Professional Documents
Culture Documents
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
keperawatan di satu ruang rawat (Suarli, 2009). Kepala ruangan bertugas untuk
agar mereka dapat melaksanakan tugas kegiatan yang telah ditetapkan secara
terlaksana sesuai dengan proses dan hasil yang diharapkan. Kepala ruangan
ketenagaan dan peralatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap
saat.
8
Universitas Sumatera Utara
9
melakukan hal-hal tersebut dengan biaya yang efektif (Potter & Perry, 2005).
keperawatan dapat dipilih diseuaikan dengan kondisi dan jumlah pasien, dan
secara langsung, sehingga bawahan memiliki bekal yang cukup untuk dapat
melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan hasil yang baik. Menurut WHO
yang tersedia
pekerjaan yang baik dan mengenali staf yang layak diberikan kenaikan
1. Kepala ruangan
perawatan
2. Pengawas keperawatan
dan kepemimpinan
7. Kepala ruangan mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna dalam
tindakan yang dapat dilakukan oleh kepala ruanagan, ada dua hal yang perlu
diperhatikan:
1. Pengamatan langsung.
diperhatikan:
a. Sasaran pengamatan.
langsung ditujukan pada sesuatu yang bersifat pokok dan strategis saja.
b. Objektifitas pengamatan.
c. Pendekatan pengamatan
2. Kerja sama.
pelaksana. Kerja sama tersebut akan terwujud bila ada komunikasi yang
1) Perencanaan
rumah sakit.
2) Pengorganisasian
ketua tim dan ketua tim yang membawahi 2-3 perawat, 4) Membuat rincian
tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas, 5)Mengatur dan mengendalikan
Mendelegasikan tugas saat tidak berada di tempat kepada ketua tim, 8) Memberi
3) Pengarahan
anggota tim yang melaksanakan tugas dengan baik, 3) Memberi motivasi dalam
4) Pengawasan
tercapai dengan baik, karena pelaksanaan pekerjaan atau kegiatan tidak efisien
a) Melalui komunikasi
b) Melalui supervisi
pelaksanaan tugas,
2. Cuci Tangan
Menurut Depkes (2007) mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis
melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun
biasa dan air. Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara
mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air
(Tietjen, et al., 2004). Sementara itu menurut Larson seperti yang dikutip dalam
Potter & Perry (2005) mengatakan bahwa mencuci tangan adalah menggosok
dengan sabun secara bersama seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan
penularan infeksi adalah mencuci tangan (Potter & Perry, 2005). Mencuci tangan
adalah prosedur kesehatan yang paling penting yang dapat dilakukan oleh semua
orang untuk mencegah penyebaran kuman. Mencuci tangan adalah tindakan aktif
dan singkat menggosok tangan dengan sabun dibawah air hangat yang mengalir
(Depkes, 2013).
mikoorganisme, debu, dan kotoran dengan cara menggosok kedua tangan dengan
menggunakan air dan sabun secara bersamaan kemudian dibilas dengan air
mengalir.
dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi mikroorganisme
transien sebelum berpindah ke pasien yang rentan. Infeksi silang dapat terjadi
sewaktu perawat berpindah dari satu pasien ke pasien yang lain atau memegang
bagian yang berbeda pada satu pasien (Gould & Brooker, 2003).
yang menempel dari tangan dan untuk mengurangi jumlah mikroba total pada saat
ada di tangan, mencegah infeksi silang (cross infection), menjaga kondisi steril,
melindungi diri dan pasien dari infeksi, dan memberikan perasaan segar dan bersih
(Susiati, 2008).
b. Memakai sarung tangan bedah steril atau sebelum pembedahan atau sarung
lendir, darah, atau cairan tubuh lainnya (sekresi atau eksresi); kontak yang
a. Cuci tangan dengan air dan sabun ketika terlihat kotor atau terpapar
dengan darah atau cairan tubuh lainnya atau setelah menggunakan toilet.
sarung tangan.
d. Setelah bersentuhan dengan kulit yang tidak intact , membrane mukosa, atau
balutan luka.
e. Bila berpindah dari satu bagian tubuh yang terkontaminasi ke bagian tubuh yang
Cuci tangan menjadi salah satu langkah yang efektif untuk memutuskan
dokter dan seluruh orang yang terlibat dalam perawatan pasien. Salah satu
dari mikroorganisme dengan cara menggosok kedua tangan menggunakan air dan
safecare, yang artinya adalah perawatan yang bersih maupun higienis adalah
untuk petugas kesehatan dengan five moments for hand hygiene atau 5 momen
Mencuci tangan segera setelah terpapar dengan cairan tubuh pasien yang
beresiko tinggi atau setelah melepaskan sarung tangan dalam situasi seperti
perawatan gigi dan mulut, aspirasi sekresi, pengambilan dan memeriksa darah,
tidak menyentuh pasien dalam situasi mengganti linen tempat tidur pasien
b. Atur posisi berdiri terhadap kran air agar diperoleh posisi yang nyaman.
e. Lakukan gerakan tangan, mulai meratakan sabun dengan kedua telapak tangan.
sela-sela jari.
h. Bersihkan kuku dan daerah sekitarnya dengan ibu jari secara bergantian.
k. Bilas tangan sampai bersih sehingga tidak ada cairan sabun dengan ujung
l. Tutup kran air. Gunakan siku untuk menutup kran, bukan dengan jari.
Hal ini dilakukan pada kondisi pasien yang tidak terlalu rentan.
5) Keringkan tangan dengan lap kertas atau pengering dan gunakan lap
Tujuan cuci tangan bedah adalah untuk menghilangkan kotoran, debu, dan
mikroorganisme dari kedua tangan dan lengan dokter bedah dan asistennya.
2) Basahi kedua belah tangan dan lengan bawah hingga sikut dengan
bawah siku dan gosok tangan dan lengan bawah dengan kuat sekurang-
kurangnya 2 menit.
6) Angkat tangan lebih tinggi dari siku, bilas tangan dan lengan bawah
7) Tegakkan kedua tangan ke atas dan jauhkan dari badan, jangan sentuh
permukaaan atau benda apapun dan keringkan kedua tangan dengan lap
6 (enam) Langkah Mencuci Tangan (Protap Rumah Sakit Mitra Sejati Medan)
Rumah Sakit Mitra Sejati Medan, menerapkan Standar Operasional Prosedur tetap
6 (enam) langkah mencuci tangan menurut WHO (2011) yang berlaku bagi
seluruh petugas kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan. 6
jari terkunci.
5) Langkah kelima, gosok dan putar ibu jari tangan kanan dan sebaliknya.
6) Langkah keenam, letakkan kelima jari tangan kiri di atas telapak tangan