Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
KELOMPOK 2 ( DUA )
AHMAD KADIR
RIZKY ISNAENI NASRI
SAENAB
HALMIN
A. DEFENISI
Pernafasan adalah proses pertukaran gas yang berasal dari mahkluk hidup
dengan gas yang ada di lingkungannya.
Gangguan pernafasan adalah kondisi yang berpotensi mengancam jiwa
dimana paru-paru tidak dapat menyediakan cukup oksigen ke tubuh seseorang
Berbagai alat ukur yang tervalidasi dapat digunakan untuk menilai dispnea
baik secara kuantitatif maupun kualitatif pada pasien Paliatif. Intrumen yang
digunakan dapat berupa skala ordinal dengan menggunakan acuan sige – item, seperti
usual analog scale ( VAS), Numerical rating Scale (NRS) dimana angka 0 menunjukan
tidak mengalami Dispnea sedangkan angka 10 menunjukan dipnea yang sangat berat
atau sangat buruk ( kamal, Maguire, Wheeler, Currow dan Abernety, 2011 dalam ).
Modified borg scale digunakan untuk menilai intensitas dyspnea sedangkan untuk
menilai status fungsional terkait dyspnea dapat digunakan the medical research
council Dyspnea scale dan Baseline Dyspena index (BDI), selain menggunakan skala
ordinal, skala pengukuran dispenea ada juga yang menggunakan skala kategorik
seperti The Memorial Symptom Assesment Scale dan Edmonton Symptom Assesment
Scale (ESAS). Tanaka dan kawan-kawan mengembangkan instrument pengukuran
dyspnea terkhusus pada pasien kanker yang dikenal dengan nama The Cancer
Dyspena Scale. Dimana instrument tersebut terdiri dari 12 item pertanyaan yang
mencakup berbagai dimensi terkait dyspnea seperti usaha untuk beradaptasi dengan
dyspnea, kecemasan dan rasa tidak nyaman. Sehingga instrument tersebut juga
disebut sebagai multidimentional dispena scale dan instrument ini sering digunakan
untuk penelitian guna mengidentifikasi penyebab Dispnea dan menilai adanya
perubahan pada kriteria hasil dari proses pengobatan. ( kamal, Maguire, wheeler,
Currow dan Abernethy, 2011 ).
The Respiratory Distress Observation Scale ( RDOS ) merupakan
instrument yang valid dan reliabel untuk mengukur dan menilai tanda-tanda yang
konsisten ditemukan pada saat dyspnea terjadi, intensitas yang tidak mampu
melaporkan sendiri mengenai kondisi dyspnea yang dialaminya ( Pantilat, Anderson,
Gonzales dan Widera, 2015).
Yodang, S. K. (2018). Buku Ajar Keperawatan Paliatif. Jakarta Timur: CV. Trans Info Media.