Professional Documents
Culture Documents
BAB I
ACUAN POKOK-POKOK PENUGASAN
PERENCANAAN STRUKTUR BAJA, BETON, DAN KAYU
1.1 Permasalahan
Permasalahan yang akan dihadapi adalah bagaimana merencanakan bangunan
gedung kuliah B Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan menjadi suatu
bangunan satu lantai yang struktur utamanya terdiri dari struktur baja, beton dan kayu.
Sistem struktur utama yang berupa rangka batang baja, sedangkan sistem pondasi
berupa pondasi tapak beton bertulang. Gambar arsitek bangunan existing ini dapat
diambil datanya dengan melaksanakan observasi langsung, berupa denah.
1.2 Penugasan
Tugas yang akan dikerjakan adalah meliputi hal-hal berikut:
1) Membuat perhitungan/analisa struktur (Dimensionering).
2) Menggambarkan konstruksi tersebut secara lengkap.
1.4 Spesifikasi
Berdasarkan instruksi dosen pembimbing didapatkan nilai spesifikasi :
1) Mutu baja : BJ 37 , fy = 240 MPa
2) Mutu kayu: Kelas II
3) Tegangan izin tanah ss=0.4, 0.5, 0.6, 0.7 [kg/cm2] (pilih satu),
4) Mutu beton untuk pondasi K125, K175, K225 (pilih satu),
5) Penutup atap genteng dengan derajat kemiringan 35º
6) Jarak antar kaki kuda-kuda berturut-turut pada rentang 3,84 m.
7) Hal-hal lain lihat:
PMI (Peraturan Muatan Indonesia)
PKKI (Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia)
PPBBI (Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia)
PBI (Peraturan Beton Indonesia)
Buku Teknik Sipil, dll.
1 Analisa Pekerjaan
Analisa Struktur
2
Akibat Beban Tetap
Analisa Struktur
3 Akibat
Beban Sementara
Dimensionering
4 (Struktur Utama
dan Pondasi)
Analisa
5
Deformasi
6 Penggambaran
F. Catatan
1. Perhitungan hendaknya dibuat dengan rapi (menggunakan komputer dengan font
arial narrow/ T N Roman 12, spasi 1,5) dan dibukukan,
2. Gambar dibuat pada kertas kalkir,
3. Penilaian diberi untuk tiap item pekerjaan dan nilai akhir adalah nilai rata-rata
dari item pekerjaan,
4. Penilaian didasarkan pada:
a. Kebenaran analisa/perhitungan
b. Ketepatan dalam memenuhi time schedule yang sudah ditetapkan,
c. Kerapian gambar/laporan
5. Hal-hal lain dijelaskan secara lisan didalam kelas.
BAB II
ANALISA STRUKTUR
2.1.2 Ditanya
Tentukan ukuran penampang Gording kayu tersebut !
2.1.3 Penyelesaian
2.1.3.1 Analisa pembebanan setelah atap terpasang
Pembebanan :
Atap genteng50 kg/m2 . 1 m = 50 kg/m1 (PPI)
Berat sendiri 0,1 m . 0,15 m . 1 m . 800 kg/m3 = 12 kg/m1 (asumsi)
Beban angin (0,02 0,4) 20 kg / m 2 = 6 kg/m1
Ambil q 95 kg/m1
f L
200 384
200 1.92 cm dengan pembebanan q 100 kg / m1 0.95 kg / cm1
f fx fy f
2 2 2
f x2 f y2
5 q x L4 5 q y L4
fx ; fy
384 E I y 384 E I x
E 10 5 kg / cm 2
f 2 f x2 f y2
1542.689 2 2203.189 2
1,92 2 ( ) ( )
Iy Ix
2379891.556 4854042.833
1,92 2
0,0156b 8 0,0790b 8
152557151 61443580.16
1,92 2 [dikali b 8 ]
b8 b8
214000731.2 18
b { } 9.34 cm
1,92 2
Koreksi :
5 q x L4 5 0,545 384 4
fx 1,23 cm
384 E I y 384 10 5 (0,125.10 4 )
5 q y L4 5 0,778 384 4
fy 0,78 cm
384 E I x 384 10 5 (0,281.10 4 )
f f x f y 1,232 0,78 2 1,46 cm f 1,92 cm OK
2 2
P = 100 kg
q = 0,12
qx = 350
qy
q
Gambar 2.1 Analisa Pembebanan Atap
5 q x L4 5.0,068.384 4
Lendutan akibat q : f xq 0,154 cm
384 E I y 384.10 5.1250
5 q y L4 5.0,098.384 4
f yq 0, 098cm
384 E I x 384.10 5.2812,5
Px L3 57,36.384 3
- Lendutan akibat P : f xP 0,54 cm
48 E I y 48.10 5.1250
Py L3 81,91.384 3
f yP 0,34 cm
48 E I x 48.10 5.2812,5
f max ( f xq f xP ) 2 ( f yq f yP ) 2
f max 0,82 cm
f max 0,82 cm f 1,92 cm OK , Dimensi gording memenuhi
= 350
qx
l = 384 c i
qy
Pot i-i
My 1 My (max)
Mx 1 Mx (max)
Ly (max)
Ly 1
Ly
Lx (max)
Lx 1
Lx
M x 10043.55
x 1 26,78 kg
cm 2
6 10 15
2
Wy
My Mx
max 38.25 26.78 65.03 kg cm 2 85 kg / cm 2 OK
Wx Wy
max y x 1.5 1,57 3.07 kg cm 12 kg / cm 2 OK
2
L x1 S y1 50,13 67,5
x1 0,27 kg
bIy 10 1250 cm 2
L y1 S x1 71.6 70
y1 0,178 kg cm 2
b Ix 10 2812,5
y1 6,5 cm ; x1 4 cm
M x1 x1 7737,55.4
x1 24.76 kg
cm 2
Iy 1250
M y1 y1 11050,35.6,5
y1 25.54 kg
cm 2
Ix 2812,5
i 12 3 12 50.3 2 3.(0,448x0.448) 50.3 kg cm lt 85 kg / cm 2 OK
2
qy
l = 384 cm i q
Mx
My
Lx1
Lx (max)
Lx
Lx (max) Lv1
Lv
M x [ AV L 2100 (q L 2100 L 4100 )] sin 35 [73.04 3842100 (0,12 3842100 3844100 )] sin 35
5255.016kg.cm
M y [ AV L 2100 (q L 2100 L 4100 )] cos 35 [73.04 3842100 (0,12 3842100 3844100 )] cos 35
7504.94 kg.cm
x1 5 cm ; y1 7,5 cm
M x x 5255.016.5
x 21,02 kg cm 2
Iy 1250
My y 7504.94.7,5
y 20.013 kg cm 2
Ix 2812,5
lt max x y 21,02 20,013 41.033 kg cm 85 kg cm OK 2 2
max y x 0,63 0,6 1,23 kg cm 12 kg / cm 2 OK
2
M y1 y1 7504.94 .6,5
y1 17,345 kg cm 2
Ix 2812,5
L x1 S y1 35,29.67,5
x1 0,19 kg
bIy 10 1250 cm 2
L y1 S x1 50,4.70
y1 0,125 kg cm 2
b Ix 10 2812,5
1 x1 y1 0,19 0,125 0,315 kg cm 2
i 34,17 kg
2 85 kg / cm 2 OK
cm ss
Kesimpulan :
Dimensi gording kayu ukuran 10 x 15 [cm] dapat dipakai karena memenuhi terhadap
syarat lendutan dan tegangan.
Diketahui :
Jumlah gording = (13.43/1.1) + 1 = 14 buah, lihat perhitungan beban mati pada
Tabel 2.1.
Plafond + (Wp+Lp) x Lg x
3. Lk (11 + 7) x 3,84 x 11 760,32 kg
Penggantung 8
2
QDLL 4030.08 kg
4030.08 kg = 4030.08 kg OK !
1031.42 kg = 1040 kg OK !
2) Bentuk Deformasi
kanan 35o
QWLka
QWLka x 618.8544 61.854
6 PWLka 62 kg
(bi/S) (1,343/13.43) 4
84(cos(35 x 84 (cos (35 x
7 *Zka 67.59 68 kg
PI()/180)) PI()/180))
Gambar 2.13 Hasil Input Nilai Titik Beban Angin Miring Kiri
11 50 x (1.343/1.343) 25
Xki2 = Xki x (bi2/S) Kg
*Nilai ini merupakan nilai Xki perbentangnya
Gambar 2.14 Hasil Input Nilai Titik Beban Angin Miring Kanan
2 X = Xki11 + Xka11 18 + 25 43 Kg
((ci+(ci/2)/3.37) ((0.95666+(0.956
666/2)) /3.37)
208 x
QWTki x
PWHka3 ((0.95666+(0.956 88.57 90 kg
((ci+(ci/2)/3.37)
666/2)) /3.37)
*S= untuk panjang kolom penahan dari pertemuan atap ke titik tumpuan
Gambar 2.16 Hasil Input Nilai Gambar 2.17 Hasil Input Nilai
Titik Beban Angin Tekan Kiri Titik Beban Angin Hisap Kanan
2) Bentuk Deformasi
𝐿
yang getar adalah sebesar 360. Jarak antar tumpuan diketahui adalah 1820 cm. Maka
Maka jika dibandingkan dengan lendutan akibat Kombinasi 2 dan lendutan ijin :
Lijin > L Kombinasi 2 5,06 > 1,53515 (OK!!, profil aman digunakan)
Diketahui :
Tujuan :
Menghitung jumlah kopel yang dibutuhkan untuk menahan Nu?
Penyelesaian :
Periksa kelangsingan penampang :
Flens
b 65
= = 7,22
t 9
200 200
= = 12,91
√𝑓𝑦 √240
b 200
< → penampang dinyatakan tidak kompak
t √𝑓𝑦
𝐼𝑦 2.125.078
ry = √ = √ = 31.08
𝐴𝑔 2200
𝑘. 𝐿𝑦 1.0 𝑥 1343
λ𝑦 = = = 43,211
𝑟𝑦 31.08
Kelangsingan Ideal :
Arah sumbu y
m 2
𝜆𝑖𝑦 = √λ𝑦 ² + λ
2 1
2
𝜆𝑖𝑦 = √43,2112 + (21.488 2 ) = 48.26
2
λ𝑥 𝑓𝑦 69.226 240
𝜆𝑐𝑥 = √ = √ = 0.7633
𝜋 𝐸 𝜋 200.000
Tekuk terjadi pada sumbu bebas bahan. Dari perhitungan di atas, didapat :
1,43
0.25 < 𝜆𝑐 < 1,2 𝜔𝑥 =
1,6 − 0.67𝜆𝑐𝑥
1,43
0.25 < 0.7633 < 1,2 𝜔𝑦 = = 1,3136
1,6 − 0,67(0,7633)
𝑓𝑦 240
𝑁𝑛 = 𝐴𝑔 . 𝑓𝑐𝑟 = 𝐴𝑔 . = 2200 𝑥 = 40,194 𝑡𝑜𝑛
𝜔𝑥 1,3136
Periksa terhadap tekuk lentur torsi :
𝑁𝑛𝑙𝑡 = 𝐴𝑔 . 𝑓𝑐𝑙𝑡
𝐺. 𝐽
𝑓𝑐𝑟𝑧 =
𝐴 . 𝑟̅0 2
𝐸 200.000
𝐺= = = 76.923 𝑀𝑝𝑎
2 (1 + 𝑣) 2(1 + 0,3)
1 1 1
𝐽 = 2 ∑ 𝑏 . 𝑡 3 = 2 𝑥 [ 𝑥 65 𝑥 93 + 𝑥 (65 − 9) 93 ] = 58806 𝑚𝑚4
3 3 3
t 9
y0 = ex − = 19,3 − ( ) = 14,8 mm
2 2
𝑥0 = 0
2
𝐼𝑥 + 𝐼𝑦 2 2
(41,3 + 41,3) 𝑥 104
𝑟̅0 = + 𝑥0 + 𝑦0 = + 0 + 14,82 = 594, 5 𝑚𝑚2
𝐴 2200
76923 𝑥 58806
𝑓𝑐𝑟𝑧 = = 3458.624 𝑀𝑝𝑎
2200 𝑥 594,5
𝑥0 2 + 𝑦0 2 0 + 14,82
𝐻 =1− ( ) = 1 − ( ) = 0.368
𝑟̅0 2 594, 5
𝑓𝑦 240
𝑓𝑐𝑟𝑥 = = = 182.7 𝑀𝑝𝑎
𝜔𝑖𝑥 1,3136
= 176.688 𝑀𝑝𝑎
𝑁𝑢 23,80337
= = 0.72 < 1 𝐴𝑚𝑎𝑛
ɸ𝑐 . N𝑛𝑙𝑡 33,0407
Maka profil 65 x 65 x 9 sanggup untuk menahan beban yang bekerja pada profil
= 109506,44 + 252451,74
= 361958,18 N = 361,96 KN
ϕPn = 0,65 (361,96) = 235,275 KN > Pu (= 137,5605 KN)
Dengan demikian penampang kolom 30 x 30 memenuhi syarat.
137,5605 KN
Aperlu = = 3,505 m2
39,247
Digunakan pondasi bujur sangkar ukuran 1,875 m (A = 3,516 m2)
dengan tebal plat 500 mm.
137,5605 (137,5605)(0,3)
σ= ±1
3,516
6
(1,875)(1,875)2
Syarat :
ϕVc = ϕ (0,17 . λ . √𝑓𝑐′ . bw . d) ; λ = 1 (untuk beton normal)
Tinjauan lentur
𝑀𝑢 20,5 x 106
Rn = = = 0,138
∅𝑏𝑑2 0,9 . 1000 . 4062
(ditinjau permeter)
2.5.3 Perencanaan pasak sebagai penghubung anata pelat pondasi dan kolom
As perlu = 0,005 Ag → (SK SNI T-15-1991-03)
= 0,005 (300)2
Minimum empat batang tulangan pasak, digunakan 4 D19 (As = 1134 mm2)
diletakkan dalam 4 sudut kolom.
Maka panjang penyaluran dasar dowel ke dalam fondasi adalah
𝑑𝑏 .𝑓𝑦 19 .240
Ɩdb = = = 299,07 mm
4 √𝑓𝑐′ 4 √14,53