You are on page 1of 8

Arthropoda

Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup
serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan sejenis lainnya. Arthropoda adalah nama
lain hewan berbuku-buku. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan
lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit.
Jumlah spesiesnya yaitu sekitar 900.000 spesies dengan beragam variasi.Jumlah
ini kira-kira 80% dari spesies hewan yang diketahui sekarang. Arthropoda dapat hidup
di air tawar, laut, tanah, dan praktis semua permukaan bumi dipenuhi oleh spesies ini.
Arthropoda mungkin satu-satunya yang dapat hidup di Antartika dan liang-liang batu
terjal di pegunungan yang tinggi. Semua anggota filum ini mempunyai tubuh beruas-
ruas dan kerangka luar yang tersusun dari kitin.
Rongga tubuh utama disebut hemocoel. Hemocoel terdiri dari sejumlah ruangan
kecil yang dipompa oleh jantung. Jantung terletak pada sisi dorsal dari tubuhnya. Sistim
saraf anthropoda seperti pada annellida, terdapat bagian ventral tubuh berbentuk seperti
tangga tali. Arthropoda memiliki lima kelas, diantaranya yaitu : kelas Chilopoda, kelas
Diplopoda, kelas Crustacea, kelas Arachnida, dan kelas Insecta.
Arthropoda berasal dari kata arthron yang berarti ruas, dan podos yang berarti
kaki. Jadi Arthropoda dapat diartikan hewan yang kakinya beruas-ruas. Tubuh beruas-
ruas terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen). Dimana bentuk
tubuh bilateral simetris, triploblastik coelomata, terlindung oleh rangka luar dari kitin.
Arthropoda yang hidup di air bernafas dengan insang, sedangkan yang hidup di darat
bernafas dengan paru-paru buku atau permukaan kulit dan trakea.
Ciri-Ciri Arthropoda
1. Tubuh dan kaki yang beruas-ruas atau berbuku.
2. Tubuh Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut)
yang bersegmen-segmen.
3. Bentuk tubuh simetri bilateral, triploblastik selomata, dan tubuhnya bersegmen.
4. Tubuh ditutupi lapisan kutikula yang merupakan rangka luar (eksosketelon).
Eksoskeleton tersusun dari kitin yang di sekresikan oleh sel kulit. Eksoskeleton
melekat pada kulit membentuk perlindungan tubuh yang kuat.
5. Memiliki organ sensoris yang sudan berkembang, seperti mata, penciuman, serta
antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan pencium.
6. System Saraf tangga tali yang disebut ganglia. Ganglia berfungsi sebagai pusat
refleks dan pengendalian berbagai kegiatan.
7. Sistem peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah terbuka yang tidak
memiliki kapiler darah.

Alat pencernaan makanan lengkap terdiri atas mulut, kerongkongan usus, dan anus.

Anatomi Arthropoda
Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariasi. Pada tiap
segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki yang beruas. Segmen bergabung
membentuk bagian tubuh, yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut). Ciri
lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang membentuk rangka luar
(eksoskeleton). Eksoskeleton tersusun dari kitin yang disekresikan oleh sel kulit.
Eksoskeleton melekat pada kulit membentuk perlindungan tubuh yang kuat.

Eksoskeleton terdiri dari lempengan-lempengan yang dihubungkan oleh ligamen


yang fleksibel dan lunak. Eksoskeleton tidak dapat membesar mengikuti pertumbuhan
tubuh. Oleh karena itu, tahap pertumbuhan Arthropoda selalu diikuti dengan
pengelupasan eksoskeleton lama dan pembentukan eksoskeleton baru. Tahap pelepasan
eksoskeleton disebut dengan molting atau ekdisis. Hewan yang biasanya melakukan
ekdisis misalnya kepiting, udang, dan laba-laba.

Sistem saraf Arthropoda berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang
berada disepanjang sisi ventral tubuhnya. Pada berbagai otempat disegmen tubuh, ada
pembesaran saraf tangga tali yang disebut ganglia. Ganglia berfungsi sebagai pusat
refleks dan pengendalian berbagai kegiatan. Ganglia bagian anterior yang lebih besar
berfungsi sebagai otak.

Sistem pencernaan Arthropoda terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan
anus. Mulutnya dilangkapi dengan berbagai alat tambahan yang beragam, misalnya
mandibula dan maksila pada belalang.

Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, atau paru-paru buku. Sisa


metabolisme berupa cairan dikeluarkan oleh organ ekskresi yang disebut saluran/tubula
Malpighi, kelenjar ekskresi, atau keduanya. Sistem sirkulasi Arthropoda bersifat terbuka.
Sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh darah pendek, dan ruang disekitar organ
tubuh yang disebut sinus atau hemosol. Darah Arthropoda disebut juga hemolimfa.

Morfologi Arthropoda
Kulit terdiri dari zat kitin dan zat kapur yang berfungsi sebagai eksoskeleton.
Pada bagian kepala dan dada terdapat lapisan kulit yang keras, disebut karapaks.
Memilki dua pasang antena. Pada umumnya, memiliki satu pasang kaki pada setiap
ruas tubuh. Pada udang dan kepiting terdapat lima pasang kaki jalan. Bernafas dengan
insang dan ada juga yang yang menggunakan permukaan tubuhnya. Alat ekskresi
berupa sepasang badan yang disebut greenland (kelenjar hijau), terletak pada bagian
ventral dari cefalotoraks di depan esofagus. Bereproduksi secara kawin, jenis kelamun
terpisah. Sistem saraf berupa tangga tali. Alat pencernaan dilengkapi dengan mulut,
esofagus, lambung, usus dan anus. Sistem peredaran darah terbuka.
Beberapa macam tipe mulut pada serangga adalah sebagai berikut:
1) Tipe mulut menggigit dan menusuk
2) mulut mengisap
3) Tipe mulut Menggigit dan menjilat
4) Tipe mulut menggigit
Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki. Sayap terletak pada segmen kedua
dan ketiga dada. Pada bagian perut terdapat lebih kurang sebelas segmen. Segmen
terakhir bermodifikasi menjadi alat genital. Alat pencernaan memanjang, mulai dari
mulut samapai anus. Sistem peredaran darahnya terbuaka.
Serangga bernafas dengan trakea, yaitu berupa berupa saluran bercabang-
cabang sampai pada semua bagin tubuh bagian dalam. Alat eksresi terdiri ats dua atau
lebih pembuluh, disebut pembuluh malpighi. Sistem saraf tangga tali, terdiri atas berupa
ganglion pada tiap-tiap ruas. Indera penglihatan berupa mata-mata majemuk yang
tersusun atas omatidia dan mata tunggal yang disebut oselus. Pada antena terdapat
indera pembau yang disebut komoreseptor. Jenis kelamin pada hewan anggota filum
ini adalah terpisah, yaitu jantan dan betina.

Habitat Arthropoda
Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas. Ada yang di laut, peariran tawar,
gurun pasir, dan padang rumput. Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang
hidup bebas, parasit, komensa, atau simbiotik. Dilingkungan kita, sering dijumpai
kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan
lebah.

Trilobite
• Termasuk dalam Subfilum Trilobitomorpha, kelas Trilobita.

• Nama Trilobita berasal dari kenampakan binatang tersebut yang khas, yaitu terdiri dari
tiga bagian (three lobes) yaitu kepala (cephalon), thorax (dada/perut) dan pygidium
(ekor).

• Disamping itu, ke arah lateralnya, tubuh trilobita juga terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
bagian tengah (central/axial lobe) dan bagian pinggir di kedua sisinya(lateral lobes).

• Tubuh binatang ini terbungkus rangka luar (exoskeleton) yang tersusun oleh senyawa
khitinan.

• Ruas-ruas tubuhnya sangat lentur sehingga bisa digulung seperti bola.

• Seperti anggota Arthropoda yang lain, pertumbuhan Trilobita dilakukan dengan jalan
berganti rangka (molting).

• Mulai muncul pada awal Cambrian (diwakili oleh golongan Olenellus), berkembang
pesat pada Jaman Cambrian- Ordovician, kemudian menyusut pada Silur dan punah
sama sekali pada akhir Perm.
• Trilobita menjalani seluruh kehidupannya di dasar laut, sering membuat lubang dan
melata ke tempat lain sehingga sering meninggalkan fosil jejak berupa burrow dan trail.

• Fosil Trilobita sering dijumpai bersama dengan koral, crinoid, brachiopoda dan
cephalpoda, sehingga ditafsirkan tempat hidupnya di laut dangkal.

Bagian-bagian trilobite

Terminologi
Bagian Exskeleton
exoskeleton terdiri dari kalsit dan kalsium fosfat mineral dalam kisi-kisi protein
kitin yang menutupi permukaan atas (dorsal) dari trilobite dan meringkuk di sekeliling
tepi lebih rendah untuk menghasilkan pinggiran kecil yang disebut doublure. Tiga khas
(bagian) : cephalon (kepala); dada (tubuh) dan pygidium (ekor). Selama molting,
exoskeleton umumnya perpecahan di antara kepala dan dada, itulah sebabnya mengapa
begitu banyak trilobite fosil kehilangan satu atau yang lain. Dalam kebanyakan kelompok
jahitan di wajah cephalon membantu memfasilitasi molting. Serupa dengan lobster &
kepiting, trilobita akan secara fisik "tumbuh" antara panggung dan berganti bulu
pengerasan exoskeleton baru

Bagian Chepalon

Bagian Thorax (dada)


Thorax adalah serangkaian diartikulasikan segmen yang terletak antara
cephalon dan pygidium. Jumlah segmen bervariasi antara 2 dan 61 dengan kebanyakan
spesies dalam rentang 2-16. Setiap segmen terdiri dari cincin aksial pusat dan plurae
luar yang melindungi anggota badan dan insang. Apodemes adalah proyeksi bulat pada
permukaan ventral exoskeleton yang paling melekat otot-otot kaki, walaupun beberapa
otot-otot kaki yang melekat langsung ke exoskeleton. Membedakan mana thorax
berakhir dan mulai terdapat pygidium.
Bagian Pygisidium (bawah/ekor)
• Pygidium dibentuk dari sejumlah segmen dan telson digabungkan bersama.

• Segmen dalam pygidium serupa dengan segmen toraks (biramous bantalan kaki), tetapi,
tidak diartikulasikan.

• Trilobita dapat digambarkan berdasarkan pydigium yang micropygous (pydigium lebih


kecil dari cephalon), isopygous (pydigium sama dalam ukuran cephalon), atau
macropygous (pydigium lebih besar dari cephalon).
REFRENSI :
 https://www.trilobites.info/
 http://www.geologypage.com/2013/11/trilobite.html
 https://www.fossilera.com/pages/about-trilobites
 https://www.fossils-facts-and-finds.com/

You might also like