Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Pendamping:
dr. Mahlidayani
2.1.1. Pengertian
dari produk atau pelayanan yang diterima. Dengan demikian kepuasan terjadi
karena penilaian terhadap manfaat serta kenikmatan yang diperoleh lebih dari yang
membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan (pelayanan yang diterima
dan dirasakan) dengan yang diharapkan (Sari, 2008). Sedangkan Kepuasan pasien
adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan
kesehatan dan merupakan suatu ukuran mutu pelayanan kepuasan pelanggan yang
pelanggan dari waktu ke waktu akan meningkat, begitu pula tuntutannya akan mutu
kesehatan dan suatu perubahan dari sistem layanan kesehatan yang ingin dilakukan
tidak mungkin tepat sasaran dan berhasil tanpa melakukan pengukuran kepuasan
pasien. Karena hasil mengukuran kepuasan pasien akan digunakan sebagai dasar
digunakan untuk mengukur kepuasan pasien itu harus handal dan dapat dipercaya
(Pohan, 2007).
Pengukuran kepuasan pasien pada fasilitas layanan kesehatan tidak mudah,
karena layanan kesehatan tidak mengalami semua perlakuan yang dialami oleh
pasar bias. Dalam layanan kesehatan, pilihan-pilihan yang ekonomis tidak jelas.
Pasien tidak mungkin atau sulit mengetahui apakah layanan kesehatan yang
didapatnya optimal atau tidak. Apabila fasilitas layanan kesehatan (Puskesmas dan
Rumah Sakit) dianggap sebagai produsen suatu layanan kesehatan, akan dijumpai
suatu rentetan dari struktur dan proses. Di dalam struktur terdapat gedung,
lain- lain. Proses akan menyangkut penyelenggaraan layanan kesehatan itu sendiri.
Rentetan dari struktur dan proses tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :
Akses Fisik, ekonomi
& budaya, bahasa,
istilah dimengerti
pasien
Kepuasan terhadap akses layanan kesehatan akan dinyatakan oleh sikap dan
pengetahuan tentang :
a. Sejauh mana layanan kesehatan itu tersedia pada waktu dan tempat saat
dibutuhkan.
terhadap :
manusia.
penilaian pasien
d. Persepsi tentang perhatian dan kepedulian dokter dan atau profesi layanan
kesehatan lain
1. Kesembuhan.
2. Ketersediaan obat.
4. Kebersihan.
5. Mendapat informasi yang menyeluruh.
1. Petugas kantor penerima pasien rawat inap melayani dengan sopan, ramah
dan tanggap.
3. Kursi untuk pasien dan keluarga yang sedang menunggu giliran layanan
5. Perawat instalasi rawat inap melayani dengan sopan, ramah dan tanggap.
6. Tempat tidur telah dipersiapkan dalam keadaan rapi, bersih dan siap pakai.
13. Penampilan perawat yang bertugas rapi dan bersih serta bersikap mau
menolong
16. Perawat berupaya menjaga privasi pasien selama berada dalam instalasi
rawat inap.
18. Perawat menanyakan tentang kecukupan dan rasa makanan pasien serta
19. Dokter mengunjungi instalasi rawat inap dua kali sehari dan
20. Perawat melaporkan segala detail perubahan pasien kepada dokter sewaktu
melakukan kunjungan.
25. Dokter jaga tersedia selama 24 jam dan dokter yang menangani pasien
selalu on call.
upaya kesehatan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya preventif dan
wilayah kerjanya.
kesehatan bermutu.
Sesuai dengan keputusan menteri kesehatan No. 128 Tahun 2004 tentang
dua tingkatan yaitu rujukan kesehatan dan rujukan medik. Rujukan kesehatan
medik adalah rujukan yang dikaitkan dengan upaya penyembuhan penyakit serta
pemulihan kesehatan.
upaya kesehatan melalui pembentukan unit Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),
Sekolah (UKS), gigi dan jiwa. Upaya peningkatan kesehatan juga dilakukan
sektor kesehatan di era desentralisasi ini, Depkes Pusat sudah menetapkan visi dan
dikembangkan secara bertahap dalam visi puskesmas. Ada tiga misi yang harus
sehat dan membentuk prilaku sehat masyarakat. Dengan kondisi seperti itu,
dan staff inti puskesmas harus dilatih secara khusus untuk melakukan advokasi
Masyarakat dan keluarga perlu di didik oleh staf puskesmas tentang perilaku
hidup sehat sehingga mereka lebih peka dengan masalah kesehatan yang
Masyarakat (PKM) dan konseling perlu lebih digalakkan oleh staff puskesmas
masyarakat.
3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu
28. Dokter jaga tersedia selama 24 jam dan dokter yang menangani