Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Reinforced concrete is concrete that is given with extensive reinforcement and amount of reinforcement
that is not less than the minimum value required, used for building structures that are able to withstand
the forces that work. Planning office building structure using three concrete floors Bypass road town of
Padang is intended to determine the dimensions of the floor plate, beams, columns, tie beam and
foundation, which is able to withstand earthquake loads work plan and reinforcement to the structural
elements of the building, in accordance with SNI 03-2847 -2002 and SNI 1726-2002. Structure which will
be planned is an office building located in the region of tree floors 6 Padang earthquake. By using ETABS
versi9 applications obtained in the amount of forces that occur. Of these forces gained size 30cm x 40cm
beam with a 4 diameter 16mm tensile reinforcement, 2 diameter 16mm rebar press on the pedestal and 3
diameter 16mm tensile reinforcement, 2 diameter 16mm rebar press in the field. Size 40cm x 40cm column
with 12 diameter 16mm principal reinforcement. Size 30cm x 40cm tie beam with 4 diameter 16mm tensile
reinforcement, 2 diameter 16mm rebar press on the pedestal and 3 diameter 16mm tensile reinforcement,
2 diameter 16mm reinforcement press on the field. The foundation used piles with a 2 diameter 40cm
depth of 15m. The foundation used are piles with a 2 pole diameter 40cm with a depth of 15m
33
Rekayasa Sipil Volume XII Nomor 1, April 2015 ISSN : 1858-3695
MULAI
fc’, fy, b, h, M, P,
d’, β, φ, Ø
Fc’. Fy . Wu . b . d . β . Φ . 1
As = ρ.b.d
SELESA
Selesai
34
Rekayasa Sipil Volume XII Nomor 1, April 2015 ISSN : 1858-3695
Pu '
. Agr.0,85. fc'
Pu '
. Agr.0,85. fc'.h
Perencanaan Pondasi
Grafik 6.2.d
1. Menghitung kapasitas tiang tunggal :
(grafik dan perhitungan beton
a. Kapasitas ultimit netto bertulang)
Qu = Qb + Qs - Wp r.
Dimana :
Qu = Kapasitas ultimit netto (kN) As = ρ. b. d
Qb = Kpasitas Ujung ultimit (kN)
Selesai 35
Rekayasa Sipil Volume XII Nomor 1, April 2015 ISSN : 1858-3695
1. Balok Induk L
h
a. Tinggi Balok : 16
Dimana L = bentang terpanjang antar
tumpuan
L = 5000 mm
400
1 4700 (0,8 )
d. Lebar Balok : b 2 h hmax 1500 139,26 mm
36
h 175mm
400
4700 (0,8 )
maka diambil lebar balok = 200 mm hmin 1500 97,05 mm
Jadi ukuran balok anak yang digunakan 200 36 9.1,74
x 350 mm
Nilai h adalah 97,05 mm h 139,26
mm,Maka dicoba tebal pelat 120mm atau 12
Perencanaan Dimensi Pelat
cm.
1. Perencanaan Tebal Plat
Sesuai dengan SNI 03-2847-2002, pelat Perencanaan Dimensi Kolom
direncanakan monolit dengan balok yang Perhitungan dimensidirencanakan dengan
menghubungkan tumpuan pada semua asumsi sebagai beikut :
sisinya. fy
Ln (0,8 ) a. Pembebanan diambil dari setengah
hmax 1500 bentang yang bersebelahan dalam arah x
36
dan arah y
b. Ujung-ujung kolom diangap terjepit
fy c. Beban yang bekerja hanya beban grafitasi
Ln (0,8 )
hmin 1500 saja
36 9 Untuk perencanaan dimensi kolom menurut
Dimana : SNI 03-2847-2002:
dihitung dengan rumus :
Dimana : A = Luas penampang kolom (cm2)
Ln = bentang terpanjang dikurangi lebar P = Beban aksial kolom (Kg)
balok fc’ = Mutu beton yang digunakan
fc’ = 25 Mpa = 2500/9,81 Kg/cm2 =
Fy = tegangan leleh baja
254,84 Kg/cm2
ß = perbandingan antara bentang bersih
yang terpanjang dengan bentang Perencanaan Dimensi Sloof
bersih terpendek. Untuk perencanaan dimensi sloofmenurut
SNI 03-2847-2002dihitung dengan rumus :
Maka : P a. Tinggi Sloof :
A L
Ln = 5000 – 300 = 4700 0mm
,25 xfc ' h
16
5000 300
Fy = 240 Mpa 1,74
3000 300 Dimana L = bentang terpanjang antar
tumpuan
L = 5000 mm
38
Rekayasa Sipil Volume XII Nomor 1, April 2015 ISSN : 1858-3695
Maka : h 312.5 mm, maka tinggi sloof balok, kolom, dan plat lantai.
yang 4. Penempatan Elemen Pada Sistem Struktur
digunakan 400 mm 5. Mendefinisikan Jenis Tumpuan
2
b. Lebar Sloof : b h h 266.67 mm 6. Mendefinisikan Kasus Beban (Load Case)
3
7. Mendefinisikan Kombinasi Beban (Load
maka diambil lebar sloff = 300 mm. Combination)
Jadi ukuran sloof digunakan 300 x 400 mm. 8. Mendefinisikan Beban Pada Struktur
Pembebanan Struktur 9. Melakukan Analisis (Run Analisys).
Analisa Pembebanan Akibat Gaya
Gravitasi (Vertikal) Menentukan waktu getar alami
1. Pembebanan pada lantai atap
struktur(T)
a. Beban mati (DL)
qDL = (18 + 20 +28 ) = 66 kg/m2 Dari ETABS waktu getar alami dapat
b. Beban hidup (LL) diketahui secara otomatis dari hasil ragam
qDL = (100 + 50 ) = 150 kg/m2
getar atau model analisis.
2. Pembebanan pada lantai 3 =
Pembebanan pada lantai 2 T1 < ζ.n , T2 < ζ.n
a. Beban mati (DL) 0,4125 < 0,15 x 4 , 0,4400 < 0,15 x 4
qDL = (18 + 24 + 21 + 20) = 83 kg/m2
0,4125 < 0,4500 , 0,4400 < 0,4500 ...ok
b. Beban hidup (LL)
Beban hidup Lantai 3 dan 2 = 250 Kg/m2 Waktu getar struktur gedung memenuhi
persyaratan, gedung mempunyai kekakuan
Analisa Struktur Dengan ETABS v9. yang cukup.
Setelah dimensi balok, kolom, plat dan slof Keterangan :
serta beban – beban struktur diketahui, baik n = Jumlah tingkat gedung
beban mati, beban hidup serta beban gempa ζ= Koefisien yang membatasi waktu getar
pada struktur tersebut, selanjutnya dilakukan alami fundamental struktur gedung. (SNI 03-
analisa struktur dengan ETABS secara 3D . 1726-2002)
Adapun tahapan – tahapan nya adalah Faktor Keutamaan I
sebagai berikut : Berdasarkan kategori gedung yaitu sebagai
1. Pemilihan bentuk struktur sesuai yang gedung perkantoran diperoleh nilai I = 1,0
direncanakan nilai ini dilihat dalam Tabel Faktor
2. Mendefinisikan karakteristik material Keutamaan I untuk Berbagai Kategori
3. Mendefinisikan Dimensi Elemen seperti Gedung dan Bangunan SNI 03-1726-2002.
39
Rekayasa Sipil Volume XII Nomor 1, April 2015 ISSN : 1858-3695
40
Rekayasa Sipil Volume XII Nomor 1, April 2015 ISSN : 1858-3695
PENULANGAN PORTAL
Penulangan Pelat Lantai
1. Pengolahan Data
41
Rekayasa Sipil Volume XII Nomor 1, April 2015 ISSN : 1858-3695
42
Rekayasa Sipil Volume XII Nomor 1, April 2015 ISSN : 1858-3695
(n)= V = 916909,72
= 2 tiang
n=(1000/100)-1= 9 buah
Qa 760155,43 As terpakai= 379,94 x 9= 3.419,46 mm2
3. Daya dukung tiang kelompok 3.419,46 mm2 > 2.297,67 mm2….memenuhi
Dicoba dengan memakai 2 tiang pancang.
Jarak antar tiang ≥ 2,5.400=1000 mm KESIMPULAN
43
Rekayasa Sipil Volume XII Nomor 1, April 2015 ISSN : 1858-3695
DAFTAR PUSTAKA
Cahya, Indra. 1999. BetonBertulang. Malang:
FakultasTeknikBrawijaya
Departemen Pekerjaan Umum.1991.
SNI 03-2847-2002. Bandung: Yayasan
LPMB.
44