You are on page 1of 50

USAHA KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL

TRIMESTER I, II, III

DI SUSUN OLEH:

TENDIKA JUNIA FABELA


A.17.11.087

DOSEN PEMBIMBING : ITALIA, S.Kep, M.KM

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
PALEMBANG
2018
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA IBU HAMIL TRIMESTER I

A. Pengkajian
a) Pengkajian
1. Riwayat Obstetri
Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya
agar perawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan-
sekarang. Riwayat Obstetri meliputi hal-hal di bawali ini :
a. Gravida, para-abortus, dan anak hidup (GPAH).
b. Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi.
c. Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan
penolong persalinan.
d. Jenis anestesi dan kesulitan persalinan.
e. Komplikasi maternal seperti diabetes, hiperlensi, infeksi, dan
perdarahan.
f. Komplikasi pada bayi.
g. Rencana menyusui bayi.
2. Riwayat Kontrasepsi
Beberapa bentuk konirasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau
keduanya. Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didlapatkan pada saat
kunjungan pertama. Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan
berlanjut.
3. Riwayat Penyakit dan Operasi
Kondisi kronis (menahun/terus menerus) seperti DM, hipertensi, dan
penyakit ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan. Oleh karena itu
adanya penyakit infeksi, prosedur infeksi dan trauma pada persalinan
sebelumnya harus didokumentasikan.

1
4. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Usia, ras, dan latar belakang etnik (berhubungan dengan kelompok
risiko tinggi untuk masalah genelis seperti anemia sickle sel,
talasemia).
b. Penyakit pada niasa kanak-kanak dan imunisasi.
c. Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung.
d. Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan ccdera (pelvis dan
pinggang).
e. Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan
tuberkulosis.
f. Riwayat dan perawalan anemia.
g. Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).
h. Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi, teh, coklat, dan
minuman ringan.
i. Merokok (Jumlah batang per hari).
j. Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan
risiko terinfeksi toxoplasma.
k. Alergi dan sensitif dengan obat.
l. Pekerjaan yang berhubungan dengan risiko penyakit.
5. Riwayat keluarga
Memberikan informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk penyakit
kronis (menahun/terus--menerus) seperti diabetes melilus dan jantung,
infeksi seperti tuberkulosis dan hepatitis, serta riwayat kongenital yang
perlu dikumpulkan.
6. Riwayat kesehatan pasangan
Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan
dengan masalah genetik, penyakit kronis, dan infeksi. Penggunaan obat-
obatan seperti kokain dan alkohol akan berpengaruh pada kemampuan

2
keluarga untuk menghadapi kehamilan dan persalinan. Rokok yang
digunakan oleh ayah akan berpengaruh pada ibu dan janin, terulama
risiko mengalami komplikasi. Pernapasan akibat sebagai perokok pasif.
Golongan darah dan tipe Rhesus ayah penting jika ibu dengan Rh negatif
dan kemungkinan inkompabilitas darah dapat terjadi.
b) Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda Vital
a. Tekanan darah
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi
akan memengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan
darah diukur pada posisi duduk dengan lengan sejajar posisi jantung.
Pendokumentasian perlu dicatat posisi dan tekanan darah yang
didapatkan.
b. Nadi
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi
akan memengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan
darah diukur pada posisi duduk dengan lengan sejajar posisi jantung.
Pendokumentasian perlu dicatat posisi dan tekanan darah yang
didapatkan.
c. Pernapasan
Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali per
menit. Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau
penyakit jantung. Suara napas hams sama bilateral, ekspansi paru
simetris, dan lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.
d. Suhu
Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6°C. Peningkatan suhu
menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.

3
2. Sistem Kardiovaskuler
a. Bendungan vena
Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi terhadap
bendungan vena, yang bisa berkembang menjadi varises. Bendungan
vena biasanya terjadi pada tungkai, vulva, dan rektum.
b. Edema
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada
ekstremitas akibat perpindahan cairan intravaskular ke ruang
intertisial. Ketika dilakukan penekanan dengan jari atau jempol
menyebabkan terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut pitting
edema. Edema pada tangan dan wajah memerlukan pemeriksaan lanjut
karena merupakan tanda dari hipertensi pada kehamilan.
3. Sistem Muskuloskeletal
a. Postur
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan.
Keadaan ini mengakibatkan regangan pada otot punggung dan tungkai.
b. .Tinggi dan berat badan
Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk
dapat menentukan kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat
badan sebelum konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan kurang
dari 150 cm ibu berisiko melahirkan bayi prematur dan berat badan
lahir rendah. Berat badan sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat
menyebabkan diabetes pada kehamilan, hipertensi pada kehamilan,
persalinan seksio caesarea, dan infeksi postpartum.
c. Pengukuran pelviks
Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan
diameternya yang berguna untuk persalinan per vaginam.
d. Abdomen

4
Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi fundus
diukur jika fundus bisa dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung kemih
harus dikosongkan sebelum pemeriksaan dilakukan untuk menetukan
keakuratannya. Pengukuran metode Mc Donald dengan posisi ibu
berbaring.
4. Sistem Neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak
memiliki tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah.
Pemeriksaan refleks tendon sebaiknya dilakukan karena hiperefleksi
menandakan adanya komplikasi kehamilan.
5. Sistem Integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan anemis,
jaundice menandakan gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti
cloasma gravidarum, serta linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan
strie perlu dicatat. Penampang kuku berwarna merah muda menandakan
pengisian kapiler baik.
6. Sistem GI
a. Mulut
Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas dari
ulserasi, gusi berwarna kemerahan, serta edema akibat efek
peningkatan estrogen yang menyebabkan hiperplasia. Gigi terawat
dengan baik, ibu dapat dianjurkan ke dokter gigi secara teratur karena
penyakit periodontal menyebabkan infeksi yang memicu terjadinya
persalinan prematur. Trimester kedua lebih nyaman bagi ibu untuk
melakukan perawatan gigi.
b. Usus
Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman
untuk ibu hamil. Bising usus bisa berkurang karena efek progesteron

5
pada otot polos, sehingga menyebabkan konstipasi. Peningkatan bising
usus terjadi bila menderita diare.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat,
perubahan kimia tubuh, dan peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan
aktifitas
2. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan
nafsu makan, mual/muntah, keuangan yang tidak mencukupi, tidak mengenal
peningkatan metabolik/nutrisi.
3. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/muntah secara
berlebihan
4. Resiko ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh
hormonal, yang ditandai oleh pengungkapan kegelisan dan perubahan tonus
otot.
5. Resiko terjadinya cedera pada janin berhubungan dengan malnutrisi ibu,
pemajanan pada teratogen/agen infeksisus, adanya kelaian genetik
6. Resiko terjadi konstipasi berhubungan dengan relaksasi otot halus,
peningkatan absorbsi air, hemoroid dan mengkonsumsi suplemen zat Fe.
7. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan persepsi tentang perubahan
biofisik, psikososial, budaya dan keyakinan spiritual.
8. Resiko terjadi infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius,
hygiene buruk dan keterbatasan pengetahuan.
C. Rencana Intervensi
1. Keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat,
perubahan kimia tubuh, dan peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan
aktifitas
Tujuan : dalam waktu 2 x 24 jam setelah diberikan tindakan
keperawatan pasien tidak mengalami keletihan/keletihan berkurang
KH :

6
a. Mengidentifikasi dasar yang mengakibatkan kelekahan dan area kontrol
individu
b. Memodifikasi gaya hidup untuk memenuhi perubahan kebutuhan/tingkat
energi
c. Melaporkan adanya peningkatan energi

INTERVENSI RASIONAL
Anjurkan tidur siang 1 – 2 jam dan tidur Untuk memenuhi kebutuhaan metabolik
malam 8 jam. yang berkenan dengan pertumbuhan
jaringan ibu/janin.
Tentukan siklus tidur bangun yang normal Membantu menyusun prioritas yang
dan komitmen terhadap pekerjaan, keluarga, realistic dan waktu untuk menguji
komunitas dan diri sendiri. komitmen. Klien perlu membuat penilaian
seperti perubahan shift kerja untuk
mengatasi mual pagi hari atau istirahat
yang banyak dsb.
Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zat Fe Kadar Hb rendah, mengakibatkan kelelahan
dalam tubuh, anjurkan mengkonsumsi zat lebih besar karena penurunan jumlah
Fe sesuai indikasi. pembawa oksigen.

2. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan


nafsu makan, mual/muntah, keuangan yang tidak mencukupi, tidak
mengenal peningkatan metabolik/nutrisi.
Tujuan : Dalam waktu 3 x 24 jam setelah dilakukan tindakan
keperawatan, kebutuhan nutrisi klien terpenuhi.
KH :
a. Menjelaskan komponen diit seimbang prenatal.
b. Memberi makanan yang mengandung vitamin, mineral dan besi

7
c. Mengikuti diet yang dianjurkan
d. Mengkonsumsi vitamin/suplemen zat besi, Menunjukan penambahan
berat badan yang sesuai(minimal 1,5 kg pada akhir trimester pertama)
INTERVENSI RASIONAL
Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan Kesejateraan janin-ibu tergantung pada nutrisi
nutrisi dulu atau sekarang dengan ibu selama kehamilan
menggunakan batasan 24 jam.
Dapatkan riwayat kesehatan; catat usia Remaja cenderung malnutrisi/anemia, dan
(kurang dari 17 tahun, lebih dari 35 lansia cenderung obesitas/diabetes
tahun). gestasional.
Perhatikan adanya pika/ngidam. Kaji Memakan bahan bukan makanan pada
pilihan bahan bukan makanan dan tingkat kehamilan karena kebutuhan psikologis,
motivasi untuk memakannya fenomena budaya, respon terhadap lapar dan
atau respon tubuh terhadap kebutuhan tubuh
Timbang BB klien; pastikan BB Ketidakadekuatan penambahan BB prenatal
pregravid. Informasikan tentang atau dibawah BB normal masa kehamilan,
penambahan prenatal yang optimum meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan
intrauterine (IUGR) pada janin dengan BBLR

3. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/muntah secara


berlebihan.
Tujuan : dalam waktu 1 x 24 jam setelah diberikan tindakan
keperawatan, pasien tidak mengalami mual muntah
KH :
1. Mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk menurunkan frekwensi
mual/muntah
2. Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setip hari
3. Mengidentifikasi tanda dan gejalah dehidrasi

8
INTERVENSI RASIONAL
Tentukan frekwensi/beratnya mual/muntah Memberikan data yang berkenaan dengan
semua kondisi fisik, peningkatan HCG,
perubahan metabolisme karbohidrat dan
penurunan motilitas gastric memperberat
mual/muntah
Anjurkan klien mempertahan kan Membantu menetukan hiperemesis
input/output, tes urine dan penurunan BB grafidarum. Pada awalnya muntah dapat
setiap hari. mengakibatkan alkalosis, dehidrasi dan
ketidak seimbangan elektrolit. Muntah dapat
menyebabkan asidosis dan memerlukan
intervensi lanjut.
Anjurkan peningkatan masukan minuman Membantu mengatasi mual/muntah dan
berkarbonat, makan 6 x sehari dengan menurunkan keasaman lambung.
tinggi karbohidrat dan jumlahnya sedikit.
Kaji suhu dan perubahan kulit, membran Indikator dalam membantu mengevaluasi
mukosa, tensi, BJ urine dan output/input. kebutuhan hidrasi

4. Risiko ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan


pengaruh hormonal, yang ditandai oleh pengungkapan kegelisan dan
perubahan tonus otot
Tujuan : dalam waktu 1 x 24 jam setelah diberikan tindakan
keperawatan pasien merasa lebih nyaman
KH :
1. Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan ketidaknyamanan
2. Melaporkan berhasil/tidak penatalaksanaan ketidaknyamanan

9
INTERVENSI RASIONAL
Anjurkan klien memperhatikan higyene Meningkatkan higyene dengan
individu perorangan dan menghindari mengabsorpasi secret vagina yang
penggunaan bedak talk. berlebihan. Bedak talk dapat menyebabkab
kanker servikal
Tinjau ulang perubahan fisiologis berkemih. Frekwensi berkemih dipengaruhi oleh
Anjurkan menghindari minuman perubahan uterus. Meskipun itu normal tapi
mengandung kafein dapt menyebabkab iritasi, kafein memiliki
sifat diuretic yang memperberat ginjal
Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar Mendorong klien menyusun prioritas
terhadap keluarga/pekerjaan termasuk waktu untuk istirahat
Tambahan suplemen kalsium setiap hari bila Membantu memperbaiki keseimbangan
asupan produk susu dikurangi. kalsium/fosfor dan menurunkan kram.

10
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA IBU HAMIL TRIMESTER II

1. Pengkajian
a. Data Subjektif
1) Anamnese
a) Nama
Tujuannya agar dapat mengenal/memanggil penderita dan tidak keliru
dengan penderita-penderita lainnya
b) Usia
Untuk mengetahui keadaan ibu, terutama pada kehamilannya yang
pertama kali. Apakah termasuk primipara muda/biasa/tua. Kehamilan
pertama kali yang baik usia 19-25 tahun. Primipara tua usia lebih dari
35 tahun. Ibu yang kawin kemudian cepat hamil lebih baik daripada
yang hamilnya lama karena menunjukkan adanya kelainan dari alat
kelamin dalam.
c) Jenis Kelamin
d) Status
e) Kebangsaan
Untuk mengadakan statistik tentang kelahiran, juga Menentukan
prognose persalinan dengan melihat panggul. Panggul wanita asia,
afrika dan Barat mempunyai ciri tersendiri.
f) Agama
Ditanyakan karena berhubungan dengan perawatan penderita
misalnya, dari agamanya ada aturan tidak boleh makan daging, dll.
g) Pendidikan
Untuk mengetahui kemampuan berfikir, tingkat pengetahuan sehingga
memudahkan bidan untuk memberikan KIE.

11
h) Pekerjaan
Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi penderita
itu agar nasehat kita nanti sesuai. Jika si ibunya sendiri bekerja, untuk
mengetahui apakah kiranya pekerjaan itu akan mengganggu kehamilan
atau tidak.
i) Alamat
Untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila ada
ibu yang namanya sama. Alamt juga diperlukan bila mengadakan
kunjungan pada penderita.
j) No. CM
2) Keluhan utama (keluhan yang paling dirasakan ibu saat pengkajian)
a) Sakit pinggang
b) Kram kaki
c) Varises
d) Cloasma
3) Riwayat obstetric
a) Riwayat menstruasi (kapan menstruasi pertama kali, siklus haid,
keadaan darah selama haid, konsistensi, bau, volume, ada tidak
disminore, HPHT, TP).
b) Riwayat perkawinan (pernikahan yang ke berapa, umur pernikahan,
lama pernikahan).
c) Untuk menentukan bagaimana keadaan alat reproduksi ibu. Misalnya
pada ibu yang lama sekali kawin baru punya anak, kemungkinan ada
kelainan alat reproduksi. (Ibrahim, 1993 : 84-85).
d) Riwayat kontrasepsi (penggunaan alat kontrasepsi sebelumnya: jenis
kontrasepsi, lama penggunaan, keluhan selama menggunakan alat
kontrasepsi).
e) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas sebelumnya

12
No. Tahun Jenis Penolong Tempat Keadaan Masalah Ket.
persalinan bersalin bayi waktu kehamilan
lahir
1.
2.
dst..

f) Riwayat kehamilan sekarang (riwayat kehamilan sekarang mulai dari


kunjungan pertama, konsumsi obat-obatan, keluhan selama hamil,
imunisasi TT, diagnosa medis dan terapi).
4) Riwayat penyakit yang pernah diderita (apakah ibu pernah menderita
penyakit yang berhubungan dengan kandungan, penyakit menular sperti TBC
dan HIV/AIDS, penyakit keturunan seperti DM dan hipertensi).
5) Riwayat penyakit keluarga (apakah dikeluarga ibu maupun suami ada yang
menderita penyakit menular dan penyakit keturunan).
6) Data bio-psiko-sosial-spiritual
a) Data biologis
(1) Bernafas
(2) Makan dan minum
(3) Eliminasi: BAB dan BAK
(4) Istirahat dan tidur
(5) Gerak dan aktivitas
(6) Pengaturan suhu tubuh
(7) Kebersihan diri
(8) Seksualitas
b) Data psikologis
(1) Rasa nyaman
(2) Rasa aman

13
(3) Konsep diri
c) Data social
(1) Social
(2) Pengetahuan atau belajar
(3) Prestasi
(4) Rekreasi
d) Data spiritual

b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
Pada saat ini diperhatikan pula bagaimana sikap tubuh, keadaan
punggung dan cara berjalan. Apakah cenderung membungkuk, terdapat
lordosis, kifosis, skoliosis, atau berjalan pincang dan sebagainya.
Bagaimana keadaan umum : keadaan gizi, kelainan bentuk badan,
kesadaran.
Pada periksa pandang dilihat kemungkinan dengan kesempitan atau
kelainan panggul misalnya : Klien sangat pendek, berjalan pincang,
terdapat kelainan punggung seperti kifosis, skoliosis, lordosis dan belah
ketupat michaelis tidak simetri.
b) Gejala cardinal
(1) Suhu
Normal 35,5- 37,5 C jika lebih dari 37,5 C dikatakan demam, berarti
ada infeksi dalam kehamilan.
(2) Nadi
Nadi yang normal adalah sekitar 80x/menit. Bila nadi lebih dari
120x/menit, maka hal ini menunjukkan adanya kelainan.

14
(3) Tekanan darah
Tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmhg.
Adanya kenaikan sistole > 30 mmhg dan diastolik 15 mmhg, perlu
diwaspadai adanya pre eklampsi.
Batas tekanan darah yang memerlukan kewaspadaan 130/90
mmhg.
Desakan darah yang normal rata-rata pada wanita hamil yang
berumur 20 tahun 120/76 mmhg, antara 20-30 tahun 110/70 mmhg.
Bila dalam pemeriksaan terdapat desakan darah 130/80 mmhg ke atas
maka penderita harus mendapat pengawasan.
(4) Respirasi
Sesak nafas ditandai oleh frekuensi pernapasan yang meningkat dan
kesulitan bernafas serta rasa lelah, bila hal ini timbul setelah
melakukan kerja fisik(Berjalan, tugas sehari-hari) maka kemungkinan
terdapat penyakit jantung.
c) Ukuran-ukuran lain
(1) BB sebelum hamil
(2) BB saat pengkajian
Selama kehamilan trimster II dan III pertambahan berat badan
sekitar 0,5 kg perminggu. Hingga akhir kehamilan pertambahan BB
yang normal sekitar 9-13,5 kg. Berat badan selama hamil harus
meningkat. Pertambahan berat badan selama hamil rata-rata 0,3-0,5
kg/minggu.
Bila dikaitkan dengan umur kehamilan, kenaikan berat badan
selam hamil muda sekitar 1 kg dan tiap-tiap semester (II dan III)
masing-masing 5 kg. Bila kenaikan berat badan terdapat kenaikan
berlebihan, perlu dipikirkan resiko (bengkak, kehamilan kembar,
hidramnion, anak besar).

15
(3) TB
Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari rata-rata(diperkirakan kurang
dari 145 cm) kemungkinan panggulnya sempit.
(4) LILA
Lila kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi lbu
kurang atau buruk. Sehingga dia beresiko untuk melahirkan BBLR. Bila
hal ini ditemukan sejak awal kehamilan, petugas dapat memotivasi ibu
agar lebih memperhatikan kesehatannya, jumlah dan kualitas makanannya.
d) Keadaan fisik
(1) Kepala
(2) Muka
Pada muka didapatkan hiperpigmentasi yang disebut closma gravidarum,
disebabkan karena hormon MSH (Melanophone Stimulating Hormone)
yang meningkat/tidak, muka pucat/tidak dan kelihatan sembab/tidak.
(3) Mata
(4) Hidung
(5) Telinga
(6) Mulut
(7) Leher
(8) Thorax
(9) Payudara
Primigravida mammae tampak tegak dan tegang. Adakah
hiperpegmentasi pada areola mammae dan papila, adakah tonjolan/tidak.
Apakah colostrum sudah keluar/belum.
Payudara membesar dan tegang akibat hormon somatotropin,
estrogen dan progesteron. Estrogen mengakibatkan hipertropi sistem
saluran. Progesteron mengakibatkan menambah sel-sel asinus pada
mammae. Somatotropin mengakibatkan mempengaruhi pertumbuhan sel-
sel asinus dan menimbulkan perubahn dalam sel-sel sehingga terjadi

16
pembuatan casein, lactalbumin dan lactoglobulin. Dibawah pengaruh
progesteron dan somatotropin terbentuk lemak disekitar kelompok
alveolus sehingga mammae membesar, papila mammae membesar, lebih
tegak dan lebih hitam (termasuk areola mammae) karena hiperpigmentasi.
Hamil 12 minggu ke atas keluar kolostrum yang berasal dari kelenjar-
kelenjar asinus yang mulai bersekresi.
(10) Abdomen
Perut membesar selama kehamilan karena pengaruh estrogen dan
progesteron yang meningkat menyebabkan hipertrofi otot polos uterus,
serabut-serabut kolagen yang adapun menjadi higroskopik akibat
meningkatnya kadar estrogen sehimgga uterus dapat mengikuti pertumbuhan
janin.
Linea Alba menjadi lebih hitam(= linea grisea). Terjadi pengaruh
hormon kortikosteroid placenta yang merangsang MSH sehingga terjadi
peningkatan. Sering dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya
berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan disebut striae lividae. Setelah
partus striae lividae berubah warnanya menjadi putih disebut striae albican.
(11) Ekstremitas
(12) Genetalia
Apakah vulva kelihatan membengkak, kebiruan, ada varises, tidak
keluar darah pervaginam, divulva tidak ada condiloma dan vulva bersih
(Ibrahim, 1983 : 119).
Adanya hipervascularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak
lebih merah agak kebiruan (lividae) yang disebut tanda chadwick. Akibat
kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi maka
konsistensi servik menjadi lunak. Kelenjar-kelenjar di servik akan berfungsi
lebih dan akan mengeluarkan ekskresi lebih banyak. Pada wanita hamil
sering mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Keadaan ini

17
dalam batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologis (Winkjosastro,
2007 : 94-95).
(13) Anus

c. Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan perepsi perubahan
biofisik, respon, orang lain.
Batasan karakteristik :
a) Respon non verbal terhadap presepsi perubahan terhadap tubuh (mis.
Penampilan struktur dan fungsi).
b) Verbalisasi persepsi yang mencermiknan perubahan pandangan tentang
tubuh individu dalam penampilan
c) Perilaku menghindari bentuk tubuh
2) Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran
diafragma karena pembesaran uterus.
Batasan karakteristik :
a) Keluhan-keluhan sesak nafas
b) Dispnea
c) Perubahan kedalaman nafas
3) Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan (kebutuhan belajar),
mengenai kebutuhan alamiah dari kehamilan
Batasan karakteristik :
a) Meminta informasi
b) Pernyataan masalah atau konsep yang salah
4) Resiko tinggi terhadap dekompensasi curah jantung yang berhubungan
dengan peningkatan kebutuhan sirkulasi, perubahan pre load
(penurunan aliran balik vena), hipertrofi ventrikel.
Batasan karakteristik :
a) Adanya edema patologis

18
b) Tanda-tanda HAK
c) Memiliki masalah kardiovaskuler
5) Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika
tubuh, efek-efek hormon, ketidakseimbangan elektrolit.
Batasan karakteristik :
a) Tegang punggung
b) Kram kaki
c) Nyeri ulu hati
2. Perencanaan
Perencanaan merupakan penerapan intervensi untuk mengurangi,
menghilangkan dan mencegah masalah keperawatan klien (Carpenito, 2007 &
Doenges, 2012). Diawali dengan prioritas masalah, rencana asuhan
keperawatan yang meliputi diagnosa keperawatan,rencana tujuan, criteria hasil,
rencana tindakan beserta rasional tindakan tersebut.
a. Prioritas Diagnosa Keperawatan
1) Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran
diafragma karena pembesaran uterus.
2) Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika
tubuh, efek-efek hormon, ketidakseimbangan elektrolit.
3) Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan (kebutuhan
belajar), mengenai kebutuhan alamiah dari kehamilan.
4) Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan perepsi perubahan
biofisik, respon, orang lain.
5) Resiko tinggi terhadap dekompensasi curah jantung yang berhubungan
dengan peningkatan kebutuhan sirkulasi, perubahan pre load
(penurunan aliran balik vena), hipertrofi ventrikel.
b. Rencana Asuhan Keperawatan
1) Diagnosa : Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan
pergeseran diafragma karena pembesaran uterus.

19
a) Rencana Tujuan:
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan pola nafas klien efektif.
b) Kriteria Hasil:
(1) Klien melaporkan penurunan frekuensi atau beratnya keluhan.
(2) Klien mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi
pernafasan.
c) Rencana Tindakan:
(1) Kaji status pernafasan (misal : sesak nafas pada pengerahan tenaga,
kelelahan).
R: Menentukan luas atau beratnya masalah, yang terjadi pada kira-kira
60% klien pranatal. Meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi
pernafasan diubah saat kemampuan diafragma untuk turun pada inspirasi
berkurang oleh pembesaran uterus.
(2) Kaji riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ ada
sebelumnya (misalnya alergi, einitis, asma, masalah sinus,tuberkulosis).
R: Masalah lain dapat terus mengubnah pola pernafasan dan menurunkan
oksigenasi jaringan ibu atau janin.
(3) Kaji kadar hemoglobin dan hematokrit. Tekankan pentingnya masukan
vitamin atau fero sulfat pranatal setiap hari (kecuali pada klien dengan
anemia sel sabit).
R: Peningkatan kadar plasma pada gestasi minggu ke 24 – 32
mengencerkan kadar Hb, mengakibatkan kemungkinan anemia dan
menurunkan kapasitas pembawa oksigen. (Catatan : zat besi dapat
dikontraindikasikan untuk anemia sel sabit).
(4) Berikan informasi tentang rasional untuk kesulitan pernapasan dan
program aktivitas/ latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat dan
latihan ringan seperti berjalan
R: Menurunkan kemungkinan gejala-gejala yang disebabkan oleh
kelebihan

20
(5) Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi
masalah, misalnya : postur yang baik, menghindari yang buruk, makan
sedikit tetapi sering dengan menggunakan posisi semi fowler untuk duduk
atau tidur bila gejala berat.
R: Postur yang baik dan makan sedikit tetapi sering membantu
memaksimalkan penurunan diafragmatik, meningkatkan ketersediaan
ruang untuk ekspansi paru. Merokok menurunkan persediaan oksigen
untuk pertukaran ibu janin. Pengubahan posisi tegak dapat meningkatkan
ekspansi paryu sesuai penurunan uterus gravid.
2) Diagnosa: Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika
tubuh, efek-efek hormon, ketidakseimbangan elektrolit.
a) Rencana Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan ketidaknyamnan klien
berkurang.
b) Kriteria Hasil :
(1) Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan
perawatan diri yang tepat
(2) Ketidaknyamanan dicegah atau diminimalkan
b) Rencana Tindakan :
(1) Kaji ulang adanya perubahan BAB dan hemoroid
R: Penurunan motilitas gastrointestinal, efek suplemen zat besi dan
peningkatan tekanan/ Penurunan motilitas gastro-intestinal, efek
suplemen zat besi dan peningkatan tekanan perubahan posisi dari
pembesaran uterus mempengaruhi fungsi normal
(2) Perhatikan adanya nyeri ulu hati (pirosis) dan kaji status pernafasan
(mis, sesak napas pada pengerahan tenaga, kelelahan)
R: Kondisi ini adalah sering mengakibatkan ketidaknyamanan secara
fisik pada trimester 2

21
(3) Kaji ulang adanya kram kaki, ajarkan klien untuk meluruskan kaki dan
dorsofleksi telapak kaki.
R: Tekanan pada saraf pelfis potensial menyebabkan kram kaki
(4) Diskusikan masukan diet, latihan, dan penggunaan pelunak feces.
R: Membantu dalam pencegahan/ penata laksanaan konstipasi
3) Diagnosa: Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan perepsi
perubahan biofisik, respon, orang lain.
a) Rencana Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan klien mampu
beradaptasi dengan perubahan biofisik klien.
b) Kriteria Hasil :
(1) Klien mampumengungkapkan penerimaan / adaptasi bertahap untuk
mengubah konsep diri / cityra tubuh.
(2) Klien mampu mendemonstrasikan citra tubuh positif dengan
mempertahankan kepuasan penampilan keseluruhan, berpakaian
dengan pakaian yang tepat dan sepatu berhak rendah
c) RencanaTindakan :
(1) Tinjau ulang/ kaji sikap terhadap kehamilan perubahan bentuk tubuh,
dan sebagainya.
R: Pada trimester kedua perubahan bentuk tubuh telah tampak. Respon
negatif dapat terjadi pada klien/pasangan yang memiliki konsep diri
yang rapuh, didasarkan pada penampilan fisik. Efek-efek yang tampak
lainnya dari hormone-hormon pranatal seperti kloasma, striae
gravidarum, telangiektasis (spider vaskular), eritema palmar, jerawat,
dan hirsutisme dapat memperberat perubahan emosi klien. Perubahan
ini dapat mempengaruhi bagaimana menghadapi perubahan yang
terjadi.
(2) Diskusikan perubahan aspek fisiologis, dan respon klien terhadap
perubahan. Berikan informasi tentang kenormalan perubahan.

22
R: Indivudu bereaksi secara berbeda terhadap perubahan yang terjadi.
Informasi dapat membantu klien memahami/menerima apa yang
terjadi.
(3) Diskusikan metoda perawatan kulit dan berias (untuk meminimalkan/
menyembunyikan area kulit yang menjadi gelap), menggunakan kaus
kaki penyokong , pemeliharaan postur, dan program latihan sedang.
R: Belajar dan ikut untuk melihat dan merasa lebih baik mungkin
membantu untuk mempertahankan perasaan positif tentang diri.
Aturan latihan perinatal yang bukan latihan ketahanan cenderung
memperpendek persalinan, meningkatkan kemungkinan kelahiran
vaginal spontan, dan menurunkan kebutuhan terhadap argumentasi
oksitosin.
(4) Anjurkan gaya dan sumber-sumber yang tersedia dari pakaian saat
hamil.
R: Situasi individu menandakan kebutuhan akan pakaian yang akan
menungkatkan penampilan klien untuk kerja dan melakukan aktivita
yang menyenangkan.
(5) Rujuk pada sumber-sumber lain seperti konseling dan / atau kelas-
kelas pendidikan kelahuiran anak dan menjadi orang tua.
R: Mungkin membantu dalam memberikan dukungan tambahan
selama periode perubahan ini; mengidentifikasi mode-model peran.
4) Diagnosa: Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan (kebutuhan
belajar), mengenai kebutuhan alamiah dari kehamilan.
a) Rencana Tujuan:
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan klien paham dan
mampu memenuhi kebutuhan alamiah dari kehamilan.
b) Kriteria Hasil:
(1) Klien mampu mengungkapkan atau mendemonstrasikan perilaku
perawatan diri yang meningkatkan kesejahteraan.

23
(2) Klien mampu bertanggung jawab terhadap perawatan kesehatannya
sendiri.
(3) Klien mampu mengenali dan melakukan tindakan untuk
meminimalkan dan mencegah faktor resiko.
(4) Klien mampu mengidentifikasi tanda-tanda bahaya / mencari
perawatan medis dengan tepat.
c) Rencana Tindakan:
(1) Identifikasi kemungkinan resiko kesehatan individu. Tinjau ulang
tanda bahaya dan tindakan yang tepat.
R: Membantu mengingatkan klien untuk terjadinya resiko potensial
dan memerlukan pemantauan yang lebih ketat
(2) Tinjau ulang perubahan yang diharapkan selama trimester kedua.
R: Pertanyaan timbul sesuai perubahan baru yang terjadi, tanpa
memperhatikan apakah perubahan diharapkan atau tidak.
(3) Lakukan / lanjutkan program penyuluhan sesuai pedeoman pada MK :
trimester pertama.
R: Pengulangan menguatkan penyuluhan dan bila klien belum melihat
sebelumnya, informasi bermanfaat pada saat ini.
(4) Diskusikan kebutuhan terhadap pemeriksaan laboratorium khusus
screaning dan pemantauan ketat sesuai indikasi.
R: Kunjungan pra natal yang lebih sering mungkin diperlukan untuk
meningkatkan kesejahteraan ibu. Pemantauan Hb dan Ht dengan
menggunakan elektroforesis mendeteksi anemia khusus dan membantu
dalam menentukan penyebab. Skrining untuk DMG pada gestasi
minggu ke 24 -26 atau pada gestasi minggu ke 8,dan ke 32 pada klien
resiko tinggi dapat mendeteksi terjadinya hiperglikemia, dapat
memerlukan tindakan dengan insulin dan / atau diet menurut
American Diabetes Association.

24
(5) Diskusikan adanya obat obatan yang mungkin diperlukan untuk
mengontrol atau mengatasi masalah medis.
R: Membantu dalam memilih tindakan karena kebutuhan harus
ditekankan kepada kemungkinan efek berbahaya pada janin.
(6) Berikan informasi tentang kebutuhan terhadap fero sulfat dan asam
folat.
R : Fero sulfat asam folat membantu mempertahankan kadar Hb
normal. Defisiensi asam folat memperberat anemia megaloblastik,
kemungkinan abrupsi plasenta, aborsi dan malformasi janin (catatan :
klien dengan anemia sel sabit memerlukan peningkatan asam folat
selama dan setelah episode krisis).
5) Diagnosa: Resiko tinggi terhadap dekompensasi curah jantung yang
berhubungan dengan peningkatan kebutuhan sirkulasi, perubahan pre load
(penurunan aliran balik vena), hipertrofi ventrikel.
a) Rencana Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan dekompensasi curah
jantung tidak terjadi dan kebutuhan sirkulasi tubuh terpenuhi.
b) Kriteria Hasil :
(1) Klien tetap normotensif selama perjalanan pranatal.
(2) Klien mampu bebas dari edema patologis dan tanda-tanda HAK.
(3) Klien mengidentifikasi cara-cara untuk mengontrol dan menurunkan
masalah kardiovaskuler.
c) Rencana Tindakan :
(1) Kaji adanya edema pergelangan kaki dan varieses kaki, vulva dan
rectum.
R: Bedakan antara edema fisiologis dan potensial berbahaya Edema
dependen dari ekstremitas bawah (edema fisiologis) sering terjadi
karena stasis vena akibat vasodilatasi dari aktifitas progesterone,

25
herediter, retensi kelebihan cairan, dan tekanan uterus pada pembuluh
darah pelvis
(2) Tinjau ulang proses fisiologis dan perubahan normal dan abnormal,
tanda-tanda, dan gejala – gejala Selama trimester kedua.
R: hipertrofi ventrikel jantung menjamin peningkatan curah jantung,
yang memuncak pada gestasi minggu ke 25 – 27 untuk memenuhi
oksigen dan nutrien ibu/ janin. Normalnya, system kardiovaskuler
mengkompensasi peningkatan curah jantung dengan dilatasi pembuluh
darah, yang menurunkan tahanan curah jantung. Ini menurunkan
pembacaan tekanan sistolik kira-kira 8 mmHg, tekanan diastolic
menurun kira-kira 12 mmHg. Peningkatan cairan, stress, dan masalah
jantung sebelumnya, dapat membahaya-kan sistem.
(3) Perhatikan riwayat yang ada sebelumnya atau potensial masalah
jantung/ ginjal/ diabetik.
R: Klien ini menghadapi resiko tertinggi ter-hadap masalah jantung
selama trimester kedua, bila curah jantung memuncak, ukur tekanan
darah (TD) dan nadi.
(4) Auskultasi bunyi jantung; catat adanya murmur.
R: Murmur sistolik sering ringan dan mungkin diciptakan oleh
peningkatan volume, penurunan viskositas darah, perubahan posisi
jantung, atau torsio pembuluh darah besar. Namun, murmur dapat
menandakan terjadinya kerusakan
(5) Laporkan jika peningkatan sistolik lebih dari 30 mmHg dan diastolic
lebih dari 15 mmHg.
R: Peningkatan TD dapat menunjukkan HAK, khususnya pada klien
dengan pe-nyakit jantung/ ginjal, DM, atau adanya kehamilan multiple
atau mola hidatidosa.

26
3. Pelaksanaan
Menurut Nursalam (2011), Implementasi adalah pelaksanaan dari
rencana intervensi untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap implementasi
dimulai setelah rencana intervensi disusun dan ditujukan pada nursing order
untuk membantu klien mencapa itujuan yang diharapkan.
4. Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses
keperawatan yang menandakan keberhasilan dari diagnosis keperawatan,
rencana intervensi, dan implementasinya (Nursalam, 2011), maka hasil yang
diharapkan sesuai dengan rencana tujuan.

27
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER 3

A. Pengkajian
Pengkajian klien dengan Tuberkulosis Paru sebagai berikut :
a. Identitas Klien
1) Nama :
2) Usia :
3) Jenis kelamin :
4) Alamat :
5) Pekerjaan :
6) Agama :
7) No. RM :
8) Tanggal masuk :
b. Keluhan Utama
Ibu dengan umur kehamilan yang berada di rentang trimester ke 3 biasanya
memiliki keluhan sering kencing, sesak napas, sakit pinggang dan mengalami
his atau kontraksi palsu.
c. Riwayat Kesehatan
Biasanya bengkak pada kaki yang akan hilang saat setelah tidur.
d. Riwayat Perkawinan
Pasien berstatus menikah
e. Riwayat Manstruasi
Menentukan hari pertama haid terakhir (hpht)
f. Riwayat Kehamilan dan Nifas yang lalu
Kehamilan klien sebelumnya, abortus, pre-eklampsi, hipermesis gravidarum,
dan diabetes mellitus.
g. Riwayat Kehamilan Sekarang
Kaji gaya hidup pasien, konsumsi obat-obatan, konsumsi jamu, dan
konsumsi makanan sehari-hari.

28
h. Riwayat Psikososial
Perasaan pasien terhadap kehamilannya dan respon keluarga terhadap
kehamilan pasien.
i. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
a) Muka : Tidak terjadi cloasma gravidarum dan tidak ada edema
b) Mamae : Montgomery terlihat, puting susu menonjol dan
kolostrum sudah keluar
c) Perut : Terdapat linea alba dan striae gravidarum
d) Anus : Tidak hemoroid
2) Palpasi
a) Leopold I : TFU pertengahan antara prosesus xipoideus dan
pusat bagian fundus teraba bulat, lunak, dan tidak
melenting
b) Leopold II : bagian kanan ibu teraba ada tahanan memanjang
dan keras. Bagian kiri ibu teraba bagian kecil-kecil
janin.
c) Leopold III : bagian segmen bawah rahim teraba bagian bulat,
keras dan melenting.
d) Leopold IV : kedua jari-jari tangan bertemu berarti kepala janin
belum masuk PAP.
3) Auskultasi
Dengarkan bunyi denyut jantung janin (DJJ)
4) Perkusi
Reflek patella positif.

29
B. Diagnosis Keperawatan
1. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik pengaruh hormonal

2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pengalaman, kesalahan

interpretasi informasi

3. Resiko tinggi hargadiri rendah berhubungan dengan kemampuan untuk

menyelesaikan tugas kehamilan / kelahiran anak

4. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan hipertensi, infeksi, penggunaan/

penyalahgunaan zat, perubahan sistem imun, profil darah abnormal, hipoksia

jaringan, ketuban pecah dini.

5. Eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus, peningkatan tekanan

abdomen, fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerolus

6. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual,

ketidaknyamanan, atau merasa takut

7. Resiko tinggi Curah jantung berhubungan dengan peningkatan volume cairan/

perubahan aliran balik vena, perubahan permeabilitas kapiler

8. Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat aktifitas,

stres, psikologi, ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.

9. Risiko tinggi cedera janin berhubungan dengan masalah kesehatan ibu,

pemajanan pada teratogen/ agen infeksi

10. Resiko tinggi koping individu/ keluarga tidak efektif berhubungan dengan

krisis situasi/ maturasi, kerentanan pribadi, persepsi tidak realistis, metoda

koping yang tidak adekuat, sistem pendukung yang tidak ada/ tidak adekuat

30
C. Rencana Keperawatan

No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan
1. Ketidaknyamanan Setelah diberikan asuhan 1. Kaji secara 1. Data dasar terbaru
berhubungan keperawatan, klien merasa terus-menerus untuk
dengan perubahan nyaman. ketidaknyamana merencanakan
fisik pengaruh Kriteria hasil yang n klien dan perawatan
hormonal diharapkan : metoda untuk 2. Penurunan
1. Melakukan aktivitas mengatasinya kapasitas
perawatan diri dengan 2. Kaji satatus pernapasan saat
tepat untuk pernapasan uterus menekan
mengurangi klien diafragma,
ketidaknyamanan. 3. Perhatikan mengakibatkan
2. Melaporkan adanya keluhan dispnea
ketidaknyamanan ketegangan pada 3. Lordosis dan
dapat diminimalkan/ punggung dan regangan otot
dikontrol perubahan cara disebabkan oleh
3. Mencari pertolongan jalan. Anjurkan pengaruh hormon
medis dengan tepat penggunaan (relaksin,
sepatu hak progesteron) pada
rendah, latihan sambungan pelvis
pelvicrock, dan perpindahan
girdle pusat gravitasi
maternitas, sesuai dengan
penggunaan perbesaranuterus.
kompres panas, Intervensi multipel
sentuhan biasanya
terapeutik atau membantu untuk
stimulasi saraf menghilangkan
elektrikal ketidaknyamanan.
transkutan 4. Menurunkan
dengan tepat ketidaknyamanan
4. Perhatikan berkenaan dengan
adanya kram perubahan kadar

31
pada kaki. kalsium/
Anjurkan klien ketidakseimbangan
untuk kalsium-fosfor atau
meluruskan kaki karena tekanan
dan mengangkat dari pembesaran
telapak kaki uterus pada saraf
bagian dalam yang mensuplai
keposisi ekstremitas bawah
dorsofleksi, 5. Kontraksi ini dapat
menurunkan menciptakan
masukan susu, ketidaknyamanan
sering pada multigrafida
mengganti pada trimester
posisi, dan kedua.
menghindari Primigrafida
berdiri/ duduk biasanya tidak
lama mengalami
5. Kaji adanya/ ketidaknyamanan
frekuensi ini sampai
kontraksi trimester akhir
braxton Hick. 6. Pembesaran uterus
Berikan trimester ketiga
informasi menurunkan
mengenai kapasitas kandung
fisiologi kemih,
aktifitas uterus mengakibatkan
6. Perhatikan sering berkemih
keluhan aktifitas 7. Peningkatan
BAK dan pemindahan posisi
tekanan pada uterus
kandung kemih memperberat
7. Kaji adanya masalah eliminasi
konstipasi dan 8. Masalah sering
hemoroid terjadi pada
trimester kedua

32
8. Kaji adanya dan dapat
pirosis (nyeri berlanjut,
ulu hati). Tinjau khususnya bila diet
pembatasan diet tidak dimodifikasi.
9. Perhatikan 9. Saat kadar
adanya leukorea estrogen tinggi,
dan pruritus. sekresi kelenjar
Anjurkan klien servikal
untuk sering menghasilkan
mandi, media asam yang
menggunakan mendorong
celana dalam proliferasi
katun, pakaian organisme.
longgar dan 10.Penambahan
menghindari produk susu bila
duduk untuk intoleransi dapat
waktu yang menjadi masalah.
lama Jeli dapat
10. Berikan menurunkan kadar
suplemen fosfor dan
kalsium dengan memperbaiki
tepat. Anjurkan ketidak
penggunaan jel seimbangan
aluminium kalsium-fosfor
hidroksida
sesuai
kebutuhan
2. Kurang Setelah mendapatkan 1. Berikan 1. Pemahaman
pengetahuan asuhan keperawatan, klien informasi kenormalan
berhubungan mampu menambah tentang perubahan ini
dengan kurang pengetahuannya tentang perubahan fisik/ dapat menurunkan
pengalaman, perubahan fisik/ fisiologis kecemasan dan
kesalahan psikologis, persalinan atau normal membantu
interpretasi kelahiran. berkenaan meningkatkan
informasi Kriteria hasil yang dengan penyesuaian

33
diharapkan: trimester ketiga aktifitas
1. mendiskusikan 2. Berikan perawatan diri
perubahan fisik/ psikologis informasi 2. Membantu klien
berkenaan dengan tertulis/ verbal untuk mengenali
persalinan/ kelahiran tentang tanda- awitan persalinan,
2. mengidentifikasi tanda awitan untuk menjamin
sumber-sumber yang tepat persalinan tiba dirumah sakit
untuk mendapatkan 3. Berikan tepat waktu, dan
informasi tentang informasi menangani
perawatan bayi verbal/ tertulis persalinan/
3. mengungkapkan tentang kelahiran
kesiapan untuk persalinan/ perawtan bayi 3. Membantu
kelahiran dan bayi dan pemberian menyiapkan
makan pengambilan
4. Anjurkan peran baru,
keikutsertaan memrlukan
dalam kelas barang-barang
kelahiran anak tertentu untuk
dan melakukan perabot, pakaian,
orientasi rumah dan suplai.
sakit atau 4. Menurunkan
rumah bersalin ansietas berkenaan
dengan ketidak
tahuan;
meningkatkan
mekanisme
koping untuk
persalinan/
kelahiran.
3. Resiko tinggi Setelah diberikan asuhan 1. Perhatikan 1. Krisis trimester
hargadiri rendah keperawatan, diharapkan isyarat verbal akhir ini dapat
berhubungan klien dapat meningkatkan dan nonverbal mengakibatkan
dengan harga dirinya. klien/ pasangan klien merasa
kemampuan Kriteria hasil yang saat diskusi cemas, ambivalen,
untuk diharapkan: tentang dan depresi akan

34
menyelesaikan 1. Mendiskusikan reaksi- masalah- tubuhnya dan
tugas kehamilan / reaksi terhadap masalah efek-efek
kelahiran anak perubahan citra tubuh perubahan tubuh kehamilan pada
dan impian-impian dan harapan kemampuan/
2. Mencari model peran peran. aktifitasnya.
positif dalam persiapan 2. Diskusikan sifat 2. Mimpi dan fantasi
untuk menjadi atau frekuensi berhubungan
orangtua mimpi-mimpi dengan
3. Mengungkapkan 3. Evaluasi pengalaman
perasaan percaya diri adaptasi melahirkan,
mengenal peran baru. fisiologis klien/ kemungkinan
pasangan abnormalitas bayi
terhadap baru lahir,
kehamilan perubahan peran
4. Berikan yang berat
informasi 3. Tugas normal
kepada pada trimester
pasangan ketiga berfokus
mengenai pada persiapan
kenormalan menjadi ibu/ ayah.
introspeksi, 4. Memikirkan diri
perubahan alam terus-menerus
perasaan, dan dapat
rasa takut. membingungkan,
5. Berikan/ tinjau tetapi hal ini
ulang informasi memungkinkan
tentang klien untuk
perubahan fisik menilai,
normal pada beradaptasi, dan
trimester ketiga. meningkatkan
kekuatan dari
dalam diri yang
diperlukan untuk
melahirkan anak,
menjadi orang tua,

35
dan perubahan
peran. Mimpi/
rasa takut terhadap
persalinan adalah
normal.
5. pendidikan/
komunikasi
tentang bagaimana
perubahan tubuh
normal dapat
mempengaruhi
secara positif
sikap dan persepsi
yang
memudahkan
pemahaman dan
apresiasi terhadap
kehamilan pada
kedua anggota
pasangan.
4. Resiko tinggi Setelah diberikan asuhan 1. Periksa/ 1. Situasi potensial
cedera keperawatan, pasien evaluasi faktor- risiko tinggi sering
berhubungan diharapkan tidak faktor risiko menjadi masalah
dengan mengalami cedera. yang ada dan memerlukan
hipertensi, Kriteria hasil yang sebelumnya/ intervensi segera,
infeksi, diharapkan: baru, nadi, dan bila kebutuhan
penggunaan/ 1. mengungkapkan bunyi jantung. sirkulasi dan
penyalahgunaan pemahaman tentang Periksa tanda- metabolik paling
zat, perubahan faktor-faktor risiko tanda hipertensi besar.
sistem imun, individu yang potensial akibat 2. Infeksi vagina
profil darah
2. bebas dari komplikasi kehamilan yang tidak dapat
abnormal, 2. Dapatkan kultur diobati,
hipoksia jaringan, vagina. Kaji menciptakan
ketuban pecah terhadap infeksi ketidaknyamanan
dini. dan penyakit berat pada klien,

36
hubungan dan risiko
seksual terhadap janin.
3. Dapatkan Hb 3. Mendeteksi
dan Ht pada anemia dengan
gestasi minggu hipoksemia/
ke 28. pastikan anoksia potensial
klien mentaati pada klien dan
asupan zat besi janin
dan vitamin 4. Riwayat positif
pranatal setiap meningkatkan
hari. kemungkinan
4. Berikan masalah serupa
informasi pada kehamilan
tentang tanda- berikutnya
tanda awitan 5. Penggunaan/
persalinan ; penyalahgunaan
tinjau ulang zat membuat klien
riwayat KPD/ berisiko terhadap
persalinan persalinan
paterm prematur dan janin
5. Tentukan sulit dilahirkan
penggunaan 6. Adanya
alkohol/ obat- kedaruratan
obatan lain obstetrik, dengan
6. Kaji terhadap reduksi pada
perdarahan volume cairan dan
vagina dan penurunan
tanda-tanda kapasitas vaskular
koagulasi intra diseminata
vaskulardisemi
nata..
5. Eliminasi urin Setelah diberikan asuhan 1. Berikan 1. Membantu klien
berhubungan keperawatan, klien informasi memahami alasan
dengan mengerti tentang tentang fisiologis dari
pembesaran perubahan pola eliminasi perubahan frekuensi

37
uterus, urin. perkemihan berkemih dan
peningkatan Kriteria hasil yang sehubungan nokturia.
tekanan abdomen, diharapkan: dengan Pembesaran uterus
fluktuasi aliran 1. mengungka trimester ketiga trimester ketiga
darah ginjal dan pkan pemahaman 2. Anjukan klien 2. Meningkatkan
laju filtrasi tentang kondisi untuk perfusi ginjal
glomerolus 2. mengidentif melakukan 3. Posisi ini
ikasi cara-cara posisi miring memungkinkan
untuk mencegah saat tidur. terjadinya sindrom
stasis urinarius dan Perhatikan vena kava dan
atau edema keluhan- menurunkan aliran
jaringan keluhan vena
nokturia. 4. Mempertahankan
3. Anjurkan klien tingkat cairan dan
untuk perfusi ginjal
menghindari adekuat, yang
posisi tegak mengurangi
dalam waktu natrium diet untuk
yang lama mempertahankan
4. Berikan status isotonik
informasi 5. Kehilangan/
mengenai pembatasan
perlunya natrium dapat
masukan cairan sangat menekan
6-8 gelas/ hari, regulator renin-
penurunan angiotensin-
masukan 2-3 aldosteron dari
jam sebelum kadar cairan,
beristirahat, dan mengakibatkan
penggunaan dehidrasi/
garam, hipovolemia berat
makanan, dan 6. Dapat
produk mengidentifikasi
mengandung spasme
natrium dalam glomerulus atau

38
jumlah sedang penurunan perfusi
5. Berikan ginjal berkenaan
informasi dengan hipertensi
mengenai akibat kehamilan
bahaya
menggunakan
diuretik dan
penghilangan
natrium dari
diet
6. Tes urin
midstream
untuk
memeriksa
albumin
6. Perubahan pola Setelah diberikan asuhan 1. Mulai 1. Penurunan minat
seksual keperawatan, diharapkan pengkajian pada aktivitas/
berhubungan pasien dapat memahami seksual, cari koitus seksual
dengan perubahan perubahan pola perubahan pada sering terjadi pada
hasrat seksual, seksualitas. trimester trimester ketiga,
ketidaknyamanan, Kriteria hasil yang pertama dan karena perubahan/
atau merasa takut diharapkan: kedua ketidaknyamanan
1. Mendiskusikan 2. Kaji persepsi fisiologis
masalah yang pasangan 2. Kemampuan
berhubungan dengan terhadap pasangan untuk
isu-isu seksual pada hubungan mengidentifikasik
trimester ketiga seksual an/
2. Mengekspresikan 3. Anjurkan mengungkapkan/
kepuasan bersama pasangan untuk menerima
dengan dengan berdiskusi, perubahanseksual
hubungan seksual tentang pada trimester
perasaan dan pertama dapat
masalah yang mempengaruhi
berhubungan hubungan dan
dengan dengan kemampuan

39
perubahan pola mereka untuk
seksual. mendukung satu
Berikan sama lain secara
informasi emosional
tentang 3. komunakasi antar
kenormalan pasangan adalah
perubahan. penting untuk
4. Berikan pemecahan
informasi masalah yang
tentang metoda- konstruksif.
metoda
alternatif untuk
mencapai
kepuasan
seksual dalam
pemenuhan
kebutuhan 4. kebutuhan seksual
keintiman/ dapat dipenuhi
kedekatan melalui
5. Anjurkan masturbasi,
pilihan posisi kemesraan,
untuk koitus membelai, dan
selain dari sebagainya bila
posisi pria secara bersamaan
diatas diinginkan atau
dapat diterima.
6. Diskusikan 5. pembesaran
pentingnya abdomen klien
tidak meniup memerlukan
udara ke dalam perubahan posisi
vagina untuk
7. Anjurkan klien/ kenyamanan dan
pasangan untuk keamanan
mengungkapka 6. kematian ibu
n rasa takut karena embolisme

40
yang dapat udara telah
menurunkan dijumpai
hasrat untuk 7. kesalahan
koitus pengertian dan
8. Instruksikan rasa takut bahwa
klien untuk koitus dapat
mendiskusikan mengakibatkan
keamanan cedera janin,
koitus dalam infeksi, dan
minggu ke 6-ke timbulnya
8 akhir dengnan persalinan dapat
pemberiperawat juga
annya. mempengaruhi
hasrat seksual.
8. instruksi khusus
mungkin
ditemukan bila
terdapat riwayat
komplikasi atau
bila komplikasi
diantisipasi.
7. Resiko tinggi Setelah diberikan asuhan 1. Tinjau ulang 1. Retensi kelebihan
Curah jantung keperawatan, diharapkan perubahan cairan dan
berhubungan klien mampu mengontrol fisiologis permulaan respons
dengan volume cairan. normal. stres renin-
peningkatan Kriteria hasil yang Identifikasi angiotensin II-
volume cairan/ diharapkan: tanda/gejala aldosteron dapat
perubahan aliran 1. Tekanan darah normal, yang menyebabkan
balik vena, bebas edema patologis memerlukan cairan
perubahan 2. Mengidentifikasi evaluasi medis meninggalkan
permeabilitas adanya tanda-tanda atau intervensi kardiovaskuler,
kapiler abnormal yang 2. Pantau mengakibatkan
memerlukan evaluasi frekuensi nadi dehidrasi yang
alnjut. jantung secara negatif
3. Catat tanda- mempengaruhi

41
tanda hipertensi curah jantung
akibat 2. Saat frekuensi
kehamilan: jantung istirahat
edema umum, meningkat secara
albuminuria 2+, normal sebanyak
dan hipertensi 15 pdm untuk
dengan memudahkan
peningkatan sirkulasi tambahan
sistolik lebih volume cairan
besar dari 30 3. Membedakan
mm Hg atau antara edema
sistolik lebih fisiologis normal
besar dari 30 dan potensial
mm Hg atau 4. Posisi
diastolik > dari supine/rekumben
15 mm Hg dan posisi tegak
4. Anjurkan lama sangat
perubahan menurunkan aliran
posisi yang balik vena dan
sering curah jantung
pada trimester
tiga, secara negatif
mempengaruhi
aliran pada uterus
dan ginjal. Posisi
sim/ semifowler
miring
mengoptimalkan
perfusi plasenta/
ginjal
5. Meningkatkan
aliran balik vena,
sehingga
menurunkan
edema,

42
8. Gangguan pola Setelah diberikan asuhan 1. Tinjau ulang 1. Membantu
tidur keperawatan, diharapkan kebutuhan mengidentifikasi
berhubungan pasien tidak mengalami perubahan tidur kebutuhan untuk
dengan perubahan gangguan pola tidur. normal menetapkan pola
pada tingkat Kriteria hasil yang berkenaan tidur yang berbeda
aktifitas, stres, diharapkan: dengan 2. Peningkatan
psikologi, 1. Melaporkan perbaikan kehamilan. retensi cairan,
ketidakmampuan tidur/istirahat Tentukan pola penambzahan
untuk 2. Melaporkan tidur saat ini berat badan, dan
mempertahankan peningkatan rasa 2. Evaluasi tingkat pertumbuhan
kenyamanan. sejahtera dan perasaan kelelahan janin, semua
segar 3. Kaji terhadap memperberat
kejadian perasaan lelah,
insomnia dan khususnya pada
respons klien multipara.
terhadap 3. Ansietas yang
penurunan berlebihan,
tidur. Anjurkan kegembiraan,
alat bantu untuk ketidaknyamanan
tidur, seperti fisik, nokturia, dan
teknik relaksasi, aktifitas janin
membaca, dapat mempersulit
mandi air tidur
hangat,dan 4. Pada posisi
penurunan rekumben,
aktifitas pembesaran
sebelum uterusserta organ
istirahat abdomen menekan
4. Perhatikan diafragma,
keuslitan sehingga
bernafas karena membatasi
posisi. ekspansi paru.
Anjurkan tidur Penggunaan posisi
pada posisi semifowler
semi fowler memugnkinkan

43
5. Dapatkan sel diafragma
darah merah menurun,
(SDM) dan membantu
kadar Hb mengembangkane
6. Rujuk klien kspansi paru
untuk konseling optimal
bila kekurangan 5. Anemia dan
tidur/kelelahan penurunan kadar
mempengaruhi Hb/SDM,
aktifitas mengakibatkan
kehidupan penurunan
sehari-hari oksigenasi
jaringan serta
mempengaruhi
perasaan letih
berlebihan
6. Mungkin perlu
bagi klien
menghadapi
perubahan siklus
tidur-terjaga,
mengidentifikasi
prioritas yang
tepat dan
memodifikasi
komitmen
9. Risiko tinggi Setelah diberikan asuhan 1. Lanjutkan 1. Perubahan pada
cedera janin keperawatan, diharapkan pengkajian nutrisi ibu dapat
berhubungan dapat menjaga kesehatan berkelanjutan menurunkan
dengan masalah ibu dan janin dan dapat tentang nutrisi cadangan zat besi
kesehatan ibu, menghindari resiko cedera. ibu pada janin,
pemajanan pada Kriteria hasil yang 2. Hindari membatasi
teratogen/ agen diharapkan: penggunaan cadangan lemak,
infeksi 1. Mengidentifikasi tembakau memperlambat
faktor-faktor risiko 3. Berikan perkembangan

44
individu informasi neurologis pada
2. Mengubah gaya hidup/ tentang resiko neonatus/ anak,
perilaku yang terapi obat dan menurunkan
menurunkan resiko 4. Pantau profil cadangan protein
biofisik janin untuk
5. Perhatikan pertumbuhan otak,
kondisi sehingga
membran; klien menurunkan
yang dirawat di lingkar kepala
rumah sakit bila pada keturunan
membran pecah 2. Dapat
menghambat
penebalan berat
badan ibu,
menurunkan
pertumbuhan intra
uterus/ plasenta,
dan
mengakibatkan
skor apgar rendah
saat kelahiran
3. Pada trimester
ketiga, sulfonamid
meningkatkan
risiko
hiperbilirubinemia
dengan
mempengaruhi
ikatan albumin-
bilirubin.
Tetrasiklin
menyebabkan
pewarnaan pada
pelapisan desisua
gigi dan

45
menghambat
pertumbuhan
tulang pada bayi
prematur.
Streptomisin
mengakibatkan
kerusakan pada
saraf pendengaran
serta
kemungkinan
kehilangan
kehilangan
pendengaran
4. Tentukan
kesejahteraan
uteroplasenta/
janin dan klien
berisiko terkena
sepsis
10. Resiko tinggi Setelah diberikan asuhan 1. Kaji persiapan 1. Keterlibatan pada
koping individu/ keperawatan, diharapkan persalinan, kelas kelahiran
keluarga tidak klien mendapatkan kopign kelahiran, dan bayi dan keahlian
efektif individu yang efektif. kedatangan bayi tentang peralatan
berhubungan Kriteria hasil yang baru lahir dan bahan dalam
dengan krisis diharapkan: 2. Tentukan perawatan dapat
situasi/ maturasi, 1. Mendiskusikan reaksi persepsi klien/ menunjukkan
kerentanan emosional pada pasangan kesiapan secara
pribadi, persepsi trimester tiga terhadap janin psikologis.
tidak realistis, 2. Menyiapkan kelahiran sebagai Kurangnya
metoda koping bayi, sesuai dengan kesatuan yang persiapan dapat
yang tidak keyakinan budaya terpisah didasarkan pada
adekuat, sistem melalui pendidikan/ 3. Tentukan keyakinan budaya,
pendukung yang keahlian bagaimana atau dapat
tidak ada/ tidak 3. Mengidentifikasi manusia menandkan
adekuat model peran yang tepat mengetahui masalah keuangan

46
4. Menggambarkan kehamilan saat atau psikologis
karakteristik persalinan dan 2. Persepsi ini
kepribadian tentang kelahiran menandakan
janin mendekat pelengkapan
4. Perhatikan tugas-tugas
kehilangan dari psikologis dari
kehamilan kehamilan
sebelumnya, 3. Seorang dengan
faktor-faktor tingkat
genetik, atau ketergantungan
riwayat lahir yang tinggi dapat
mati, dan mengalami
diskusikan kesulitan
makna kejadian memenuhi
tersebut kepada peningkatan
pasien/klien kebutuhan
5. Evaluasi sistem ketergantunagnm
pendukung klien sehingga
yang tesedia dapat menciptakan
pada klien/ konflik. Selain itu,
pasangan. koping negatif
dimanifestasikan
sebagai akibat
kurangnya
persiapan
persalinan dan
atau pada bayi
baru lahir.
4. Pasangan risiko
tinggi mungkin
lebih memilih
untuk tidak
membuat
persiapan dengan
baik sebagai cara

47
perlindungan bagi
mereka sendiri
dari kemungkinan
kehilangn/ cedera
apabila janin tidak
hidup
5. Ketersediaan
keluarga dan
teman dapat
membantu klien/
pasangan untuk
mengatasi tugas-
tugas yang datang
karena persalinan
dan kelahiran.

48
DAFTAR PUSTAKA

Anonymus. 2012. Trimester Pertama yang Penuh Keajaiban.


http://parentsindonesia.com/article.php?type=article&cat=pregnancy&id=263
diakses tanggal 25 September 2018

Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan : Masa Kehamilan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Hadi, Ria A. 2009. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan. Ungaran: Vivo
Publisher
Helda. 2012. Askep Perubahan Selama Hamil. http://heldaupik.
blogspot.com/2012/02/askep-perubahan-selama-kehamilan.html diakses
tanggal 25 September 2018

Salmah. Rusmiati. Maryanah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC

Syahputra, Adi. 2012. Perubahan Anatomi dan Adaptasi. http://


chisput17.blogspot.com/2012/09/perubahan-anatomi-dan-
adaptasi.html diakses tanggal 25 September 2018

Wibowo, Fuadi. 2009. Asuhan Keperawatan Trimester Pertama.


http://fuadiwibowo.blogspot.com/2009/06/asuhan-keperawatan-
kehamilan-trimester.html?zx=5d4748bbad247ba7 diakses tanggal 25
September 2018

49

You might also like