You are on page 1of 4

2.1.

Artritis Gout (Penyakit Asam Urat)


Asam urat adalah produk akhir yang dihasilkan dari metabolisme purin.
Asam urat sebenarnya merupakan antioksidan pada manusia dan hewan, tetapi
bila dalam jumlah berlebihan dalam darah akan mengalami pengkristalan dan
dapat menimbulkan gout. Kadar asam urat dapat diketahui melalui hasil
pemeriksaan darah. Kondisi hiperurisemia terjadi bila kadar asam urat dalam
darah lebih dari 7,0 mg/dl pada pria dan wanita lebih dari 6,0 mg/dl. Kondisi
peningkatan asam urat terjadi akibat meningkatnya produksi atau menurunnya
pembuangan asam urat, atau kombinasi dari keduanya1.
Peningkatan asam urat akan menimbulkan keluhan berupa bengkak pada
sendi-sendi kecil seperti sendi jari-jari kaki dan jari-jari tangan. Nyeri sendi yang
mendadak, biasanya timbul pada malam hari, bengkak disertai rasa panas dan
kemerahan. Penderita arthritis gout juga dapat mengalami keluhan berupa demam,
menggigil dan nyeri badan1.
Artritis akut umumnya memiliki gejala yang lebih berat. Pasien tidak
dapat berjalan dan tidur juga dapat terganggu. Perasaan sakit yang sangat hebat
dapat berlangsung selama 24 jam setelah timbul gejala pertama2.
Dalam penegakan diagnosis hiperurisemia berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik berupa dijumpainya monoartikuler arthritis, biasanya
melibatkan MTP-1 (metatarso-falangeal pertama), sendi yang mengalami
inflamasi tampak merah,teraba panas, sakit dan bengkak. Untuk diagnosis
defenitif arthritis gout adalah ditemukannya kristal urat di analisa cairan sendi
atau tofi. Tofi adalah penimbunan kristal urat pada jaringan. Tofi biasa muncul
pada seseorang yang menderita arthritis gout lebih dari 10 tahun1,2.
Penatalaksanaan untuk mengatasi serangan akut dengan segera adalah
dengan analgetik, kolkisin dan kortikosteroid. Kolkisin efektif pada 24 jam
pertama setelah serangan nyeri sendi timbul. NSAID yang disarankan seperti
natrium diklofenak 25-50 mg selama 3-5 hari. Kortikosteroid sistemik jangka
pendek diberi bila NSAID dan kolkisin tidak memberi respon dengan baik. Untuk
pencegahan serangan berulang dapat diberikan obat analgetik dan kolkisin dosis
rendah.
Untuk menurunkan kadar asam urat dan mencegah komplikasi dapat diberi
obat-obat penurun asam urat seperti allupurinol dimulai dosis terendah 100 mg,
kemudian bertahap dinaikkan bila diperlukan dengan dosis maksimal 800 mg/hari.
Target terapi adalah kadar asam urat < 6 mg/dl. Namun, obat seperti allupurinol
tidak diberikan dalam kondisi serangan akut1,2.
Selain penggunaan obat obatan, modifikasi gaya hidup juga berperan
penting dalam penatalaksanaan arthritis gout. Seperti, minum cukup 8-10
gelas/hari, mengelola obesitas dan menjaga berat badan ideal, hindari konsumsi
alkohol, pola makan sehat (rendah purin)1.
Pola makan yang dianjurkan adalah, yaitu: sumber karbohidrat : nasi,
gandum, bubur, kentang, ubi, singkong.Sumber protein : telur, susu rendah lemak.
Sayuran : wortel, labu siam, kacang panjang, timun, selada, lobak. Buah-buahan :
semua jenis buah; dan minumam non alkohol3.
Pola makan yang harus dihindari,yaitu : hati, ginjal, limpa, otak, sosis,
babat, usus, paru, sarden, kaldu daging, bebek, burung, angsa, remis, dan ragi.
Minuman yang mengandung soda dan alkohol : soft drink, arak, dan bir3.

2.1.2 Kandungan Gizi Pisang Ambon


Pisang ambon (Musa paradisiaca sapientum L) merupakan salah satu jenis
pisang yang mudah ditemukan di Indonesia. Pisang ini mudah tumbuh di iklim
tropis Indonesia dengan baik, satu pohon dapat menghasilkan 7-10 sisir dengan
jumlah buah 100-150. Bentuk buah melengkung dengan pangkal meruncing.
Daging buah berwarna putih kekuningan4.
Pisang ini memiliki tempat tumbuh di iklim tropis yang hangat dan
lembab. Suhu merupakan faktor utama untuk pertumbuhan dan memiliki suhu
optimum untuk pertumbuhan adalah sekitar 270c dan suhu maksimumnya adalah
380c. Curah hujan optimal untuk menunjang pertumbuhan pisang ini berkisar 200-
220mm dengan kelembapan tanah tidak boleh kurang dari 60-70%. Pisang ini
tidak dapat tumbuh pada ketinggian diatas 1600m di atas permukaan laut4.
Pisang ambon memiliki banyak kandungan gizi seperti karbohidrat,
vitamin dan mineral. Pisang ambon juga kaya akan mineral seperti kalium,
magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang ambon juga mengandung vitamin C,
vitamin B kompleks, Vitamin A dan serotonin4.
`Kandungan gizi pisang ambon per 100 gram buah
No. Senyawa Kompotensi
1 Air 75.00
2 Energi (kalori) 88.00
3 Karbohidrat (gram) 23.00
4 Protein (gram) 1.20
5 Lemak(gram) 0.20
6 Kalsium (mg) 8.00
7 Fospor (mg) 28.00
8 Ferum/ Besi (mg) 6.00
9 Vitamin A (mg) 439.00
10 Vitamin B-1 (mg) 0.04
11 Vitamin C (mg) 78.00
Tabel 2.1 Kandungan Gizi Pisang Ambon4
2.1.3. Manfaat Buah Pisang Ambon untuk Asam Urat
Manfaat dari mengkonsumsi buah pisang ini dapat meringankan
peradangan yang diakibatkan penyakit asam urat. Selain itu, dapat
menghancurkan kadar asam urat di dalam tubuh. Kandungan asam urat yang ada
pada tubuh dapat dihancurkan oleh buah pisang ini dan membuangnya dengan
cepat melalui urine. Berikut ini beberapa manfaat buah pisang untuk asam urat,
diantaranya :
1. Mengurangi Peradangan Akibat Asam Urat 4
Terjadinya peradangan pada penderita asam urat merupakan salah satu
tanda-tanda gejala utama asam urat yang paling utama. Adanya pengendapan
purin di dalam sendi yang jika dibiarkan terlalu lama akan mengakibatkan
pembengkakan dan timbulnya rasa nyeri yang luar biasa. Dalam jangka 3-4 hari
dengan mengkonsumsi buah pisang sekitar 8-9 buah dapat mengurangi adanya
peradangan pada sendi akibat asam urat.
Hal ini dikarenakan pisang ambon mengandung kalium/potasium tinggi,
kalium berfungsi sebagai kontrol impuls saraf dan kontraksi otot/persendian serta
membangun otot/persendian pada tiap ruas tubuh, sehingga zat ini merupakan
yang utama dibutuhkan dalam proses penyembuhan asam urat. Di dalam jenis
buah pisang ambon yang memiliki ukuran 22 cm, terdapat 602 mg kandungan
pottasium setiap mengkonsumsinya. Makanan yang mengandung kadar kalium
tinggi antara lain terdapat dalam yogurt, tomat, kentang, dan pisang4.
Kandungan vitamin B6, B9, dan B12 yang terdapat pada pisang ambon
termasuk vitamin yang bisa menurunkan kadar homosistein di dalam tubuh.
Homosistein adalah protein yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan
rematik. Selain itu, ditemukan fakta bahwa orang yang jarang mengonsumsi
vitamin B6 cenderung memiliki protein C-reaktif yang tinggi di dalam tubuhnya.
Protein ini termasuk salah satu senyawa pemicu radang, terutama pada penyakit
autoimun seperti rematik4.
2. Penyerapan Asam Urat
Pisang ambon merupakan salah satu buah yang kaya akan serat,
kandungan serat yang ada pada buah pisang ambon mampu menyerap dan
menurunkan kadar asam urat yang terlalu tinggi di dalam aliran darah.
Menambahkan makanan tinggi serat dalam menu harian, dapat membantu
menurunkan kadar asam urat tinggi4.
3. Menghancurkan Penumpukan Asam Urat 5
Buah pisang ini juga dipercaya mampu menghancurkan penumpukan asam
urat yang ada pada sendi serta mengeluarkannya dengan cepat melalui urine.
Dengan begitu, penurunan zat purin yang ada di dalam tubuh yang menjadi
pemicu terjadinya asam urat, akan dapat dihilangkan dengan mengkonsumsi buah
pisang ambon. Responden yang mengonsumsi asupan makanan yang mengandung
vitamin C ≥ 60 mg perhari memiliki kadar asam urat normal, hal ini dikarenakan
vitamin C memodulasi konsentrasi serum asam urat melalui efek urikosuriknya.
Selain karena efek urikosurik, konsumsi vitamin C dapat meningkatkan fungsi
ginjal dan meningkatkan filtrasi dari glomerulus sehingga mengurangi
terbentuknya kristal urat pada ginjal5.

You might also like