Professional Documents
Culture Documents
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu mengenali gejala dan tanda klinik (termasuk gejala dini) yang khas
untuk miastenia gravis.
2. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik secara efektif.
3. Mahasiswa mampu menunjukkan kemampuan dalam pendekatan diagnostik
4. Mahasiswa mampu menunjukkan kecakapan dalam hal penalaran klinik.
5. Mahasiswa mampu membuat keputusan diagnostik dan terapetik yang tepat
ALGORITMA KASUS
a. Pengertian
b. Anamnesis
Miastenia Gravis dapat menyerang otot volunter, yaitu otot yang mengontrol mata dan
pergerakannya, ekspresi wajah, dan otot untuk menelan. Oleh karena itu dapat ditemui gejala,
seperti kelemahan otot mata yang dapat menyebabkan ptosis dan diplopia, kesulitan menelan,
dan bicara pelo. Selain itu, dapat juga menyebabkan kelemahan pada tangan, kaki, dan leher.
Bila penyakit ini sudah mencapai tahap yang parah, dapat mengenai otot-otot pernapasan.
c. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan neurologis dapat dijumpai ptosis dan diplopia pada pemeriksaan mata, paresis
pada tangan dan kaki, disartria, dan disfagia.
e. Diagnosis Banding : Guiilain Barre Syndrome
f. Pemeriksaan Penunjang
Elektrodiagnostik
Repetitive Nerve Stimulation (RNS)
SingleFiber Electromyography (SFEMG)
g. Tatalaksana
Plasma Exchange (PE)
DAFTAR TILIK
1. Godoy DA, Mello LJ, Massoti L, Napoli MD, 2013, The Myasthenic
Patient in Crisis: An Update of The Management in The
Neurointensive Care Unit, Aq Neuropsiquatr, 71(19):627-639