Professional Documents
Culture Documents
KASUS
Tn. Amir ,57 thn. Datang ke Unit Emergency karena menderita nyeri dada kiri saat sedang
olah raga. Pemeriksaan fisik dalam batas normal HR naik. Pada pemeriksaan EKG dijumpai
kelainan dan menunjukkan adanya AMI. Melihat hal tersebut dokter memberikan tablt
Cedocard ® dan diberikan sub lingual..
Tak lama kemudian nyeri dirasakan berkurang dan makin membaik.
Tablet diberikan : sub-lingual, mengapa dan apa tujuannya ?
Mengapa tidak diberikan per oral ?
Karena lebih mudah di absorbsi & langsung masuk ke vaskularisasi & Jika oral rawan
rusak oleh asam lambung
6 tahapan “ the process of rational pharmacotherapy” :
1. Define the patient’s problem
2. The therapeutic objective (what do you want to achieve with the treatment ?)
3. Verify the suitability of your p-treatment (based on safety and effectiveness)
4. Start the treatment (non – and/or pharmacotherapy)
5. Give information, instruction and warnings
6. Monitor – evaluation the treatment.
FARMAKOKINETIK (A-D-M-E (Absorption , Distribution, Metabolism, Excretion)
Apa yang dikerjakan tubuh kita terhadap obat
ABSORPSI
Perjalanan obat mulai dari masuknya obat dari tempat yang di berikan sampai kepada
sirkulasi PROSES = Menembus bermacam – macam membran sel (contoh: mukosa usus)
hingga ke site of action
Kecepatan dan banyak obat / substansi yang diabsorpsi tergantung dari cara pemberian
( route of administration ) :
oral ( enteral )
parenteral : injection
inhalation
transdermal
transmucosal
topical
1) ENTERAL (ORAL)
Absorbsi per oral bergantung pada :
o Waktu pelarutannya (Dissoultion Time)
o Formulasi : (asam / lepas lambat / faktor penyerapan)
o Ukuran partikel
o Kelarutan dalam lemak (makin larut makin mudah)
o Derajat ionisasi
o Permukaan (Area) dan Vaskularisasi
o Motilitas Gastrointestinal
o Ada/ Tidaknya makanan dalam GIT (Antibiotik lebih baik diberikan sebelum
makan)
o Penyakit (terutama penyakitdi GIT)
o Metabolisme(metabolisme pertama ketika masuk (first-pass metabolism)
2) PARENTERAL
Rute I.V (Reabsorbsi sangan minim
(lansung tersirkulasi) lebih cepat dari
metode lain terlebih metode PER ORAL
.
Tlag = obat tersirkulasi
Tmax = mencapai konsentrasi maksimal
AUC = Area under Curve
I.V = Luas area yang dibawah kurva
T ½ = Konsentrasi obat tinggal setengah
Intramuscular Injection :
Obat harus larut dalam cairan
Absorbsi melalui membrane kapiler
Tergantung pada vasa dilokasi, makin banyak vaskularisasi absorbsi makin cepat.
Obat yang larut dalam lemak absorpsi lebih cepat
Injeksi sub-cutan
Absorbsi lebih lambat, derajat absorpsi lebih teratur
Injeksi intra-kutan
Tes alergi,
Inhalasi
Absorpsi melalui epitel sal nafas, obat yang larut dalam lipid
Topical / Transdermal
Obat yang kelarutan dalam lipid nya sangat tinggi. (eg : nitroglycerin) absorpsi
sangat lambat.
DISTRIBUSI
o Bebas
o Terikat
Obat bersifat asam Terikatdengan albumin
Obat bersifat basa Terikat dengan Glikoprotein
- High bound (susah lepas pada protein)
- Low bound (mudah lepas pada protein) Lebih bisa memberi efek
Contoh : Interaksi phenylbutaone dan warfarin melepas reaksi warfarin over dosage
inoksikasi (mempermudah pendarahan)
METABOLISME (Biotransformation)
Setiap substansi asing (termasuk obat) bila masuk kedalam tubuh akan mengalami
proses biokimiawi inaktivasi & eliminasi. Merupakan mekanisme pertahanan tubuh.
Proses merubah menjadi lebih polar; larut dalam air sehingga mudah diekskresikan dari
tubuh.
EKSKRESI
- Obat di ekskresiakan keluar dari tubuh :
o Bentuk METABOLIT yang larut dalam air
o Dalam bentuk utuhtanpa metabolisme
- Organ ekskretor : ginjal
gastrointestinal
sistem hepato-bilier
paru-paru
saliva, keringat, asi (relatif kecil)
Renalexcretion :
Ginjal sebagai oran ekskresi :
3 proses : FILTRASI GLOMERULER :
-konsentrasi obat bebas di plasma
-berat molekul obat/metabolit
(terionisasi dan BM rendah mudah filtrasi)
ACTIVE TUBULAR SECRETION
-sekresi di tubulus kontortus proximalis
-obat yang bersifat asam atau basa dapat disekresikan.
PASSIVE TUBULAR REABSORPTION
-tergantung pada konsentrasi obat
-kelarutan dalam lemak; kelarutan tinggi reabsorpsi kuat-ekskresi
lambat.
-pH (obat asam, pada urine yg basa, ekskresi mudah dan sebaliknya.
(pada terapi keracunan)
PULMONARY EXCRETION.
Organ eliminator untuk obat yang berbentuk : GAS atau Cairan yang VOLATILE
(obat General Anestesi; alkohol.)
Tergantung pada derajat respirasi dan aliran darah dari dan ke paru.
Cara ini dipakai untuk uji mabuk-alkohol pengendara mobil yang minum alkohol.
ROUTE EXCRETION LAINNYA