Professional Documents
Culture Documents
Pasien datang ke IGD RSPB dengan keluhan skrotum membengkak sejak kemarin. Nyeri di
skrotum saat ditekan. Nyeri perut kiri bawah hingga ke paha, tembus ke belakang sejak
kemarin.
2. Objektif
Identitas:
• Nama : Sdr. AM
• Jenis Kelamin : Laki-Laki
• Tanggal lahir : 21 Agustus 1988 ( 34 tahun )
• Hari masuk RS : 14 Januari 2016 ( IGD )
Pemeriksaan Penunjang :
Darah Lengkap 14 Jan 2016 Darah Lengkap 18 Jan 2016
Hb : 14.8 g/dl Hb : 14.9 g/dl
Hct: 43.4 % Hct: 43.9 %
RBC : 4.82 x 106 RBC : 4.83 x 106
WBC : 19970/uL WBC : 8150/uL
PLT : 412000 PLT : 423000
Diff Count : Diff Count :
B/E/N/L/M : 0/1/81/13/5 % B/E/N/L/M : 1/6/59/25/9 %
Urine test 15 Jan 2016 : Urine test 15 Jan 2016 :
Epitel 13.8 Epitel 0.0
Leukosit urin 100 Leukosit urin negatif
Albumin urin 25 Albumin urin negatif
Lekosit sedimen 31.2 Lekosit sedimen 2.0
Eritrosit sedimen 4.9 Eritrosit sedimen 0.0
USG Scrotum 15 Jan 2016 :
Kesan : Orkitis testis kiri
3. Assesment
Orchitis merupakan reaksi inflamasi akut dari testis terhadap infeksi. Sebagian besar kasus
berhubungan dengan infeksi virus gondong , namun, virus lain dan bakteri dapat menyebabkan
orchitis.
Kejadian diperkirakan 1 diantara 1.000 laki-laki. Dalam orchitis akibat gondong, 4 dari 5 kasus
terjadi pada laki-laki prepubertal (lebih muda dari 10 tahun). Dalam orchitis bakteri, sebagian
besar kasus berhubungan dengan epididimitis (epididymo-orchitis), dan mereka terjadi pada
laki-laki yang aktif secara seksual lebih tua dari 15 tahun atau pada pria lebih tua dari 50 tahun
dengan hipertrofi prostat jinak (BPH).
Etiologi
Virus: orchitis gondong (mumps) paling umum. Infeksi Coxsackievirus tipe A, varicella, dan
echoviral jarang terjadi.
Infeksi bakteri dan pyogenik: E. coli, Klebsiella, Pseudomonas, Staphylococcus, dan
Streptococcus
Granulomatous: T. pallidum, Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium leprae,
Actinomycetes
Trauma sekitar testis
Bakteri penyebab biasanya menyebar dari epididimitis terkait dalam seksual pria aktif atau
laki-laki dengan BPH; bakteri termasuk Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis,
Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae , Pseudomonas aeruginosa , Staphylococcus,
Streptococcus
Idiopatik
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis orchitis lebih dapat ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan darah tidak dapat membantu menegakkan diagnosis orchitis.
USG dapat digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan torsio testis.
Diferensial Diagnosis
Epididimitis
Hernia scrotalis
Torsio testis: kemungkinan besar jika nyeri memiliki onset tiba-tiba dan parah. Lebih
umum pada pria di bawah 20 tahun (tetapi bisa terjadi pada usia berapapun).
Membedakan torsi testikular ini dalam diagnosis sangat penting dari segi bedah.
Tumor testis
Hydrocele
Penatalaksanaan
Pengobatan suportif: Bed rest, analgetik, elevasi skrotum. Yang paling penting adalah
membedakan orchitis dengan torsio testis karena gejala klinisnya hampir mirip. Tidak ada obat
yang diindikasikan untuk pengobatan orchitis karena virus.
Pada pasien dengan kecurigaan bakteri, dimana penderita aktif secara seksual, dapat
diberikan antibiotik untuk menular seksual (terutama gonore dan klamidia) dengan ceftriaxone,
doksisiklin, atau azitromisin. Antibiotik golongan Fluoroquinolon tidak lagi direkomendasikan
oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) untuk pengobatan gonorrhea karena
sudah resisten.
Contoh antibiotik:
1.Ceftriaxone
Sefalosporin generasi ketiga dengan spektrum luas, aktivitas gram-negatif; efikasi lebih rendah
terhadap organisme gram-positif. Menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara mengikat
satu atau lebih penicillin-binding proteins. Dewasa
IM 125-250 mg sekali, anak : 25-50 mg / kg / hari IV; tidak melebihi 125 mg / d
2. Doxycycline
Menghambat sintesis protein dan pertumbuhan bakteri dengan cara mengikat 30S dan
kemungkinan 50S subunit ribosom bakteri.
Digunakan dalam kombinasi dengan ceftriaxone untuk pengobatan gonore.
Dewasa cap 100 mg selama 7 hari, Anak: 2-5 mg / kg / hari PO dalam 1-2 dosis terbagi, tidak
melebihi 200 mg / hari
3.Azitromisin
Mengobati infeksi ringan sampai sedang yang disebabkan oleh strain rentan mikroorganisme.
Diindikasikan untuk klamidia dan infeksi gonorrheal pada saluran kelamin. Dewasa 1 g sekali
untuk infeksi klamidia, 2 g sekali untuk infeksi klamidia dan gonokokus. Anak: 10 mg / kg PO
sekali, tidak melebihi 250 mg / hari
4.Trimetoprim-sulfametoksazol
Menghambat pertumbuhan bakteri dengan menghambat sintesis asam dihydrofolic. Umumnya
digunakan pada pasien > 35 tahun dengan orchitis.
Dewasa 960 mg q12h untuk 14 hari. Anak 15-20 mg / kg / hari, berdasarkan TMP, PO tid / qid
selama 14 hari
Komplikasi
Sampai dengan 60% dari testis yang terkena menunjukkan beberapa derajat atrofi testis.
Gangguan kesuburan dilaporkan 7-13%.
Kemandulan jarang dalam kasus-kasus orchitis unilateral.
Hidrokel communican atau pyocele mungkin memerlukan drainase bedah untuk
mengurangi tekanan dari tunika.
Abscess scrotalis
Infark testis
Rekurensi
Epididymitis kronis
4. Planning
Tatalaksana untuk pasien ini :
IVFD RL 16 tpm
Toramin (Ketorolac) IV 3x30mg
Volequin (Levofloxacin) IV drip 1x500mg
Nonflamin 3x1
Mefinal (asam mefenamat ) p.o 3x500mg