggunakan cat kuku (untuk wanita).
– Biasakan mencuci tangan dengan sabun.

• Sepatu
– Gunakan sepatu yang berwarna hitam dan pantas.
– Selalu di semir dan mengkilat.
– Wanita menggunakan sepatu ber hak.
– Wanita menggunakan stoking.

• Sikap
– Selalu menunjukan sikap yang menyenangkan pada waktu melayani tamu, baik saat
mengambil pesanan maupun saat menyajikan makanan.
• Gerakan
– Tunjukan gerakan yang gesit dan menarik saat melayani tamu,jangan terkesan malas dan
lamban.

2. Tugas Dan Tanggung Jawab Pramusaji


Seorang waiter memiliki tugas dan tanggung jawab dari satu operasional ke operasional yang
lainnya tergantung kepada kebijakan dan standar pelayanan yang dilaksanakan di suatu restoran.

a. Tugas
 Tugas Pramusaji Sebelum Restoran Buka (Pre Operational)
– Memeriksa table setting secara keseluruhan.
– Memeriksa side board.
– Mempersiapkan daftar makanan, minuman, serta daftar minuman anggur.
 Tugas Pramusaji Saat Restoran Buka (During Operational)
– Membantu captain atau head waiter dalam hal menyambut tamu.
– Mengambil pesanan minuman ke bar atau makanan ke dapur dengan bantuan busboy jika
perlu, dan menghidangkannya kepada tamu.
– Melayani tamu secara keseluruhan dengan baik.
– Dalam waktu-waktu tertentu mengadakan perhitungan atau inventory terhadap semua alat
restoran, termasuk juga taplak meja, napkin glass towel dan sebagainya.

 Tugas Pramusaji Sesudah Restoran Tutup (After Operasional)


– Merapikan meja dan kursi.
– Mengganti taplak meja.
– Membersihkan/mengeringkan peralatan dari bagian pencucian seperti: water goblet, knife,
fork, B&B plate, cup.
– Set-up dengan lengkap dan rapi.
– Menyimpan kembali daftar makanan, minuman dan anggur di tempatnya.
– Mengantarkan seluruh alat yang kotor ke bagian pencucian.
– Melaporkan kepada captain atau head waiter apabila terjadi kesulitan/pernyataan tidak puas,
komentar atausaran dari tamu.
– Saat terakhir meninggalkan restoran, pastikan bahwa semua laci/lemari sudah terkunci dengan
baik.

b. Tanggung Jawab
– Menjaga penampilan diri (personal grooming)
Lihat pada gambar 1.1 (personal grooming)

Gambar 1.1 (personal grooming)

– Berkelakuan baik (deportment)


Seorang waiter harus memiliki gerakan gesit dan lincah dalam melayani pelanggan. Seorang
waiter dalam melaksanakan pekerjaannya harus cepat, namun bukan berarti harus berlari-lari.
Jika restoran tidak dalam keadaan sibuk, bukan berarti bahwa waiter boleh bersandar atau
berjalan melenggang seperti orang yang tidak memiliki gairah kerja.

– Tulus hati (honesty)


Seorang waiter dituntut bersikap tulus dan jujur, baik kepada tamu maupun kepada kawan kerja,
dan juga kepada perusahaan.
Seorang waiter harus jujur kepada rekan kerjanya bila mendapatkan tip.

– Tepat waktu (punctuality)


Seorang waiter harus tepat waktu jika datang ke tempat kerja, sebaiknya tiba 15 menit sebelum
jam kerja dimulai.

– Setia (loyality)
Kesetiaan bekerja sebagai seorang waiter merupakan satu perasaan setia terhadap pekerjaan dan
terhadap pelanggan.
Kesetiaan terhadap pekerjaan akan mendatangkan perhatian baik dari atasan maupun dari
pelanggan itu sendiri.

– Terampil dalam bekerja secara tim (ability to work within a team)


Seorang harus bisa bekerja sama dengan teman sekerjanya dan dengan bagian lain yang terkait.
Kerja sama sangat penting, terutama pelayanan pada waktu sibuk. Jika saat seorang waiter
melihat temannya sedang melayani dan tamu lainnya memerlukan sesuatu, maka ia harus segera
membantu memberikan pelayanan kepada tamu tersebut.
Teamwork membantu alur pelayanan menjadi cepat dan efisien.

– Bersikap dan berpikiran yang positif (positive attitude)


Setiap langkah dalam melakukan pekerjaan merupakan refleksi dari suatu attitude. Pekerjaan
yang dilakukan dengan positive attitude akan meningkatkan profesionalisme.

3. Perlengkapan Yang Harus Dimiliki Seorang Pramusaji


Seorang waiter yang profesional harus memiliki perlengkapan yang siap pakai pada saat bekerja.
Beberapa perlengkapan tersebut antara lain:
a. Multipurpose opener (pembuka botol serba guna).
b. Bolpoin.
c. Sapu tangan yang bersih untuk kepentingan pribadi.
d. Buku catatan kecil untuk mencatat pesanan tamu sementara.
e. Korek api (matches) untuk tamu yang memerlukan.
f. Service cloth digunakan untuk pelayanan.
Bab 6
Menu

1. Pengertian Mengenai Menu


Pengertian istilah menu bisa bermacam-macam, tergantung dari sudut pandangnya.
– Secara umum istilah menu dapat diartikan sebagai daftar atau rangkaian jenis makanan dan
minuman yang tersedia dan siap dihidangkan.
– Dari sudut pandang tamu restoran: daftar makanan yang bisa dipilih sesuai selera tamu
tersebut.
– Dari sudut pandang tamu pada jamuan makan: daftar urutan makanan yang akan disajikan.
– Dari sudut pandang juru masak: daftar makanan yang harus disiapkan.
– Dari sudut pandang pramusaji: daftar makanan yang harus dijual.
– Dari sudut pandang pengusaha: daftar makanan yang dapat memberikan keuntungan.
– Dari sudut pandang pemerintah: daftar makanan yang dapat dijadikan sumber lapangan kerja
dan pajak.

2. Menu Dapat Dikelompokan Menjadi Empat

a. Kerangka Menu
Sejarah tersusunnya menu dimulai pada akhir abad 19. Hingga sekarang telah terjadi tiga kali
perubahan dan penyesuaian sesuai tuntutan kebutuhan masyarakat internasional. Penyusunan
menu yang pertama kali dikenal adalah classic menu (menu klasik). Menu klasik terdiri dari 13
macam course. Setelah itu terjadi perubahan, menu klasik menjadi menu modern yang terdiri
dari 11 macam course. Setelah itu ternyata masih perlu dilakukan penyederhanaan dengan
pertimbangan penyingkatan waktu penghidangan, ditambah lagi dengan semakin beragamnya
variasi makanan, akhirnya disusunlah actual menu yang terdiri atas tiga macam yaitu actual
menu five course, actual menu four course dan actual menu three course.

 Menu Klasik
Terdiri dari 13 course (tahapan)
No Nama Course Contoh Hidangan
1 Cold Appetizer – Oyster
2 Soup – Consomme princess
3 Warm Appetizer – Marrow on Toast
4 Fish – Blue River Trout
5 Main Course – Beef Tenderloin
6 Side Dish (warm) – Breast of Chicken wih Paprika
7 Side Dish (cold) – Mouseline ofHam with paprica
8 Sherbet – Champange Sherbet
9 Roast – Roast of Pheasant
10 Vegetable – Gratinated Asparagus
11 Sweet Dish – Blancmange with Hazel Nuts
12 Savoury – Ementhaler Cheese
13 Dessert – Mixed Fruite
 Menu Modern
Terdiri dari 11 course (tahapan)
No Nama Course Contoh Hidangan
1 Cold Appetizer – Herring Fillet
2 Soup – Clear Oxtail Soup
3 Warm Appetizer – Spring Roll
4 Fish – Grilled Snapper
5 Main Course – Lamb Chop
6 Warm or Cold side dish – Breast of Chicken
7 Roast – Duckling a l’orange
8 Salad – Salad Jardiniere
9 Vegetable – Boiled Spinach
10 Sweet Dish – Lychees Flambe
11 Dessert – Fruite in the basket

 Actual Menu
– Actual Menu Five Course
No Nama Course Contoh Hidangan
1 Cold Appetizer – Shrimp Cocktail
2 Soup – Onion Soup
3 Warm Appetizer – Escargot
4 Main Course – Chicken Steak
5 Sweet Dish – Caramel Pudding

– Actual Menu Four Course


No Nama Course Contoh Hidangan
1 Cold Appetizer – Smoke Salmon
2 Soup – Vegetable Soup
3 Main Course – Fillet Mignon
4 Sweet Dish – Black Forest Cake

– Actual Menu Three Course


No Nama Course Contoh Hidangan
1 Soup – Pea Soup
2 Main Course – Grilled Snapper
3 Sweet Dish – Banana Split

b. Jenis Menu
Dilihat dari sisi bagaimana menu itu disusun dan ditawarkan kepada tamu yang menyangkut
harga, maka menu dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
 Ala Carte Menu
Daftar hidangan yang terdiri dari berbagai macam pilihan makanan dengan harga masing-
masing.
 Table D’hote Menu/Set Menu
Daftar hidangan yang terdiri dari satu paket makanan dengan harga secara keseluruhan atau
harga per paket.
 Blue Plate Menu
Daftar hidangan yang terdiri dari satu paket makanan ditambah dengan satu pilihan soft drink
dengan harga secara keseluruhan, dan semuanya disajikan di meja tamu.
 Buffet Menu
Daftar beberapa paket makanan untuk dipilih. Setiap paket terdiri dari beberapa macam
appetizer, satu atau dua macam soup, beberapa macam main coursedan beberapa macam dessert.
Makanan disajikan di atas meja panjang dengan dekorasi menarik, dan para tamu dipersilahkan
mengambil sendiri makanan yang disukai.
 Special Menu
Banquet, cocktail party dan sebagainya. Kadang-kadang disebut juga dengan hidangan spesial.

c. Sifat Menu
Pada dasarnya penyusunan menu perlu divariasikan seiring dengan tuntutan selera konsumen
yang selalu menginginkan menu yang tidak monoton. Untuk merubah menu harus
mempertimbangkan faktor-faktor seperti: selera mayoritas, tersedianya bahan baku dan lain-lain.
Menu berdasarkan sifatnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
 Static Menu
Penggantian dilakukan setiap 6 bulan sekali dan biasanya menu telah disusun dari berbagai
macam pilihan sehingga mampu bertahan sampai 6 bulan bahkan lebih. Contohnya: ala carte
menu, table d’hote menu.
 Cycle Menu
Perubahan dan penggantiannya satu minggu sekali atau setiap hari berubah, dan biasanya hanya
terdiri dari satu atau dua macam pilihan saja. Contohnya: special to day atau plat du jour.

d. Menu Menurut Waktu Penyajian


Adapun pembagian menu menurut waktu penyajian adalah sebagai berikut:
 Breakfast Menu (05.00 – 09.00)
Contohnya:
• American Breakfast
– Satu gelas juice atau buah segar.
– Cold cerial or hot cerial.
– 2 butir telur dengan peneman bacon, sosis atau ham.
– 2 potong roti disajikan dengan mentega dan selai.
– Satu cangkir kopi disajikan dengan susu atau teh dengan irisan jeruk nipis.
• Continental Breakfast
– Satu gelas fruite juice atau buah segar.
– Dua potongroti dengan selai dan mentega.
– Satu cangkir kopi atau teh.

• English Breakfast
– Juice or stewed fruit.
– Cold cerial or hot cerial.
– Steam or friet or grilled fish.
– Egg/bacon/ham or mushroom on toast or grilled kidney bacon.
– Fresh fruits.
– Dua potong roti.
– Tea or coffee.

• Indonesian Breakfast
– Satu gelas sari buah atau buah segar.
– Soto.
– Nasi putih.
– Satu cangkir teh atau kopi.

 Brunch atau Breakfast-lunch (09.00 – 11.00)


Menu brunch adalah kombinasi antara menu breakfast dan menu lunch. Komposisinya lebih
berat dari menu breakfast.

 Lunch (12.00 – 15.00)


Contohnya:
– Sea food in hafl avocado.
– Ministrone soup.
– Spaghetti bolognaise.
– Peach melba.
– Coffee.

 Tea Time (15.00 – 17.00)


Contohnya:
– Coffee or tea
– Crepe suzette/pancake/pisang goreng.

 Dinner (19.00 – 21.00)


Contohnya:
– Russian molossal caviar.
– Double consomme with sherry.
– Escargots dyonnaise.
– Dutch veal medallion oscar.
– Cherries jubillee.
– Coffee.

 Supper (21.00 – 01.00)


Contohnya:
– Cream mushroom soup.
– Fillet chicken wing.
– Caramel custard.
– Tea.
3. Dasar-dasar Penyusunan Menu
Dasar penyusunan menu tergantung antara lain:
– Guest need, seperti: kebangsaan tamu, lama tinggal, dll.
– Variasi menu yang akan dihidangkan.
– Penampilan menu.
– Faktor musim.
– Persediaan bahan baku di pasaran.
– Peralatan dapur yang dimiliki.

Bab 7
Sistem Dasar Pelayanan
Food and Beverage

What Is Service?
• S = Smile for every one
• E = Excellent in everything we do
• R = Reaching out to every guest with hospitality
• V = Viewing every guest as special
• I = Inviting guest to return
• C = Creating a warm atmosphere
• E = Eye contact that shows we are
Apakah Pelayanan Itu?
• Senyum kepada setiap orang.
• Mengerjakan segala pekerjaan dengan hasil yang baik atau memuaskan.
• Jangkau atau dekati setiap tamu dengan segala keramah-tamahan.
• Memandang setiap tamu dengan rasa sangat special.
• Mengundang para tamu untuk datang kembali.
• Selalu meningkatkan suasana yang hangat kepada tamu.
• Selalu ada kontak mata dengan tamu, sehingga apabila tamu membutuhkan sesuatu cepat dapat
kita layani.

Tipe-tipe dasar pelayanan makanan di restoran pada umumnya dapat dipakai untuk membedakan
katagori suatu restoran. Ada empat macam tipe dasar pelayanan antara lain:
1. Table Service
Table service adalah suatu sistem pelayanan restoran di mana para tamu duduk di kursi
menghadap meja makan, dan kemudian makanan maupun minuman diantarkan, disajikan kepada
para tamu. Dalam hal ini yang menyajikan makanan dan minuman bisa waiter maupun waitress.
Table service pada umumnya dapat dibedakan menjadi empat katagori,antara lain:
a. American Service
Adalah cara penghidangan Amerika dimana makanan telah siap diracik di atas piring (ready on
plate) dari dapur dan langsung dihidangkan kepada tamu.
 Adapun ciri-ciri dari american service adalah sebagai berikut:
– Sifat pelayanannya sederhana, tidak resmi serta cepat.
– Makanan sudah siap ditata dan diatur diatas piring sejak dari dapur.
– Disajikan kepada tamu dari sebelah kanan.
– Piring kotor diangkat dari sebelah kanan tamu.
– Merupakan cara pelayanan yang paling lazim digunakan di restoran pada umumnya.
 Langkah-langkah American Service adalah sebagai berikut:
– Semua hidangan yang akan disajikan ditata dipiring saji terlebih dahulu, lengkap dengan
garnish.
– Setelah hidangan siap, pramusaji membawanya dari dapur dengan tray, kemudian
meletakkannya di side stand.
– Kemudian hidangan tersebut disajikan dengan membawanya dari side stand ke meja si
pemesan tanpa menggunakan tray lagi, tetapi dengan menggunakan tangan saja.
– Meletakan hidangan tepat di depan pemesan diantara dinner knife dan dinner fork, dari sebelah
kanan tamu dengan tangan kanan.
– Semua jenis minuman di bawa dengan tangan kiri menggunakan tray langsung ke meja
pemesan tanpa meletakan di side stand terlebih dahulu. Khusus untuk wine dan champagne
dalam botol dibawa dengan kedua tangan, yaitu tangan kiri memegang dasar botol dan tangan
kanan memegang leher botol dengan lebel menghadap ke depan.
– Semua jenis minuman disajikan dari sebelah kanan, denga tangan kanan sementara tangan kiri
tetap memegang tray.
– Melakukan clear up semua bekas peralatan yang sudah selesai dipakai dari sebelah kanan
tamu. Khusus untuk B&B plate dan B&B knife diambil dari sebelah kiri.
– Semua gelas di clear up dari sebelah kanan dengan tangan kanan, kemudian diletakan di tray
yang dipegang dengan tangan kiri lalu dibawa ke side stand untuk dibawa ke tempat pencucian.

b. English Service
English service lebih dikenal dengan istilah family service, karena lebih mencerminkan suasana
kekeluargaan. English service paling ideal diterapkan pada acara jamuan makan di pesta-pesta
keluarga atau kelompok yang orang-orangnya akrab satusamalain.

 Adapun langkah-langkah dari English service adalah sebagai berikut:


– Hidangan yang telah disiapkan di dapur, disusun di silver platter atau oval plate dengan porsi
yang cukup bahkan lebih untuk para tamuyang hadir.
– Tuan rumah duduk bersama-sama para tamu, kemudian buttler membawa hidangan dari dapur
untuk diserahkan kepada tuan rumah dari sebelah kiri dengan kedua tangan. Oleh tuan rumah
hidangan tersebut disusun di bagian tengah meja sambil memperkenalkan jenis-jenis hidangan
kepada tamunya.
– Bersamaan pada saat itu, disiapkan pula piring kosong serta service set oleh buttler.
– Setelah semua hidangan siap, tuan rumah memotong dan mengatur untuk diserahkan kepada
tamu dengan tetap memperhatikan pedoman dalam urutan melayani tamu.
– Service minuman dilakukan dari sebelah kanan tamu dengan tangan kanan, sementara kaki
kanan setengah langkah maju ke depan.
– Clear up semua piring, gelas, peralatan makan dilakukan dari sebelah kanan tamu dengan
tangan kanan, dimulai dari tamu di sebelah kanan tuan rumah dan terakhir tuan rumah. Khusus
clear up B&B knife dan plate dari sebelah kiri tamu.
– Untuk clear up silver platter yang berda di tengah-tengah meja, diambil dari sebelah kiri tuan
rumah.
c. French Service
Sistem french service merupakan sistem pelayanan yang paling bergengsi. Pada sistem
pelayanan ini, semua jenis hidangan disiapkan dan disajikan secara demonstratif di depan
pelanggannya oleh dua orang pramusaji dan beberapa petugas khusus yang melayani minuman.
Untuk pramusaji senior disebut dengan Chef De Rang yang di bantu oleh pramusaji junior yang
disebut dengan Commis De Rang dan pranusaji yang khusus melayani minuman wine yang
disebut dengan sommilier.
Pekerjaan memasak, mengatur, dan menyajikan makanan dilakukan di hadapan tamu dengan
menggunakan kereta dorong (gueridon) lengkap dengan peralatannya, maka french service
sering juga disebut dengan istilah Gueridon Service.

 Adapun langkah-langkah french service adalah sebagai berikut:


– Chef de rang menyerahkan lembaran order kepada commis de rang.
– Commis de rang menyerahkan order ke juru masak di dapur agar bahan-bahan untuk suatu
hidangan disiapkan.
– Bahan makanan yang masih mentah atau setengah jadi disiapkan sesuai pesanan, kemudian
dibawa oleh commis de rang dan di serahkan kepada chef de rang.
– Chef de rang memasak, mengatur dan memberi garnish dan menata hidangan sampai siap
dihidangkan.
– Setelah siap maka commis de rang menyajikan kepada tamu dari sebelah kanan dengan tangan
kanan.
– Clear up bekas piring makan serta peralatan makan dilakukan dari sebelah kanan kecuali B&B
plate dan B&B knife, finger bowl, salad bowl diambil dari sebelah kiri dengan tangan kiri.
– Service semua jenis minuman dilakukan dari sebelah kanan dengan tangan kanan. Tangan kiri
memegang tray berisi gelas minuman, tangan kanan menyajikan/memindahkan minuman dari
tray ke meja tamu.
– Clear up semua gelas minuman dilakukan dari sebelah kanan dengan tangan kanan.

d. Russian Service
Russian service adalah suatu cara penghidangan makanan, dimana makanan sepenuhnya telah
diracik, disiapkan, dipotong-potong di dapur kemudian kemudian diatur rapi dan menarik pada
platter oleh seorang chef yang ahli.

 Cara pelaksanaan dan hal yang harus diperhatikan dalam Russian Service:
– Makanan disiapkan, diracik, dan dihias pada sebuah pinggan (platter) dari dapur dengan rapi
dan menarik
– Makanan yang disiapkan pada silver platter dibawa dari dapur ke ruang makan bersamaan
dengan piringnya baik yang panas ataupun yang dingin
– Piring kosong (panas/dingin) diletakkan dihadapan tamu dari sebelah kanan dengan
menggunakan tangan kanan dan searah dengan jarum jam (clock wise)
– Memperlihatkan makanan makanan di atas pinggan kepada tuan rumah (host) dan tamu yang
lain untuk mendapat persetujuan disamping membangkitkan selera makan
– Penyajian/pemindahan makanan dari silver platter ke piring tamu dilaksanakan dari sebelah
kiri dengan menggunakan service set (service spoon and fork) yang dilakukan dengan tangan
kanan
– Sisa makanan harus dikembalikan ke dapur
– Jangan mempergunakan garpu tanpa sendok (kecuali menyajikan smoked salmon)
– Tidak akan pernah menggunakan dua spoon tapi boleh menggunakan dua fork saja
– Pemindahan makanan ke piring tamu jangan sampai tergelincir

 Keuntungan Russian Service:


– Hanya satu orang pramusaji diperlukan untuk satu meja saja
– Merupakan cara pelayanan yang cepat
– Tergolong cara pelayanan yang baik dan bermutu tinggi
– Porsi makanan dapat dipertanggung jawabkan karena telah disiapkan dan diatur terlebih dahulu
– Tamu seolah-olah mendapat perhatian khusus

2. Counter Service
Counter service adalah suatu sistem pelayanan restoran di mana para tamu yang datang ke
restoran langsung duduk di counter. Apabila makanan dan minuman yang dipesannya sudah siap
maka akan disajikan kepada para tamu di atas counter.

3. Self Service
Self service atau buffet service adalah suatu sistem pelayanan restoran di mana semua makanan
secara lengkap (dari hidangan pembuka, soup, hidangan utama, hidangan penutup dan
sebagainya) telah ditata dan diatur dengan rapi di atas meja hidang atau meja prasmanan. Para
tamu secara bebasmengambil sendiri hidangannya sesuai dengan selera maupun kesukaannya.

4. Carry Out Service


Carry out service atau take out service adalah suatu sistem pelayanan restoran di mana tamu
datang untuk membeli makanan yang telah siap, atau telah dibungkus dalam box untuk dibawa
pergi. Jadi makanan tidak dinikmati di tempat itu, tetapi makanan itu biasanya dibawa pulang
untuk dinikmati bersama keluarga, dibawa piknik, ke kantor, ke kampus dan sebagainya.
Bab 8

Peralatan Restoran
1) Linen

Linen biasanya digunakan pada retoran mewah untuk penataan mejanya. Sedang untuk coffe
shop, fsast food dan cefetaria jarang bahkan tidak menggunakan linen karena biayanya yang
mahal. Linen adalah kain-kain yang digunakan baik untuk keperluan menutup meja makan
maupun keperluan lainnya. Ukurannya disesuaikan dengan ukuran meja dan kebutuhannya.
Yang umum dipergunakan adalah : molton, table cloth, slip cloth, napkin, skirting, dust towel,
glass towel, arm towel, tray cloth. Jenis bahan linen yang digunakan adalah : katun, batik, satin,
beludru, polyster atau bahan sintetis lainnya.

a) Molton (under cloth)

Yaitu kain tebal lunak yang bersifat menyerap cairan. Molton ini dipasang diatas permukaan
meja makan sebelum meja makan tadi diberi taplak. Biasanya terbuat dari kain flannel atau
bahan selimut. Fungsinya:
i. Untuk menyerap cairan yang tumpah diatas permukaan meja makan sehingga cairan tersebut
tidak meluber kemana – mana.
ii. Untuk melindungi permukaan meja makan agar tidak cepat rusak oleh benda – benda panas
yang diletakkan diatasnya.
iii. Untuk meredam bunyi pada saat benda – benda berat diletakkan diatasnya, seperti tea pot, tea cup,
dan lain – lain.
iv. Untuk menambah kerapian permukaan meja makan.
v. Untuk menahan taplak meja supaya tidak mudah meleset
b) Table cloth

Table cloth atau taplak meja makan dapat dibuat dari bermacam-macam bahan seperti katun,
satin, batik dan sebagainya. Warna taplak meja bermacam-macam, tergantung selera, warna cat,
karpet ruangan atau selera pimpinan. Namun untuk keperluan state banquet, jamuan makan resmi
kenegaraan harus dipergunakan taplak meja yang bewarna putih, boleh putih polos atau putih
bermotif (warna motif harus putih juga).
Bentuk dan ukuran taplak meja harus disesuaikan dengan bentuk dan ukuran meja makannya.
Ukuran yang serasi antara taplak dan meja makan adalah apabila taplak tersebut dibentangkan
diatas meja, maka masih akan tersisa 15-40 cm dari permukaan meja makan atau tepat
menyentuh permukaan tempat duduk, taplak ini harus diusahakan jangan sampai menggantung
terlalu lebar karena hal tersebut akan menganggu kaki para tamu disaat mereka sedang makan.
Pemasangan taplak meja makan harus simetris, datar dan rapi, tidak boleh ada yang terlipat
ataupun bergelombang.

c) Slip cloth

Adalah taplak meja penghias. Sering kali diatas taplak meja dipasang slip cloth sesuai dengan
dekorasi ruangan. Slip cloth sebaiknya berwarna, misalnya kain batik. Bila ada makanan yang
jatuh atau tumpah diatas meja, maka slip cloth yang akan kotor, sedangkan taplak meja tetap
bersih sehingga yang perlu diganti hanyalah slip cloth. Selain itu kegunaan slip cloth adalah
untuk menutup taplak meja yang hanya kotor sedikit. Ukuran slip cloth adalah 1 x 1 m.
d) Napkin

Napkin atau serbet makan adalah suatu alat yang terbuat dari kain katun atau damask yang
biasanya digunakan pada saat makan. Serbet makan sebaiknya menggunakan bahan dan warna
yang sama dengan taplak meja. Bentuk serbet adalah bujur sangkar (segi empat sama sisi). Arah
serat kain satu arah dan bukan serong. Pada saat ini serbet makan bukan saja terbuat dari kain,
tetapi berupa kain oksfor, drill, seprei, kertas dan lain – lain yang dapat ditemui di took atau
swalayan. Ukuran serbet yang biasa dipakai di hotel atau restoran internasional adalah 50 x 50
cm, lebih besar dari ukuran standar sehingga lebih mudah untuk dikreasikan dalam berbagai
macam bentuk. Ukuran standarnya adalah 40 x 40 cm.
Fungsi napkin adalah :
i. Menghias meja makan
ii. Menutup pangkuan waktu makan
iii. Mengelap mulut
Syarat – syarat serbet makan adalah :
i. Bahan mudah mengisap air
ii. Bahan mudah dibersihkan
iii. Selalu bersih dan licin
iv. Tidak boleh dikanji
Jenis – jenis serbet adalah :
i. Serbet makan
ii. Serbet jari atau cocktail napkin
iii. Serbet kertas

e) Dust towel
Adalah kain khusus untuk mengelap debu dan remah – remah makan diatas meja atau kursi.

f) Glass towel
Berguna untuk megelap semua peralatan restoran yang akan dipergunakan untuk menata meja
makan maupun untuk melengkapi persediaan peralatan di side board.

g) Arm towel (service cloth, waiter cloth)

Dipakai oleh setiap waiter sebagai kelengkapan uniform. Fungsinya adalah untuk melindungi
tangan agar tidak terkena panas dari piring dan menahan air yang menetes waktu menuangkan air
ke dalam gelas.

h) Tray cloth
Biasanya terbuat dari kain flannel. Fungsinya untuk menjaga agar baki tidak licin dan menyerap
cairan atau minuman yang tumpah di atas baki. Bentuk dan ukurannya bermacam – macam
sesuai dengan bentuk baki.
i) Table mat (place mat)

Adalah taplak meja perorangan (satu orang). Berfungsi sebagai pengganti taplak meja,
dipergunakan untuk meja yang bagus dan indah (ukiran). Bentuknya ada yang persegi empat
panjang, lonjong. Bahannya terbuat dari plastik, fornica, kain, anyaman dan lainnya.

j) Sarung kursi

Biasanya dipakai pada kursi – kursi hotel atau restoran. Ukurannya disesuaikan dengan lebar
sandaran kursi, selain sebagai hiasan, sarung ini juga berfungsi sebagai pelindung sandaran kursi
agar tidak cepat kotor.

k) Skirting
Skirting adalah semacam kain batik, satin panjang yang dipergunakan untuk menutup meja
makan sekeliling atau setengah keliling, supaya kaki meja tidak tampak dari depan. Sering
digunakan pada waktu buffet dan seminar.

2. ware

Ware disini adalah segala bentuk benda atau peralatan yang digunakan sebagai alat hidang dan
alat makan atau minum. Ware terbagi atas chinaware, silverware dan glasswaere.

a. Chinaware

Chinaware adalah pecah belah yang terbuat dari bahan keramik, porselin atau tembikar untuk
keperluan operasional restoran. Untuk peralatan yang terbuat dari keramik pada umumnya
mempunyai dinding yang tebal, permukaannya sedikit kasar namun mempunyai ketahanan yang
tinggi.
Secara keseluruhan chinaware dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a) Platter
Adalah piring lodor dengan berbagai ukuran yaitu small, medium dan large. Mempunyai tiga
bentuk, ada yang berbentuk lonjong (oval platter), bulat (round platter) dan persegi panjang
(rectangular platter).
b) Plates
1) Dinner plate, yaitu piring ceper besar yang dipergunakan untuk menyajikan hidangan utama.
Berdiameter 26 cm.
2) Soup plate, adalah piring cekung yang biasa dipergunakan untuk makan dirumah sehari – hari
Indonesia ataupun keperluan prasmanan dan untuk menyajikan sup. Diameter soup plate adalah
22 cm.
3) Dessert plate, yaitu piring tanggung yang dipergunakan untuk menyajikan hidangan penutup,
hidangan pembuka dan kadang – kadang sebagai underliner atau alas sewaktu menyajikan
hidangan pembuka atau penutup. Diameter dessert plate adalah 18 cm.
4) B & B plate (Butter and Bread), yaitu dipergunakan untuk menyajikan roti dan mentega, disebut
juga side plate atau quarter plate karena di dalam menata meja selalu diletakkan disamping kiri
garpu (dinner fork). Diameternya sekitar 15 cm.
5) Fish plate, yaitu piring untuk menyajikan hidangan ikan.
6) Breakfast plate, yaitu piring untuk hidangan makan pagi.
7) Show plate, yaitu piring ceper ukuran sedikit lebih besar dari pada dinner plate, diberi dekorasi
yang bagus untuk show.
c) Cups
1) Soup cup, adalah mangkuk berbentuk cangkir dengan ukuran lebih besar dan mempunyai
pegangan di kanan kirinya untuk menyajikan sup cair. Diameternya sekitar 10 cm.
2) Tea cup, adalah cangkir teh yang gunanya untuk menyajikan teh, diameternya sekitar 7 cm.
3) Coffee cup, adalah cangkir kopi yang gunanya untuk menyajikan kopi, diameternya sekitar 6
cm.
4) Demitasse cup, adalah cangkir kecil dengan diameter 5 cm yang dipergunakan untuk
menyajikan kopi kental (demitasse coffee) sehabis makan malam.
5) Breakfast cup, adalah cangkir untuk menyajikan minuman kopi/teh pada waktu makan pagi di
restoran.
6) Egg dish, disebut juga dengan egg stand. Dipergunakan untuk menyajikan telur rebus.
d) Saucer
1) Soup saucer, adalah tatakan soup cup dengan diameter 14 cm.
2) Tea saucer, adalah tatakan tea cup dengan diameter 14 cm.
3) Coffee saucer, adalah tatakan coffee cup dengan diameter 14 cm.
4) Demitasse saucer, adalah tatakan demitasse cup dengan diameter 11 cm.
5) Breakfast saucer, adalah tatakan breakfast cup dengan diameter 14 cm.
e) Pots
1) Tea pot, adalah poci untuk menyajikan teh panas, bentuknya agak membulat.
2) Coffee pot, adalah poci untuk menyajikan kopi panas, bentuknya lurus tinggi keatas.
f) Jugs
1) Milk jug, adalah poci kecil untuk menyajikan susu atau krim.
2) Water jug, adalah poci kecil dengan tutup untuk menyajikan air putih, biasanya digunakan pada
pelayanan room service.
g) Bowl
1) Soup bowl, adalah mangkuk sup untuk menyajikan sup kental.
2) Cereal bowl, adalah piring cekung seperti mangkuk untuk menyajikan bubur maupun sereal.
3) Finger bowl, adalah mangkuk tempat untuk mencuci tangan yang diletakkan di atas meja
makan.
4) Sugar bowl, adalah tempat untuk menempatkan gula yang berada di atas meja makan.
5) Supreme bowl, adalah tempat untuk menyajikan shrimp cocktail, ice cream di dalam kamar.
6) Butter bowl, adalah tempat mentega yang diletakkan di atas meja makan.
h) Ashtray (asbak)

b. Silverware

Silverware atau tableware, yaitu peralatan makan yang terbuat dari logam yang dilapisi perak
ataustainless steel. Silverware terbagi atas tiga, yaitu:

a) Hollowware
Beberapa peralatan hollowware yaitu :
1) Platter : round platter, oval platter. Banyak digunakan dalam pelayanan ala Rusia, Perancis
maupun untuk acara buffet.
2) Sauce boat atau gravy boat, adalah tempat untuk menyajikan saus dengan bentuk yang mirip
perahu.
3) Butter plate
4) Pots : tea pot, coffee pot
5) Creamer
6) Vegetable bowl, adalah mangkuk sayuran beserta hidangan utama pada pelayanan gaya Rusia
dan Perancis.
7) Sugar bowl
8) Finger bowl
9) Hot food cover
10) Water pitcher
11) Ashtray

b) Flatware
Flatware adalah alat makan ataupun alat hidang yang terdiri atas bermacam – macam sendok
(spoon), dan garpu (fork). Dapat terbuat dari bahan perak, stainless steel, chrom, kuningan dan
melamin. Bahan yang terbaik adalah stainless steel karena tahan karat, kuat dan mudah
dibersihkan.
a. Spoon

1) Soup spoon : Sendok sup


2) Dinner spoon : Sendok makan besar, biasanya dipergunakan untuk mengambil makanan
sebagai pengganti serving spoon
3) Dessert spoon : Sendok untuk menyantap hidangan penutup
4) Coffee or tea spoon : Sendok kopi atau sendok the
5) Demintasse spoon : Sendok untuk kopi atau selai
6) Ice cream spoon : Sendok es krim
7) Long spoon : Sendok es teh atau jus
8) Serving spoon : Sendok makan besar untuk penyajian makanan, memindahkan makanan ke
piring tamu, biasanya berpasangan dengan serving fork.

b. Fork

1) Dinner fork : Garpu untuk menyantap hidangan utama


2) Dessert fork : Garpu untuk makan hidangan pembuka atau penutup
3) Oyster fork : Garpu untuk makan hidangan seafood
4) Fish fork : Garpu untuk makan hidangan ikan. Bagian tajam dari pisau ini tumpul dan tebal
dengan ujung yang runcing
5) Cake fork : Garpu untuk menyantap hidangan cake
6) Snail fork : Garpu untuk makan hidangan kerang
7) Fruit fork : Garpu untuk makan buah
8) Serving fork : Garpu besar untuk penyajian makanan
9) Steak fork : Garpu untuk menyantap hidangan steak
c) Cutlery
Cutlery terdiri dari berbagai macam pisau (knife) dan alat pemotong lainnya. Dapat terbuat dari
bahan perak, stainless steel, chrom, kuningan dan melamin. Bahan yang terbaik adalah stainless
steel karena tahan karat, kuat dan mudah dibersihkan.
nife : pisau untuk menyantap hidangan utama
knife : pisau untuk menyantap hidangan pembuka atau penutup
ife : pisau untuk menyantap hidangan steak
fe : pisau untuk menyantap hidangan ikan
nife : pisau untuk mengoles mentega atau biasa disebut butter spreader
knife : pisau untuk memotong dan makan keju
ife : pisau panjang untuk memotong kue
fe : pisau untuk makan buah

c. Glassware
Pemakaian gelas untuk restoran dan bar di hotel tergantung pada kelas daripada hotel
tersebut, harga dari makanan dan minuman yang dijual serta jenis function atau acara yang
diselenggarakan.Yang umum dipergunakan adalah gelas tanpa warna, jadi putih bersih dan tidak
mempengaruhi warna minuman yang ada didalamnya. Gelas yang dipergunakan dapat dibedakan
menjadi dua tipe, yaitu :
a) Gelas yang bertangkai (stemmuglass)

Water goblet : gelas untuk menyajikan air es


2) Red wine glass : gelas untuk menyajikan anggur merah
3) White wine glass : gelas untuk menyajikan anggur putih
4) Saucer Champagne glass : gelas untuk menyajikan sampanye atau es krim
5) Tulip champagne glass : gelas untuk menyajikan sampanye
6) Cocktail glass :gelas untuk menyajikan koktil
7) Milk shakes glass : gelas untuk menyajikan milk shake
8) Sour glass
9) Cardinal glass

b) Gelas yang tidak bertangkai (unstemmuglass)

1) Beer mug : gelas untuk menyajikan bir


2) Juice glass : gelas untuk menyajikan jus
3) High ball glass : gelas untuk menyajikan soft drink
4) Punch glass : gelas untuk menyajikan punch
5) Ice tea glass : gelas untuk menyajikan es teh
6) Shot glass : gelas kecil untuk mengukur
7) Collin glass : gelas untuk menyajikan mixed drink
8) Zombie glass

You might also like