You are on page 1of 12

LAPORAN PENDAHULUAN

MANAJEMEN KEPERAWATAN

PERAN: KEPALA RUANGAN

A. Pengertian
Kepala ruangann atau seorang perawat manajer pemula adalah seorang perawat yang
bertugas sebagai kepala di unit pelayanan perawatan terdepan yang langsung
berhadapan dengan pasien, dimana dalam melaksanakan tugasnya menggunakan gaya
kepemimpinan dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen keperawatan agar
menghasilkan mutu pelayanan keperawatan yang tinggi. (Kurniadi, 2013)

kepalaruangan sebagai suatu proses kegiatan dalam upaya meningkatkan kemampuan


dan keterampilan tenaga pelaksana program, sehingga program itu dapat terlaksana
sesuai dengan proses dan hasil yang diharapkan. Kepala ruangan melakukan kegiatan
pengawasaan dan pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan mencangkup
masalah pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan dan peralatan agar pasien
mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat (Nursalam, 2011)

B. Fungsi Kepala Ruangan


1. Perencanaan
Perencanaan seharusnya menjadi tanggung jawab kepala ruangan pada
tahap perencanaan, tugas bagian perencanaan ialah:
a. Menunjuk ketua timuntuk bertugas di ruangan masing-masing
b. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya
c. Mengindentifikasi tingkat ketergantungan pasien
d. Mengindentifikasi jumlah perawat yanga dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan
kebutuhan klien bersama ketua tim, serta mengatur penugasan/penjadwalan
e. Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan
f. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan
medis yang dilakukan, program pengobatan, dan mendiskusikan dengan
dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien
g. Membantu mengembangkan niat untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan
diri
h. Membantu membimbing peserta didik keperawatan
i. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit

1. Pengorganisasian
Tahap pengorganisasian dalam melaksanakan tugas meliputi:
a. Merumuskan metode penugasan yang digunakan
b. Merumuskan tujuan metode penugasan
c. Membuat rentang kendali kepala ruangan yang membawahi dua ketua tim dan
ketua tim yang membawahi 2-3 perawat
d. Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas
e. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan
f. Mengatur dan megendalikan situasi tempat praktik
g. Mendelegasikan tugas saat tidak berada di tempat kepada ketua tim
h. Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus administrasi pasien
i. Mengidentifikasi masalah dan cara penanganan.

2. Pengarahan
Tahap Pengarahan meliputi:
a. Memberi pengarahan, melatih, dan membimbing tentang penugasan kepada
ketua tim
b. Memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan baik
c. Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
d. Menginformasikan hal-hal yuang dianggap penting dan berhubungan dengan
asuhan keperawatan pasien
e. meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain.

3. Pengawasan
Pengawasan adalah suatu proses untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan
atau pekerjaan sesuai dengan rencana, pedoman, ketentuan, kebijakan, tujuan, dan
sasaran yang sudah ditentukan sebelumnya. Fungsi pengawasan adalah kegiatan
mencegah atau memperbaiki kesalahan, penyimpangan dan ketidaksesuaian yang
dapat mengakibatkan tujuan atau sasaran organisasi tidak tercapai dengan baik,
karena pelaksanaan pekerjaan atau kegiatan tidak efisien dan efektif (Suarli,
2009).
Pengawasan terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Melalui komunikasi
Mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim maupun pelaksana
mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien

b. Melalui supervisi
Supervisi dapat dilakukan dengan cara:
1) Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri, atau melalui
laporan lansung secara lisan dan memperbaiki/mengawasi
kelemahankelemahan yang ada saat itu juga,
2) Pengawasan tidak langsung, yaitu mengecek daftar hadir ketua tim,
membaca, dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat
selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan (didokumentasikan),
selain itu mendengar laporan ketua tim tentang pelaksanaan tugas,
3) Evaluasi, yaitu mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan
dengan rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim

C. Tugas Kepala Ruangan


1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi:
a. Melaksanakan jumlah dan kategori tenaga serta tenaga lain sesuai kebutuhan.
b. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan
c. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/ asuhan Keperawatan yang
akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.

2. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan, meliputi:


a. Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruang rawat.
b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain sesuai
dengan kebutuhan dan ketentuan/ peraturan yang berlaku (Bulanan,Mingguan,
harian).
c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan satu atau tenaga
lain yang bekerja di ruang rawat.
d. Memberi pengarahan dan motivasi kepada perawatan untuk melaksanakan
asuhan keperawatan sesuai standart.
e. Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama dengan
pihak yang terlibat dalam pelayanan ruang rawat.
f. Mengenal jenis dan kegunaan barang peralatan serta mengusahakan
pengadaan sesuai kebutuhan pasien agar pelayanan optimal.
g. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, dan bahan lain yang
diperlukan di ruang rawat.
h. Pelindung dan advocat klien
Perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan
mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungi
klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan
diagnostik atau pengobatan.Dalam menjalankan perannya sebagai advocath,
perawat melindungi hak klien sebagai manusia dan secara hukutn, serta
membantu klien dalam menyatakan hak-haknya dibutuhkan.
i. Manajer kasus
Perawat mengoordinasikan aktivitas anggota tim kesehatan lain, misalnya ahli
gizi dan ahli terafi fisik, ketika mengatur kelompok yang memberikan
perawatan pada klien, Selain itu perawat juga mengatur waktu kerja dan
sumber yang tersedia di tempat kerja.
j. Rehabilitator
Merupakan proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi maksimal
setelah sakit,kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidak berdayaan
lainnya, sering kali klien mengalami gangguan fisik dan emosi yang
mengubah kehidupan mereka dan perawat membantu klien beradaptasi
semaksimal mungkin dengan keadaan tersebut.
k. Pemberi kenyamanan.
Merawat klien sebagai seorang manusia, merupakan peran tradisional dan
historis dalam keperawatan dan telah berkembang sebagai sesuatu peran yang
penting dimana perawat melakukan peran baru. Selama melakukan tindakan
keperawatan, perawat dapat memberikan kenyamanan dengan
mendemonstrasikan perawatan kepada klien sebagai invidu yang memiliki
perasaan dan kebutuhan yang unik.
l. Komunikator
Peran sebagai komunikator merupakan pusat dari seluruh peran perawat yang
lain, Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antara
sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan
komunikasi
m. Penyuluhan
Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data - data
tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan
diri, menilai apakah klien memahami hal-hal yang dijelaskan dan
mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran.
LAPORAN PENDAHULUAN

MANAJEMEN KEPERAWATAN

PERAN: KEPALA TIM

A. Pengertian
Ketua tim adalah seorang perawat yang bertugas yang mengepalai sekelompok tenaga
keperawatan dalam melaksanakn asuhan keperawatan diruang rawat dan bertanggung
jawab langsung kepada karu.
B. Peran sebagai ketua tim
1. Fungsi:
a. Membuat perencanaan berdasarkan tugas dan kewenangannya yang
didelegasikan oleh kepala ruangan.
b. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi kinerja anggota tim/pelaksana.
c. Mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai kebutuhan pasien.
d. Mengembangkan kemampuan anggota tim/pelaksana.
e. Menyelenggarakan konferensi
2. Uraian Tugas :
a. Perencanaan
1) Mengikuti serah terima pasien dari shift sebelumnya bersama kepala
ruangan.
2) Bersama kepala ruangan melakukan pembagian tugas untuk anggota
tim/pelaksana.
3) Menyusun rencana asuhan keperawatan.
4) Menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan keperawatan.
5) Memberi pertolongan segera pada pasien dengan masalah kedaruratan.
6) Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan.
7) Mengorientasikan pasien baru.
8) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

b. Pengorganisasian dan ketenagaan


1) Merumuskan tujuan dari metode penugasan keperawatan tim.
2) Bersama kepala ruangan membuat rincian tugas untuk anggota
tim/pelaksana sesuai dengan perencanaan terhadap pasien yang menjadi
tanggung jawabnya dalam pemberian asuhan keperawatan.
3) Melakukan pembagian kerja anggota tim/ pelaksana sesuai dengan tingkat
ketergantungan pasien.
4) Melakukan koordinasi pekerjaan dengan tim kesehatan lain.
5) Mengatur waktu istirahat untuk anggota tim/ pelaksana.
6) Mendelegasikan tugas pelaksanaan proses keperawatan kepada anggota
tim/pelaksana.
7) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.

c. Pengarahan
1) Memberi pengarahan tentang tugas setiap anggota tim/ pelaksana.
2) Memberikan informasi kepada anggota tim/ pelaksana yang berhubungan
dengan asuhan keperawatan.
3) Melakukan bimbingan kepada anggota tim/ pelaksana yang berhubungan
dengan asuhan keperawatan.
4) Memberi pujian kepada anggota tim/ pelaksana yang melaksanakan
tugasnya dengan baik, tepat waktu, berdasarkan prinsip, rasional dan
kebutuhan pasien.
5) Memberi teguran kepada anggota tim/pelaksana yang melalaikan tugas
atau membuat kesalahan.
6) Memberi motivasi kepada anggota tim/pelaksana.
7) Melibatkan anggota tim/ pelaksana dari awal sampai dengan akhir
kegiatan.
8) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.

d. Pengawasan
1) Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
anggota tim/ pelaksana asuhan keperawatan kepada pasien.
2) Melalui supervisi: melihat/ mengawasi pelaksanaan asuhan keperawatan
dan catatan keperawatan yang dibuat oleh anggota tim/ pelaksana serta
menerima/ mendengar laporan secara lisan dari anggota tim/pelaksana
tentang tugas yang dilakukan.
3) Memperbaiki, mengatasi kelemahan atau kendala yang terjadi pada saat
itu juga.
4) Melalui evaluasi :
a) Mengevaluasi kinerja dan laporan anggota tim/ pelaksana dan
membandingkan dengan peran masing-masing serta dengan rencana
keperawatan yang telah disusun.
b) Penampilan kerja anggota tim/ pelaksana dalam melaksanakan tugas.
c) Upaya peningkatan kemampuan, keterampilan dan sikap.
d) Memberi umpan balik kepada anggota tim/ pelaksana.
e) Mengatasi masalah dan menetapkan upaya tindak lanjut.
f) Memperhatikan aspek etik dan legal dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan.
g) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
h) Gaya kepemimpinan yang bisa diterapkan: demokratik, otokratik,
pseudo demokartik, situasional, dll
i) Peran manajerial: informasional, interpersonal, decisional.

C. Peran sebagai anggota tim/ pelaksana:


1. Perencanaan
a. Bersama kepala ruang dan ketua tim mengadakan serah terima tugas.
b. Menerima pembagian tugas dari ketua tim.
c. Bersama ketua tim menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan
keperawatan.
d. Mengikuti ronde keperawatan bersama kepala ruangan.
e. Menerima pasien baru.
f. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

2. Pengorganisasian dan ketenagaan


a. Menerima penjelasan tujuan dari metode penugasan keperawatan tim.
b. Menerima rincian tugas dari ketua tim sesuai dengan perencanaan terhadap
pasien yang menjadi tanggung jawabnya dalam pemberian asuhan
keperawatan.
c. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh ketua tim.
d. Melaksanakan koordinasi pekerjaan dengan tim kesehatan lain.
e. Menyesuaikan waktu istirahat dengan anggota tim/ pelaksana lainnya.
f. Melaksanakan asuhan keperawatan.
g. Menunjang pelaporan dan pendokumentasian tindakan keperawatan yang
dilakukan.

3. Pengarahan
a. Menerima pengarahan dan bimbingan dari ketua tim tentang tugas setiap
anggota tim/ pelaksana.
b. Menerima informasi dari ketua tim berhubungan dengan asuhan keperawatan.
c. Menerima pujian dari ketua tim.
d. Dapat menerima teguran dari ketua tim apabila melalaikan tugas atau
membuat kesalahan.
e. Mempunyai motivasi terhadap upaya perbaikan.
f. Terlibat aktif dari awal sampai dengan akhir kegiatan.
g. Menunjang pelaporan dan pendokumentasian.

4. Pengawasan
a. Menyiapkan dan menunjukkan bahan yang diperlukan untuk proses evaluasi
serta terlibat aktif dalam mengevaluasi kondisi pasien.
b. Menunjang pelaporan dan pendokumentasian
LAPORAN PENDAHULUAN

MANAJEMEN KEPERAWATAN

PERAN: PERAWAT PELAKSANA

A. Pengertian
Perawat pelaksana adalah seorang tenaga kesehatan yangbertanggung jawab dan
diberikan wewenang untuk memberikan pelayanan keperawatan pada instansi
kesehatan ditempat atau ruang dia bekerja.

B. Tugas Perawat Pelaksana


1. Memberikan pelayanan keperawatan secara langsung berdasarkan proses
keperawatan dengan sentuhan kasih sayang:
a. Menyusun rencana perawatan sesuai dengan masalah klien
b. Melaksanakan tindakan perawatan sesuai dengan rencana
c. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang diberikan
d. Mencatat atau melaporkan semua tindakan perawatan respon klien pada
catatan
keperawatan
2. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab:
a. Pemberian obat
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Persiapan klien yang akan operasi
3. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, mental, sosial, dan spiritual klien
a. Memperhatikan kebersihan lingkungan dan klien
b. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman dan nyaman
c. Pendekatan dan komunikasi terapeutik
4. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan
perawatan dan pengobatan atau diagnosis
5. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai dengan kemampuannya.
6. Memberikan pertolongan segera pada klien gawat atau sakarotul maut.
7. Membantu kepala ruang dalam ketatalaksanaan ruang secara administratif:
a. Menyiapkan data klien baru, pulang, atau meninggal.
b. Sensus harian atau formulir.
8. Mengatur menyiapkan alat-alat di ruangan menurut fungsinya supaya siap pakai.
9. Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan, dan
keindahan ruangan.
10. Memberikan penyuluhan kesehatan sehubungan dengan penyakitnya
11. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik secara tulisan dan
maupun lisan.
12. Membuat laporan harian klien.
13. Melakukan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan maupun
tulisan pada saat pengganti dinas

C. Peran Perwat Pelaksana


Dalam melaksanakan peran perawat pelaksana bertindak sebagai :
1. Comforter
Yaitu perawat berusaha memberikan kenyamanan dan rasa aman pada pasien.
Peran sebagai pemberi kenyamanan yaitu memberikan pelayanan keperawatan
secara utuh bukan sekedar fisik saja, maka memberikan kenyamanan dan
dukungan emosi sering kali memberikan kekuatan kepada pasien untuk mencapai
kesembuhan.

2. Protector dan advocat


Yaitu perawat dapat melindungi dan menjamin agar hak dan kewajiban klien
terlaksana dengan seimbang dalam memperoleh pelayanan kesehatan
sebagaimana mestinya. Sebagai pelindung perawat membantu mempertahankan
lingkungan yang aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan dan melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak
diinginkan dari suatu tindakan diagnostik atau pengobatan. Untuk menjalankan
tugas sebagai advokat, perawat melindungi hak dan kewajiban klien sebagai
manusia secara hukum, serta membantu klien dalam menyatakan hak–haknya bila
dibutuhkan. Perawat juga melindungi hak – hak klien melalui cara–cara yang
umum dengan penolakan aturan atau tindakan yang mungkin membahayakan
kesehatan klien atau menetang hak – hak klien.
3. Communicator
Yaitu perawat dapat bertindak sebagai mediator antara klien dengan anggota tim
kesehatan, hal ini terkait dengan keberadaan perawat yang mendampingi pasien
selama 24 jam untuk memberikan asuhan keperawatan dalam rangka upaya
pelayanan kesehatan dirumah sakit. Peran sebagai komunikator merupakan pusat
dari seluruh peran perawat pelaksana yang lain. Keperawatan mencangkup
komunikasi dengan pasien, keluarga, antara sesama perawat dan profesi kesehatan
lainnya, sumber inofasi dan komunitas. Memberikan perawatan yang efektif,
pembuatan keputusan dengan pasien dan keluarganya, memberikan perlindungan
pada pasien dari ancaman terhadap kesehatannya, mengkordinasi dan mengatur
asuhan keperawatan dan lain-lain tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi
yang jelas.

4. Rehabilitator
Perawat memberikan asuhan keperawatan adalah mengembalikan fungsi organ
atau bagian tubuh agar sembuh dan berfungsi normal.
Rehabilitas merupakan proses dimana individu kembali ketingkat fungsi maksimal
setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan
lainnya. Rentang aktifitas rehabilitas mulai dari mengajar pasien berjalan dengan
menggunakan alat pembantu berjalan sampai membantu pasien mengatasi
perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan penyakit kronis.

You might also like