You are on page 1of 20

MINI-CX STASE ILMU ANAK

“DELAY SPEECH”

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kepaniteraan Klinik

di Bagian Ilmu Anak RS Bethesda pada Program Pendidikan Dokter TahapnProfesi

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana

Disusun Oleh:
Ni Putu Selly Octaviani Wahyudi
42170138

Pembimbing
dr. Margareta Yuliani, Sp.A

BAGIAN ILMU ANAK RS BETHESDA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
YOGYAKARTA
2017
BAB I

KASUS

A. IDENTITAS ORANG TUA


IBU
 Nama : Boyatin
 Usia : 29 tahun
 Pekerjaan : Pedagang
Ayah
 Nama : Muslim
 Usia : 34 tahun
 Pekerjaan : Pedagang
B. IDENTITAS PASIEN
 Nama : An. L
 Tanggal Lahir : 06 Desember 2015
 Usia : 3 tahun 5 bulan
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Pacitan
 No. RM : 01-17-XX-XX
 Tanggal Kunjung RS : 14 Mei 2018

C. ANAMNESIS
Alloanamnesis (yang dilakukan dengan Ibu Pasien) pada hari Senin, 14
Mei 2018 pukul 11.00 di poliklinik anak RSB.
1. Keluhan Utama
Belum bisa berbicara
2. Riwayat Penyakit Sekarang
 2 tahun SMRS ( tahun 2016)
Orang tua pasien mulai menyadari pasien belum bisa
mengucapkan kata-kata sederhana seperti mama-papa secara
spesifik, tidak seperti anak-anak seusianya. Orang tua juga mulai
menyadari pasien tidak memberi respons ketika dipanggil
namanya, namun karena pasien baru berusia 1 tahun, maka orang
tua masih menganggap wajar hal tersebut.
 1 tahun SMRS ( Tahun 2017)
Orang tua mengatakan pasien masih belum bisa berbicara
dan tidak respons ketika di panggil sama seperti satu tahun yang
lalu. Orang tua pasien memeriksakan pasien ke dokter spesialis
THT untuk memastikan gangguan pendengaran pasien. Oleh
dokter spesialis THT, anak disarankan untuk konsultasi dan
melakukan pemeriksaan lanjutan ke dokter spesialis anak di RSB.
 HMRS (14 Mei 2018)
Orang tua pasien datang ke poliklinik anak RSB dengan
keluhan bahwa anaknya belum dapat berbicara seperti anak
seusianya. Pasien berusia 3 tahun 5 bulan tetapi hanya mampu
mengerang, menjerit dan tertawa tanpa mengeluarkan kata-kata
yang jelas. Pasien lebih sering mengoceh ma...ma...ma... yang tidak
spesifik.
Selain selain itu pasien juga tidak respons ketika dipanggil,
pasien menoleh hanya saat di sentuh. Menurut orang tua, pasien
tidak bisa memahami perintah sederhana secara verbal, namun
mengerti ketika diperintahkan menggunakan isyarat. Pasien tidak
pernah mengeluhkan nyeri telinga, keluar cairan dari telinga,
trauma pada telinga maupun riwayat benda asing pada telinga.
Demam (-), batuk (-), pilek (-), sesak (-), muntah (-), BAB & BAK
tidak ada keluhan. Nafsu makan baik.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

o Riwayat keluhan serupa : (-)


o Riwayat batuk pilek : (+) 2 tahun yang lalu
o Riwayat Kejang Demam : (+)1x pada usia 2 tahun, sebanyak
1x.
o Riwayat asma : (-)
o Riwayat trauma : (+) jatuh dari tempat tidur 2x pada
usia 8 bulan.
o Riwayat TBC anak : (-)
o Riwayat operasi : (-)
o Riwayat mondok :(+) 1x saat kejang demam tahun
2017.
o Riwayat alergi :
o Alergi Makanan : (-)
o Alergi debu : (-)
o Alergi dingin : (-)
o Alergi obat : (-)

d. Riwayat Penyakit Keluarga dan Sosial

o Riwayat penyakit serupa di keluarga: (+) saudara nenek dari


ayah pasien
o Riwayat kejang demam : (+) ayah pasien
o Riwayat Asma : (+) ayah pasien
o Riwayat TB : (-)
o Riwayat hipertensi : (-)
o Riwayat DM : (-)
o Riwayat Penyakit Ginjal : (-)
o Riwayat Penyakit Jantung : (-)

e. Riwayat Alergi Keluarga


 Alergi debu : (+) ibu pasien
 Alergi dingin : (+) ibu pasien
 Alergi obat : (-)
f. GENOGRAM
G. Riwayat Pengobatan
 Os tidak mengkonsumsi obat rutin jangka panjang untuk suatu
penyakit.

f. Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien adalah anak ke 2 dari 2 bersaudara. Ayah dan ibu pasien
bekerja sebagai pedagang di pasar. Biaya pengobatan pribadi (tidak
memiliki BPJS).
Kesan: Keadaan sosial ekonomi kurang.
g. Life Style
1. Aktivitas sehari – hari :
2. Pasien merupakan anak yang sangat aktif, Kegiatan sehari-hari
pasien bemain bersama kakak dan tetangga. Pasien tinggal
bersama ibu, ayah dan 1 saudara laki-laki.
3. Pola makan dan minum :
 Frekuensi makan minum : makan teratur ( 3 kali sehari ),
minum air putih cukup dan tidak minum susu formula.
 Jenis makanan : nasi, sayur, tahu, tempe, telur
daging ayam, ikan dan suka jajanan disekolahan maupun di
rumah.

i. Riwayat Kehamilan dan Persalinan


 Antenatal care:
o Saat hamil usia ibu 26 tahun
o Perawatan ANC  Ibu pasien kontrol rutin ke bidan sampai
bayi lahir (usia kehamilan 0-12 minggu sebanyak 1x, usia
kehamilan 13-27 minggu sebanyak 1x, dan 28 - 38 minggu
sebanyak 2x).
o Riwayat sakit saat hamil  Riwayat ibu muntah berlebih (-),
riwayat jatuh saat kehamilan (-), riwayat hipertensi (-), diabetes
(-), bengkak saat kehamilan (-)
o Vaksin TT (-)
 Natal care:
o Penolong kelahiran : bidan
o Cara Persalinan : pervaginam, usia kehamilan 39 minggu.
o Keadaan bayi : Sehat, kulit kemerahan, menangis kuat,
gerak aktif, air ketuban jernih.
o BBL : 2500 gr
o PB : 48 cm
 Post natal care
o Pasien rutin kontrol ke posyandu dan puskesmas untuk imunisasi
setiap bulan.

Kesan : Riwayat ANC baik, neonatal aterm dan persalinan


pervaginam tanpa penyulit.

j. Riwayat Menyusui dan Pemberian MPASI


a. Usia 0 – 6 bulan  ASI Eksklusif
b. Usia 6 – 2 tahun  ASI dan MPASI
c. Usia 2 tahun – sekarang  Berhenti ASI, Minum susu formula
(-) dan diberi makanan padat.
Kesan : Pemberian ASI pada anak dilakukan secara eksklusif dan
MPASI sesuai usia.

k. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Anak


 Pertumbuhan
BB lahir : 2500 gram
TB lahir : 48 cm
BB sekarang : 11 kg
TB sekarang : 89 cm
BB / (TB)2 = 11/ (0.89)2 = 13.88
Berat badan anak termasuk ideal

BMI untuk usia

Kesan: Titik berada pada garis antara -1 dan -2, menunjukkan IMT terhadap
usia adalah normal.
Tinggi Badan untuk Usia

Kesan: Ttitk berada diantara garis -2 sampai -3, menunjukkan bahwa


tinggi terhadap usia adalah normal
Berat Badan untuk Usia

Kesan: Titik berada diantara garis -2 sampai -3, menunjukkan berat badan
untuk usia adalah normal
Kesan: titik berada di antara garis -1 dan -2, menunjukkan bahwa berat
badan terhadap tinggi badan adalah normal
Perkembangan

Bulan Motorik kasar Motorik halus Bahasa Sosial


1 Menggerakan menoleh ke kanan Mengeluarkan Mampu
tangan dan kaki dan kiri suara tersenyum,
menatap ke ibu
3 Mengangkat menoleh ke kanan Menoleh ke Membalas
kepala tegak dan kiri, Mampu arah suara (-) tersenyum ketika
ketika tengkurap memegang benda diajak berbicara
(-)  bulan ke (-)
6Bulan
6 Duduk tanpa Meraih benda yang Menirukan Memasukan
berpegangan (-) ada didekatnya, bunyi (-) benda ke mulut
menggenggam
mainan
9 Berdiri Memukul mainan Berbicara Melambaikan
berpegangan (-) dengan kedua ma..ma..,pa..pa tangan, bertepuk
 usia 14 bulan tangan (-)  usia 14 tangan
11 Berdiri tanpa Memasukkan Berbicara satu Menunjuk dan
berpegangan (-) mainan ke cangkir kata (mama, meminta,
 usia 19 bulan papa) (-) Bermain dengan
orang lain
15 Berjalan (-)  Mencoret-coret Berbicara 2 kata Minum dari gelas
usia 20 bln (-)
18 Lari, naik tangga Menumpuk 2 Berbicara Memakai sendok
(-) usia 20 mainan beberapa kata menyuapi boneka
bulan (-)
24 Menendang bola Menumpuk 4 Menunjuk Melepaskan dan
mainan gambar memakai pakaian,
menyikat gigi
30 Melompat Menumpuk 4 Menunjuk Mencuci tangan
mainan bagian tubuh (-) dan
mengeringkan
tangan
36 Naik sepeda roda Menggambar garis Menyebutkan Menyebutkan
tiga tegak warna benda (-) nama teman (-)

Kesan : Riwayat perkembangan anak terlambat khususnya pada


motorik kasar, dan berbahasa disimpulkan perkembangan tidak
sesuai usia.

l. Riwayat Imunisasi
Ibu pasien menyatakan sudah membawa anaknya ke posyandu untuk
imunisasi dasar. Namun ibu pasien lupa membawa detail jenis imunisasi,
lengkap atau tidaknya imunisasi & waktu imunisasi, KMS juga tertinggal
di rumah
Kesan: Imunisasi dasar tidak dapat dinilai kelengkapannya.

A. PEMERIKSAAN FISIK
Pasien diperiksa pada tanggal 14 mei 2018 di poliklinik anak RSB.

KeadaanUmum : Baik,
Kesadaran : Compos Mentis
Status Gizi :
 BB : 11 kg
 TB : 89 cm
 Vital Sign
 HR : 120x/mnt,
 Suhu : 36oC
 RR : 18x/mnt
 Status Gizi:
Berdasarkan BMI :

BB / (TB)2 = 11 / (0,89)2

= 13,88

 BB ideal : Rumus Waterlow


=Usia (tahun) x 2 + 8
= 3 x 2 + 8 = 14 kg
 Status Gizi : Rumus Waterlow
BB aktual x 100%
BB baku untuk TB aktual
11 kg x 100% = 79 % (gizi kurang)
14 kg
Kesan: status gizi anak kurang (79%). Normal 90%-110%
STATUS GENERALIS

a. Leher
Pembesaran KGB (-), Pembesaran tiroid (-), nyeri tekan (-)
b. Kepala
 Ukuran Kepala : Normocephali
 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-
),
Mata cowong (+/+), pupil isokor, reflek
cahaya(+/+), gerakan bola mata baik ke
segala arah.
 Hidung : Deformitas (-), discharge (-), nyeri tekan
(-), krepitasi (-), nafas cuping hidung (-)
 Mulut : Sianosis (-), kering (+), faring hiperemis (-
), lidah kotor(-), palatoschisis (-)
 Telinga : Edema (-/-), discharge (-/-), nyeri tekan
mastoid(-/-), kelainan anatomi (-/-), nyeri tekan auricular (-/-)
b. Thoraks
Paru
 Inspeksi : gerakan dada simetris, retraksi interkosta (-
),jejas (-)
 Palpasi : tidak teraba adanya benjolan, nyeri tekan (-
), fremitus taktil D = S, ketinggalan gerak (-), krepitasi (-)
 Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
 Auskultasi : vesikuler (+/+) , rhonki (-/-) , wheezing (-/-
)
Jantung
 Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
 Palpasi : Iktus kordis teraba di SIC 5 linea axillaris
anterior sinistra
 Perkusi : Redup dengan kesan kontur jantung normal.
  Batas atas jantung : SIC II linea
parasternalis sinistra
  Batas jantung kanan : SIC II-IV linea
parasternalis dextra
  Batas jantung kiri : SIC V linea axillaris
anterior
 Auskultasi : Suarajantung S1/S2 normal (reguler), S3 (-) dan
S4 (-)
c. Abdomen
 Inspeksi : perut tampak distensi
 Auskultasi : bising usus (+)
 Perkusi : hipertimpani
 Palpasi : supel, NT (+), hepatomegaly (+), splenomegaly (-
), turgor kulit kurang
c. Ekstremitas

Ekstremitas Superior Inferior


Kekuatan 5/5 5/5

Edema -/- -/-

Rabaan hangat/hangat hangat/hangat

Capillary refill < 2 detik < 2 detik

Petechie - -

d. Pemeriksaan Danver II

B. RESUME
Seorang anak perempuan berusia 3 tahun 5 bulan dibawa orang tua ke
poliklinik anak RSB dengan keluhan belum bisa berbicara dan tidak respons
ketika di panggil. Pasien hanya mampu mengerang, menjerit dan tertawa
tanpa mengeluarkan kata-kata yang jelas. Pasien lebih sering mengoceh
ma..ma...ma.. yang tidak spesifik. Selain itu pasien juga tidak respons ketika
dipanggil, pasien menoleh hanya saat disentuh. Pasien tidak bisa memahami
perintah secara verbal. Pasien tidak pernah mengeluhkan nyeri telinga, keluar
cairan dari telinga, trauma pada telinga maupun riwayat benda asing pada
telinga. Demam (-), batuk (-), pilek (-), sesak (-), muntah (-), BAB & BAK
tidak ada keluhan. Nafsu makan baik. Riwayat sakit serupa (-),Riwayat
Kejang Demam (+)1x pada usia 2 tahun, sebanyak 1x. Riwayat trauma (+)
jatuh dari tempat tidur 2x pada usia 8 bulan. Riwayat penyakit serupa di
keluarga (+) saudara nenek dari ayah pasien. Riwayat pengobatan jangka
panjang (-), riwayat perkembangan anak terlambat khususnya pada domain
motorik kasar dan berbahasa. Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU baik,
compos mentis, HR: 120x/mnt, T: 36C, RR: 18x/mnt, status gizi kurang 79%,
dan status generalis head to toe tidak didapatkan kelainan.

D. DIAGNOSIS BANDING
 Belum berbicara
 Delay speech
 Tuli sensorineural
 Retardasi mental
E. DIAGNOSIS KERJA
Delay speech development

F. PLANNING
 Pemeriksaan Darah Lengkap
 Pemeriksaan CMV, TOXO, Rubella
 Screening kepala
 Konsultasi sp. A
 Konsultasi sp. THT untuk pemeriksaan OAE dan Bera test

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
o Pemeriksaan Darah Lengkap
o Pemeriksaan CMV, TOXO, Rubella

H. TATALAKSANA
Konsultasi ke departemen rehabilitasi medik untuk terapi wicara

I. EDUKASI
a. Asupan cairan dan nutrisi harus cukup
b. Istirahat yang cukup
 Perbaikan pola penyapihan
Hal ini disebabkan karena
(1) tercemarnya makanan dan minuman oleh bakteri,
(2) rendahnya kalori dan protein,
(3) tidak tepatnya pemberian makanan,
(4) kurang sabarnya ibu memberikan makanan secara sedikit-sedikit tetapi
sering

I. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad sanam : ad bonam
Quo ad fungsionam : ad bonam
Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak

Materi Kuliah 13, tanggal 5 Mei 2013

“DENVER DEVELOPMENTAL SCREENING TEST II (DDST II)”

+ PENGERTIAN STIMULASI

Perangsangan dan latihan-latihan terhadap perkembangan anak yang datangnya


dari lingkungan di luar anak

+ TUJUAN

Memantau pertumbuhan dan perkembangan anak mencapai tingkat pertumbuhan


dan perkembangan yang baik dan optimal

+ YANG DAPAT MELAKUKAN STIMULASI

· Bidan

· Perawat

· Dokter

· Psikolog

· Psikiater

· Phyisioterapist

· Guru

· Keluarga

· Sosial worker

+ KEMAMPUAN PERKEMBANGAN YANG DI STIMULSI

a. Personal sosial, kemandirian, dan bergaul

b. Adaptif motorik halus

c. Bahasa,bicara dan kecerdasan

d. Motorik kasar
+ DDST II

o Bukan tes IQ

o Bukan tes diagnostik

o Mudah dan cepat dilakukan

o Dapat diandalkan

o Validasi tinggi

o Berisi 125 item

o Bukan pemeriksaan fisik

o Bukan peramal kemampuan adaptif untuk masa depan

o Membandingkan kemampuan anak seusia

· Kegunaan

a. Menilai perkembangan anak sesuai dengan usia

b. Memantau anak usia 0-6 tahun

c. Monitor anak dengan resiko perkembangan

d. Menjaring anak terhadap adanya kelainan

e. Memastikan apakah anak dengan persangkaan adanya kelainan, benar-


benar ada kelainan

· Cara pemeriksaan DDST II

a. Dilakukan secara kontinue

b. Harus dengan ibu atau pengasuh

c. Anak dan ibu dalam keadaan santai

d. Satu formulir digunakan beberapa kali pada satu pasien

e. Bayi diatas tempat tidur,anak duduk dikursi lengan diatas meja

· Prinsip dalam melakukan DDST II

- Bertahap dan berkelanjutan


- Dimulai dari tahapan perkembangan yang telah dicapai anak

- Alat bantu stimulasi yang sederhana

- Suasana nyaman bervariasi

- Perhatikan gerakan spontan oleh anak

- Dilakukan dengan wajar dan tanpa paksaan,tidak menghukum

- Berikan pujian

- Pada saat test g hanya satu alat

· Alat untuk DDST II

a. Benang sulaman merah

b. Kismis/ permen

c. Kerincingan dengan pegangan

d. Kubus kayu berwarna 8-10 bh

e. Lonceng kecil

f. Botol kaca bening

g. Boneka dan dot kecil

h. Cangkir plastik

i. Pensil warna

j. Kertas dll

· Cara menghitung umur anak

Contoh kasus

o Nanda, dibawa ibunya ke poli tumbang pada tanggal 19 oktober 2009,


tanggal lahir nanda 5 april 2007 hitunglah umur nanda dan gambar garis
umurnya

Jawab

Tgl test 2009 10 19

Tgl lahir 2007 4 5


-------------------------------------------------

Umur anak 2 6 14

· Cara melakukan test DDST II

Ikuti petunjuk yang ada di lembar DDST II, apakah anak bisa melakukan
pada tiap sektor jika lulusmaka tulis P = passed, gagal ( F = fail ) atau jika
anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba tulis No
oportunity = NO, dan jika menolak untuk melakukan tulis R =
Refusal.Kemudian tarik garis berdasarkan umur yang memotong garis
horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST

· Penilaian

ü Interpretasi penilaian tiap item/gugus tugas

o 0 = F (fail / gagal)

o M = R ( refusal / menolak)

o V = P ( pass / lewat )

o No = no oportunity

1. Advance

- Apabila anak dapat melaksanakan tugas pada item di sebelah kanan


garis umur

2. Normal

- Apabila anak gagal/menolak tugas pada item di sebelah kanan garis


umur

- Apabila anak lulus, gagal/menolak tugas dimana garis umur berada


di antara 25-75% (warna putih)

3. Caustion

- Apabila anak gagal/menolak tugas pada item di mana garis umur berada
di antara 75%-90% (warna hijau)

4. Delay

- Apabila anak gagal/menolak tugas pada item yang berada di sebelah kiri
garis umur
5. No oportunity

- Anak mengalami hambatan

- Anak tidak ada kesempatan untuk melakukan ujicoba

- Orang tua melaporkan anak mengalami hambatan

ü Interpretasi hasil keseluruhan ( 4 sektor)

1. Normal

- bila tidak ada delay

- paling banyak 1 (satu) caution

- lakukan ulangan pemeriksaan berikutnya

2. Suspect

- bila di dapatkan 2 (dua) / lebih caution atau bila didapatkan 1 atau lebih
delay

- lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu untuk menghilangkan faktor sesaat
(takut, lelah, sakit dll)

3. Untestable

- bila ada score menolak satu atau lebih item disebelah kiri garis umur

- bila menolak lebih dari satu item pada area 75 % - 90 % (warna hijau)

You might also like