You are on page 1of 2

Indikasi Atorvastatin

a) Menurunkan risiko stroke dan serangan jantung pada pasien diabetes tipe 2 tanpa bukti
adanya penyakit jantung namun dengan faktor risiko kardiovaskuler lainnya seperti darah
tinggi.
b) Menurunkan risiko stroke, serangan jantung, dan prosedur revasularisasi pada pasien tanpa
adanya riwayat penyakit jantung koroner namun memiliki faktor risiko multipel selain
diabetes (seperti merokok, kolestrol LDL yang rendah, riwayat keluarga dengan penyakit
jantung koroner di usia muda)
c) Pasien dengan penyakit jantung koroner, untuk menurunkan risiko infark miokard, stroke,
prosedur revaskularisasi, rawat inap dengan diagnosis gagal jantung, dan angina (nyeri
dada karena jantung)

Kontraindikasi
a) Orang yang mengalami hipersensitivitas terhadap atorvastatin
b) Penyakit liver aktif atau peningkatan transaminase yang tidak dapat dijelaskan
c) Kehamilan (tidak boleh digunakan untuk ibu hamil
d) Ibu menyusui

Efek samping

a) Gangguan fungsi hati, yang ditandai dengan nyeri di perut bagian atas, kehilangan nafsu
makan, urine berwarna gelap, serta mata dan kulit menguning.
b) Hancurnya jaringan otot (rhabdomyolisis), yang berisiko tinggi menyebabkan gagal ginjal.
Kondisi ini ditandai dengan otot terasa nyeri dan lemah yang disertai dengan demam, rasa
lelah yang tidak biasa, dan urine berwarna gelap
c) Orang yang mengalami hipersensitivitas terhadap atorvastatin
d) Penyakit liver aktif atau peningkatan transaminase yang tidak dapat dijelaskan
e) Kehamilan (tidak boleh digunakan untuk ibu hamil)
f) Ibu menyusui

Cara kerja obat

Atorvastatin merupakan inhibitor reduktase HMG-CoA, yang mengambat langkah dari biosintesis
(pembentukan) kolestrol dengan cara inhibisi kompetitif enzim HMG-CoA reduktas
Penyerapan: bioaviabilitas 14% (obat dewasa), onset kerja 3-5 hari, puncak waktu plasma: 1 – 2
jam, efek maksimum 2 minggu

You might also like